Anda di halaman 1dari 53

RUTH BUNGA RANGGU

Universitas Pejuang Republik Indonesia


Fakultas Teknik Jurursan Teknik Pertambangan
MAKASSAR
2016
Materi Coal Kualiti adalah :
 Defenisi Batubara
 Proces Konsep Pembentukan Batubara
 Kandungan Batubara
 Pemanfaatan dan Efek dari Kualitas
Batubara.
 Methode Kualiti kontrol.
Sampling,Preparasi, Analisa.
 Bagaimana kontaminasi dapat terjadi .
BATUBARA ( COAL )
DEFENISI :
Adalah suatu senyawa Organik yang berupa
batuan sedimen atau mineral, yang secara
kimiawi dan fisika adalah campuran heterogen
yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen
dan oksigen sebagai unsur utama dan belerang
serta nitrogen sebagai unsur tambahan. Zat lain
yaitu senyawa anorganik pembentuk ash tersebar
sebagai partikel zat mineral di dalam senyawa
batubara tersebut.
BATUBARA ( COAL )
 PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA :
Konsep Pembentukan Batuan,
1. Prinsip Sedimentasi
2. Skala Waktu Geologi

Proses Pembentukan Batubara,


1. Pembusukan,
2. Pengendapan,
3. Dekomposisi
4. Geotektonik,
5. Erosi,
BATUBARA ( COAL )
 KONSEP PEMBENTUKAN BATUAN :

1. Prinsip Sedimentasi
Pada dasarnya batubara termasuk kedalam jenis
batuan sedimen. Batuan sedimen yang terbentuk
dari material tumbuh – tumbuhan dan terendapkan
di dalam suatu cekungan pada kondisi tertentu
yang kemudian mengalami kompaksi serta
transformasi baik secara fisik, kimia dan biokimia.
Pada saat pengendapan pada awalnya material ini
selalu membentuk lapisan-lapisan yang horizontal
pada cekungan bumi.
BATUBARA ( COAL )
 KONSEP PEMBENTUKAN BATUAN :

2. Skala waktu geologi


Proses sedimentasi, kompaksi, transformasi oleh
material dasar pembentuk menjadi batuan sedimen
berjalan selama jutaan tahun. Untuk dapat
memahami lamanya kisaran waktu dari
pembentukan batuan sedimen tersebut maka
dikenal suatu skala waktu yang disebut skala
waktu geologi.
Material organik tertutup air Material organik ditutup endapan

Endapan Baru menutup endapan sebelumnya Pengendapan material organik baru


Dari sisi kanan dan kiri (Verlandung)

Pengangkatan permukaan secara perlahan Sedimen menutupi lapisan gambut


BATUBARA ( COAL )
 PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA :
Konsep Pembentukan Batubara ,
Kedua konsep pembentukan batuan di atas merupakan
bagian dari proses pembentukan batubara, yaitu :
1. Pembusukan
Proses dimana tumbuhan mengalami tahap
pembusukan akibat adanya aktivitas dari bakteri
anaerob. Bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa
oksigen mengahancurkan bagian yang lunak dari
tumbuhan seperti selulosa, protoplasma, pati.
BATUBARA ( COAL )
 PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA :
2. Pengendapan
Proses dimana material halus hasil pembusukan
terakumulasi dan mengendap membentuk lapisan
gambut. Biasanya terjadi pada daerah rawa-rawa
atau cekungan.

3. Dekomposisi
Lapisan gambut mengalami perubahan berdasarkan
proses biokimia yang berakibat keluarnya H2O dan
sebagian menghilang dalam bentuk CO2, CO dan
Metan ( CH4 ).
BATUBARA ( COAL )
 PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA :
4. Geotektonik
Lapisan gambut yang ada akan terkompaksi oleh
gaya tektonik kemudian mengalami pelipatan dan
patahan. Selain gaya tektonik aktif dapat
menimbulkan intrusi dari magma yang akan
mengubah batubara low grade menjadi high
grade, maka zona batubara yang terbentuk dapat
berubah dari lingkungan berair ke lingkungan
darat.
BATUBARA ( COAL )
 PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA :
5. Erosi
Lapisan batubara yang telah mengalami gaya
tektonik yang berupa pengangkatan kemudian
mengalami erosi sehingga permukaan batubara
yang ada menjadi terkupas dan akan terlihat
muncul pada permukaannya. Pelapisan batubara
inilah yang ditemukan dan diexplorasi serta
dalam kondisi ekonomis dieksploitasi pada saat
ini.
PEMBENTUKAN BATUBARA
Material Dasar( Tumbuh- tumbuhan)

LINGKUNGAN
GEOTEKTONIK
PENGENDAPAN :
- Tekanan BATUBARA - Cekungan
- Struktur ( COAL ) - Topografi
- Intrusi - Iklim

Proses Dekomposisi &


Umur Geologi
BATUBARA
Tempat Terbentuknya
Batubara
Ada 2 macam teori yang menyatakan
tempat terbentuknya batubara, yaitu :
A. Teori Insitu

Teori ini menyatakan bahwa bahan-bahan pembentuk


lapisan batubara terbentuknya ditempat dimana
tumbuh-tumbuhan asal itu berada. Dengan demikian
setelah tumbuhan tersebut mati, belum mengalami
proses transportasi, segera tertimbun oleh lapisan
sedimen dan mengalami proses coalification. Jenis
batubara yang terbentuk dengan cara ini mempunyai
penyebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik
karena kadar abunya relatif kecil, Dapat dijumpai pada
lapangan batubara Muara Enim (SumSel).
B. Teori Drift
Teori ini menyatakan bahwa bahan-bahan pembentuk
lapisan batubara terbentuknya ditempat yang berbeda
dengan tempat tumbuh-tumbuhan asal itu berada.
Dengan demikian setelah tumbuhan tersebut mati,
diangkut oleh media air dan berakumulasi di suatu
tempat, segera tertimbun oleh lapisan sedimen dan
mengalami proses coalification. Jenis batubara yang
terbentuk dengan cara ini mempunyai penyebaran tidak
luas tetapi dijumpai di beberapa tempat, kualitasnya
kurang baik karena banyak mengandung material
pengotor yang terangkut bersama selama proses
pengangkutan dari tempat asal tanaman ke tempat
sedimentasi. Dapat dijumpai pada lapangan batubara
delta Mahakam Purba, Kaltim.
Tipe Pengendapan batubara:
• Autochtonous: Tempat batubara terbentuk sama dengan tempat terjadinya
proses pembatubaraan dan sama pula dengan tempat dimana tumbuhan
berkembang (hidup). Istilah autochtonous dikenal juga dengan istilah “Insitu”.

• Allochtonous: Endapan batubara yang terdapat pada cekungan sedimen


berasal dari tempat lain. Tempat terbentuknya batubara berbeda dengan
tempat tumbuhan semula berkembang kemudian mati. Istilah ini disebut juga
“Drift”

Rumpun tumbuhan pembentuk batubara:


Berdasarkan rumpun tumbuhan pembentuk dikenal empat tipe rawa:
1. Rawa daerah terbuka dengan tumbuhan air (in part submerged). Tumbuhan di
daerah in terendam air dan jenis tumbuhannya bermacam-macam.
2. Open reed swamps, daerah ini hanya ditumbuhi oleh jenis rumput-rumputan
yang membutuhkan air banyak.
3. Forest swamps, yakni rawa dengan tumbuhan kayu.
4. Moss swamps, yakni rawa dengan tumbuhan lumut-lumutan.
Lingkungan Pengendapan:

Lingkungan pengendapan batubara dibagi atas empat bagian:

1. Telmatis/terrestrial: Lingkungan pengendapan ini menghasilkan gambut


yang tidak terganggu dan tumbuhannya tumbuh di situ (forest peat, reed
peat dan high moor moss peat).

2. Limnis/subaquatik/lingkungan bawah air, terendapkan di rawa danau.


Batubara yang terendapkan pada lingkutan telmatis dan limnis sulit
dibedakan karena pada forest swamp biasanya ada bagian yang berbeda di
bawah air (feed swamp).

3. Payau/Marine: Batubara pada lingkungan ini memiliki ciri khas, yaitu kaya
abu, sulfur dan nitrogen serta mengandung fosil laut.

4. Ca-rich: Batubara yang terendapkan pada lingkungan ini kaya akan Kalsium
(Ca), mempunyai ciri yang sama dengan batubara yang terendapkan pada
lingkungan marine.
BATUBARA
PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA
1. Gambut / Peat
Tahap ini merupakan tahap awal pembentukan
batubara (coalification). Gambut berasal dari
tumbuhan yang telah mati dan menumpuk diatas
tanah yang makin lama makin menebal
menyebabkan dasar rawa turun secara perlahan.
Material tumbuhan tersebut diuraikan oleh bakteri
dan jamur pada kondisi anaerob menjadi CO2, air
dan amoniak dan sebagai hasilnya adalah gambut /
humus.
C : 61,7 % ; H : 0,3 % ; O : 38 %
BATUBARA
PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA
2. Lignit
Dengan berubahnya topografi daerah sekelilingnya,
gambut menjadi terkubur di bawah lapisan slit dan pasir
yang menyebabkan tekanan dan suhu pada lapisan gambut
meningkat.
Penutupan rawa gambut memberikan kesempatan pada
bakteri untuk aktif menguraikan dalam kondisi basa
menyebabkan dibebaskannya CO2, deoksigenasi dari
ulmin, sehingga kandungan hidrogen dan karbon
bertambah.
C : 80,4 % ; H : 0,5 % ; O : 19,1 %
BATUBARA
PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA
3. Sub Bituminous
Tahap selanjutnya dari pembentukan batubara
adalah pengubahan batubara bitumen dengan
sejarah geologi yang rendah menjadai batubara
dengan sejarah geologi menengah dan tinggi.
Selama tahap ini kandungan hidrogen akan tetap
konstan dan oksigen turun.
BATUBARA
PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA
4. Bituminous
Dalam tahap keempat atau tahap pembentukan
batubara bituminous, kandungan hidrogen turun
dengan menurunya oksigen secara perlahan-
lahan. Produk sampingan dari tahap ketiga dan
keempat ialah CH4, CO2, H2O.
BATUBARA
PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA
5. Anthracite
Tahap kelima adalah antrasit,. Dalam tahap ini
oksigen hampir konstan sedangkan hidrogen
turun lebih cepat dibandingkan tahap-tahap
sebelumnya.
BATUBARA
PENGGOLONGAN BATUBARA :
ASTM (USA)
1. ANTHRACITE
2. BITUMINEOUS COAL
3. SUB-BITUMINEOUS COAL
4. LIGNITE
5. PEAT

