Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI

2
A.Faktor Penyebab Internal

Faktor internal,merupakan factor pendorong korupsi yang berasal dari dalam diri
setiap individu ,factor internal dapat di rinci menjadi:
1. Sifat tamak/rakus manusia
Sifat tamak yang berasal dari dalam diri sertiap individu. Hal ini terjadi bila
seseorang mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri dan tidak pernah
merasa puas terhadap apa yang telah dia miliki.
Secara bahasa tamak berarti rakus hatinya.sdangkan menurut istilah tamak
adalah cinta kepada dunia(harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan
hukum. Jadi tamak adalah sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan
tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram.
 2. Gaya Hidup Konsumtif
 pada era modern ini,terutama di kota-kota besar merupakan hal yang
sering mendorong terjadinya gaya hidup konsumtif.apabila perilau konsumtif
tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai,maka hal tersebut akan
membuka peluang seseorang untuk melakukan berbagai tindakan demi
memenuhi hajatnya.salah satu tindakan itu adalah korupsi.
 3. Moral.
 Seseorang yang mempunyai iman lemah cenderung mudah tergoda untuk
melakuakan tindakan korupsi,godaan itu berasal dari atasan,teman
setingkat,bawahan atau pihak lain yang memberikan kesempatan untuk
melakukan korupsi,sehingga data dikatakan bahwa aspek moral misalnya
lemahnya keimanan,kejujuran,rasa malu,
 Aspek social seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk
berperilaku korup.
 FAKTOR PENYEBAB EKSTERNAL
 1.Aspek social
 Faktor eksternal merupakan pemicu terjadinya korupsi yang berasal dari luar diri
pelaku,factor ekternal dapat di bagi menjadi empat yaitu :
 A.Nilai-nilai dan budaya di masyrakat yang mnedukung untuk terjadinya
korupsi,misalmya masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang dimiliki.
 B. Masyarakat menganggap bahwa korban yang mengalami kerugian akibat korupsi
adalah Negara. Padahal justru pada akhirnya kerugian terbesar dialami oleh
masyarakat sendiri.
 C. Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat perilaku korupsi.
 D. Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi dapat dicegah dan diberantas bila
masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi
2, AspekPolitik
 Hal ini dapat dilihat ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para
pemegang kekuasaan,bahkan ketika meraih dan mmpertahankan kekuasaan.
 Menurut De Asis,Korupsi politik misalnya perilaku curang ( politik uang )pada
pemilihan anggota legislatif ataupun pejabat-pejabat eksekutif,dana ilegal untuk
pembiayayaan kampanye,penyelesaian konplik parlemen melalui cara-cara ilegal dan
teknik lobi yang menyimpang ( De asis:2000).
 Robert Klitgaard(2005) menjelaskan bahwa proses terjadinya korupsi dengan
formulasi M+D-A=C. simbol M adalah Monopoli,D adalah Discretionary( kewenangan)
A adalah Accuntability ( pertnggungjawaban) penjelasan dari simbol tersebut dapat
dikatakan bahwa korupsi adalah hasil dari adanya monopoli (kekuasaan ) ditambah
dengan kewenangan yang begitu besar tanpa keterbukaan dan pertanggungjawaban.
 Dari sisi moral politik,control social terhadap pejabat publik adalah adalah
suatu keharusan.Asumsi dasarnya adalah,bahwa sebuah Negara demoktasi
harus menjungjung tinggi moralitas politik “ pemerintah merupakan
pelaksana kehendak rakyat “ hal yang sangat wajar kalau rakyat meminta
penjelasan dan pertanggung jawaban seorang pejabat public,apalagi
menyangkut penyalah gunaan kekuasaan.
 Aspek Hukum
 3 Aspek Hukum
aspek hukum dapat dilihat dari dua sisi yaitu
 1. aspek perundang-undangan
 2. aspek lemahnya penegakan hukum
 Susila ( dlm hamzah:2004) menyebutkan tindakan korupsi mudah timbul karena ada kelemahan di
dalam perundangan-undangan yang mencakup
 a. adanya perundang-undangan yang bermuatan kepentingan pihak tertentu
 B. Kualitas peraturan perundang-undanganan kurang memadai
 C. Peraturan kurang di sosialisasikan
 D. Sanksi yang terlalu ringan
 E. Penetapan sanksi yang tidak konsisten dan pandang bulu
 F. lemahnya bidang evaluasi dan revisi peraturan perundang-undangan
 Dalam penegakan hukum,( Soekanto 1986:8) menyebutkan lima unsur yang
mempengaruhi proses penegakan hukum yaitu :
 1, faktor hukum sendiri
 2. Faktor aparat penegak hukum
 3.Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
 tersebut
 4. Faktor masyarakat./organisasi /kelembagaan hukum( apakah policy dari
 orgnisasi-organisasi penegak hokum mendukung/tidak mendukung sup
 remasi hukum,
 5. Faktor budaya/kultur
 4. ASPEK EKONOMI
 Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab terjadinya korupsi ,hal ini dilihat
dari pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan.tapi pendapat ini tidak
mutlak benar, karena dalam teori kebutuhan Maslow,yg oleh sulistiantoro,korupsi
seharusnya hanya dilakukan oleh orang untuk memenuhi dua kebutuhan yang paling
bawah dan logika lurusnya hanya dilakukan oleh komunitas masyarakat yang pas-pasan
yang bertahan hidup.namun saat ini korupsi dilakukan oleh orang kaya dan
berpendidikan tinggi ( Sulistyantoro:2004 )
 Selain rendahnya gaji pegawai banyak aspek ekonomi lain yang menjadi penyebab
terjadinya korupsi adalah kekuasaan pemerintah yang di barengi dengan faktor
kesempatan bagi pegawai pemerintah untuk memenuhi kekayaan mereka dan kroninya.
 Koerupsi bukan disebabkan oleh kemiskinan tapi sebaliknya kemiskinan disebabkan oleh
korupsi( Pope :2003 )
 Teori Karl Marx menyetakan betapa hebatnya pengaruh kuasa terhadap
kehidupan manusia,bahwa siapapun yang menguasai ekonomi maka akan
menguasai manusia.,seluruh tindak tanduk manusia dikendalikan oleh motif-
motif ekonomi.dalam masyarakat ekonomi merupakan struktur bawah yang
memberikan bentuk dan corak pada semua yang ada pada struktur atas.oleh
karena itu system politik,corak budaya,bahkan struktur masyarakat adalah
cerminan belaka dari sitem ekonomi yang ada dibaliknya.
 5.Aspek organisasi
 Aspek-aspek penyebab korupsi dalam sudut pandang organisasi ini
meliputi :
 a. kurang adanya keteladanan dari pemimpin
 b.tidak adanya kultur organisasi yang benar
 c. kurang memadainya system akuntabilitas
 d. Kelemahan system pengendalian manajement
 Penyebab korupsi dalam Perpektif teoritis
 Ungkapan Fiona Robertson-snape(1999) bahwa penjelasan kultur praktik korupsi
di indonesia dihubungkan dengan bukti2 kebiasaan2kuno jawa.padahal perilaku
korup pada dasarnya merupakan sebuah fenomena sosiologis yang memiliki
implimentasi ekonomi dan politik yang terkait dengan jabaran beberapa teori,
 Teori Robert Merton yg dikutip oleh Handoyo(2009:55 ) bahwa korupsi
merupakan suatu perilaku manusia yang diakibatkan oleh tekanan sosial,sehingga
menyebabkan pelanggaran norma-norma.
 Teori Solidaritas Sosial yg dikembangkan oleh Emile Durkheim ( 1858-1917) teori
ini memandang bahwa watak manusia sebenarnya bersifat positif dan
dikendalikan oleh masyarakat,jadi bahwa individu secara moral,netral dan
masyarakatlah yang menciptakan kepribadianya.
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai