Anda di halaman 1dari 16

FIBRONEKTIN JANIN

INFEKSI BAKTERI

By. Ummul Waziah, SST (Kelompok 1)


Pengertian

 Fibronektin Janin adalah protein ekstrasel yang


ditemukan terkandung dalam selaput ketuban janin,
desidua, dan cairan amnion yang berfungsi sebagai
perekat antara selaput ketuban dan desidua.
 Fibronektin muncul dalam cairan servikovaginal

pada saat implantasi, jarang ditemukan setelah usia


kehamilan 20 minggu, dan semakin jarang
ditemukan pada usia > 24 minggu
(Sinclair, 2009)
 Fibronektin janin atau Fetal fibronectin (atau fFN) adalah
protein yang diproduksi selama kehamilan oleh sel
kantong ketuban. Protein ini bertindak seperti lem
biologis, menempelkan kantong ketuban ke lapisan rahim.
 fFN  membantu menjaga kantong ketuban
merekat pada uterus atau dinding rahim.

 fFN diproduksi secara alami dalam sekresi


servikovaginal hingga 22 minggu pertama
kehamilan dan kemudian diproduksi lagi pada
akhir trimester ketiga.
 Kantong ketuban berisi cairan membran yang menjadi
bantal janin di dalam rahim. Jika koneksi ini
terganggu, fetal fibronectin terlepas dan menjadi
sekresi di dekat serviks atau mulut rahim 
pendeteksi kemungkinan bayi lahir secara prematur.

 Terganggunya kantong ketuban dapat disebabkan oleh


beberapa hal, seperti infeksi, peradangan, pemisahan
plasenta dari dinding rahim, kontraksi uterus atau
pemendekan serviks.
Infeksi dan Inflamasi
Inflamasi
Inflamasi adalah reaksi jaringan hidup yang
berpembuluh darah (ber vaskularisasi) terhadap jejas.
Penyebab infeksi mikroba, fisika, kimia, jaringan
nekrotik dan reaksi imunologik.
Inflamasi memiliki pola yang akut dan kronik.
Sumber infeksi yang berhubungan dengan kejadian persalinan preterm adalah :

b. Infeksi intra uterin


a. Infeksi genital, antara
 Penjalaran dari saluran genital
lain :
 Melalui plasenta

 Melalui darah (blood borne)

 Vaginosis bakterial  Melalui saluran telur

(transfallopian)
 Group B Streptococcus
 Iatrogenik (akibat prosedur invasif)
 Chlamydiya Trachomatis
 Treponema palidum c. Infeksi ekstra uterin
 Pyelonefritis
 Bacteroides fragilis
 Asymptomatic bacteriuria

 Periodontitis - Malaria

 Pneumonia
Mekanisme terjadi persalinan preterm
Fetal Fibronectin Test
 Tujuan/Kegunaan:
 Untuk memperkirakan terjadinya

persalinan prematur

 Pemeriksaan dilakukan melalui sampel sekresi


vagina yang dianalisis dalam laboratorium.
Fibronektin Janin diukur dengan menggunakan
enzyme-linked immunosorbent assay
Pengambilan sampel
Yg harus diperhatikan
sebelum melakukah fFN Test

Tes ini hanya melalui prosedur


sederhana dan tidak berisiko.
 Sebelum pemeriksaan dalam/ 24 jam setelah

pemeriksaan dalam
 dilakukan sebelum memeriksa panggul atau USG

transvaginal.
 Mengapa demikian? Sebab, tes tersebut dapat
menyebabkan fetal fibronectin terlepas sehingga
muncul hasil positif palsu.
 Hubungan seksual  fibronektin ditemukan hingga

96 jam setelah senggama


 perdarahan vagina
Menilai hasil Fetal
Fibronectin Test

Positif 
 nilai yang melebihi 50 ng/mL

dianggap positif.
 Hasil positif berarti terdapat fetal

fibronectin dalam sekresi serviks.


Jika dalam rentang 22 – 34 minggu
melakukan tes dan hasilnya positif,
berisiko lebih tinggi
melahirkan premature dalam waktu
tujuh hari ke depan,  memberi
steroid untuk mempercepat
kematangan paru-paru janin.
Negatif
 Hasil negatif artinya

tidak ditemukan fetal
fibronectin di dalam
sekresi serviks. Hasil ini
menunjukkan bahwa
tidak terjadinya proses
persalinan setidaknya
dalam dua minggu ke
depan. 
Daftar Pustaka
 Leveno, Kenneth J, Obstetri Williams, EGC, 2009 Jakarta.
 Sinclair, Constance, Buku Saku Kebidanan, EGC, 2009
jakarta
 Potter & Perry,Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses &. Praktek. Edisi 4. Vol 1, EGC, 2005 Jakarta
 Permatasari, Gita,
https://id.theasianparent.com/fetal-fibronectin-test, 2019
 Anynamous, https://
www.momsindonesia.com/article/kehamilan/deteksi-kelahira
n-prematur-melalui-tes-fetal-fibronectin

Anda mungkin juga menyukai