ISO (UK)
1. HARD COAL
2. SOFT COAL
BATUBARA
PENGGOLONGAN BATUBARA :
Kelas Golongan % % Spesifik Sifat Fisik
Karbon Volatile Energy
Tetap Matter Btu
Antrasit Me t a An t ra s it > 98 <2 - Non
An t ra s it 92 - 98 2-8 - Aglomerat
Se mi An t ra s it 86 - 92 8 - 14 -
Bituminous Bit u min o u s - 78 - 86 14 - 22
Lo w Vo lat ile
Bit u min o u s - 69 - 78 22 - 31
Me d iu m Vo la t ile Biasa ditemui
Bit u min o u s - < 69 > 31 > 14.000 *) Ber-aglomerat
Hig h Vo la t ile A
Bit u min o u s - - - 13.000 - 14.000
Hig h Vo la t ile B
Bit u min o u s - - - 11.500 - 13.000 Ber-aglomerat
Hig h Vo la t ile C
Sub-Bituminous Su b Bit u min o u s A - - 10.500 - 11.500 Non
Su b Bit u min o u s B - - 9.500 - 10.500 Aglomerat
Su b Bit u min o u s C - - 8.300 - 9.500
Lignit Lig n it A - - 6.300 - 8.300
Lig n it B - - < 6.300
ASTM D388 - 99, Standard Calssification of Coal by Rank
* ) dapat dik onversi k e k cal / k g dengan cara dibagi dengan fak tor
BATUBARA
KANDUNGAN UNSUR KIMIA
Secara kimia, Batubara tersusun atas tiga komponen
utama, yaitu :
1. Air yang terikat secara fisika dan dapat dihilangkan
pada suhu 105 OC ( Moisture )
- Free Moisture
- Residual Moisture
2. Senyawa Kimia batubara atau Coal Substance atau
Coal Matter
- Volatile Matter
- Fixed Carbon
BATUBARA
KANDUNGAN UNSUR KIMIA
3. Zat mineral atau Mineral Matter
- Ash conten
BATUBARA
• Moisture
1. Free Moisture / Air Permukaan :
Moisture yang datang dari luar, yaitu pada
waktu batubara ditambang, diangkut atau
kehujanan. Moisture ini dapat dihilangkan
dengan jalan diangin-angin atau dikering-
udarakan.
2. Residual Moisture :
Sisa Air yang terdapat dalam batubara
setelah dihilangkan Free moisture
nya.Moisture ini hanya dapat dihilangkan
bila batubara dipanaskan pada suhu 110 OC
BATUBARA
• Moisture
3. Total Moisture :
Adalah total kandungan air yang terdapat
pada Batubara yang berasal dari Free
Moisture dan Residual Moisture.
4. Water of Hydratation ( Inherent Moisture /
Moisture in the Analysis
Adalah: air yang terikat secara kimiawi
sample)
didalam Batubara itu sendiri, pada kondiri
humuditi dan temperatur tertentu. Air ini
juga dapat dihilangkan dengan cara
pemanasan pada suhu 110 OC .
BATUBARA
• Organic Matter
1. Volatile Matter / Zat terbang:
Terdiri dari Hidrogen, Oksigen, Nitrogen,
Belerang, Karbon Monoksida dan Metana.
Senyawa ini akan keluar dari senyawa
batubara, jika dipanaskan pada suhu
tertentu.
2. Fixed Carbon :
Merupakan sisa carbon padat dari hasil
pemanasan batubara pada suhu tertentu,
setelah seluruh zat terbangnya habis keluar.
BATUBARA
. Zat Mineral (Inorganic Matter)
Ash :
Sisa pembakaran dari Batubara yang tidak
habis dibakar pada suhu tertentu yang
terdiri dari unsur Asam,Basa dan Mineral.
Unsur Asam,Basa dan Mineral,yang
terbanyak dalam batubara umumnya kaolin,
lempung, pirit dan kalcit serta Silikon
Oksida, Oksida-oksida Aluminium, Besi dan
Kalsium. Kemudian menyusul senyawa-
senyawa Magnesium, Natrium, Kalium,
Mangan dan Fosfor serta titanium.
BATUBARA
PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA :
Ada 2 periode Zaman Batubara
- Pertama, dimulai 345 juta tahun yang lalu (periode
karbon)
- Kedua, dimulai 100 juta tahun yang lalu
BATUBARA
BATUBARA INDONESIA
 Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan
negara terbesar kedua setelah Cina, sekitar
36 Milyar ton.
 Batubara Indonesia termasuk muda dan
terbentuk pada periode tertiary ( miocene
dan eocene ) berumur 26 juta dan 54 juta
tahun.
BATUBARA
BATUBARA INDONESIA
 Batubara muda ini mempunyai sejarah
geologi yang rendah berkisar antara Lignit
dan Sub Bituminous.
 Dari 36 Milyar ton cadangan batubara
Indonesia, diperkirakan 70 % Lignit, 28 %
Sub Bituminous, 1,96 % Bituminous dan
0,04 % adalah Antrasit.
BATUBARA
PEMBAGIAN ZAMAN DALAM GEOLOGI
Zaman Periode Waktu Abad dimulainya
Era Period Epoch ( dalam jutaan tahun )
C a ino zo ic Qua rte rna ry Re c e nt 0 - 0,01
Ple isto c e ne 2
Te rtia ry Plio c e ne 7
Mio c e ne 26
Olig o c e ne 38
Eo c e ne 54
Pa la e o c e ne 64
Me so zo ic C re ta c e o us 136
Jura ssic 190 - 195
Tria ssic 225
Pa la e o zo ic Pe rm ia n 280
C a rb o nife ro us 345
De vo nia n 410 + 10
Siluria n 411 + 10
Ord o vic ia n 530 + 10
C a m b ria n 570 + 10
Za m a n Azo ic
Ba tua n te rtua
a ta u
3587 + 85
Pre c a m b ria n
BATUBARA
PEMANFAATAN BATUBARA INDONESIA
1. Batubara untuk bahan bakar ( Steaming Coal,
Fuel Coal atau energy coal ) disebut batubara
bahan bakar.
2. Batubara Bituminous untuk dibuat kokas,
disebut batubara kokas.
3. Batubara untuk dibuat sebagai bahan dasar
untuk energi lainnya, disebut batubara konversi.
BATUBARA
PEMANFAATAN BATUBARA INDONESIA
1. Batubara untuk bahan bakar
- Untuk mengubah air menjadi uap di dalam
suatu boiler PLTU.
- Untuk membakar bahan pembuat klinker di
pabrik semen.
- Bahan bakar di industri-industri ( Pabrik
Kertas ).
BATUBARA
PEMANFAATAN BATUBARA INDONESIA
2. Batubara untuk kokas
Batubara dipanaskan tanpa udara sampai
sebagian Volatile Matter-nya menguap.
Kokas digunakan dalam peleburan bijih besi
menjadi besi batangan dan baja karena
memberikan energi dan panas dan sekaligus
bertindak sebagai zat pereduksi terhadap bijih
besi yang dikerjakan di dalam suatu tanur suhu
tinggi.
BATUBARA
PEMANFAATAN BATUBARA INDONESIA
3. Batubara konversi
Batubara yang dimanfaatkan tidak sebagai bahan bakar
padat tetapi energi yang dikandung batubara disimpan
dalam bentuk gas ( gasifikasi ) dan cairan ( likuifaksi ).
Dalam proses gasifikasi semua zat organik dalam
batubara diubah ke dalam bentuk gas, terutama CO,
CO2 dan Hidrogen. Gas-gas ini dapat pula diubah
menjadi bahan-bahan kimi seperti pupuk dan metanol.
Dalam proses likuifaksi bertujuan mengubah batubara
menjadi minyak ( gasoline, diesel, jet fuel ).
  Manfaat Batubara
Sebagai sumber daya dari alam batubara bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh para manusia, diantaranya
adalah :
1. Pemasok bahan bakar yang potensial dan dapat
dihandalkan untuk rumah tangga dan industri kecil
contoh; seb.briket
2. Sumberdaya energi yang mampu menyuplai dalam
jangka panjang / PLTU.

3. Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan


Rumah Tangga

4. Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup


berarti baik di pabrik briketnya, distributor, industri tungku,
dan mesin briket dsbnya.
5.  Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi
masyarakat pada daerah-daerah terpencil.

6. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai


bahan baku briket seperti batubara, tanah liat, kapur,
serbuk biomas, dsbnya.

7. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan


bagi tenaga kerja Indonesia baik langsung maupun tidak
langsung.

8. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan


bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM dalam
kebutuhan energinya yang akan terus meningkat setiap
tahunnya
BATUBARA
DAMPAK DARI PEMANFAATAN BATUBARA
Adanya pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh diemisikannya gas-gas campuran Nitrogen
Oksida, campuran gas-gas belerang oksida dan
Ash hasil sampingan dari pembakaran batubara
dalam tanur pembakaran.
KUALITAS BATUBARA
-Batubara merupakan endapan organic
yang mutunya sangat ditentukan oleh
beberapa factor antara lain: tempat
terdapatnya cekungan, umur dan
banyaknya kontaminasi.
-Didalam penggunaannya perancangangan
mesin yang mempergunakan batubara
sebagai bahan bakar harus menyesuaikan
dengan kualitas batubaranya agar mesin
yang dipergunakan tahan lama.
-Pengenalan umum kualitas batubara
-Batubara merupakan bahan baku
pembangkit energy dipergunakan untuk
industry.
-Mutu dari batubara akan sangat penting
dalam menentukan peralatan yang
dipergunakan.
-Untuk menentukan kualitas batubara,
beberapa hal yang harus diperhatikan
adalah:
BATUBARA
SIFAT ATAU KUALITAS BATUBARA YANG ERAT
KAITANNYA DENGAN PEMAFAATANNYA SEBAGAI
BAHAN BAKAR

1. TOTAL MOISTURE
Kadar air bersama-sama Fixed Carbon dan
Volatile Matter menentukan jumlah panas atau
energi yang dilepaskan dari pembakaran batubara.
Dalam pembakaran batubara untuk keperluan ketel
ketiga jenis parameter tersebut menentukan jumlah
tonase yang akan dibakar sesuai dengan keperluan
jumlah tonase batubara yang akandipakai sebagai
bahan bakar dan jumlah uap yang akan diproduksi.
BATUBARA
SIFAT ATAU KUALITAS BATUBARA YANG ERAT
KAITANNYA DENGAN PEMAFAATANNYA SEBAGAI
BAHAN BAKAR

2. ASH CONTENT

Abu merupakan sisa pembakaran batubara yang


tidak dapat terbakar. Sifat abu mempunyai peranan
penting di dalam merancang ketel terutama
menyangkut masalah erosi, pembentukan kerak
dan Fouling pada pipa boiler atau dinding
tanur , penyerapan dan pemancaran dari abu yang
menutupi pipa (heat transfer).
Dimana abu sendiri dapat besumber dari dalam Batubara
hasal, dan dari abu yang bersumber dari kontaminan, Baik
yang berasal dari penambangan maupun sewaktu
penumpukan di stock pile
BATUBARA
SIFAT ATAU KUALITAS BATUBARA YANG ERAT
KAITANNYA DENGAN PEMAFAATANNYA SEBAGAI
BAHAN BAKAR
3. NILAI KALORI
Rendahnya nilai kalori disertai dengan tingginya
kadar abu dapat menyebabkan timbulnya kesulitan
dalam pembakaran. Disamping itu kecepatan
pengisian (feed rate) akan diperlukan lebih tinggi dan
kesulitan-kesulitan lain akan terjadi pada pengadaan
batubara, erosi pipa pada ketel, perbaikan alat
penggilingan (mill wear), chute dan sumbatan-
sumbatan pada alat pengangkutan.
BATUBARA
SIFAT BATUBARA YANG ERAT KAITANNYA DENGAN
PEMAFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR

4. VOLATILE MATTER
Apabila kadar zat terbang lebih tinggi dari yang
telah ditentukan, maka prosesnya pada alat
penggilingan akan terjadi kebakaran kecil dan
terbentuknya panas yang dapat menyebabkan
kerusakan pada pipa pengeluaran dari alat tersebut.
Hal ini akan memerlukan waktu untuk perbaikan dan
akhirnya akan menurunkan daya kerja dari pabrik.

Salah satu Efek samping pada batubara Volatile metter tinngi,


Pada stock pile akan mudah terbakar.dan teroxidasi.
BATUBARA
SIFAT BATUBARA YANG ERAT KAITANNYA DENGAN
PEMAFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR

5. HGI
HGI merupakan tingkat kekerasan dari Batubara
mudah/sukarnya Batubara digerus yang dinyatakan
dengan index. Nilai HGI yang tinggi menunjukkan
Batubara tersebut mudah digerus, dan sebaliknya.

Salah satu kejelekan Batubara Rapuh adalah dimana


material tersebut tidak dapat disimpan pada stock
pile terbuka ,terlalu lama akibatnya Batubara akan mudah
tererosi dan oxsidasi oleh pengaruh lingkungan sehingga
kualitas akan mudah berubah.
BATUBARA
SIFAT BATUBARA YANG ERAT KAITANNYA DENGAN
PEMAFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR

6. TITIK LELEH ABU (Ash Fusion Temperature/AFT)


AFT merupakan data yang sangat berguna untuk
mengevaluasi hal-hal yang berhubungan dengan
slagging dan penumpukan abu. Apabila
temperatur gas yang mengandung abu lebih rendah
dari ash softening temperature maka abu akan
mengendap sebagai debu dan mudah untuk dibuang.
Dan apabila temperatur gas lebih tinggi dari ash
softening temp. maka akan terjadi pembentukan
terak.
BATUBARA
SIFAT BATUBARA YANG ERAT KAITANNYA DENGAN
PEMAFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR

7. BELERANG
Oksida belerang dan nitrogen yang berupa gas
terbentuk pada waktu pembakaran batubara. Pada
waktu pembakaran sebagian besar belerang dirubah
menjadi gas belerang dioksida. Dan sebagian kecil
(1-2 %) menjadi gas belerang trioksida. Dalam
keadaan ini gas belerang trioksida memungkinkan
bereaksi dengan uap air membentuk asam sulfat
dan mengembun. Asam sulfat ini dapat merusak
peralatan pada ketel tersebut.
BATUBARA
SIFAT BATUBARA YANG ERAT KAITANNYA DENGAN
PEMAFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR

8. ANALISA ULTIMATE
Para perancang ketel selalu memperhatikan analisa
ultimate dari batubara, yaitu analisa karbon,
oksigen, hidrogen, nitrogen, belerang dalam basis
dry ashed free basis. Berdasarka data tersebut dapat
dihitung kebutuhan udara dan aliran gas untuk
mencapai pembakaran sempurna, yaitu menentukan
jenis dan kapasitas dari kipas angin dan pemanas udara.
Dan juga dapat memperkirakan kehilangan hembusan,
ukuran, jarak dan geometri dari permukaan pemanasan
(heating surface).
TERIMA
KASIH

64

Anda mungkin juga menyukai