Anda di halaman 1dari 59

ANATOMI FISIOLOGI

PERSARAFAN
Galih Jatnika

1
2 FUNGSI SISTEM SARAF
 SENSORIK
Menerima stimulus lingkungan luar dan bagian dalam tubuh yg diterima reseptor
(panas, dingin, sentuhan, penciuman)
 MOTORIK
memberikan respon terhadap hasil interpretasi dari stimulus yg diterima lewat efektor
(sekresi, gerakan tubuh)
 INTEGRASI
interpretasi atau pemrosesan stimulus sensori sampai fungsi yg lebih komplek
(kecerdasan, memori)
3
4

Jalur
Somatosensory
Jalur Motorik

5
6 Unit Fungsional Neuron
 Dendrit: menerima info
 Cell body: integrasi info
 Axon: meneruskan info
 Axon terminal: mengeluarkan
neurotransmitter
Unit fungsional (Neuron)
7
8 Jenis Neuron

 Neuron sensori (Masuk)


 Neuron asosiasi (Memroses)
 Neuron motorik (Keluar)
9
REFLEX
· Reflex – respon involuntary thdp
stimulus
· Jalur reflex– stimulus dari neuron
sensory, ke interneuron, dan kemudian
ke effector
10 2 Divisi Sistem Saraf
1. Sistem Saraf Pusat (CNS)
Fungsi : Menerima, interpretasi,
dan mengirim signal ke PNS
Terdiri 2 organ yaitu
Otak : kontrol utama tubuh
Spinal cord: menghubungkan dan
memperkuat impuls menuju otak
11 2. Saraf Perifer (PNS)
Menghubungkan CNS dengan seluruh organ tubuh, tersusun atas
Neuron sensorik: menditeksi stimulus
Neuron Motorik : membawa signal untuk memberikan respon

2 jenis PNS terdiri dari


Somatic: gerakan disadari (sensori dan motor nerves)
Autonomic: gerakan tidak disadari (refleks, siaga atau relaks)
12
13 Fungsi Spesifik Otak
Cerebrum
 Bagian terbesar otak
 Fungsi:
o Gerakan disadari
o Ingatan
o Bahasa
o Menerima dan merespon
signal sensorik
o Kontrol fungsi gerakan
14 Cortex

Lapisan permukaan otak: memori


untuk mengingat dan kemampuan
belajar
15 Fungsi Brain Stem dan Pons

 Fungsi Batang Otak  Pons


o Menelan, batuk, o Bernapas
bersin dan muntah, o Denyut
Tidur jantung
o Termasuk Medulla o Organ internal
Oblongata
Brain Stem
16 Sistem Limbic

 Fungsi: mengontrol
emosi dan ingatan
17 Impuls Saraf

 impuls yang merambat pada sel saraf (neuron)


 Adanya aliran impuls disebabkan oleh adanya perbedaan muatan
antara di dalam dengan di luar sel neuron
 Jika sel neuron tidak menghantarakan impuls maka sel saraf
tersebut dalam keadaan istirahat
18

Bagaimanakah cara komunikasi sel saraf??


19 Komunikasi Antar Neuron
 Hantaran listrik, satu arah,
dengan cara pembentukan
potensial aksi.
 Hantaran kimia, pada area
synaps, dengan pengeluaran
neurotransmitter.
20 HANTARAN LISTRIK

 Setiap sel saraf menghasilkan sedikit ion negatif tepat di dalam sel dan ion positif tepat
diluar membran sel

V luar=0 mV

V dalam=-70 mV

 Di dalam sel terdapat ion Na+, K+, Cl- dan protein


 Sel saraf menggunakan difusi pasif dan transportasi aktif untuk mempertahankan distribusi
ion melalui membran sel.
21 Potensial Istirahat Sel Neuron

 Dalam keadaan istrahat


muatan di dalam sel neuron
adalah negatif
 Molekul besar di dalam neuron
menjaga muatan istirahat
dalam kondisi muatan negatif
22
 Membran sel istirahat (tidak ada impuls listrik), konsentrasi
ion Na+ di luar sel > di dalam sel
dalam sel lebih negatif drpd di luar sel
 Potensial Didalam sel - 70 mV
 Konsentrasi ion pada sel istirahat

Ion Di dalam (mmol/L) Di luar


(mmol/L)

Na+ 15 145
K+ 150 5
Cl- 9 120
Lainnya 156 30
23 Pembentukan Potensial Aksi

 Adanya rangsangan/stimulus dari lingkungan (raba, panas, dingin,


suara, cahaya) akan dideteksi oleh reseptor sehingga
menyebabakan bagian dari sel neuron (chanel ion) teraktivasi,
biasanya area di dendrit
 Chanel ion natrium akan terbuka menyebakan banyak ion natrium
masuk ke dalam sel neuron, pada saat yang sama chanel ion
Kalium menutup sehingga ion kalium tidak dapat keluar dari
dalam sel neuron.
24
25  Bagian dalam sel neuron menjadi
lebih positif dibanding saat istirahat,
atau dengan kata lain terjadinya
peningkatan muatan di dalam sel
dari –70 mV menjadi + 40 mV.
Kondisi ini disebut Depolarisasi
 Chanel ion Natrium tetap terbuka
selama sekitar 0,5 millisecond dan
kemudian akan kembali menutup
 Adanya perubahan muatan dari saat
kondisi istirahat(-70 mV) menjadi
muatan bertambah positif( +40mV)
merupakan bagian dari potensial aksi
26
27
 Adanya penambahan muatan yang naik/bertambah positif di dalam sel neuron akan
menyebabkan K⁺ pump terbuka sehingga terjadi aliran keluar ion kalium dari dalam
sel neuron sehingga muatan di dalam sel neuron kembali menurun atau di dalam sel
neuron menjadi lebih negatif kembali (kembali ke muatan saat istirahat). Kondisi ini
disebut dengan Repolarisasi
 Akibat dari sangat banyaknya ion K⁺ yang keluar dari dalam sel menyebakan muatan
di dalam sel menjadi lebih rendah dibanding kondisi saat sel sedang istirahat. Dalam
kondisi ini sel neuron tidak akan mampu dirangsang kembali oleh stimulus baru.
Kondisi ini disebut dengan refractory periode
 Refractory period berkisar sekita 0.5 to 2 milliseconds.
 Kondisi dimana muatan sel nueron lebih rendah dibawah muatan istirahat disebut
dengan kondisi hiperpolarisasi
28
 Untuk mengembalikan ke muatan saat istirahat di dalam sel neuron banyak
terdapat Na - K – ATPase. Suatu enzim yang memompakan kembali natrium
ke luar sel dan ion Kalium ke dalam sel
 3 ion natrium dipompakan kembali ke tempat asalnya (di luar sel) dan
memompakan kembali 2 ion Kalium ke dalam sel neuron. Kondisi ini
menyebabkan adanya muatan yang balance antara di dalam sel neuron
dengan di luar sel neuron
29
30 Hantaran Impuls listrik

 Bagian di neuron yang mengakibatkan depolarisasi di dalam sel neuron,


merupakan bagian di neuron yaitu dendrits
 Adanya perubahan depolarisasi dengan repolarisasi menyebakan
terbentuknya hantaran listrik di sel neuron
 Akan berdampak protein chanel ion Natrium yang saling berdekatan
menjadi terbuka
31
 Ketika adanya chanel ion yang terbuka, menyebakan ion Natrium masuk ke
dalam sel neuron dan terjadilah potensial aksi. Perubahan ini akan dikuti oleh
neuron yang saling berdekatan dan akhirnya potensial aksi ini terjadi di
seluruh sel neuron.

 Adanya perubahan muatan listrik di salah satu bagian sisi membaran neuron
akan menyebakan perubahan muatan yang sama di sisi membaran yang aktif
mengalami potensial aksi, AKAN TETAPI bagian yang disampingnya tetap
berada dalam kondisi refractory periode walaupun impuls berjalan dari
dendrit menuju axon pd sebuah sel neuron
32
33 Threshold stimulus (ambang Rangsang)
 Potensial aksi terjadi hanya ketika rangsangan yang cukup untuk
menyebakan chanel ion natrium terbuka secara penuh
 Rangsangan minimal yang dibutuhkan untuk terjadinya sebuah potensial
aksi disebut dengan ambang rangsang
 Ketika potensial membran mencapai ambang rangsang potensial (sekitar
penurunan kenegatifan 5 – 15 mV dibanding kondisi saat istirahat)
menyebabkan chanel ion natrium terbuka secara penuh. Ion natrium
bergerak masuk ke dalam sel dan terjadilah depolarisasi di sel neuron.
34
35 Hukum All-or-None
 Potensial aksi terjadi secara maksimal atau tidak terjadi sama
sekali.
 Potensial aksi hanya akan terjadi apabila rangsang melewati
ambang rangsang atau sama sekali tidak terjadi potensial aksi
jika rangsang tidak mencapai ambang rangsangnya
 Walaupun, setiap neuron memiliki perbedaan kepadatan chanel
ion natriumnya sehingga disanalah terjadinya perbedaan pada
pembentukan potensial aksinya.
36
 Potensial aksi akan memiliki kecendurungan yang menetap ketika
melewati sebuah sel neuron dan akhirnya akan menyebakan
terjadinya potensial aksi di seluruh sel neuron karena dpt
memengaruhi terbukanya chanel ion natrium yang di sebelahnya.
 Frekuensi pembentukan potensial aksi dapat berubah
37
Kecepatan Hantaran
 Impuls dapat dihantarkan melalui neurons dengan kecepatan rata-rata 1
- 120 meters per second
 Kecepatan hantaran impul dipengaruhi oleh:
o Diameter serabut saraf. Semakin besar semakin meningkat
kecepatan hantarannya
o Suhu. Semakin naik suhu semakin meningkat kecepatan
hantarannya. Axon pada burung dan mamalia dapat relatif kecil
dikarenakan memiliki suhu tubuh lebih hangat/panas
o Ada tidaknya myelin.
38
39  Neuron yang bermyelin dapat menghantarkan impuls lebih
cepat dibanding neuron yang tidak bermyelin
 Lapisan lemak (myelin) berperan sebagai insulator, adanya
selaput pembungkus myelin dapat menyebabkan aliran
listrik tidak merambat
 Jadi, pada neuron yang bermyelin, potensial aksi hanya
terjadi pada area node renvier, sehingga impuls akan
melompati area yang bermyelin dari satu node ke node
lainnya maka dengan itu disebut dengan saltatory
conduction.(saltatory artinya “ jumping)
40
41
42 HANTARAN KIMIA

