Anda di halaman 1dari 65

KELOMPOK 5

● NANDA DWI OKTAVIANI


● ARFADILLA VITALOKA
● ASTRI DEFIANA PUTRI
SISTEM
PENGLIHATA
N
MATA

 Mata adalah indera penglihatan


 Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas
cahaya pada retina, lalu dengan perantaraan serabut-
serabut nervus optikus mengalihkan rangsangan ini ke
pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.
 Hasil dari pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh
media penglihatan yang terdiri dari kornea, cairan mata
(humor aquosus), lensa, badan kaca (korpus vitreous) dan
panjangnya bola mata.
BAGIAN-BAGIAN MATA

 Sklera
 Otot-otot penggerak bola mata
 Kornea
 Cairan mata ( Humor Aquosus)
 Badan siliaris
 Iris
 Lensa
 Badan Kaca (korpus vitreosus)
 Retina
 Makula Lutea
 Bintik kuning (fovea)
SKLERA

Sklera merupakan dinding


bola mata yang terdiri atas
jaringanikat kuat yang
tidak bening dan tidak
kenyal dengan tebal ± 1
mm. Padasklera terdapat
insersi atau perlekatan 6
otot penggerak bola mata.
OTOT-OTOT PERGERAKAN BOLA MATA
OTOT-OTOT PERGERAKAN BOLA MATA
Fungsi dari otot-otot penggerak bola mata berbeda-beda :
1) Gerakan abduksi, menggunakan otot-otot m.rectus bulbi
lateralis,m.obliquus bulbi superior, m.obliquus bulbi
inferior.
2) Gerakan kranial, menggunakan otot-otot m.rectus bulbi
superior,m.obliquus bulbi inferior.
3) Gerakan kaudal, menggunakan otot-otot m.rectus bulbi
inferior,m.obliquus bulbi superior.
4) Gerakan rotasi sesuai dengan putaran jarum jam
menggunakan otot-otot m.rectus bulbi superior dam
m.obliquus bulbi superior.
5) Gerakan rotasi berlawanan dengan putaran jarum jam
menggunakan otot-otot m.rectus bulbi inferior dan
m.obliquus bulbi inferior
KORNEA

Kornea normal berupa selaput


transparan yang terletak
dipermukaan bola mata. Kornea di
bagian sentral memiliki tebal 0,5
mm. Kornea tidak mempunyai
pembuluh darah, namun kornea
sangat kaya akan serabut saraf.
Saraf sensorik ini berasal dari
saraf siliar yang merupakan
cabang oftalmik saraf trigeminus
(saraf V)
CAIRAN MATA ( HUMOR AQUOSUS)
Humor aquosus merupakan cairan
intraokular yang mengalirbebas yang
berada di depan lensa. Cairan ini
dibentuk oleh prosesus siliaris dengan
rata-rata 2-3 μL/ menit yang mengalir
melalui pupil ke dalam kamera okuli
anterior. Dari sini, cairan mengalir ke
bagian depan lensa dan ke dalam
sudut antara kornea dan iris,
kemudian melalui retikulum
trabekula, dan akhirnya masuk ke
dalam kanalis Schlemm, yang
kemudian dialirkan ke dalam vena
ekstraokuler
BADAN SILIARIS

Badan siliaris merupakan jaringan


berbentuk segitiga yangterletak
melekat pada sklera. Badan siliaris
berfungsi menyokong lensa,
mengandung otot yang
memungkinkan lensa untuk
berakomodasi dan berfungsi untuk
menyekresikan cairan mata.
IRIS● Iris merupakan bagian dari uvea
anterior dan melekat di
bagianperifer dengan badan siliar.
Bagian depan iris tidak memiliki
epitel, sedangkan di bagian
belakang terdapat epitel yang
berpigmen sehingga memberikan
warna pada iris. Pada iris terdapat
celah yang disebut pupil.Pupil
berperan dalam mengatur jumlah
sinar yang masuk ke mata. Pupil
akan membesar atau midriasis
pada saat pencahayaan kurang,
dan mengecil atau miosis pada
saat pencahayaan berlebih.
LENSA
Lensa berbentuk bikonvek bening yang tembus cahaya
yangterletak di belakang iris dan di depan korpus vitreosus
dengan ketebalan sekitar 5 mm dan berdiameter 9 mm
pada orang dewasa. Permukaan lensa bagian posterior
lebih melengkung dibandingkan bagian anterior. Lensa
memiliki daya bias total hanya 20 dioptri atau sepertiga dari
daya bias total mata. Namun, lensa sangat penting karena
sebagai respon terhadap sinyal saraf dari otak, lengkung
permukaannya dapat mencembung sehingga
memungkinkan terjadinya akomodasi
BADAN KACA (Korpus Vitreousus)
Badan kaca berwarna jernih, konsistensi lunak,
avaskuler atautidak mempunyai pembuluh darah,
dan terdiri atas 99% air dan sisanya berupa
campuran kolagen dan asam hialuronik. Badan
kaca memegang peran terutama dalam
mempertahankan bentuk bola mata, hal ini
dikarenakan badan kaca mengisi sebagian besar
bola mata yang terletak di antara lensa, retina dan
papil saraf optik
RETINA
membran tipis yang terdiri atas saraf sensorik
penglihatan dan serat saraf optik. Retina
merupakan jaringan saraf mata yang di bagian
luarnya berhubungan dengan koroid. Koroid
memberi nutrisi pada retina luar atau sel kerucut
dan sel batang. Retina bagian dalam mendapat
metabolisme dari arteri retina sentral. Retina terdiri
atas 3 lapis utama yang membuat sinap saraf
sensibel retina, yaitu sel kerucut dan sel batang, sel
bipolar, dan sel ganglion.
MAKULA LUTEA

Merupakan saraf
penglihatan sentral dimana
ketajamanpenglihatan
maksimal. Makula lutea
terdapat pada retina.
BINTIK KUNING (FOVEA)

Merupakan bagian retina yang


mengandung sel kerucut yang sangat
sensitif dan akan menghasilkan
ketajaman penglihatan maksimal atau
6/6. Bila terjadi kerusakan pada fovea
sentral ini maka ketajaman penglihatan
akan menurun.
FISIOLOGI PENGLIHATAN
 Penglihatan dimulai dari masuknya cahaya ke dalam mata dan difokuskan pada
retina. Cahaya yang datang dari sumber titik jauh, ketika difokuskan di retina
menjadi bayangan yang sangat kecil . Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan
ke pupil.
 Pupil merupakan lubang bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke mata. Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil , dan
apabila berada di tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan
mengecil.
 Lensa ini berada di antara humor aquos dan humor vitreous, melekat ke otot–otot
siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain menghasilkan
kemampuan refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk
memfokuskan cahaya ke retina.
 Akomodasi adalah kemampuan lensa mata menjadi lebih cembung. Apabila mata
memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot–otot siliaris akan berkontraksi,
sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Saat mata memfokuskan objek
yang jauh, maka otot–otot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan
lebih lemah.
KELAINAN REFRAKSI

Kelainan refraksi atau ametropia adalah suatu


keadaan dimanabayangan benda tidak jatuh
tepat pada retina sehingga menyebabkan
penglihatan kabur.Bayangan yang masuk ke
mata tidak dibiaskan tepat pada retina, tetapi
dapat di depan, di belakang retina atau tidak
terletak pada satu titik fokus
JENIS KELAINAN REFRAKSI

MIOPI

HIPERMETROPI

ASTIGMATISME

PRESBIOPI
MIOPI (RABUN JAUH)

MIOPI atau rabun jauh adalah kelainan


refraksi dimana keadaanmata mempunyai
kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan
sehingga sinar sejajar yang datang dalam
keadaan tanpa akomodasi akan dibiaskan di
depan retina. Pasien dengan myopia akan
jelas bila melihat dengan jarak dekat, dan
akan kabur jika melihat jarak jauh
HIPERMETROPI

Hipermetropi atau rabun dekat


adalah kelainan refraksi
dimanasinar sejajar yang masuk
ke mata dalam keadaan tanpa
akomodasi akandibiaskan atau
difokuskan di belakang retina
ASTIGMATISME

Astigmatisme adalah kealinan


refraksi dimana sinar yang sejajar
tidak dibiaskan dengan kekuatan
yang sama pada seluruh bidang
pembiasan sehingga penglihatan
tidak dibiaskan pada satu titik
PRESBIOPI
Presbiopi adalah suatu kondisi yang berhubungan
denganpertambahan usia dimana kemampuan
untuk memfokuskan benda dengan jarak dekat
menjadi lebih sulit Setiap pertambahan usia maka
lensa akan mengalami penurunan kemampuan
untuk mencembung. Berkurangnya kemampuan ini
akan memberikan kesulitan melihat dekat,
sedangkan untuk melihat jauh akan tetap normal.
Presbiopia berjalan progresif sesuai dengan
pertambahan usia
SKEMA SISTEM PENGLIHATAN
Sumber cahaya

Masuk ke mata melalui kornea

Melewati pupil yang lebarnya diatur iris

Dibiaskan oleh lensa

Terbentuk bayangan di retina yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil

Sel-sel batang dan sel kerucut meneruskan sinyak cahaya melalui sayaraf optik

Otak membalikan lagi bayangan yang terlihat diretina

Objek terlihat sesuai dengan aslinya
SISTEM
PENDENGARAN
TELINGA
 Telinga manusia merupakan organ
pendengaran yang menangkap dan
merubah bunyi berupa energi mekanis
menjadi energi elektris secara efisiensi
dan diteruskan keotak untuk disadari
serta dimengerti, sebagai sistem organ
pendengaran.
ANATOMI TELINGA

Telinga dibagi menjadi sistem organ pendengaran


Perifer dan Sentral. Sistem organ pendengaran
perifer terdiri dari struktur organ pendengaran
yang berada di luar otak dan batang otak yaitu
telinga luar, telinga tengah, telinga dalam dan saraf
kokhlearis sedangkan organ pendengaran sentral
adalah struktur yang berada di dalam batang otak
dan otak yaitu nukleus koklearis, nukleus
olivatorius superior, lemnikus lateralis, kolikulus
inferior dan kortek serebri lobus temporalis area
wernicke
SISTEM ORGAN PENDENGARAN PERIFER
& SENTRAL
ANATOMI TELINGA LUAR

Telinga luar merupakan bagian telinga


yang terdapat di lateral dari
membrantimpani, terdiri dari
aurikulum, meatus akustikus eksternus
(MAE) dan membran timpani (MT)
AURIKULUM
Aurikulum merupakan tulang rawan fibro elastis
yang dilapisi kulit, berbentuk pipih dan
permukaannya tidak rata. Melekat pada tulang
temporal melalui otot-otot danligamen. Bagiannya
terdiri heliks, antiheliks, tragus, antitragus dan
konka. Daun telinga yang tidak mengandung tulang
rawan ialah lobulus.Aurikulum dialiri arteri
aurikularis posterior dan arteri temporalis
superfisialis. Aliran vena menuju ke gabungan vena
temporalis superfisialis, vena aurikularis posterior
dan vena emissary mastoid. Inervasi oleh cabang
nervus cranial V, VII, IX dan X.
ANATOMI AURIKULUM
MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS (MAE)

MAE merupakan tabung berbentuk S, dimulai dari dasar


konka aurikula sampai pada membran timpani dengan
panjang lebih kurang 2,5 cm dan diameter lebih kurang 0,5
cm. MAE dibagi menjadi dua bagian yaitu pars cartilage yang
berada di sepertigalateral dan pars osseus yang berada di
dua pertiganya. MAE dialiri arteri temporalis superfisialis dan
arteri aurikularis posterior serta arteri aurikularis profundus.
Darah vena mengalir ke vena maksilaris, jugularis eksterna
dan pleksus venosus pterygoid. Aliran limfe menuju ke lnn.
aurikularis anterior, posterior dan inferior. Inervasi oleh
cabang aurikularis dari n. Vagus dan cabang
aurikulotemporalis dari n. Mandibularis
MEMBRAN TIMPANI (MT)

 MT berbentuk kerucut dengan puncaknya disebut umbo , dasar MT


tampak sebagai bentukan oval. MT dibagi dua bagian yaitu pars
Tensa dan pars Flasida. Pars tensa memiliki tiga lapisan yaitu lapisan
skuamosa, lapisan mukosa dan lapisan fibrosa. Lapisan ini terdiri dari
serat melingkar dan radial yang membentuk dan mempengaruhi
konsistensi MT. Pars flasida hanya memiliki dua lapis saja yaitu
lapisan skuamosa dan lapisan mukosa.
 Sifat arsitektur MT ini dapat menyebarkan energi vibrasi yang ideal
MT bagian medial disuplai cabang arteri aurikularis posterior, lateral
oleh ramus timpanikus cabang arteri aurikularis profundus. Aliran
vena menuju ke vena maksilaris, jugularis eksterna dan pleksus
venosus pterygoid. Inervasi oleh nervus aurikularis cabang nervus
vagus, cabang timpanikus nervus glosofaringeus of Jacobson dan
nervus aurikulotemporalis cabang nervus mandibularis .
MEMBRAN TIMPANI (MT)
ANATOMI TELINGA TENGAH
Ruang telinga tengah disebut juga kavum
tympani (KT) atau tympanic cavity. Dilapisi
oleh membran mukosa, topografinya di
bagian medial dibatasi oleh
promontorium, lateral oleh MT, anterior
oleh muara tuba Eustachius, posterior
oleh aditus ad antrum dari mastoid,
superior oleh tegmen timpani fossa
kranii, inferior oleh bulbus vena
jugularis.Batas superior dan inferior MT
membagi KT menjadi epitimpanium atau
atik, mesotimpanum dan hipotimpanum.
LANJUTAN

Telinga tengah terdapat tiga tulang


pendengaran, susunan dari luar ke
dalam yaitu maleus, incus dan stapes
yang saling berikatan dan
berhubungan membentuk artikulasi.
LANJUTAN
 Telinga tengah terdapat dua buah otot yaitu m. Tensor timpani
dan m. Stapedius.
 M tensor timpani berorigo di dinding semikanal tensor timpani
dan berinsersio di bagian atas tulang maleus, inervasi oleh
cabang saraf trigeminus. Otot ini menyebabkan membran timpani
tertarik ke arah dalam sehingga menjadi lebih tegang.dan
meningkatkan frekuensi resonansi sistem penghantar suara dan
melemahkan suara dengan frekuensi rendah.
 M. stapedius berorigo di dalam eminensia pyramid dan
berinsersio di ujung posterior kolumna stapes, hal ini
menyebabkan stapes kaku, memperlemah transmini suara dan
meningkatkan resonansi tulang-tulang pendengaran.
 Kedua otot ini berfungsi mempertahankan , memperkuat rantai
osikula dan meredam bunyi yang terlalu keras sehingga dapat
mencegah kerusakan organ koklea.
ANATOMI TELINGA DALAM

 Telinga dalam (TD) terletak di dalam tulang temporal bagian


petrosa, di dalamnya dijumpai labirin peritik yang mengelilingi
struktur TD yaitu labirin, merupakan suatu rangkaian
berkesinambungan antara tuba dan rongga TD yang dilapisi
epitel.
 Labirin terdiri dari labirin membrane berisi endolim yang
merupakan satu-satunya cairan ekstraseluler dalam tubuh yang
tinggi kalium dan rendah natrium. Lambirin membrane ini
dikelilingi oleh labirin tulang, diantaranya labirin tulang dan
membran terisi cairan perilim dengan komposisi elektrolit tinggi
natrium rendah kalium.
 Labirin terdiri dari 3 bagian yaitu pars superior, pars inferior, dan
pars intermedia. Pars superior terdiri dari utriculus dan saluran
semisirkularis, pars inferior terdiri dari sakulus dan koklea
sedangkan pars intermedia terdiri dari ductus dan sakus
endolimpaticus.
LABIRIN
FUNGSI TELINGA DALAM
Fungsi telinga dalam ada 2 yaitu koklea yang
berperan sebagai organ auditus atau indra
pendengar dan kanalis semisirkularis sebagai
alat keseimbangan. Kedua organ tersebut saling
berhubungan sehingga apabila satu organ
tersebut mengalami gangguan maka yang lain
lain akan terganggu.
KOKLEA
 Koklea adalah organ pendengaran berbentuk
menyerupai rumah siput dengan dua dan satu tengah
putaran pada aksis memiliki Panjang lebih kurang 3,5
centimeter.
 Sentral aksis disebut sebagai modilus dengan tinggi
lebih kurang 5 milimeter, berisi berkas saraf dan suplai
arteri dari arteri vertebralis.
 Struktur ductus koklea dan ruang periotic sangat
komplek membentuk suatu sistem dengan tiga ruangan
yaitu skala vestibuli, skala media dan skala timpani.
Skala vestibuli dan skala media dipisahkan oleh
membrane reissner, skala media dan skala timpani
dipisahkan oleh membrane basilar.
ORGANOM CORTI
 Organom corti terletak di atas membrane basilaris dari basis apeks, yang
mengandung organel penting untuk mekanisme saraf pendengaran ferifer.
 Terdiri bagi tiga bagian sel utama yaitu sel penunjang, selaput gelatin
penghubung dan sel-sel rambut yang dapat membangkitkan impuls saraf
sebagai respon terhadap getaran suara.
 Organom corti tediri dari satu baris sel rambut dalam yang berjumlah sekitar
3.000 dan tiga baris sel rambut luar yang berjumlah sekitar 12.000. rambut
halus silia menonjol ke atas dari sel-sel rambut menyentuh atau tertanam pada
permukaan lapisan gel dari membrane tektorial. Ujung atas sel-sel rambut
terfiksasi secara erat dalam struktur sangat kaku pada lamina retikularis. Serat
kaku dan pendek dekat basis koklea mempunyai kecenderungan untuk
bergetar pada frekuensi tinggi sedangkan serat Panjang dan lentur dekat
helicotrema mempunyai kecenderungan untuk bergetar pada frekuensi
rendah.
ORGANOM CORTI
FISIOLOGI PENDENGARAN
Proses mendengar ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang
dikenal sebagi gelombang suara, yang kecepatannya dan
volumenya berbeda-beda. Gelombang suara bergerak
melalui rongga telinga luar yang menyebabkan membran
timpani bergetar. Getaran-getaran tersebut diteruskan
menuju inkus dan stapes melalui maleus yang terkai pada
membrane itu. Karena getaran timbul pada setiap tulang itu
sendiri, tulang akan memperbesar getaran yang kemudian
disalurkan ke vestibulum menuju perlimfe. Getaran perilimfe
dialihkan melalui membran menuju endolimfe dalam saluran
koklea dan rangsangan menuju ujung-ujung akhir saraf
dalam organ korti, selanjutnya dihantarkan ke otak.
RANGSANGAN KESEIMBANGAN

Keseimbangan Dinamis
 disebabkan karena perubahan gerakan kepala
 kepala bergerak->canalis semicircularis
bergerak (kecepatan gerakan akan merangsang
crista ampullaris)
Keseimbangan Statis
 Disebabkan karena perubahan posisi kepala
 Posisi kepala 90 derajat->reseptor maculi
sacculi terangsang
 posisi kepala 180 derajat->reseptor maculi
utriculi
RANGSANGAN PENDENGARAN
Suara -> auricula -> meatus acusticus
externus -> membrana tympani ->ossicula
auditive->perilymph(skala vestibuli >
[helicotrema] > skala tympani)-> membrana
vestibuli dan basilaris bergetar -> endolymph
(duc. Cochlear) bergetar->reseptor organ
corti->N. Cochlearis (perifer )->ganglion
spirale->N. Cochlearis (sentral)->Nucl.
Cochlearis->lemniscus lateralis -> colliculus
inferior-> corpus geniculatum mediale-
>radiatio auditive->cortex area 41 dan 42 ->
PERSEPSI
PENYAKIT PADA TELINGA
Penyakit pada telinga yang sering terjadi berupa kurang
pendengaran atau tuli, yang disebkan oleh adanya
gangguan hantaran suara pada liang telinga (misalnya,
karena infeksi yang menyebabkan kerusakan gendang
telinga, otitis media, dan pengapuran tulang telinga ),
kerusakan pada reseptor ( sebagai akibat penggunaan
obat-obat tertentu yang merusak reseptor), otosklerosis
(kelainan pada tulang pendengar stapes menjadi
melekat pada telinga dalam sehingga tidak dapat
menjalarkan suara dengan baik), dan kerusakan pada
saraf pendengar karena kelainan bawaan sejak dalam
kandungan).
SKEMA PENDENGARAN
SKEMA PENDENGARAN
1.Gelombang suara memasuki telinga luar dan berjalan melalui lorong sempit yang disebut
saluran telinga, yang mengarah ke gendang telinga.

2.Gendang telinga bergetar dari gelombang suara yang masuk dan mengirimkan getaran ini ke
ketiga tulang kecil di telinga tengah.

3.Tulang di telinga tengah memperkuat atau meningkatkan getaran suara dan mengirimnya ke
koklea.

4.Setelah getaran menyebabkan cairan di dalam koklea bergetar, gelombang suara berjalan di
sepanjang membran basilar. Sel-sel rambut, yaitu sel sensorik yang berada di atas membran
basilar, mengendalikan gelombang suara. Sel-sel rambut di dekat ujung lebar koklea kemudian
mendeteksi suara bernada tinggi, sedangkan yang lebih dekat ke tengah mendeteksi suara
bernada rendah.

5. Saat sel-sel rambut bergerak, komponen seperti rambut yang sangat kecil (dikenal dengan
stereocilia) yang bertengger di atas sel-sel rambut menabrak struktur dan lengkungan di
atasnya. Ini menyebabkan stereocilia terbuka. Kemudian, bahan kimia masuk ke dalam sel dan
menciptakan sinyal listrik.
6.Saraf pendengaran kemudian membawa sinyal ini ke sistem saraf pusat (otak) dan
mengubahnya menjadi suara yang kita kenal dan pahami.
SISTEM
PENCIUMA
N
HIDUNG

Hidung merupakan alat visera (alat dalam rongga badan)


yang erat hubungannya dengan gastrointestinalis.
Sebagian rasa berbagai makanan merupakan kombinasi
penciuman dan pengecapan. Reseptor penciuman
merupakan kemoreseptor yang dirangsang oleh molekul
larutan di dalam mukus. Reseptor penciuman juga
merupakan reseptor jauh (telereseptor). Jaras
penciuman tidak disalurkan dalm talamus dan tidak di
proyeksikan neokorteks bagi penciuman.
HIDUNG LUAR
ANATOMI HIDUNG
 Hidung luar berbentuk piramida
dengan bagian-bagiannya yaitu
pangkal hidung (bridge), dorsum nasi,
puncak hidung, ala nasi, kolumela dan
lubang hidung (nares anterior).
 Hidung luar dibentuk oleh kerangka
tulang dan tulang rawan yang dilapisi
oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa
otot kecil yang berfungsi untuk
melebarkan dan menyempitkan
lubang hidung.
 Rangka hidung bagian luar terdiri dari
dua os nasal, prosesus frontal os
maksila, kartilago lateralis superior,
sepasang kartilago lateralis inferior
(kartilago ala mayor) dan tepi ventral
(anterior) kartilago septum nasi.
ANATOMI HIDUNG

