KECELAK A A N K E R JA

DAN PENYA K I T A K IB A T
K E R J A (P A K )
KK
DITA AMANDA DEVIANI, M.K
DEFINISI KECELAKAAN KERJA
 PERMENAKER NO. 03/MEN/1998  SUATU
KEJADIAN YANG TIDAK DIKEHENDAKI
DAN TIDAK DIDUGA SEMULA YANG
DAPAT MENIMBULKAN KORBAN
MANUSIA DAN ATAU HARTA BENDA

 SUMA’MUR KEJADIAN YANG TIDAK

TERDUGA DAN TIDAK DIHARAPKAN

 PERKEMBANGAN SELANJUTNYA RUANG

LINGKUP KECELAKAAN INI DIPERLUAS
LAGI SEHINGGA MENCAKUP
KECELAKAAN TENAGA KERJA YANG
TERJADI PADA SAAT PERJALANAN ATAU
TRANSPOR KE DAN DARI TEMPAT KERJA
DATA KECELAKAAN KERJA
• THN 2012 ILO MENCATAT ANGKA KEMATIAN KARENA KK & PAK
SEBANYAK 2 JUTA KASUS TIAP TAHUN

• 1 PEKERJA DI DUNIA MENINGGAL TIAP 15 DETIK KARENA KK & 160

PEKERJA MENGALAMI SAKIT AKIBAT KERJA (ILO, 2013)

• BPJS KETENAGAKERJAAN
HINGGA AKHIR THN 2015 TERJADI 105.182 KASUS KK
2.375 KEMATIAN AKIBAT KECELAAKAAN BERAT
• HASIL LAPORAN PELAKSANAAN KESKER DI INDONESIA TH 2013 
PENYAKIT UMUM PD PEKERJA SEKITAR 2.998.766 KASUS & PAK
SEJUMLAH 428.844 KASUS
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

HEINRICH UNSAFE ACTION DAN UNSAFE CONDITION

FRANK E. BIRD  SEBAB LANGSUNG (IMMEDIATE
CAUSES) DAN FAKTOR DASAR (BASIC CAUSES)

PENYEBAB Unsafe Action

UTAMA?? (85%)
BIRD MENYATAKAN BEBERAPA ALASAN MENGAPA SESEORANG MEMILIH
BERSIKAP DAN BERPERILAKU SECARA TIDAK AMAN DALAM BEKERJA
ANTARA LAIN:

• JIKA CARA YANG AMAN MEMBUTUHKAN LEBIH BANYAK WAKTU DARIPADA

CARA YANG TIDAK AMAN, SESEORANG AKAN MEMILIH CARA YANG TIDAK
AMAN UNTUK MENGHEMAT WAKTU.

• JIKA CARA YANG AMAN MEMBUTUHKAN LEBIH BANYAK PEKERJAAN

DARIPADA CARA YANG TIDAK AMAN, SESEORANG AKAN MEMILIH CARA
YANG TIDAK AMAN UNTUK MENGHEMAT TENAGA ATAU USAHA.

• JIKA CARA YANG AMAN KURANG NYAMAN DIBANDINGKAN CARA-CARA

YANG TIDAK AMAN, SESEORANG AKAN MEMILIH CARA-CARA TIDAK AMAN
UNTUK MENGHINDARI KETIDAKNYAMANAN.
TEORI KECELAKAAN KERJA
1. TEORI DOMINO – H.W HEINRICH (1931)

BASIC
LACK OF CAUSES INCIDENT
IMMEDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES
 TEORI KECELAKAAN KERJA
2. TEORI LOSS CAUSATION MODEL – BIRD & GERMAIN (1985)

Lack of Basic Immediate

Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Inadequate
Factors Acts With Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance
 APAKAH KECELAKAAN
KERJA BISA DIPREDIKSI?
 Piramida Kecelakaan Kerja
Kematian/ Kecelakaan Serius
Data dilaporkan dan 1
tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Near miss

Unsafe action dan

unsafe condition
10.000
 FENOMENA GUNUNG ES

Kecelakaan
serius/kematian

Kecelakaan ringan

Kecelakaan properti

Near miss

Unsafe action dan

unsafe condition

dita2020
FAKTOR RISIKO KECELAKAAN KERJA
TENAGA
KERJA

KESEHATAN PROSES KESELAMATAN

PROSES
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
1. KERUGIAN LANGSUNG
a. BIAYA PENGOBATAN DAN KOMPENSASI (PP RI NO76 TH 2007
TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMSOSTEK)
b. KERUSAKAN SARANA PRODUKSI
2. KERUGIAN TIDAK LANGSUNG
a. KERUGIAN JAM KERJA
b. KERUGIAN PRODUKSI
c. KERUGIAN SOSIAL (EX: BENCANA LUMPUR LAPINDO)
d. CITRA DAN KEPERCAYAAN KONSUMEN
KOMPENSASI KECELAKAAN KERJA
HIERARKI PENGENDALIAN BAHAYA
P P
E E

1. ELIMINASI
N N
G G
E E
N

2. SUBSTITUSI
N
D D
A A
L L

3. TEKNIS
I I
A A
N N

4. ADMINISTRATIF S
E
M
P
E
R

5. ALAT PELINDUNG DIRI

E M
N A
T N
A E
R N
A
UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA
1. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

 KETENTUAN & SYARAT K3 MENGIKUTI PERKEMBANGAN ILMU

PENGETAHUAN & TEKNOLOGI

 PENERAPAN KETENTUAN & SYARAT K3 SEJAK TAHAP REKAYASA

 PENYELENGGARAAN PENGAWASAN & PEMANTAUAN PELAKSANAAN K3

2. INSPEKSI / PEMERIKSAAN

 SUATU KEGIATAN PEMBUKTIAN SEJAUH MANA KONDISI TEMPAT KERJA

MASIH MEMENUHI KETENTUAN & PERSYARATAN K3

3. AUDIT

 AUDIT INTERNAL

 AUDIT EKSTERNAL
UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA
5. PENDIDIKAN & LATIHAN

 PENINGKATAN KESADARAN, KUALITAS PENGETAHUAN &

KETRAMPILAN K3 BAGI TENAGA KERJA

 DIKLAT TENAGA KERJA BARU

 DIKLAT KHUSUS

 SAFETY INDUCTION
6. PERSUASI/REINFORCEMENT

 CARA PENYULUHAN & PENDEKATAN DI BIDANG K3, BUKAN

MELALUI PENERAPAN & PEMAKSAAN MELALUI SANKSI-
SANKSI
SAFETY SIGN

dita2020
SAFETY SIGN
“Dengan peraturan
perundangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan
kerja untuk memberi
kesempatan atau jalan
menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang
berbahaya” (UU No. 1 Th
1970 Pasal 3 ayat 1 poin d).

dita2020
 DON’T WORK
WARNING!!!
BY YOURSELF!
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
SEORANG PEKERJA DAPAT MENGALAMI BERBAGAI JENIS PENYAKIT :
1. GENERAL DISEASE  PENYAKIT YANG MENGENAI MASYARAKAT
PADA UMUMNYA, CONTOH: FLU, SAKIT KEPALA
2. WORK RELATED DISEASE (PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN
KERJA) PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN/TERKAIT DENGAN
PEKERJAAN, NAMUN BUKAN AKIBAT KARENA PEKERJAAN TETAPI
BISA MENJADI LEBIH PARAH KARENA PEKERJAAN. CONTOH: ASMA,
TBC
3. OCCUPATIONAL DISEASE (PENYAKIT AKIBAT KERJA) PENYAKIT
YANG DISEBABKAN KARENA FAKTOR PEKERJAANNYA
/LINGKUNGAN KERJA. CONTOH: SILIKOSIS, ASBESTOSIS, KETULIAN,
LOW BACK PAIN, KERACUNAN PB
PERBEDAAN
No. Occupational Disease Work Related Disease
1. Diatur oleh Keputusan Menteri Diatur oleh Keputusan Presiden
No.01/MEN/1981 No. 22/KEPRES/1993

2. Meliputi 30 jenis penyakit Meliputi 31 jenis penyakit

3. Terjadi hanya diantara populasi Terjadi juga pada populasi
pekerja penduduk
4. Penyebab spesifik Penyebab multi faktor
5. Adanya paparan di tempat kerja Pemaparan di tempat kerja
merupakan hal yang penting mungkin merupakan salah satu
faktor
6. Tercatat dan mendapatkan ganti rugi Mungkin tercatat dan mungkin
dapat ganti rugi

31 JENIS PENYAKIT 30 JENIS PENYAKIT + 1 KLAUSUL = PENYAKIT YANG DISEBABKAN

OLEH BAHAN KIMIA LAINNYA TERMASUK OBAT
DIAGNOSIS PAK
1. DIAGNOSIS KLINIS  ANAMNESIS, RIWAYAT PENYAKIT,
PEMERIKSAAN UMUM & KHUSUS, BIOMONITORING
2. MENETAPKAN APAKAH ADA PAJANAN YANG ADEKUAT DAN
RELEVAN DI TEMPAT KERJA
3. MENETAPKAN ADANYA HUBUNGAN ANTARA PAJANAN DG
DIAGNOSIS KLINIS BERDASARKAN TEORI
4. ADEQUACY PAJANAN (KONSENTRASI, WAKTU, FREKUENSI, DURASI,
APD) DALAM MENIMBULKAN KELAINAN
5. FAKTOR INDIVIDU (USIA, JK)
6. FAKTOR LAIN DI LUAR PEKERJAAN  KEBIASAAN DAN GAYA HIDUP
7. MENETAPKAN SBG PAK ATAU BUKAN PAK  ICD-10, ICD-11
TATA LAKSANA PAK
1. TATA LAKSANA MEDIS  STANDAR PROFESI, STANDAR
PELAYANAN & SOP
2. TATA LAKSANA OKUPASI PD KOMUNITAS & INDIVIDU MELIPUTI:
a. PELAYANAN PENCEGAHAN PAK
b. PELAYANAN PENEMUAN DINI PAK
c. PELAYANAN KELAIKAN KERJA
d. PELAYANAN KEMBALI KERJA
e. PELAYANAN PENENTUAN KECACATAN

(Permenkes No 56 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaran Pelayanan PAK)

TATA LAKSANA PAK

…PASAL 8 AYAT 1 PERMENKES NO 56 TH 2016

“PELAYANAN PENYAKIT AKIBAT KERJA DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
DILAKSANAKAN OLEH DOKTER DENGAN
KOMPETENSI TAMBAHAN TERKAIT PENYAKIT AKIBAT
KERJA YANG DIPEROLEH MELALUI PENDIDIKAN
FORMAL ATAU PELATIHAN”
FAKTOR PENYEBAB PAK (FAKTOR
LINGKUNGAN KERJA)

1. FAKTOR FISIK
2. FAKTOR KIMIA
3. FAKTOR BIOLOGI
4. FAKTOR ERGONOMI
5. FAKTOR PSIKOSOSIAL
PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA

1. PEMERIKSAAN KESEHATAN PRA-KERJA (PRE-EMPLOYMENT ATAU

PREPLACEMENT MEDICAL EXAMINATION), SEBELUM SUBJEK
PEMERIKSAAN BEKERJA ATAU DITEMPATKAN.
2. PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA (PERIODIC MEDICAL
EXAMINATION) YANG TERKAIT DENGAN PAJANAN BAHAYA KESEHATAN
3. PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS (SPECIFIC MEDICAL
EXAMINATION) YANG TERKAIT DENGAN KEMBALI BEKERJA
(RETURNING TO WORK) SETELAH TERDAPAT GANGGUAN KESEHATAN
YANG BERMAKNA DAN PENYAKIT YANG BERAT.
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA

1. UPAYA PROMOTIF
2. UPAYA PREVENTIF
3. UPAYA KURATIF
4. UPAYA REHABILITATIF
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN KERJA

1. DISELENGGARAKAN SENDIRI OLEH PENGURUS

2. DISELENGGARAKAN OLEH PENGURUS DG MENGADAKAN
IKATAN KERJA SAMA DG DOKTER ATAU FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN LAIN
3. PENGURUS DARI BEBERAPA PERUSAHAAN SECARA
BERSAMA-SAMA MENYELENGGARAKAN SUATU
PELAYANAN KESEHATAN KERJA (PERMENAKERTRANS NO:
PER 03/MEN/1982)
TERIMA KASIH…