akal kita dari pengetahuan tentang kejadian/peristiwa- peristiwa/hal-hal yang lebih konkret dan “khusus” untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih “umum”. Contoh 1: Premis 1 : Jennie sekolah di SMK 1. Ia pandai Matematika Premis 2 : Lisa sekolah di Smk 1. Ia pandai Matematika Premis 3 : Jisso sekolah di SMK 1. Ia pandai Matematika. Kesimpulan : Anak-Anak yang bersekolah di SMK 1 pandai Matematika. Contoh 2: Premis 1 : Adit tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Indie. Premis 2 : Sopo tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Indie. Premis 3 : Jarwo tinggal di rumah kost sebelah. Ia bekerja di Bank Indie. Kesimpulan : Penghuni rumah kost sebelah bekerja di Bank Indie. Contoh 3: Premis 1 : Jika dipanaskan, besi memuai Premis 2 : Jika dipanaskan, tembaga memuai Premis 3 : Jika dipanaskan, nikel memuai Kesimpulan : Semua logam jika dipanaskan akan memuai Contoh 4: Analogi Premis : Kita tidak boleh Menyontek Kesimpulan : Karena Penyontek itu seperti Pencuri Contoh 5: Generalisasi Premis 1 : Sebagian besar anak kelas 12C diterima di Universitas negeri Kesimpulan : Karena itu tingkat keberhasilan masuk di Universitas negeri di sekolah ini dapat dikatakan tinggi Penalaran Deduksi Penalaran Deduksi adalah suatu metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang “umum” terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagian yang “khusus”. Contoh 1: Premis 1 : Semua murid yang mendapatkan Nilai <70 harus mengikuti Remedial Premis 2 : Nilai Jennie 65 Premis 3 : Nilai Lisa 60 Premis 4 : Nilai Jisso 63 Kesimpulan : Jennie, Lisa, dan Jisso harus mengikuti remedial Contoh 2: Modus Ponnes (Penegasan) Rumus : Jika P maka Q P jadi Q
Premis 1 : Jika Rose belajar maka ia lulus UTBK 2021
Premis 2 : Ros belajar Kesimpulan : Jadi Rose lulus UTBK 2021 Contoh 3: Modus Tollens (Penyangkalan) Rumus : Jika P maka Q ~Q jadi ~P
Premis 1 : Jika Rose belajar maka ia lulus UTBK 2021
Premis 2 : Rose tidak lulus UTBK 2021 Kesimpulan : Jadi Rose tidak belajar Contoh 4: Silogisme Hipotesis Rumus : Jika P = Q dan Q = R Maka P = R
Premis 1 : Jika Lisa rajin belajar nilainya akan bagus
Premis 2 : Jika nilai Lisa bagus Ia mendapatkan Beasiswa Kesimpulan : Jika Lisa rajin belajar Ia akan mendapatkan Beasiswa Contoh 5: Silogisme Disjungtif (Memilih dan Membuang Premis) Rumus : P atau Q Bukan P maka Q
Premis 1 : Jennie sering berangkat ke sekolah naik
kenderaan umum atau diantar Ayah Premis 2 : Hari ini Jennie tidak naik kenderaan umum Kesimpulan : Maka Jennie diantar Ayah