Anda di halaman 1dari 28

Psychiatric-Mental Health

Nursing 1
Distress Spiritual
k

Oleh: Sitti Rahma Soleman, S,Kep., Ns., M.Kep


Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
I n s t i t u t K e s e h a t a n d a n Te k n o l o g i G r a h a M e d i k a K o t a m o b a g u 2 0 2 1
OUTLINE

Kesehatan Spiritualitas

Hubungan Spiritualitas dan Agama

Proses Keperawatan pada Klien dengan Distress Spiritual

Asuhan Keperawatan Distress Spiritual


Spiritualitas
Bagaimana menjadi manusia yang mencari makna
melalui hubungan intrapersonal, interpersonal dan
transpersonal

Melibatkan keyakinan dalam hubungan dengan sesuatu


yang lebih tinggi, berkuasa, memiliki kekuatan mencipta,
bersifat ketuhanan dan memiliki kekuatan tidak terbatas

Memiliki fungsi membantu individu memahami


pengalaman hidupnya
Apa perbedaan
dengan
Agama/Religi?
Religiusitas

Religiusitas memiliki dasar


keyakinan teologi (Ketuhanan)
sesuai dengan agama tertentu,
memiliki pedoman mengenai cara.
Metode dan praktek ibadah dan
berfungsi membantu individu
memahami pengalaman-
pengalaman hidupnya.
Fungsi Spiritualitas

Pedoman perilaku sehari-hari

Sumber dukungan

Sumber kekuatan dan


penyembuhan

Tujuan hidup

Sumber konflik
Konsep Terkait
Spiritualitas

AGAMA IMAN TRANSENDENSI

PENGAMPUNAN HARAPAN
Praktik Spiritual yg
Mempengaruhi Asuhan
Keperawatan
Lanjutan...
Why Integrating
Spirituality in the Nursing Care
Spiritual care is the heart of care

Imaginative educational programs for nurses relating to the spiritual care

The workplaces of nurses should idealy provide all patients with access to spiritual

Spirituality has a direct effect on health and well-being

Spiritual care is essential for the ongoing training of all nurses

Spiritual care is also a part of enhancing the healing environment


Asuhan Keperawatan
Holistik
Peran Perawat
Nursing Roles
Perawat harus mencoba hormat dan memahami religiusitas dan

1 keyakinan pasien meskipun berbeda dengannya.

Perawat harus memberikan waktu kepada pasien untuk

2 mengekpresikan religiusitas, keyakinan ataupun pandangannya dan


juga ketakutan dan kecemasan yang berhubungan dengan sistem
keyakinan pasien.

Perawat harus memberikan dukungan spiritual dan mendampingi

3 pasien
Model Konseptual dan
Keperawatan Spiritual
Fawcett (1955), ringkasan proses
keperawatan menekankan:
4
1 2 3
Evaluation
Assessement Planning Intervention

Status kesehatan
Pengkajian status Menetapkan tujuan Implementasi
setelah intervensi
kesehatan klien asuhan keperawatan keperawatan
keperawatan
Assessment
Komunikasi teraupetik

Identifikasi permasalahan klien

Wawancara
Area yang menjadi Perhatian
dalam Pengkajian Spiritual
Konsep Tuhan atau yang disembah seseorang

Sumber kekuatan dan harapan seseorang

Ritual dan praktik religi seseorang

Hubungan yang dirasakan seseorang antara keyakinan personal dan status


kesehatannya
Guidance for Spiritual Assessment
Reason and Reflection
1. Apakah pasien membutuhkan waktu untuk merefleksikan
pengalaman hidupnya?
2. Apa peristiwa kehidupan pasien berdampak pada dirinya?
3. Apakah pasien berpikir mengapa sakit ini terjadi pada
dirinya?
4. Apakah pasien takut pada pengalaman
sakit/traumatiknya?
Religion
1. Apa pasien memiliki agama? Agama apa?
2. Apakah pemuka agama (Kyai/Pendeta) bermanfaat bagi pasien?
3. Apakah pasien ingin bertemu pemuka agama (Kyai/Pendeta)
rumah sakit selama dirawat di RS?
4. Apakah bagian ritual/praktik keagamaan tersebut penting bagi
pasien?
5. Bagaimana keyakinan dan praktik keagamaan pasien dapat
difasilitasi selama dirumah sakit?
Relationship
1. Apa yang paling mempengaruhi hubungan di dalam
kehidupan pasien?
2. Apakah pasien percaya pada Tuhan?
3. Bagaimana keyakinan pada Tuhan dimanifestikan kedalam
dirinya?
4. Apakah pasien pernah merasa ditinggalkan dalam
hubungannya?
Restoration
1. Apakah sakit/trauma berdampak pada keyakinan
spiritual pasien
2. Apakah pasien merasakan kedamaian di dalam
dirinya?
3. Apakah ada tanda lain dari distress spiritual?
FICA
An acronym that can be used F : What is your faith or belief?
to remember what is asked in Do you consider yourself spiritual or religious?
a spiritual history is: What things do you believe in that give meaning to your life?

F: Faith or Beliefs I : Is it important in your life?


What influence does it have on how you take care of yourself?
I : Importance and Influence How have your beliefs influenced your behavior during this illness?

C : Community What role do your beliefs play in regaining your health?

C : Are you part of a spiritual or religious community?


A : Address
Is this of support to you and how?
Some spesific questions you Is there a person or group of people you really love or who are really important to
you?
can use to discuss these issues
are A: How would you like me, your healthcare provider, to adress these issues in your
healthcare?
HOPE
HOPE Approach to Spiritual Assessment:
H : Sources of hope, meaning, comfort, strength, peace, love and
connection.
O : Organized religion
P : Personal spirituality/practices
E : Effects on medical care and end-of-life issues.
Diagnosa Keperawatan
(SDKI)

Distress spiritual

Risiko distress spiritual

Ketidakberdayaan

Keputusasaan

Ansietas
Perencanaan

Perencanaan
keperawatan spiritual Mempertahankan atau
merupakan kunci dari mengembalikan
kebutuhan spiritual kesejahteraan spiritual
pasien.
Implementasi
Mendengar secara aktif

Perawat hadir secara nyata

Mendukung praktik keagamaan

Merujuk klien untuk konseling spiritual


Evaluasi

Tujuan dan hasil tercapai

Tujuan dan hasil belum tercapai


Kasus 1
Ny. M berusia 60 tahun, seorang ibu rumah tangga sedang dalam
pemulihan mastektomi tadikal dextra. Kemarin, dokter mengatakan
kanker di dalam dirinya sudah metastasis sehingga prognosisnya
buruk. Pagi ini perawat melihat dia menangis, dia mengatakan
kurang tidur dan tidak nafsu makan. Ia bertanya kepada perawat,
“mengapa Tuhan melakukan ini kepada saya? Mungkin karena saya
sudah terlalu banyak dosa. Saya sudah tidak pernah ke masjid atau
pengajian selama bertahun-tahun. Apakah ada masjid di RS ini yang
bisa saya kunjungi dan dapat berdoa disana? Saya sangat takut mati
dan takut terhadap apa yang nanti akan saya hadapi.
Kasus 2
Seorang laki-laki berusia 25 tahun baru saja terdiagnosis
HIV/AIDS dan berada pada tahap akhir dari penyakitnya.
Perawat telah berbicara dengan pasien selama 3x kunjungan
terakhir. Pasien mengatakan takut akan kematian. Istri
pasien secara rutin berkunjung ke rumah sakit tetapi
intensitasnya berkurang dibandingkan sebelum terdiagnosis
HIV/AIDS. Pasien mengatakan dia sudah sejak lama tidak
pernah beribadah dan saat ini memiliki hubungan yang
buruk dengan ibu dan saudaranya.
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai