Anda di halaman 1dari 13

Proyek

Proyek Desain
By :
Muhammad Ilham Al Kautsar 270110180033
Siti Khodijah 270110180034
Dewi Ulfa Astriani 270110180083
Hugo Descartes 270110180108
Labib Al Khairi 270110180131
Soal
1. Perusahaan tambang ingin melakukan eksploitasi batubara. Sebelum melakukan operasional
produksi dilakukan, diperlukan dana yang cukup besar, sehingga perusahaan mengajukan dokumen
hasil feasibility study ke bank yang memberikan informasi detail potensi batubara pada area
tersebut. Terdiri dari dokumen apa saja yang diperlukan untuk melengkapi dokumen tersebut?
2. Suatu perusahaan tambang inigin membagun kontruksi ban berjalan/conveyor belt untuk
mendistribusikan bahan tambang dari area operasional ke lokasi pelebutan bijih atau smelter di
dekat pantai sejauh 42 km. sebelom melakukan pembangunan kontruksi, diperlukan informasi
detail mengenai potensi kebencanaan disepanjang rencana jalur conveyor belt tersebut sebgaia data
penunjang dalam penysunan tancangan kontruksi yang akan dibangun. Sebutkan aspek-aspek apa
saja yang perlu dikaji dan akan dibangun, jelaskan tahapan penyelidikan apa saja yang dapat
dilakukan untuk menunjang kegiatan pembangunan kontruksi selanjutnya.

.
• Feasibility study adalah tahapan kegiatan usaha
Jawaban pertambangan untuk memperoleh informasi secara
rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan
kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan,
termasuk analisis pascatambang. (UU no 3 tahun
2020)
• Studi kelayakan paling sedikit terdiri atas tiga kegiatan
yaitu (UU no 25 tahun 2018 pasal 10 ayat 2) :
1. Keajian kelayakan teknis
2. Kajian kelayakan ekonomis
3. Penyusunan dokumen lingkungan hidup
•Dokumen yang diperlukan dalam melakukan dan melengkapi dokumen studi kelayakan :
Jawaban 1) Perjanjian Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B)
2) Perizinan Berusaha
3) Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
4) Izin Pengangkutan dan Penjualan
5) Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP)
6) Perencanaan Penambangan
7) Perencanaan Penambangan
8) Rencana Pengolahan dan Operasional lainnya
9) Perencanaan pengangkutan dan Penimbunan
10) Data dan Informasi Kondisi Geologi
11) Data informasi dan Kondisi Sumberdaya Cadangan Batubara
12) Pemasaran Hasil Tambang dan Prospek Harga Jual
13) Pendanaan dan Investasi
14) Analisis Dampak Tambang Terhadap Lingkungan
15) Analisis Keselamatan Kerja
• Studi kelayakan juga berisi penjelasan kelayakan tambang, selain informasi
Jawaban detail terkait batubaranya, berikut berkas pendukung yang dilampirkan ke bank :
1) Pengalaman manajemen perusahaan, seperti pengalaman Board of Directors
dalam mengelola khususnya perusahaan tambang.
2) Loan Repayment, berhubungan dengan cashflow perusahaan dan juga cashflow
perusahaan tambang pada tahun sebelummya.
3) Posisi bisnis perusahaan tambang, kondisi keuangan perushaan pada masa lalu
dan saat ini biasanya berupa neraca dan income statement.
4) Rencana posisi bisnis perusahaan tambang, berupa rencana balance sheet dan
income statement yang menjelaskan aliran sumber investasi.
5) Prediksi bisnis perusahaan yang berisi pemasukan, penjualan, biaya
operasional, pajak, perisnan dan informasi profit dan loss lainnya.
6) Collateral, jaminan yang diberikan oleh perusahaan tambang kepada pihak
bank.
7) Dokumen lainnya seperti kontrak kerjasama, akte perusahaan, lisensi, dan lain-
lain
DAFTAR PUSTAKA

• Hambali, H., Hermawan, I. Pengenalan Feasibility Study. Workshop Pendirian


KebunBibit Sumber. Demplot dan Feasibility Study untuk Perkebunan Jarak
Pagar (Jatropha curcas linn.)
• Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia nomor
26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.
• Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor
1806 K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi,
Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya, serta Laporan Pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
• Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Jawaban
1. Convenyor belt adalah alat yang digunakan untuk memindahkan material dalam kapasitas yang sangat besar. Alat ini merupakan
alat yang mengangkut material secara mekanis dalam arah horizontal ataupin miring. Bahannya terdiri dari karet dan beberapa bahan
katun agar bahan yang diangkut tidak mudah slip dan dapat memberi gesekan. Dalam pembangunan conveyor belt, diperlukan
beberapa aspek yang perlu dikaji dan dipertimbangkan antara lain :
a. Kajian geoteknik untuk menghitung nilai stabilitas lereng dan kelayakannya. Selain itu perlu dilakukan juga pemetaan geoteknik
di permukaan yang bertujuan untuk mendapat data dan informasi tambahan tentang kondisi massa batuan di lapangan.
b. Kajian mengenai material yang akan diangkut dan perancangan convryot meliputi jenis material, kapasitas maksimal conveyor
dalam satuan ton/jam, panjang conveyor, jarak lintasan yang direncanakan, dsb.
c. Aspek potensi kebencanaan yang dapat terjadi di sepanjang jalur conveyor dan sekitarnya. Contohnya seperti potensi gempa
bumi, likuifaksi, dan bahaya longsoran tanah. Perlu juga dilakukan kajian aspek topografi sepanjang jalur conveyor serta strategi
mitigasi sebagai upaya pengurangan akibat bencana.
•Setelah beberapa aspek tersebut dikaji dan dipertimbangkan, selanjutnya dapat dilakukan tahap lebih lanjut mengenai perancangan
pembangunan conveyor meliputi perancangan idler (penumpu sabuk pada rangkaian belt conveyor), perancangan sistem penggerak,
perancangan belt, dan perancangan frame conveyor.
Hal yang perlu ditunjang untuk kegiatan kontruksi ialah
penyelidikan tentang sarana dan prasarana, faktor daya dukung
tanah, faktor kegempaan, struktur geologi, tidak berada di area
yang terdapat sumber daya, berada dalam wilayah izin usaha
pertambangan atau wilayah proyek. Dalam hal pengangkutan dan
penumpukan menggunakan convenyor meliputi :
1. Kapasitas angkut
2. Daya motor penggerak
Jawaban 3. Lebar konveyor
Penggunaan sistem konveyor didasarkan hasil kajian teknis yang
meliputi : jenis material; ukuran butir terbesar;ketersediaan
sumber energi; kemiringan; daya dukung dasar konveyor; daya
penggerak; kapasitas angkut; jarak pengangkutan; kandungan air
dalam material tidak lebih dari 20%; dan tingkat kekerasan
material.
Perbedaan kemiringan antara head and tail konveyor tidak boleh lebih dari 25° kecuali permukaan belt
dilengkapi dengan penahan luncuran material. konstruksi konveyor juga harus kukuh dan mampu
menahan beban yang diangkut. konveyor dilengkapi dengan alat penangkap logam atau metal
detector. Sistem pengangkutan batuan penutup dengan menggunkan konveyor dilengkapi setidaknya
dengan air bertekanan di area hopper crusher dan transfer chute untuk mengurangi debu dan block
material. Dalam hal pengangkutan sistem konveyor PCC (Pit Crushing and Conveying System) untuk
batuan penutup, setidaknya mencakup jarak penempatan lokasi hopper terhadap permuka kerja,

Jawaban
ketersediaan sumber energi untuk sistem PCC serta daya dukung dasar untuk kestabilan sistem PCC
(Pit Crushing and Conveying System) dan kestabilan lokasi timbunan.

konveyor harus dilengkapi dengan atap yang melindungi material dari hujan dan angin serta alat
monitor untuk mengukur kecepatan angin. Dalam hal pengangkutan menggunakan konveyor yang
melintasi di atas jalan maka memperhitungkan posisi penyanggaan, tinggi dari jalan ke konveyor serta
memasang penangkap material. Dalam hal pengangkutan menggunakan konveyor di bawah jalan
maka terowongan dibuat mampu menahan beban statis seperti kendaraan beserta muatan yang
melintas di atas terowongan. Terowongan dilengkapi dengan rambu- rambu, jalur inspeksi, dan
pencahayaan.
Dalam rangka penyesuaian data muatan dan mencegah kelebihan
dan kehilangan material angkut pada jenis pengangkutan
menggunakan konveyor akan dipasang alat ukur yaitu belt scale
untuk dapat mengetahui berat dan/atau volume material yang
diangkut. Lalu Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara
baku dalam hal pengangkutan menggunakan konveyor termasuk
pemeriksaan dan pemeliharaan.

Jawaban
Daftar Pustaka
Aosoby, R., dkk. 2016. Perancangan Belt Conveyor sebagai Pengangkut
Batubara dengan Kapasitas 2700 Ton/Jam. Jurnal Teknik Mesin. Vol. 3 (1) : 45 –
51.
Bawazier, M. A., dkk. 2017. Analisis Geoteknik Kestabilan Lereng untuk Desain
Sistem Tambang Terbuka Batubara PT Alamjaya Bara Pratama (ABP) Desa
Jembayan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
Kalimantan Timur. Prosiding Teknik Pertambangan. Vol. 3 (2) : 643 – 651.
Uno, I. 2010. POTENSI BAHAN GALIAN DAN MITIGASI BENCANA
ALAM DI WILAYAH SULAWESI TENGAH. Jurnal SMARTek. Vol. 8 (1) : 50
– 62.
Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/ 30/ MEM/ 2018 UU No. 3 Thn 2020
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai