3 TBC - DM
3 TBC - DM
OLEH:
SUCI ARIZKA
Definisi Tuberkulosis
Jika keadaan lembab maka kuman TB akan bertahan hidup dan akan masuk melalui
saluran pernapasan menuju ke alveoli sehingga menyebabkan terbentuknya fokus
primer (sarang primer) di jaringan paru tersebut
Penyebaran juga dapat melalui hematogen dan limfogen, penyebaran ini tergantung
dari imunitas seseorang, jika imunitas seseorang dapat mengatasi kuman TB ini maka
anak sembuh spontan, bila daya tahan tubuh seseorang tidak dapat mengatasi kuman
TB ini maka akan menyebabkan kegawatan seperti TB milier, meningitis TB,
typhobacillosis landouzy dan dapat juga meneybar ke organ lainnya seperti tulang,
ginjal, genitalia dan sebagainya, kemudian dari TB primer ini akan muncul TB post-
primer.
Tuberkulosis pada DM
Sebagian besar pasien yang menderita TB berusia setengah baya (30-60 tahun),
pada studi di India sebagian besar pasien diatas 40 tahun, sedangkan di Korea
dan Jepang prevalensi tersebut tinggi pada usia 40-50 tahun
Studi ini menjelaskan bahwa prevalensi TB meningkat secara progresif
sesuai durasi DM itu sendiri. Prevalensi tertinggi adalah pada pasien yang telah
didiagnosis DM selama 10 tahun lebih
Alasan untuk terjadinya peningkatan terjadinya kerentanan TB pada DM
disebabkan bayak faktor, dalam hal ini makrofag alveolar yang bekerjasama
dengan limfosit mempunyai peranan penting dalam mengeleminasi infeksi
mikobakterium tuberkulosis itu sendiri.
Disfungsi imun merupakan salah satu yang menyebabkan terjadinya
peningkatan TB paru pada penderita DM,
DM juga menyebabkan penurunanan daya fagositosis makrofag, sehingga
mempengaruhi pertahanan tubuh
Disebuah penelitian juga menjelaskan bahwa DM sering dikaitkan dengan
penurunan imunitas seseorang. Pada penderita DM didapatkan penurunan
limfosit T dan neutrofil. Berkurangnya T-helper 1 (Th1) sitokin, produksi TNF
alpha, dan produksi IL-1 beta dan IL-6 juga terlihat pada penderita TB dan DM
secara bersamaan dibandingkan dengan yang tidak menderita DM. 18,19
Hiperglikemia akibat Tuberculosis
Seorang ahli patologi Dr. Phillip Schwarz membuat hipotesis bahwa TB dapat
menyebabkan DM karena terdapat amiloidosis pada pankreas. Otopsi yang
dilakukan pada 331 kasus amiloid berusia 16-87 tahun, Schwartz menemukan lesi
TB yang berasal dari infeksi TB saat anak-anak dan 224 kasus diantaranya
terdapat amiloidosis pankreas. Sebagian besar pasien yang diotopsi tersebut
didiagnosis DM sebelum kematiannya
Mekanisme yang lain dan lebih sedikit kemungkinan terjadinya yaitu serangan
mikobakteri secara langsung ke organ pankreas melalui penyebaran tuberkel
bakteri dalam darah maupun melalui penetrasi jaringan perkejuan kelenjar getah
bening abdominal yang ada disekitar pankreas
Faktor- faktor yang berhubungan terjadinya tuberculosis
Paru pada pasien diabetes mellitus
Faktor Umur
Faktor Jenis Kelamin
Faktor Pengetahuan
Faktor Pekerjaan
Faktor Sosial Ekonomi
Faktor Malnutrisi
Faktor Lama Penyakit
Aspek klinis TB paru dan pasien dm
Interaksi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan Obat Hipoglikemia Oral (OHO)
Prinsip Pengobatan TB – DM
Pengobatan DM pada TB paru meliputi pengobatan terhadap DM-nya dan
pengobatan terhadap TB parunya. Pengobatan DM adalah sama saja pengobatan
DM pada umumnya yang meliputi perencanaan makan/diet, anti diabetes oral
maupun insulin. Perencanaan makan selain untuk menormalkan kadar glukosa
darah, juga untuk mengembalikan berat badan ke BB ideal
prinsip dalam penatalaksaan pasien TB-
DM
1. Paduan OAT (obat anti TB) pada prinsipnya sama dengan TB tanpa DM, dengan
syarat kadar gula darah terkontrol.
2. Pasien DM dengan kontrol glikemik yang buruk harus dirawat untuk menstabilkan
kadar gula darahnya dan pengobatan harus dilanjutkan selama 9 bulan.
4. Obat hipoglikemi oral hanya digunakan pada kasus DM ringan karena terdapat
interaksi Rifampisin dengan OHO golongan sulfonilurea sehingga dosisnya harus
dinaikkan.
5. Keseimbangan glikemik harus tercapai karena penting untuk keberhasilan
terapi OAT. Target yang harus dicapai yaitu kadar gula darah puasa <120 mg%
dan HbA1c <7%.
6. Kemoterapi yang efektif dan baik sangatlah penting, lakukan monitoring
terhadap efek samping obat terutama efek samping terhadap hepar dan system
saraf
7. Hati-hati memberikan terapi etambutol sehubungan efek sampingnya pada
mata, karena penyandang DM juga sering terjadi komplikasi pada mata.
1. Hilangnya jaringan dan fungsi pancreas seperti pada TB pancreas atau defisiensi
endokrin pankreas.
1. Kebutuhan diet kalori dan protein yang tinggi serta kebutuhan akan efek anabolic.
1. Terdapat interaksi antara OHO dan OAT.
1. Terdapatnya penyakit hepar yang menyertai menghambat penggunaan OHO. 1
Rasionalisasi penggunaan insulin pada DM
tipe 2 yang disertai TB aktif adalah :