Sel-sel
Mesenkim Osteoblas Osteosit
• 2. Osifikasi endokondral
• Terjadi pada tulang pipa ( tulang panjang)
• Tulang rawan pada anak-anak akan digantikan olah tulang keras
hingga usia 18-25 tahun kecuali tulang rawan di cuping hidung,
antar ruas-ruas tulang belakang, tulang rawan sendi
• Proses osifikasi dimulai sejak embrio ada pula yang terjadi setelah
lahir
• Osifikasi endokondral merupakan penggantian tulang rawan hialin
oleh jaringan tulang. Tulang rawan hialin pada embrio di bungkus
oleh jaringan ikat yang disebut perikondrium
• Pusat osifikasi primer terbentuk di bagian diafisis tulang panjang.
• Perikondrium melingkari bagian tengah dari diafisis, menambahkan
pembuluh darah / bersifat osteogenik ( pada bulan ke tiga)
• Sel-sel kartilago ( kondrosit) mengalami proliferasi, shg semakin
melingkar, ukuran semakin besar, dan membentuk menjadi
osteoblas
Lanjutan osifikasi endokondral
• Matriks kartilago mulai mengalami kalsifikasi/ pengapuran oleh
kalsium fosfat
• Osteoblas berkumpul pada dinding diafisis dan membentuk bone
collar.
• Pada saat yang sama, tulang rawan ( sel-sel kartilago)di tengah
diafisis mulai hancur dan diserap oleh osteoklas
• Osteoblas terus menambahkan zat-zat tulang pada tulang rawan
yang mengapur shg terbentuk pusat osifikasi primer di pusat diafisis
• Osifikasi berlanjut dari pusat ( diafisis) ke ujung tulang ( epifisis)
• Setelah kelahiran, osifikasi dilanjutkan di pusat osifikasi sekunder di
kartilago epifisis pada ke dua ujung tulang , hingga terbentuk tulang
panjang
• Biasanya setelah kelahiran, pusat osifikasi
sekunder terbentuk pada epifisis. Osifikasi di
epifisis mirip dengan diafisis. Hanya saja tulang
spons tetap dipertahankan. Ketika osifikasi
sekunder selesai, tulang rawan hialin sepenuhnya
digantikan oleh tulang keras, kecuali pada dua
area:Bagian dari tulang rawan hialin yang tetap
berada di atas permukaan epifisis sebagai tulang
rawan artikular.
• Bagian tulang rawan lainnya berada antara
epifisis dan diafisis. Ini merupakan lempeng
epifisis atau daerah pertumbuhan.
Macam-macam Tulang
• Berdasarkan bentuknya
• 1. Tulang panjang
• Tulang panjang memiliki rongga dan bertanggung
jawab sebagai penopang kerangka tubuh. Contoh
tulang panjang antara lain tulang paha (femur),
tulang betis (fibula), tulang kering (tibia), tulang
telapak kaki (metatarsal), dan tulang telapak tangan
(metacarpal), jari-jari (phalang), serta tulang yang
membentuk lengan yaitu humerus, ulna, dan radius.
Struktur Tulang Pipa/Panjang
• Tulang pipa memiliki bentuk mirip dengan pipa,
yaitu berbentuk bulat panjang dan berongga. Pada
ujung tulang pipa terdapat perluasan yang disebut
bongkol. Bongkol ini berfungsi untuk penghubung
antartulang. Contoh tulang pipa, antara lain tulang
betis, tulang hasta, dan tulang pengumpil.
• Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian tengah (diafisis), bagian kedua ujung tulang
pipa (epifisis), dan daerah yang terdapat di antara
epifisis dan diafisis (cakra epifisis). Cakra epifisis
pada anak-anak berupa kartilago yang banyak
mengandung osteoblas. Osteoblas ini menempati
rongga yang disebut rongga sumsum tulang.
• Lain halnya dengan cakra epifisis pada anak-anak,
pada orang dewasa yang sudah tidak mengalami
pertumbuhan tinggi, cakra epifisisnya mengalami
proses ofisikasi (penulangan) sehingga keadaan
tulangnya menjadi keras. Di samping osteoblas,
pada tulang pipa juga terdapat osteoKlas yang
berfungsi dalam proses perombakan tulang.
• Tulang pipa memiliki bagian-bagian yang tersusun atas epifise, diafise, dan
cakra epifise.
• Epifise merupakan ujung tulang yang terdiri dari tulang rawan. Diafise
merupakan bagian tengah tulang yang memanjang dan di tengahnya
terdapat rongga, sedangkan epifise merupakan bagian ujung tulang yang
tersusun dari tulang yang tersusun dari tulang rawan.
• Di antara epifise dan diafise terdapat metafise. Metafise tersusun dari tulang
rawan. Pada metafise terdapat cakra epifise, yaitu bagian tulang pipa yang
memiliki kemampuan untuk tumbuh memanjang.
• Bagian tengah tulang pipa memiliki rongga yang di dalamnya berisi sumsum
tulang. Sumsum tulang merupakan kumpulan pembuluh darah dan saraf.
• Sumsum tulang pipa berupa sumsum tulang merah dan kuning. Sumsum
tulang merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah, sedangkan
sumsum tulang kuning merupakan tempat pembentukan sel-sel lemak.
• Tulang pipa berfungsi untuk persendian. Tulang seperti itu umumnya
ditemukan pada tulang anggota gerak, seperti tulang paha, tulang betis, dan
tulang hasta.
• 2. Tulang pendek
• berbentuk seperti dadu atau bundar. Tulang ini yang
memungkinkan Anda untuk bergerak. Contoh tulang
pendek antara lain tulang yang membentuk pergelangan
kaki (tarsal) dan tulang membentuk pergelangan tangan
(carpal).
• 3. Tulang pipih
• Tulang pipih memiliki ukuran yang sangat tipis, tapi
ukuran dan bentuknya sangat bervariasi. Tulang ini
memiliki area permukaan untuk melindungi otot yang
terdapat pada tulang tersebut. Contoh tulang pipih
antara lain tulang rusuk (rib), tulang tengkorak (cranial),
tulang dada (sternum), dan tulang belikat (scapula).
4. Tulang tidak teratur
Tulang tidak teratur memiliki bentuk yang tidak sesuai dengan
tulang panjang, pendek, atau pipih. Contoh tulang ini adalah
tulang belakang (vertebrae), tulang sacrum, tulang ekor
(coccygeal), serta sebagian tulang yang membentuk wajah
seperti tulang baji (sphenoid), tulang pipi (zygomatic), dan tulang
ethmoid.
5. Tulang sesamoid
Tulang sesamoid adalah tulang yang tertanam di tendon
(jaringan ikat yang menghubungkan jaringan otot dengan
tulang). Tulang bulat kecil ini umumnya ditemukan di tendon
tangan, lutut, dan kaki. Tulang sesamoid berfungsi untuk
melindungi tendon dari tekanan pada sendi dan meningkatkan
efisiensi sendi. Contoh tulang ini adalah tempurung lutut
(patella).
Gangguan pada tulang dan sendi
Gangguan sistem rangka dan sendi
1. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan pengeroposan tulang yang pada
tingkatan parahnya menyebabkan patah tulang.
Osteoporosis paling sering terjadi pada tulang panggul,
pergelangan tangan, dan tulang belakang.
Osteoporosis dapat dialami oleh baik wanita maupun laki-laki.
Namun, wanita yang sudah berusia lanjut dan sudah mengalami
menopause memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalaminya.
Penggunaan obat-obatan dan perubahan gaya hidup dapat
mencegah progres dari penyakit ini, dan menguatkan tulang
yang mulai rapuh.
2. Patah tulang / Fraktura
10. Osteomyelitis
Osteomyelitis adalah infeksi tulang. Yang terjadi jika ada luka
yang membuat tulang terkontaminasi oleh kuman.
Rangkuman
• Tulang merupakan alat gerak pasif
• Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua dari kehamilan,
berupa tulang rawan ( kartilago)
• Proses pembentukan tulang disebut osifikasi
• Osifikasi ada dua : osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral
• Osifikasi intramembran terjadi pada pembentukan tulang pipih
• Osifikasi endomembran terjadi pada tulang panjang
• Osifikasi intramembran diawali dari jaringan mesenkim yang
mengalami deferensiasi membetuk osteoblas
• Osifikasi endomembran diawali dari kartilago ( jaringan tulang
rawan yaitu tulang rawan hialin