 Synaps adalah pertemuan antara akson dengan dendrit dari


sel neuron lain
 Synap ini berguna unutk komunikasi antar sel saraf atau
dengan sel tubuh lain
 Berlangsung dengan dibantu oleh pengeluaran
neurotransmitter
43
44
45
46 Penghantaran Impuls

1. Impuls sampai di ujung akson pra sinaps


2. Terjadi eksositosis vesikel neurotransmiter
3. Neurotransmiter keluar di celah sinaps
4. Neurotransmiter berenang menuju & menempel di reseptornya, di neuron
pasca sinaps
5. Menempelnya neurotransmiter pada reseptornya mengakibatkan terjadinya
depolarisasi neuron pasca sinaps, shg terbentuk impuls baru
6. Impuls yg terbentuk akan dirambatkan sampai ke saraf pusat
47
Neurotransmiter

Zat kimia yang bertugas membawa impuls dalam sinapsis


neurotransmitter yg sudah teridentifikasi
Acetylcholine (ACh), dopamine (DA), norepinephrine (NE), epinephrine
(adrenaline), serotonin (5-HT), histamine, GABA, glycine, glutamate,
opiate
dampak neurotransmitter
 Eksitasi : menyebabkan depolarisasi sel neuron (glutamate)
 Inhibisi : menyebabkan hiperpolarisasi pada sel neuron (GABA)
Neurotransmitter
48

Neurotransmitter Lokasi Fungsi

Acetylcholine Neuron Ke Otot Aktivitas otot rangka

Dopamine Mid-brain Kontrol Gerakan

Epinephrine Saraf simpatis Respon stress


Midbrain, pons,
Serotonin Mood, tidur
medulla
Mood, pengurangan
Endorphins Brain, spine
nyeri
Nitric Oxide Brain Penyimpanan memori
STRUKTUR PELINDUNG
49

· Kulit kepala dan rambut


· Tulang tengkorak & columna vertebra
· Meningen
50

· Cairan serebrospinal (Cerebrospinal


fluid)
· Barrier darah dgn otak (Blood brain
barrier)
51
MENINGEN

Selaput pembungkus otak terdiri:


· Dura mater
·Lapisan terluar yang terdiri 2 lapisan
·Periosteum
·Meningeal layer brain
52
MENINGEN

· Lapisan Arachnoid
·Lapisan tengah
·Seperti jaring2
· Pia mater
·Lapisan dalam
·Menutupi permukaan otak
53
CAIRAN SEREBROSPINAL

· Sama dengan komposisi plasma


· Dihasilkan oleh choroid plexus
· Bantalan dari air untuk melindungi otak
saat ada benturan
· Bersirkulasi ke rongga arachnoid,
ventricles, dan central canal di spinal
cord
LOKASI CAIRAN
SEREBROSPINAL
54
55 CAIRAN CEREBROSPINAL

 Total Volumen CSF = 125 – 150 ml


 Chorid plexus mampu menghasilkan 400 – 500 ml/hari
 Direcycle sebanyak 3 x/hari
56
BARRIER DARAH OTAK
· Membatasi antara pembuluh darah
dengan otak
· Mencegah zat berbahaya menembus ke
otak
· Zat yg bisa menembus
·Lemak dan zat larut lemak
·Gas di respirasi
·Alkohol
·Nicotine
·Anesthesia
57
SPINAL CORD
· Terbentang dari
medulla oblongata ke
T12
· dibawah T12 adalah
cauda equina (a
collection of spinal
nerves)
· Perluasan
(Enlargement) pada
region cervical dan
lumbar
SIRKULASI DARAH
58

Suplay aliran darah otak, oleh


1) Arteri karotis internal (anterior)
2) Arteri Vertebra (posterior dan
batang otak)
Anterior dan posterior otak
dihubungkan oleh arteri posterior
communicating
Rata-rata aliran darah ke otak 750
mililiter permenit atau 15% dari
cardiac output
59

Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai