AKM2 - 3 - Ricky Nugroho LG - 3APP
AKM2 - 3 - Ricky Nugroho LG - 3APP
Dalam menjalin suatu hubungan kerja yang baik, mengenai masalah upah pihak karyawan
hendaknya memikirkan pula keadaan dalam perusahaannya, jika perusahaannya tidak mampu
membayar upah yang sama seperti di perusahaan-perusahaan lainnya maka sebagai karyawan
tidak boleh menuntut pembayaran upah yang sama seperti di perusahaan lainnya, namun pada
waktu sekarang ini masih banyak juga pengusaha-pengusaha yang lain yang masih mengandalkan
tenaga kerja dengan upah yang sedikit yang tidak sesuai dengan kerja karyawan.
Jenis – jenis
Upah
a. Upah nominal
Yang dimaksud dengan upah nominal ialah sejumlah uang yang dibayarkan kepada
karyawan yang berhak secara tunai sebagai imbalan atas pengerahan jasa-jasa atau
pelayanannya sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang terdapat dalam perjanjian
kerja dibidang industri atau 23 perusahaan ataupun dalam suatu organisasi kerja,
dimana kedalam upah tersebut tidak ada tambahan atau keuntungan yang lain yang
diberikan kepadanya. Upah nominal ini sering pula disebut upah uang (money woges)
sehubungan dengan wujudnya yang memang berupa uang secara keseluruhannya.
b. Upah nyata (real woges)
Yang dimaksud dengan upah nyata adalah upah uang yang nyata yang benar-benar harus
diterima oleh seseorang yang berhak. Upah nyata ini ditentukan oleh daya beli upah tersebut yang
akan banyak tergantung dari :
Adakalanya upah itu diterima dalam wujud uang dan fasilitas atau in natura, maka upah nyata yang
diterimanya yaitu jumlah upah uang dan nilai rupiah dari fasilitas tersebut.
c. Upah hidup
Dalam hal ini upah yang di terima seorang karyawan iturelatif cukup untuk membiayai keperluan
hidup yang lebih luas,tidak hanya kebutuhan pokok nya saja yang dapat dipenuhi melainkan juga
sebagian dari kebutuhan sosial keluarganya, misalnya iuran asuransi jiwa, pendidikan dan beberapa
lainnya.
d. Upah minimum(minimum
wages)
Sebagai yang diterangkan bahwa pendapatan yang dihasilkan para karyawan dalam suatu perusahan sangat
beperan penting.
Dalam hal ini maka upah minimum sebaiknya dapat mencukupi kebutuhan- kebutuhan hidup karyawan beserta
keluarganya,walaupun dalam arti yang sederhana,cost of living perlu diperhatikan dalam penentuan upah.
1. Membuat daftar atau tabel yang memuat kolom nomor urut, nama, jabatan dan upah.
2. Mengurutkan dan mengidentifikasi upah terendah hingga tertinggi.
3. Menentukan jumlah golongan jabatan.
4. Membuat format tabel struktur dan skala upah yang terdiri dari kolom rentang, golongan jabatan, upah terkecil,
upah tengah (mid poin) dan upah terbesar. Setelah itu, masukkan golongan jabatan yang telah dikelompokkan
pada langkah sebelumnya
5. Menentukan rentang upah untuk masing-masing golongan.
6. Menggunakan prinsip upah terendah sama dengan upah tengah terendah, dan upah tertinggi sama dengan
upah tengah tertinggi.
7. Menghitung upah tengah antara upah tengah terendah dan upah tengah tertinggi. Rumus yang digunakan
dalam penghitungan ini adalah rumus persamaan garis lurus yaitu Y=a+b (X).
8. Menghitung upah terkecil dan upah terbesar masing-masing golongan jabatan dengan menggunakan rumus-
rumus di bawah ini
Upah terkecil = 2 x upah tengah : (rentang+2) Upah terbesar = (2 x upah tengah) x (rentang+1) : rentang+2
Metode Rangking Sederhana
Metode rangking sederhana menitikberatkan penghitungan struktur dan skala upah sesuai kemampuan dan tingkat
jabatan. Jadi, semakin berat tugas seseorang, maka semakin tinggi pula upah yang diterimanya. Biasanya, metode ini
diimplementasikan apabila di dalam suatu perusahaan tidak begitu ada banyak ragam jabatan. Langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam metode ini adalah:
1. Menguraikan tugas masing-masing jabatan yang ada di perusahaan. Misalnya, tugas seorang CEO adalah
menentukan arah strategis perusahaan, menciptakan jaringan bisnis, dan melaporkan perkembangannya
kepada dewan direksi.
2. Membuat daftar jabatan, lalu diurutkan berdasarkan uraian tugas dari yang memiliki tugas termudah sampai
tugas tersulit. Misalnya Office Boy, Junior Staff, Senior Staff, Manajer dan CEO.
3. Setelah itu, membuat tabel dengan format kolom jabatan, golongan, upah terkecil dan terbesar.
4. Menentukan upah terkecil untuk jabatan terendah. Untuk itu, perusahaan perlu mempertimbangkan upah
minimum.
5. Menentukan upah terbesar untuk jabatan terendah.
6. Menentukan upah terkecil dan terbesar untuk jabatan selanjutnya dengan mengikuti dua langkah di atas.
7. Memasukkan upah terkecil dan terbesar masing-masing jabatan ke dalam tabel struktur dan skala upah.
8. Menentukan golongan untuk masing-masing jabatan.
Metode Poin Faktor
1. Metode poin faktor pada dasarnya hampir sama dengan metode dua titik, yakni bersifat sistematis. Yang
membedakannya adalah prosesnya. Dalam metode ini, terdapat tiga hal inti yang harus dilakukan oleh
perusahaan dalam menghitung struktur dan skala upah.
2. Pertama adalah menganalisa jabatan. Analisa jabatan meliputi pengumpulan dan pengolahan informasi terkait
data jabatan. Kedua, mengevaluasi jabatan. Pada tahap ini, masing-masing jabatan akan dinilai berdasarkan
faktor yang terdiri dari lingkungan kerja, tanggung jawab, keahlian, dan usaha.
3. Setelah itu, faktor tersebut dipecah lagi menjadi pengetahuan, pengalaman, fisik, mental, kondisi kerja, dan
keuangan. Jabatan akan diurutkan berdasarkan golongan yang terendah hingga tertinggi. Ketiga, menentukan
struktur dan skala upah.
4. Proses penentuan ini didasarkan pada tingkat pendidikan, pengalaman, dan kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing karyawan. Terlepas dari itu, perusahaan juga harus memperhatikan upah minimum yang
berlaku.
5. Dalam metode poin faktor, untuk menentukan struktur dan skala upah perusahaan ada beberapa langkah
penting yang harus dilakukan, yakni:
1. Menetapkan batas terendah dan batas tertinggi dari total poin terkecil dan total poin terbesar.
2. Menentukan jumlah golongan jabatan berdasarkan interval keseluruhan poin.
3. Membuat tabel yang memuat interval keseluruhan poin dan golongan jabatan.
4. Menentukan persentase rentang upah terkait golongan jabatan berdasarkan tabel rentang.
5. Membuat tabel struktur dan skala upah bersama rentang upah.
6. Menentukan upah tengah (mid poin) terendah dan upah tertinggi dari golongan jabatan terendah dan tertinggi
(pengelompokan jabatan dengan total poin terkecil). Jika total poin terkecil atau terbesar berbeda-beda, maka
penghitungan didasarkan dari rata-rata poin.
7. Menghitung upah tengah antara upah tengah terendah dan upah tengah tertinggi. Rumus yang digunakan
dalam penghitungan ini adalah rumus persamaan garis lurus yaitu Y=a+b (X).
8. Menghitung upah terkecil dan upah terbesar untuk golongan jabatan dengan menggunakan rumus yang ada
pada tabel rumus skala upah.
Upah terkecil = 2 x upah tengah : (rentang+2) Upah terbesar = (2 x upah tengah) x (rentang+1) : rentang+2
Pengertian
Slip Gaji
(Kartu Gaji)
Slip Gaji
Slip gaji (payslip) memiliki pengertian yaitu sebuah
bukti resmi penerimaan gaji kepada para karyawan
yang diberikan oleh perusahaan tempatnya
bekerja atau diberikan oleh si pemberi gaji. Pada
umumnya selembaran slip gaji memuat tentang
gaji bersih yang diterima oleh karyawan seperti gaji
pokok, penambahan gaji (bisa dari uang lembur
dan lain sebagainya), potongan gaji, dan terkadang
berisi nilai pinjaman yang dipinjam oleh karyawan
terhadap perusahaan atau si pemberi gaji.
Slip gaji yang diterima oleh
karyawan ternyata memiliki
beberapa kegunaan yang dapat
digunakan sewaktu-waktu. Berikut
beberapa kegunaan dari slip gaji:
Sebagai rujukan saat melamar
pekerjaan baru
Dengan adanya slip gaji yang dilampirkan dalam surat lamaran pekerjaan maka
perusahaan tempat kita melamar pekerjaan akan mengetahui bahwa kita pernah
bekerja di perusahaan apa dengan nominal gaji berapa. Hal ini akan memberikan
referensi bagi perusahaan untuk memperkirakan berapa nominal gaji yang layak
diberikan oleh si pelamar pekerjaan berdasarkan keahlian yang dimilikinya.
Sebagai pengajuan cicilan
kendaraan bermotor
Bagi yang ingin membeli motor tetapi uang yang dibutuhkan tidak mencukupi, maka dapat
melakukan kredit atau cicilan motor. Beberapa tempat cicilan atau kredit motor memiliki beberapa
persyaratan dokumen yang harus dipenuhi agar dapat membeli motor dengan kredit angsuran
seperti fotokopi KTP, kartu keluarga, buku tabungan, surat nikah, bahkan ada yang menyertakan slip
gaji kerja. Slip gaji biasanya digunakan sebagai bukti bahwa si pembeli memiliki pekerjaan tetap dan
mampu membayar cicilan motor setiap bulannya.
Dan masih
banyak lagi