Anda di halaman 1dari 63

COVID-19 PADA ANAK

DAN
KEGAWATANNYA

dr. Lidya Chandra, Sp.A, M.Bmd


EPIDEMIOLOGI

SUMBER : WHO 2021


EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
PER 23 SEPTEMBER 2021
WHO COVID-19 : DEFINISI KASUS (16 Des 2020)
MIS-
C

• Inflamasi setelah terinfeksi


COVID-19
• Hiperinflamasi yang tertunda
• Nama lain:
• PIM-TS: Paediatric Inflammatory
Multisystem Syndrome temporally
associated with SARS-CoV- 2
• PCAID: Pediatric
COVID-19 Associated
Inflammatory Disorder
Anak dan remaja 0-19 tahun yang mengalami demam ≥ 3 hari DAN
disertai dua dari :
a) Ruam atau konjungtivitis bilateral non purulenta atau tanda inflamasi
mukokutaneus pada mulut, tangan dan kaki
b) Hipotensi atau syok
c) Gambaran disfungsi miokardium, perikarditis, vaskulitis, abnormalitas
koroner (terdiri atas kelainan pada ekokardiografi, peningkatan
Troponin/NT-proBNP)
d) Bukti adanya koagulopati (dengan peningkatan PT, APTT, D-dimer)
e) Gejala gastrointestinal akut (diare, muntah, atau nyeri perut)
DAN
Peningkatan marker inflamasi seperti LED, CRP atau procalcitonin
DAN
Tidak ada penyebab keterlibatan etiologi bakteri yang menyebabkan
inflamasi meliputi sepsis bakteri, sindrom syok karena Stafilokokkus atau
Streptokokkus
DAN
Terdapat bukti COVID-19 (berupa RT-PCR, positif tes antigen atau
positif serologi) atau kemungkinan besar kontak dengan pasien COVID-
19)
% Gambaran klinis %
Gejala awal
Syok 32-76
Demam 100
persisten Sesuai dengan kriteri 22-64
(median 4 - 6 Kawasaki komplet
hari)
Disfungsi miokardial
(dibuktikan dengan 51-90
Gejala GI (nyeri perut, 60 -100 echocardiogram or
muntah, diare)
peningkatan
Ruam 45-76 troponin/BNP)
Konjungtivitis 30-81 Aritmia 12
Keterlibatan membran mukosa 27-76
Gejala neurokognitif (sakit Gagal napas akut 28-52
29-58
kepala, letargis, kejang) membutuhkan ventlasi
invasif dan noninvasif
Gejala respirasi (takipnea, 21-65
napas tersengal-sengal)
AKI 8-52
Nyeri tenggorok 10-16
Serositis (efusi pleura, 24-57
Mialgia 8-17 pericardial, asites)
Tangan/kaki bengkak 9-16
Limfadenopati 6 -16 Hepatitis or hepatomegali 5-21

Ensefalopati, kejang, 6-7


koma,
meningoenfefalitis
Temuan Laboratorium Temuan Pencitraan
Jumlah sel darah abnormal Ekokardiografi
Limfositopenia 85 – 95
Neutrofilia 68 – 90 Penurunan fungsi LV 31 - 58
Anemia ringan 70 Dilatasi/aneurisma arteri koroner 8 - 38
Trombositopenia 31 – 80
Penemuan lain termasuk regurgitasi mitral dan efusi
Peningkatan penanda inflamasi
pericardium
CRP 90 - 100
LED 75 - 80
X-ray thorax
D-dimer 67 - 100 Normal pada banyak pasien
Fibrinogen 80 - 100
Penemuan abnormal termasuk efusi pleura
Procalcitonin 80 - 95
kecil, konsolidasi patchy, konsolidasi fokal, dan
Interleukin-6 80 - 100 atelektasis
Peningkatan penanda jantung
CT thorax
Troponin 50 - 90
Penemuan mirip dengan yang ditemukan pada x-ray thorax
BNP atau NT-pro-BNP 73 - 90
Hipoalbuminemia 48 - 95 Ditemukan nodular ground-glass opasifikasi pada beberapa
Peningkatan enzim hati 62 - 70
pasien
Peningkatan LDH 10 - 60 Pencitraan abnormal (USG dan/atau CT)
Hipertrigliseridemia 70
Temuan tidak spesifik seperti free fluid, asites,
inflamasi pada usus dan mesenterika termasuk
ileitis, adenopati/adenitis mesenterika, dan edema
perikolesistik
https://www.uptodate.com/contents/covid-19-multisystem-inflammatory-syndrome-in-children-mis-c-clinical-features-evaluation-and-
TATA LAKSANA
TERAPI MEDIKAMENTOSA
TERAPI SUPORTIF
Algoritma tata laksana koagulopati pada anak dengan COVID-19
TATA LAKSANA MIS-C
Bagaimana jika
IVIG tidak
tersedia?

Jika dalam keadaan tidak tersedia steroid

merupakan pilihan terakhir yang dapat

diberikan
Pemantauan Derajat Keparahan Pasien
• Nilai rasio SpO2/FiO2 (SF ratio)
• Indeks saturasi oksigen (Oxygen Saturation Index/OSI)  pasien dengan
tunjangan pernapasan non-invasif
• Indeks oksigenasi (Oxygenation Index/OI)  pasien dengan ventilasi
mekanik invasif
• Kadar FiO2 disesuaikan untuk mencapai target saturasi perifer atau SpO2<
97% agar validitas penghitungan SF rasio dan OSI dapat dijaga
• Prediksi perburukan pirau intrapulmonal dapat dilakukan dengan menghitung
dan memantau AaDO2
• Kriteria P-ARDS yang digunakan sesuai dengan kriteria Pediatric Acute Lung
Injury Conference Consensus (PALICC)
KRITERIA P-ARDS

Beltramo F, Khemani RG. Definition and Global Epidemiology of Pediatric Acute Respiratory Distress Syndrome. Ann Transl Med. 2019;7(19):502
HFNC 2 lpm/kg BB ideal
Target: SpO2 92-97% dengan
FiO2 < 40%
Click icon to add picture
ALGORITMA
TATA LAKSANA
ARDS PADA
ANAK DENGAN
COVID-19

ROX index < 5


30 – 60 menit # Jika SF rasio < 221 
jangan tunda intubasi
KONTRAINDIKASI NIV
HFNC
Ventilasi Mekanis Invasif
• Modus ventilator, pengaturan awal dan penyesuaian
sesuai kondisi pasien dan keahlian dokternya
• Sesuai rekomendasi PALICC
• Pasien mengalami hipoksemia refrakter bila :
 PaO2/FiO2 < 150
 OI ≥ 12
 OSI ≥ 10
 dan atau FiO2 > 0,6
Posisi Prone
Intubasi Trakeal Emergensi
• Pencegahan infeksi  APD standar dan ruangan tekanan
negatif
• Jalur komunikasi tim di dalam ruangan dan di luar ruangan
• Checklist intubasi dan daftar peran  3 orang, yaitu :
 Intubator/ operator airway  paling berpengalaman
melakukan intubasi
 Asisten airway  membantu intubator (clear airway)
 Asisten pemberi obat-obatan  memberikan obat dan
monitoring
• Persiapan alat : monitor, akses IV, instrumen, obat-obatan,
ventilator dan suction
Intubasi Trakeal Emergensi
• Video laryngoscope
Intubasi Trakeal Emergensi
• Pastikan filter tersedia diantara face mask dan bag
Intubasi Trakeal Emergensi
• Hindari penggunaan stetoskop untuk evaluasi intubasi 
monitor kapnografi dan pemeriksaan visual kembang dada
Premedikasi
Short acting neuromuscular blockers seperti rocuronium lebih direkomendasikan pada
keadaan Covid-19

Bila tidak ada : vercuronium atau atracurium dengan dosis lebih tinggi

Alternatif
• lain : midazolam 0,1 – 0,2 mg/kgBB) dan opioid ( fentanyl 2 – 3
µg/kgBB) yang merupakan kombinasi sedasi dan analgetik

Pre-oksigenasi

Anda mungkin juga menyukai