MENUJU KEBAHAGIAAN A. Titik Berangkat Pemahaman:Hubungan antara Wahyu, Iman dan Agama Allah: Transenden sekaligus Imanen. Wahyu merupakan inisiatif Allah untuk mendekati manusia sedemikian rupa sehingga Allah menganugerahkan diriNya kepada manusia. Iman merupakan jawaban manusia terhadap pernyataan Diri Allah.Wahyu dan Iman sama-sama merupakan komunikasi pribadi dan persatuan personal antara Allah dengan manusia. Agama sendiri merupakan konkritisasi dari keyakinan manusia terhadap Allah yang telah mewahyukan diri. Maka agama dicirikan dengan pedoman dan tata ibadat untuk memuliakan Allah, bersyukur serta memohon rahmat dan sebagai kerangka acuan hidup untuk sesuai dengan iman kepada Allah. B. Pengertian Makna dan Fungsi Agama
Agama adalah wujud sosial yang mengungkapkan
bahwa hidup pribadi dan hidup bersama mendapat dasar pada yang mutlak serta mencakup banyak hal yaitu Mengumpulkan orang dengan kepercayaan yang sama Menyediakan guru untuk menasehati dan memimpin Menyediakan sejumlah pokok ajaran untuk dianut Berisi aturan untuk hidup, beribadat, upacara yang dilakukan bersama dan doa-doa yang diungkapkan sendiri. Dengan demikian, agama memberikan kerangka dan acuan bagi hidup dan tindakan bagi situasi yang tidak stabil, saat kelahiran, kematian, perkawinan dan pesta masyarakat. Fungsi Hakiki Agama a. Mewartakan keselamatan b. Mewartakan arti kehidupan c. Mengajarkan cara hidup Makna Agama Dalam Kehidupan 1. Berbagai Pandangan tentang Makna Agama dalam Kehidupan Agama dapat memberi kerangka yang dapat dipergunakan manusia untuk menyatukan pemahamannya tentang diri sendiri, masyarakat, dunia, bahkan alam raya. Dengan demikian, agama bisa menjadi prinsip pemersatu, jalan menuju keselamatan, pandangan hidup dan norma-norma dalam hidup bersama. C. Motivasi Beragama dan Masalah Beragama
Hal yang mendorong manusia untuk menganut
suatu agama adalah kehendak untuk hidup baik dan benar di dunia sesuai dengan ajaran Tuhan. Oleh karena itu, manusia beragama akan menjalin relasi personal dengan Tuhan yang memberi tuntunan hidup suci lewat sabdaNya D. Kebebasan Beragama dan Hubungan Antarumat Beragama
1.Kebebasan Beragama menurut Dokumen Gereja
Konsili Vatikan II mengatakan bahwa pribadi manusia berhak atas kebebasan beragama. Kebebasan itu berarti semua orang harus kebal terhadap paksaan dari pihak orang-orang perorangan maupun kelompok-kelompok sosial dan kuasa manusiawi manapun juga untuk memeluk satu agama. 2. Hubungan Antarumat Beragama Konsili Vatikan II dalam Nostrae Aetate art. 1 dan 2 mengatakan bahwa kita hendaknya menghormati agama-agama dan kepercayaan lain, sebab dalam agama-agama itu terdapat pula kebenaran dan keselamatan. Kerukunan antarumat beragama menjadi tanggung jawab kita semua tanpa kecuali. a. Ajaran serta Pandangan Gereja Katolik Pada prinsipnya, Gereja Katolik sangat mencintai persaudaraan universal yang tidak membeda- bedakan suku bangsa, warna kulit, bahasa, agama. Gereja berpedoman pada sikap Yesus. Semasa hidup-Nya di dunia, yesus menyapa dan bersahabat dengan siapa saja apa pun keyakinan dan agamanya. b. Usaha-usaha Membina Kerja Sama dan Dialog Antarumat Beragama Dialog kehidupan : dalam kenyataan hidup sehari- hari, kita sering hidup bersama dan berdampingan dengan umat beragama lain dalam suatu lingkungan atau daerah. Dialog karya : dalam hidup bersama dengan umat beragama lain, kita sering diajak dan didorong untuk bekerja sama dalam kegiatan sosial kemasyarakat, sosial karitatif, dan rekreatif. Dialog iman: dengan berdialog dan saling memperkaya karena ada banyak ajaran yang sama. Lebih dari itu, semua orang ternyata mempunyai perjuangan yang sama dalam menghayati ajaran imannya. c. Akar masalah yang dihadapi berkaitan dengan dialog dan kerukunan hidup beragama 1. Kurangnya wawasan tentang agama lain; 2. Keengganan untuk secara aktif menjalin kontak dengan penganut agama lain; 3. Tumbuhnya kecurigaan sikap kecurigaan terhadap agama lain; 4. Sangat tergantung dengan sikap atau gerakan yang dianut oleh pemimpin; 5. Kurang digalakkannya kegiatan antaragama.