Anda di halaman 1dari 23

RISIKO PERBANKAN

Pemy Christiaan, SE., M.Si


Tujuan Bank
 Jangka pendek
 Memenuhi kebutuhan likuiditas wajib minimum bank
(Reserve Requirement)
 Memberikan pelayanan kepada nasabah secara optimal
 Menanamkan dana pada tingkat bunga yang layak,
aman dan fleksibel
 Jangka panjang
 Memperoleh laba optimum
 Memaksimumkan nilai perusahaan (kekayaan bank)
Karakteristik Bank yang Baik
 Aktiva tetapnya relatif sedikit dibandingkan dengan
aktiva lancar
 Hutang jangka pendeknya relatif banyak
dibandingkan dengan hutang jangka panjang
 Perbandingan antara aktiva dengan modalnya
relatif sangat besar
Karakter Bank yang Likuid
 Memegang alat likuid (uang kas, rekening pada bank
sentral dan bank lain) sama dengan jumlah kebutuhan
likuiditas yang diperkirakan
 Memegang kurang dari alat likuid tersebut diatas
namum memiliki surat berharga berkualitas tinggi yang
segera bisa ditukar menjadi uang tanpa mengalami
kerugian baik sebelum maupan sesudah jatuh tempo
 Memiliki kemampuan untuk memperoleh alat likuid
melalui penciptaan hutang (mis: call money, penjualan
surat berharga dengan repurchase agreement)
Defenisi Biaya Risiko
Biaya Risiko / risk cost adalah biaya yang harus
ditanggung oleh pihak manajemen perusahaan
terhadap risiko yang ditimbulkan dalam setiap
keputusan yang diambil
Perhitungan Biaya Risiko
 Biaya Risiko dihitung dengan cara mengkaji dan
menaksir berapa angka kredit macet yang secara
fakta terjadi. Yaitu dengan mengumpulkan seluruh
debitur yang mengalami tunggakan kredit selama
ini
 Biaya risiko dihitung dengan cara melihat berapa
total angka pinjaman yang dihapus bukukan
terhadap rata-rata angka residu pinjamannya,
dimana ini dilihat dalam satu periode akuntansi
Pengertian Risiko Perbankan
Risiko yang dialami oleh sektor bisnis perbankan
sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang
dilakukan dalam berbagai bidang seperti keputusan
peyaluran kredit, penerbitan kartu kredit, valuta
asing, inkaso, dan berbagai bentuk keputusan
finansial lainnya, dimana telah menimbulkan
kerugian bagi perbankan tersebut, dan kerugian
terbesar adalah dalam bentuk finansial.
Risiko Dalam Usaha Perbankan
 Risiko Likuiditas
 Risiko Tingkat Bunga
 Risiko Kredit
 Risiko Manajemen
 Risiko Investasi
 Risiko Operasi
 Risiko Fidusia
 Risiko Keamanan
 Risiko Pendapatan
 Risiko Pasar
Risiko Dalam Usaha Perbankan

 Risiko Likuiditas
Risiko yang timbul karena bank tidak dapat memenuhi
kewajiban jangka pendek pada masyarakat saat
dibutuhkan, yang disebabkan oleh karena bank
kekurangan liquiditas

 Risiko Tingkat Bunga


Risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga
sebagai akibat dari mismacth position yang dilakukan
bank
Risiko Dalam Usaha Perbankan

 Risiko Kredit
Risiko yang timbul karena debitur tidak dapat
mengembalikan dana yang dipinjam dan bunga yang
harus dibayar kepada bank

 Risiko Manajemen
Risiko yang timbul oleh internal bank yang
bersangkutan, yang disebabkan oleh
mismanagement dan faktor mentalitas pegawai bank
Risiko Dalam Usaha Perbankan

 Risiko Investasi
Risiko yang timbul karena bank mengalami
kerugian berupa penurunan nilai surat berharga
yang dimiliki seperti saham dan obligasi

 Risiko Operasi
Berkaitan dengan masalah penghimpunan dan
penggunaan dana, seperti perubahan dalam
komposisi biaya operasional dll
Risiko Dalam Usaha Perbankan

 Risiko Fidusia
Risiko yang timbul karena bank memberikan jasa
perwalian amatan sehingga menimbulkan kerugian
bagi nasabah karena ketidak jujuran atau adanya
penipuan

 Risiko Keamanan
Risiko yang timbul karena ketidak stabilan politik
dan keamanan
Risiko Dalam Usaha Perbankan

Risiko Pendapatan
Risiko yang timbul akibat gagalnya penyaluran
kredit bank

Risiko Pasar
Risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga
pasar, tingkat kurs valuta asing, inflasi dsb
Pengawasan Lembaga Perbankan
 Pengawasan yang dilakukan oleh Internal Bank
Dilakukan oleh : Direktur Kepatuhan, Satuan kerja
audit intern, Sistem pengawasan melekat

 Pengawasan yang dilakukan oleh eksternal


Dilakukan oleh Pihak Bank Sentral
Bentuk Pemeriksaan
 Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan pada semua aspek bank yakni : keadaan
keuangan, kegiatan usaha, manajemen dan kepatuhan bank
terhadap ketentuan yang berlaku serta sejauh mana bank
mengelola risiko yang ada
 Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan terhadap aspek-aspek tertentu bank : yang
berkaitan dengan pos neraca, sistem pengelolaan, kepatuhan
terhadap ketentuan )Kecukupan Modal/CAR, PBI KYC),
maupun terhadap penyimpangan yang terjadi di bank
PENILAIAN KESEHATAN BANK
1. ASPEK PERMODALAN
Yang dinilai  permodalan yang ada didasarkan pada
kewajiban penyediaan modal minimum bank. CAR
(Capital Adequacy Ratio)  rasio modal terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko =ATMR) min 8
%

2. ASPEK KUALITAS ASET


Menilai jenis-jenis aset yg dimiliki oleh bank. Penilaian
harus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dengan
memperbandingkan antara akiva produktif yg
diklasifikasikan dengan aktiva produktif.
lanjutan

3. ASPEK KUALITAS MANAJEMEN


> Kualitas manusia dalam bekerja
> Pendidikan serta pengalaman karyawan dalam
menangani kasus
> Yang dinilai :manajemen permodalan,
manajemen aktiva, manajemen umum,
manajemen rentabilitas dan manajemen likuiditas
4. ASPEK LIKUIDITAS
a. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap
Aktiva
b.Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh
bank seperti: tabungan, deposito, giro
lanjutan

5. ASPEK RENTABILITAS
Kemampuan bank dalam meningkatkan laba  penilaian dilakukan
dengan :
a. Rasio laba terhadap Total Aset ( ROA )
b. Perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasi (BOPO )
ASPEK PENILAIAN KESEHATAN BANK INI:
 dikenal dengan Analisis CAMEL (Capital, Aset, Management,
Earning, dan Liquidity)
Nilai Kategori/penggolongannya:
81 - 100  Sehat
66 - < 81  Cukup Sehat
51 - < 66  Kurang Sehat
0 - < 51  Tidak Sehat
Metode penilaian kinerja bank
Penilaian tingkat kesehatan bank “CAMEL”
 C (capital) = ratio kecukupan modal

 Modal : Asset Tertimbang Menurut Risiko

 A (asset) = kualitas asset

 Aktiva Produktif : Total Aktiva

 M (management) = kualitas manajemen

 BI menyusun 250 pertanyaan mengenai aktiva, permodalan,


likuiditas, rentabilitas dan umum
 E (earning) = ratio rentabilitas usaha

 Return on Asset, Return on Equity

 L (liquidity) = ratio likuiditas

 Loan to Deposit Ratio, Loan to Asset Ratio


Antisipasi Perbankan dalam Menghadapi
Tindak Pidana Perbankan
 General Awareness
 Good Understanding
 Risk Assesment
 Dynamic Prevention
 Proactive Detection
 Investigation
Tindakan Pemerintah dalam Mengatasi Perbankan
Bermasalah

 Pembinaan
 Tindak lanjut Pengawasan Bank
 Likuidasi Bank
Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional

 Struktur perbankan domestik yang sehat mampu


memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong
pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan
 Sistem pengaturan dan pengawasan bank yang
efektif dan mengacu pada standard internasional
 Industri perbankan yang kuat dan memiliki daya
saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam
menghadapi risiko
Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional

 Terciptanya good coorporate governance (GCC) di


perbankan sehingga memperkuat kondisi internal
perbankan naional
 Infrastruktur yang lengkap untuk mendukung
terciptanya industri perbankan yang sehat
 Terwujudnya pemberdayaan dan perlindungan
konsumen jasa perbankan

Anda mungkin juga menyukai