Anda di halaman 1dari 15

INTERNAL AUDITING

PERTEMUAN KE-6

Oleh : Hana Fadhilah, S.E., M.Si


KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
PENGERTIAN KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Kertas Kerja Audit merupakan bukti dasar dari kegiatan review
dan sebagai dasar dalam pembuatan laporan.

Kertas Kerja Audit merupakan catatan-catatan yang dibuat dan


data-data yang dikumpulkan auditor secara sistematis pada saat
melaksanakan tugas audit.

Kertas Kerja Audit harus mencerminkan langkah-langkah kerja


audit yang ditempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan,
informasi yang diperoleh, dan kesimpulan hasil audit.
TUJUAN KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
a. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan
keuangan.
b. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan
pemeriksaan sesuai dengan standar profesional akuntan
public.
c. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari :
 Pihak Pajak
 Pihak Bank
 Pihak Client
d. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit)
sehingga dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan
asisten sampai dengan partner setelah selesai suatu
penugasan.
e. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya
KEGUNAAN KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
a. Tempat menyimpan informasi yang didapat.
b. Menjadi bahan pendukung untuk diskusi dengan auditee.
c. Untuk mendukung laporan.
d. Sebagai bahan untuk mempertahankan fakta, konklusi dan
rekomendasi jika diperlukan.
e. Sebagai dasar pengawasan kerja.
f. Sebagai dasar penilaian dari teknik, kemampuan dan kerja
dari tim audit.
g. Sebagai referensi review audit berikutnya.
MANFAAT KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
a. Merupakan dasar penyusunan Laporan Hasil Audit.
b. Merupakan alat bagi supervisor atau partner untuk
mereview dan mengawasi perkerjaan anggota tim audit.
c. Merupakan alat pembuktian dari Laporan Hasil Audit.
d. Menyajikan data untuk keperluan referensi.
e. Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit periode
berikutnya.
SYARAT KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Begitu pentingnya KKA bagi suatu penugasan audit, maka
penyusunan KKA oleh auditor harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Lengkap
b. Bebas dari kesalahan
c. Didasarkan atas fakta dan argumentasi yang rasional
d. Sistematis, bersih, mudah dipahami, dan diatur dengan rapi
e. Memuat hal-hal penting yang relevan dengan audit
f. Mempunyai tujuan yang jelas
g. Dalam setiap kertas kerja harus mencantumkan kesimpulan
hasil audit dan komentar atau catatan review
BENTUK DAN ISI KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Bentuk KKA pada audit manajemen menekankan kepada bagaimana
menyiapkan temuan-temuan audit untuk digunakan dalam penyusunan
laporan audit. Secara lebih rinci, bentuk KKA pada audit manajemen
adalah sebagai berikut:
a. Pada sampul KKA ditulis kertas kerja audit kemudian mengikuti di
bawahnya :
 Nama Objek Audit : Tulis nama perusahaan atau unit yang
diaudit
 Program/Aktivitas yang Diaudit : Tulis program/aktivitas yang
diaudit
 Periode Audit : Tulis periode program/aktivitas yang diaudit
b. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut.
c. Halaman berikutnya secara berurutan adalah :
 Daftar simbol audit (tick mark) disertai penjelasannya
 Tembusan surat tugas
 Kelompok-kelompok kertas kerja
ISI DAN PENGELOMPOKAN KERTAS KERJA AUDIT
Isi dan pengelompokkan kertas kerja disusun sebagai berikut :

KELOMPOK I AUDIT PENDAHULUAN, meliputi :

Sub Kelompok 1 : Program kerja audit pendahuluan


Sub Kelompok 2 : Hasil audit pendahuluan, meliputi :
i. Informasi umum tentang program/aktivitas yang diaudit
ii. Penelaahan berbagai peraturan dan kebijakan yang
berkaitan dengan program/aktivitas yang diaudit
iii. Ikhtisar hasil temuan audit pendahuluan
ISI DAN PENGELOMPOKAN KERTAS KERJA AUDIT
KELOMPOK II REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN
MANAJEMEN, meliputi :

Sub Kelompok 1 :
Program kerja audit atas review dan pengajuan pengendalian
manajemen, termasuk Internal Control Questioner (ICQ) yang
digunakan.

Sub Kelompok 2 :
Hasil audit atas review dan pengujian pengendalian manajemen,
meliputi :
i. Penelaahan terhadap berbagai peraturan dan kebijakan
yang berlaku pada objek audit.
ii. Ikhtisar hasil temuan audit atas review dan pengujian
pengendalian manajemen.
ISI DAN PENGELOMPOKAN KERTAS KERJA AUDIT
KELOMPOK III : AUDIT LANJUTAN, meliputi :

Sub Kelompok 1 : Program kerja audit lanjutan


Sub Kelompok 2 : Hasil audit lanjutan, terdiri atas :
i. Pengembangan temuan
ii. Daftar temuan dan rekomendasi

KELOMPOK IV : LAPORAN HASIL AUDIT, meliputi :


Konsep laporan hasil audit dan tembusan laporan hasil audit.
INDEKS KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Kertas kerja audit harus diberi indeks, sub-indeks dan indeks silang
dalam audit atau pada saat pekerjaan audit telah selesai dilakukan.
Pemberian indeks terhadap kertas kerja akan memudahkan
pencarian informasi dalam berbagai daftar yang terdapat di
berbagai tipe kertas kerja.
Ada tiga metode pemberian indeks terhadap kertas kerja:
a. Indeks Angka. Kertas kerja utama dan skedul utama diberi
indeks dengan angka, sedangkan skedul pendukung diberi
subindeks dengan mencantumkan nomor kode skedul utama
yang berkaitan
b. Indeks Kombinasi Angka dan Huruf. Kertas kerja utama dan
skedul utama diberi kode huruf, sedangkan skedul
pendukungnya diberi kode kombinasi huruf dan angka.
c. Indeks Angka Berurutan. Kertas kerja diberi angka yang
berurutan
Contoh : Indeks Angka
6 Skedul Utama Kas
6-1 Kas di Bank
6-2 Konfirmasi Bank
6-3 Kas Kecil
Contoh : Indeks Kombinasi Huruf Angka
A Skedul Utama Kas
A-1 Kas dan Bank
A-2 Konfirmasi Bank
A-3 Dana Kas Kecil
Contoh : Indeks Angka Berurutan
1 Skedul Utama Kas
2 Kas dan Bank
3 Konfirmasi Bank
4 Dana Kas Kecil
RINGKASAN KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Auditor dalam melakukan penelusuran audit, sering kali enggan
mengalokasikan waktu audit untuk membuat ringkasan. Tidak
membuat ringkasan sering kali merupakan kesalahan. Apa yang
dipikir auditor sudah mereka kuasai sepenuhnya bisa terlupakan
seiring berjalannya waktu.
Proses pembuatan ringkasan menyediakan pandangan
menyeluruh yang objektif. Ringkasan bisa mengembalikan
ingatan ke fakta-fakta yang ada. Ringkasan membantu
menempatkan temuan dalam perspektif yang wajar. Ringkasan
memfokuskan pada hal yang penting dan relevan serta
membantu menempatkan hal-hal yang tidak perlu dan tidak
relevan secara tepat.
Auditor secara periodik meringkas temuan mereka, yang buruk
maupun yang baik.
PENGARSIPAN KERTAS KERJA AUDIT (KKA)
Kertas kerja audit biasanya di kelompokkan dalam :
a. Current File (Berkas Tahun Berjalan)
Arsip ini berisi kertas kerja yang informasinya hanya mempunyai
manfaat untuk tahun yang diaudit saja.
b. Permanent File (Berkas Permanen)
Arsip ini untuk data yang secara relatif tidak mengalami perubahan.
Arsip permanen berisi informasi berikut ini :
 Copy anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klien.
 Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggung jawab para
manajer.
 Pedoman akun, pedoman prosedur, dan data lain yang berhubungan
dengan pengendalian intern.
 Copy surat perjanjian penting yang mempunyai masa laku jangka
panjang.
 Copy notulen rapat direksi, pemegang saham, dan komite-komite
yang dibentuk klien.

Anda mungkin juga menyukai