Disusun Oleh
Estu Paramadina Pratama (2016730032)
ANATOMI
Kandung Empedu
• Merupakan sebuah kantung berbentuk
buah pir yang berukuran panjang
sekitar 7 sampai 10 cm
• Memiliki kemampuan untuk
menampung dan menyimpan empedu
sebanyak 30-50 ml
• Terbagi menjadi : Fundus, corpus, dan
collum
ANATOMI
Vaskularisasi
• Kandung empedu disuplai Arteri Cystica
Etiologi
• Supersaturasi kolesterol.
• Kelebihan bilirubin.
• Hipomotilitas kandung empedu atau gangguan kontraktilitas.
Epidemiologi
Batu empedu merupakan masalah kesehatan yang signifikan dalam masyarakat
berkembang, yang memengaruhi 10-15% populasi orang dewasa. Di Negara Barat, batu
empedu mengenai 10% orang dewasa. Angka prevalensi orang dewasa lebih tinggi di
negara Amerika Latin dan rendah di negara Asia. Batu empedu empat sampai sepuluh kali
lebih sering terjadi pada usia tua dibandingkan usia muda. Jumlah penderita perempuan 6
lebih banyak daripada jumlah penderita laki-laki. Orang yang obesitas kemungkinan dapat
memperbesar munculnya batu empedu.
Klasifikasi Batu Empedu
• Batu Kolesterol
Batu kolesterol mengandung paling sedikit 70% kolesterol, dan sisanya adalah kalsium
karbonat, kalsium palmitit dan kalsium bilirubinat. Bentuknya lebih bervariasi
dibandingkan bentuk batu pigmen. Dapat berupa batu soliter atau multiple.
• Batu Pigmen
Batu pigmen mengandung kalsium bilirubinat dan kurang dari 20% kolesterol, sering
ditemukan kecil-kecil, dapat berjumlah banyak, dan berbentuk seperti lumpur atau tanah
yang rapuh. Batu pigmen dibedakan menjadi batu pigmen coklat dan batu pigmen hitam.
Patofisiologi
• Batu Kolesterol
Patofisiologi
• Batu Pigmen
Manifestasi Klinis
Pasien dengan batu empedu dibagi menjadi 3 kelompok:
1) Asimptomatik (Silent stones)
2) Simptomatik
3) Disertai Komplikasi (Kolesistitis akut, kolangitis)
• Kolesistektomi Laparoskopi
• Open Kolesistektomi
• Terapi Disolusi Oral
Pengobatan dengan Ursodiol (Actigall)
yang mengandung asam empedu yang
dapat melarutkan batu empedu.
Pengobatan mungkin diperlukan selama
bertahun-tahun untuk melarutkan semua
batu.
Komplikasi
• Kolesistitis
• Ikterus Obstruktif
• Kolangitis
• Empiema
Kolesistitis
Definisi Kolesistitis
• Kolesistitis akut merupakan peradangan kandung empedu, yang biasa disebabkan
sumbatan duktus sistikus oleh batu empedu. Keadaan ini terdapat pada 90% persen
penderita kolelitiasis.
Epidemiologi
Kasus kolesistitis akut mencapai 3% -10% dari semua pasien dengan nyeri perut.
Persentase kasus kolesistitis akut pada pasien di bawah 50 tahun dengan nyeri perut sebesar
6,3% (rendah), sedangkan pada pasien berusia 50 ke atas sebesar 20,9% (tinggi).
Insidennya diperkirakan sekitar 1-4% setiap tahun.
Patogenesis
Anamnesis
Pada anamnesis didapatkan:
• Keluhan utama berupa nyeri akut di perut kuadran kanan atas secara terus
menerus, yang kadang-kadang menjalar ke belakang di daerah scapula.
• Nyeri dapat lebih dari 24 jam
• Riwayat serangan kolik bilier di masa lalu.
• Bisa disertai mual dan muntah
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
• Murphy sign (+)
• Suhu badan sekitar 38 derajat celcius (demam)
Murphy Sign
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
• Leukositosis (12000-15000 sel/mm3)
• Kenaikan protein reaktif-C
• Kenaikan sedang fosfatase alkali
USG
• Penebalan dinding > 5 mm, kandung empedu melebar, edema subserosa
(dinding ganda), gambaran kandung empedu yang pekat dan cairan di sekitar
kandung empedu
Hydroxyiminodiacetic Acid (HIDA) Scan
• Kandung empedu yang tidak terisi (non filling)
Pemeriksaan Penunjang
USG
Hydroxyiminodiacetic acid (HIDA) scan
Tatalaksana Konservatif
1. Dekompresi lambung dengan dengan selang NGT
2. Puasa
3. Pemberian infus untuk terapi cairan
4. Pemberian antibiotik
5. Pemberian obat-obatan analgesik, OAINS lebih dianjurkan karena tidak
menimbulkan spasme pada Sfingter Oddi dibandingkan dengan morfin.
Penatalaksanaan
Kolesistitis Akut Derajat Ringan
• Pada kolesistitis akut ringan, setelah 24-48 jam keadaan penderita umumnya lebih baik dan
infeksi sistemik telah dapat diatasi. Kolesistektomi dini dapat dilakukan dalam 72 jam
pertama, biasanya melalui laparoskopi.
Kolesistitis Akut Derajat Sedang
• Pada kolesistitis akut sedang yang dapat diraba massanya, operasi dapat ditunda dengan
pemeberian antibiotik terlebih dahulu. Pembedahan dilaksanakan setelah keadaan umum
membaik, namun bila keadaan penderita memburuk karena komplikasi peritonitis dan sepsis,
pembedahan dapat dipercepat sebagai bedah emergensi.
Kolesistitis Akut Derajat Berat
• Pada kolesistitis akut berat, penderita diberi antibiotik dan dirawat di ruang intensif. Keadaan
umum pasien terlalu buruk untuk menjalani pembedahan mayor sehingga tindakan sementara
yang terbaik adalah kolesistotomi perkutaneus dan drainase kandung empedu. Setelah
keadaan umum membaik, barulah dilakukan kolesistektomi elektif, umumnya 6 minggu
sampai 3 bulan setelah penderita sembuh dari kolesistitis akut.
TERIMA KASIH