Hidung dalam struktur hidung


dalam membentang dari os
internum di sebelah anterior
hingga koana di posterior,
yang memisahkan rongga
hidung dengan nasofaring.
SUSUNAN ANATOMI HIDUNG
LUBANG HIDUNG

BULU-BULU HALUS

SILIA

DINDING TENGAH

DINDING SAMPING

SINUS
BULU-BULU HALUS

Pada rongga hidung, akan tampak bulu-


bulu halus yang menempel. Bulu-bulu ini
berfungsi menyaring kotoran yang masuk
ke rongga hidung. Pada saat-saat
tertentu, lendir dan kotoran dapat
menggumpal di antara bulu-bulu halus
hidung.
SILLIA
Di dalam rongga hidung, terdapat pula jaringan-
jaringan kecil yang bekerja seperti sapu. Silia
berfungsi untuk menangkap kotoran dan
mendorongnya agar tidak turun ke saluran
pernapasan yang lebih dalam. Silia sangat sensitif
terhadap zat berbahaya, salah satunya asap rokok.
Fungsi silia akan terganggu jika terkena zat tersebut
berulang kali. Jika silia rusak, risiko Anda untuk
terkena gangguan pernapasan, seperti bronkitis,
dapat meningkat.
DINDING TENGAH
Di antara dua lubang hidung, terdapat dinding
tengah atau pemisah yang dikenal sebagai
septum. Dinding ini terbuat dari tulang dan tulang
rawan (tulang lunak). Dinding pemisah bagian
atas yang berdekatan dengan mata diisi oleh
tulang. Sementara pada bagian tengah dan
bawahnya diisi oleh tulang rawan. Itulah alasan
hidung bagian tengah dan bawah terasa lentur
ketika ditekan.
DINDING SAMPING

dinding samping atau lateral. Dinding


samping ini terdiri dari jaringan tulang
dan pembuluh darah yang dikenal
sebagai turbinat atau concha. Struktur
tersebut memainkan peran penting untuk
menghangatkan, melembapkan, dan
menyaring udara yang kita hirup.
SINUS
Di dalam hidung terdapat empat sinus,
yaitu sinus maksilaris sebagai sinus
terbesar yang berada di tulang pipi, sinus
frontal yang berada di bagian tengah dahi,
sinus ethmoid yang terletak di jembatan
hidung antara kedua mata, dan sinus
sphenoid di tulang belakang rongga
hidung.
FISIOLOGI HIDUNG
Bau yang masuk dalam rongga hidung akan
merangsang nervus olfaktori dan bulbus
olfaktori. Indra pencium bergerak melalui
tractus olfaktori dengan perantara stasiun
penghubung hingga mencapai daerah pusat
olfaktorius pada lobus temporalis (otak besar)
tempat bau di tafsirkan. Rasa penciuman
disangsang oleh bau yang dihirup
SKEMA SISTEM PENCIUMAN

zat kimia dalam udara -> rongga hidung -> selaput lendir
hidung -> ujung saraf olfaktori -> silia sel olfaktori -> saraf
olfaktori -> bulbus olfaktorius -> saraf pembau -> otak.

Bau yang kita terima berupa zat kimia yang ada di udara.
Saat udara masuk ke hidung, maka zat kimia dalam udara
akan terlarut pada selaput lendir hidung dan menyentuh
silia sel olfaktori kemudian diteruskan sampai ke otak.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai