Anda di halaman 1dari 41

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

PORTOFOLIO

HIPOTIROIDISME
Riski Amaliah H.R
111 2020 2039

Dokter Pendidik Klinik


dr. Indah Lestari Sp. PD FINASIM
PENDAHULUAN
• Hormon tiroid adalah pengatur utama dari sejumlah sistem
organ vital.

• Hipotiroidisme memiliki prevalensi yang lebih tinggi pada


populasi wanita dan sering dikaitkan dengan autoimunitas.

• Gejala awal penyakit mungkin tidak khas, seperti kulit kering


dan kasar serta intoleransi terhadap suhu dingin yang
mungkin diabaikan sebelum munculnya gejala lain.
• Nama : tidak di lampirkan pada jurnal

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Usia : 55 tahun
IDENTITAS
PASIEN • Suku : Tidak dilampirkan pada jurnal

• Alamat : Tidak dilampirkan dalam jurnal

• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


ANAMNES
IS
KELUHAN UTAMA

Kantuk berlebihan
ANAMNES
IS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Seorang ibu rumah tangga berusia 55 tahun datang ke UGD dengan
keluhan kantuk yang berlebihan.

• penurunan asupan oral dan ketidakmampuan total untuk membukanya


mata selama 3 hari.

• Dalam tiga tahun terakhir, pasien juga kesulitan bangun dari posisi jongkok,
menyisir rambut dan memakai pakaiannya.
ANAMNES
IS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Kesulitan-kesulitan ini secara bertahap progresif tanpa variasi


diurnal atau fluktuasi periodic .

• Dia mengeluhkan peningkatan kepekaan terhadap dingin, kulit


kering, rambut rontok, suara serak suara dan mudah lelah.
ANAMNESIS

Riwayat penyakit
dahulu Riwayat keluarga Riwayat pengobatan

Tidak ada Tidak ada Tidak ada


PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: tidak di jelaskan pada jurnal
Tanda vital - TD : tidak dilampirkan pada jurnal
- Denyut Nadi : tidak dilampirkan pada jurnal

- pernapasan : tidak di lampirkan pada jurnal,

- suhu : tidak di lampirkan pada jurnal


PEMERIKSAAN
FISIK
KEPALA DAN LEHER
• Bengkak periorbital dan kering, kulit kasar dengan
THORAX
Tidak ada kelainan
semburat kuning lemon
• ptosis bilateral meskipun pemeriksaan fungsi saraf
kranial normal
• Pergerakan okular eksternal normal pada semua arah. EXTREMITAS
• Tidak ada tremor atau fasikulasi yang ditimbulkan.
• Reaksi pupil dan ukuran pupil normal secara bilateral.
• Sebagian besar otot extremitas atas
dan bawah normal
• Kekuatan otot proximal pada
ekstremitas atas dan bawah
JANTUNG mengalami penurunan (3/5).
Tidak ada kelainan • Otot bagian distal masih normal (5/5)
• Refleks tendo ada. tapi menurun
ABDOMEN Pasien menderita keterbelakangan
Tidak ada kelainan
psikomotor ekstrim danhanya menanggapi
perintah motorik sederhana. Tidak ada
deficit sensorik pada anggota manapun
Pemeriksaan penunjang
 kadar hemoglobin 11 g/dl
 Apusan darah perifer : gambaran normositik
 kadar serum feritin, vitamin B12 dan asam folat
normal.
 Analisis fungsi ginjal dan hati Bersama dengan
elektrolit serum dalam batas normal.
 Darah kadar gula dan HbA1c juga normal.
Pemeriksaan penunjang
 Serum trigliserida meningkat
 kadar kolesterol meningkat.
 Penyelidikan lebih lanjut
mengungkapkan keadaan hipotiroidisme
primer (Tabel 1).
 Level CPK-nya adalah naik menjadi 410
U/L (60-174 U/L).
 Kortisol serum dan Serum kadar ACTH
normal.
Pemeriksaan penunjang
 Elektromiografi  mengungkapkan pola miopati kelemahan pada kelompok otot
proksimal dari kedua tungkai bagian atas dan tungkai bawah.
 Stimulasi saraf berulang untuk ocular otot negatif untuk miastenia gravis.
 Reseptor Asetilkolin dan tingkat antibodi anti-skeletal tidak tinggi.
 MRI kranial dan USG perut adalah normal.
Pemeriksaan penunjang
 Computed  USG dari kelenjar  Ekokardiografi  pemeriksaan
tomography tiroid menunjukkan Oftalmik terperinci
thorax dengan mengungkapkan disfungsi diastolik mengesampingkan
kontras lobus kecil dengan derajat I dengan adanya infeksi local ,
mengesampin aliran darah normal fraksi ejeksi inflamasi atau
gkan bukti pada color doppler. ventrikel kiri penyebab ptosis
thymoma. normal. aponeurotik.
Diagnosis

hipoptiroid
tatalaksana

Tiroksin 100 g(1,6 g/kgbb/hari)


Follow up

Setelah satu minggu


perawatan, keadaan Pasien itu dipulangkan
pasien meningkat setelah 2 minggu rawat
Pasien dimulai dengan Kekuatan ototnya juga
secara dramatis, inap dengan
100 g (1,6 g/Kg berat meningkat, meskipun
dengan pemulihan pengobatan yang sama,
badan) tiroksin setiap beberapa kelemahan
lengkap dari ptosis dan dan disarankan untuk
hari sisa masih persisten
peningkatan signifikan melakukan tindak lanjut
pada tingkat bulanan secara teratur.
kesadarannya
Follow up
Tes fungsi tiroidnya diulang setiap 2 bulan dengan
titrasi dosis yang diperlukan sampai T4 bebasnya dan
Tingkat TSH dikembalikan ke kisaran normal.

kesejahteraan ditingkatkan secara bertahap,


dengan peningkatan kekuatan otot.

Setelah 6 bulan masa tindak lanjut, semua gejala yang


berkaitan dengan hipotiroidisme telah hilang dan
pasien tidak memiliki keluhan aktif
DISKUS
I
DISKUS

I
Hipotiroidisme adalah salah satu penyakit endokrin yang paling
umum dan lebih sering menyerang wanita.
• Tiroiditis Hashimoto adalah bentuk yang paling umum pada
penyakit tiroid autoimun di daerah yang kekurangan yodium,
disebabkan oleh penyakit yang dimediasi oleh sel T dengan
komponen genetik yang kuat.
DISKUSI
• Hipotiroidisme sekunder dari hipofisis atau disfungsi hipotalamus
biasanya jarang terjadi.
• Hormon tiroid melakukan kontrol atas metabolisme dasar fungsi tubuh,
oleh karena itu kekurangan hormone ini dapat menghasilkan berbagai
macam gejala.
DISKUSI
• Hipotiroidisme muncul secara diam-diam dan tidak spesifik.
Gambaran klinis mungkin atipikal, dan diagnosis mungkin
terlewatkan dengan mudah terutama pada orang tua.
• Manifestasi neuromuskular dan muskuloskeletal banyak pada
pasien ini.
DISKUSI
• Keadaan hipotiroid sangat merusak metabolisme protein dan karbohidrat
mempengaruhi banyak sistem organ, terutama otot.
• Miopati hipotiroid biasanya bermanifestasi sebagai miopati seperti pada
polimiositis dengan kelemahan otot proksimal dan peningkatan level kreatin
kinase.
DISKUSI

• Fitur wajah yang khas dan perubahan okular adalah karakteristik dari keadaan
hipotiroid yang bermanifestasi dengan: hilangnya bulu mata dan alis terutama pada
temporal samping, kelopak mata bengkak, iritasi mata dan mata menonjol.
• Ini sebagian besar disebabkan oleh akumulasi glikosaminoglikan dan reaktivitas
silang autoantibodi dengan fibroblas orbital dan dermal.
• Terjadinya ptosis bilateral lengkap sangat jarang pada hipotiroidisme
Tinjauan Pustaka
DEFINISI
Hipotiroid adalah suatu keadaan yang
ditandai dengan adanya sintesis hormone
yang rendah didalam tubuh
Epidemiologi
• Angka prevelensi yang pasti tidak diketahui dan
bervariasi dari satu negara ke negara lain.

• Diperkirakan, terdapat sekitar 5% dari seluru populasi di


dunia.

• Angka prevelensi lebih tinggi pada Wanita.


ETIOLOGI
Penyakit autoimun Tindakan pembedahan
01 02

03 Terapi dengan I131


04 Hipotiroid
kongenital
Obat-obatan
05 Tiroiditis
06
Kerusakan Kelenjar
07 Kekurangan asupan
iodium 08 hipofisi
PATOGENESIS
Patogenesis hipotiroid sangat bervariasi tergantung pada penyebabnya

Tiroiditis
autoimun

Karena
tindakann
Kongenital
bedah dan
terapi I31

Hipotiroid

Pemberian
Defisiensi iodium
iodium dosis
besar
Lelah dan lemah

Berat badan bertambah ,


nafsu makan berkurang Kulit kering

Tidak tahan suhu dingin


GEJALA Sulit berkonsentrasi,
mudah lupa

Rambut rontok Depresi

konstipasi
GEJALA Sesak

Suara yang memberat


Menoragi
Parestesi
Atralgi
Gangguan pendengaran
Gangguan Haid
● pembesaran kelenjar
● Lambat bergerak
● Lambat berbicara
TANDA ● Kulit kering dan kasar
● Ujung ekstremitas yang dingin
HIPOTIROID ● Bengkak pada wajah kaki dan
tangan
● Botak
● Bradikardi
● Edema non pitting
TANDA ● Hiporefleksi

HIPOTIROID ●
Relaksasi tendon terlambat
Carpal tunnel syndrome
● Efusi rongga tubuh
● Darah perifer lengkap [bisa
terdapat sitopenia]
Pemeriksaan ● Kreatin fosfokinase
● Antibodi TPO
penunjang ● Anti-Tg-Ab
● Pemeriksaan TSH, T3, FT4
● Profil lipid
Pemeriksaan ● Biopsi aspirasi jarum halus bila
terdapat struma
penunjang ● Elektrokardiogram [untuk mencari
komplikasi jantung)
Penatalaksanaan
Nonfarmakologis : edukasi, pemantauan fungsi tiroid berkala

Farmakologis:

Levotiroksin:
pagi hari dalam keadaan perut kosong. Dosis rerata substitusi L-T adalah 112
pg/hari atau 1,6 ug/kgBB atau 100 — 125 ug sehari. Untuk L-T adalati 25 —
50 ug. Sebagian besar kasus membutuhkan L-T4 100- 200 pg/hari
Tinjauan kasus
55 tahun

Ibu
wanita Rumah
Tangga
ANAMNESI
S
TEORI KASUS

Sesak
Suara yang memberat
Menoragi
Parestesi • Kantuk berlebihan
Atralgi • Penurunan asupan oral
Gangguan pendengaran • Kesulitan membuka mata secara total
Gangguan Haid • Kesulitan bangun dari tempat tidur, menyisir rambut dan
Merasa Lelah dan lemah berpakaian
Kulit kering • Peningkatan kepekaan terhadap dingin
Tidak tahan terhadap suhu dingin • Rambut rontok
Rambut rontok • Suara serak /memberat
Sulit berkonsentrasi, cepat lupa dan kadang disertai gangguan • Mudah lelah
mental
Depresi
Konstipasi
Berat badan bertambah tapi nafsu makan berkurang
Pemeriksaan fisik
TEORI KASUS

● pembesaran kelenjar
● Lambat bergerak
● Lambat berbicara
● Kulit kering dan kasar • Kulit kering dan kasar
● Ujung ekstremitas yang dingin • Rambut rontok
● Bengkak pada wajah kaki dan tangan • Periorbital bengkak dan kering, kulit kasar dengan
● Botak semburat seperti lemon
● Bradikardi • Kekuatan otot proksimal tungkai atas dan bawah
● Edema non pitting menurun
● Hiporefleksi • Refleks tendon menurun
● Relaksasi tendon terlambat
● Carpal tunnel syndrome
● Efusi rongga tubuh
Pemeriksaan penunjang
TEORI TEORI
Darah perifer lengkap  Serum trigliserida meningkat
[bisa terdapat sitopenia]
 kadar kolesterol meningkat.
Kreatin fosfokinase
Antibodi TPO  hipotiroidisme primer  Free T3 menurun, free T4 menurun,TSH
Anti-Tg-Ab meningkat. anti TPO antibody meningkat
Pemeriksaan TSH, T3,
FT4  Level CPK-nya adalah naik menjadi 410 U/L (60-174 U/L).
Profil lipid  Elektromiografi  mengungkapkan pola miopati kelemahan pada kelompok
Biopsi aspirasi jarum otot proksimal dari kedua tungkai bagian atas dan tungkai bawah.
halus bila terdapat
struma  USG dari kelenjar tiroid mengungkapkan lobus kecil dengan aliran darah
Elektrokardiogram [untuk normal pada color doppler.
mencari komplikasi
jantung)
penatalaksanaan
TEORI KASUS

● Nonfarmakologis : edukasi, pemantauan


fungsi tiroid berkala LEVOTIROKSIN
● Farmakologis :
Levotiroksin:
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai