OLEH :
Nilai
Menurut Gross pendidikan IPS adalah pendidikan nilai/ pendidikan
moral.
Nilai dan pendidikan nilai perlu dipertimbangkan dalam aktivitas belajar
siswa dengan Pendidikan IPS yang diharapkan siswa mampu memilih nilai
positif/ negatif yang nantinya untuk perbaikan kehidupan masyarakat itu
sendiri.
Menurut Ocha dan Jhonson belajar dapat dilakukan di dalan dan diluar kelas
dengan cara action learning yang menekankan pengajaran skill agar dapat
berpartisipasi di masyarakat.
Strategi perencanaan langkah langkah pelaksanaan
Menurut Kohlberg tahapan pendidikan nilai meliputi 3
tahap :
1. Tingkat Prekonvensional terdiri dari :
Tahap 1 : kepatuhan karena takut hukuman
Tahap 2 : penalaran anak dianggap benar jika memenuhi kebaikan
2. Tingkat Konvensional :
Tahap 3 : penalaran anak bahwa tingkah laku yang baik adalah
menyenangkan
Tahap 4 : orientasi ketertiban dan hukum
Berdasarkan Tingkat pasca konvensional terdiri 2 tahap
Tahap 5 : kontak sosial berdasarkan hukum
Tahap 6 : etika universal
Menurut Notonegoro nilai terbai atas 3 bagian:
1. Nilai material : bagi unsur jasmani manusia
2. Nilai vital : mengadakan kegiatan
3. Nilai kerohanian : rohani manusia
Nilai kerohanian dibedakan 4 macam :
1. Nilai kebenaran bersumber pada akal manusia
2. Nilai keindahan bersumber rasa manusia, estetis
3. Nilai kebaikan/ moral bersumber pada kehendak manusia
4. Nilai religius bersumber pada keyakinan manusia
Contoh nilai dan sikap yang terdapat pada pembelajaran IPS kurikulum 2006
KELAS 5
Topik : Keragaman penampakan alam dan Buatan serta pembagian wilayah waktu
Indonesia
1. Nilai material
Siswa merasa telah dapat menikmati hasil pembangunan karena dukungan
sumber daya alam yang melimpah
2. Nilai vital
memiliki sifat cermat, tekun, aktif dan lain sebagainya
3. Nilai kerohanian
siswa memiliki rasa bersyukur kepada Tuhan, menjunjung kebenaran,
menikmati keindahan alam, rasa tanggung jawab dsb.
KELAS 6
Topik : Perkembangan sistem Administrasi wilayah Indonesia Pemerintahan
1. Nilai material
siswa merasakan manfaat persatuan dan kesatuan bagi kehidupan masyarakat
2. Nilai vital
Kedisiplinan, semangat persatuan bangsa dan taat pada peraturan
3. Nilai kerohanian
Nilai keagaaman, mengerti dan memahami tugas- tugas pemerintahan
2)Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis, Personal dan Sosial
dalamKurikulum IPS SD 2006 Kelas 5 dan 6
Bahwa sesungguhnya antara peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, nilai, sikap dan keterampilan
itu tidak dapat dipisahkan karena semua aspek tersebut terikat dalam struktur Pendidikan dan
pengajaran IPS.
Hal tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam pengembangan kurikulum di kelas agar
tercapai tujuan pencapaian Pendidikan dan pengajaran IPS, serta agar proses pembelajaran
tidak menjadi verbalistis (terhenti pada aspek pengetahuan saja).
Melalui proses pembelajaran yang demikian itu, juga dikembangkan kemampuan peserta didik
kedalam ranah Kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pengembangan kurikulum dengan prinsip tersebut akan terlihat dari kegiatan pembelajaran di
kelas.
Contoh Proses Pembelajaran yang dapat menunjukkan
adanya keterkaitan antara Peristiwa, Fakta, Konsep,
Generalisasi, Nilai, Sikap dan Keterampilan
Topik 1. Perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang ( Materi
Pelajaran, yaitu Zaman Pergerakan Nasional)
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Indikator:
Peserta didik mengenal arti Pergerakan Nasional dalam arti Sumpah Pemuda bagi Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Indonesia.
A.Ranah Kognitif
Setelah mempelajari topik ini peserta didik diharapkan dapat:
1.Menceritakan latar belakang timbulnya pergerakan nasional, serta tokoh-tokohnya;
2.Menerangkan peristiwa Sumpah Pemuda;
3.Menceritakan tokoh-tokoh yang berperan dalam Sumpah Pemuda;
4.Menunjukkan arti Pergerakkan Nasional dan Sumpah Pemuda bagi Persatuan dan Kesatuan
Bangsa Indonesia.
B. Ranah Afektif
5.Menghayati jasa para pelopor Pergerakan Nasional.
6.Mengapresiasi jiwa Sumpah Pemuda.
C. Ranah Psikomotor
7.Mencoba melakukan wawancara untuk memahami makna Zaman Pergerakan Nasional
dengan tokoh-tokoh tertentu.
8.Memahami makna Sumpah Pemuda.
Peristiwa sebagai bahan kajian:
Peringatan hari kebangkitan nasional atau Sumpah Pemuda
Konsep:
5. Nasionalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme
6. Kaum pergerakan, persatuan bangsa, kemerdekaan,dominasi asing, patriotisme,
organisasi politik, hak asasi manusia, dan seterusnya
Generalisasi:
1. Setiap mesyarakat manusia pasti mengalami perubahan
2. Penjajahan selalu menimbulkan konflik dan kesengsaraan
3. Perwujudan nasionalisme disesuaikan dengan tantangan zamannya
Nilai:
4. Nilai Material : Peserta didik merasa telah menikmati hasil kemerdekaan
5. Nilai Vital : Cermat dalam meneliti ulasan sejarah, Objektif dalam menilai informasi,
kreatif dalam memprediksi
6. Nilai Kerohanian : bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya, Rasional
dalam berargumentasi, memiliki empati terhadap pengorbanan para pahlawan, rasa
bertanggung jawab atas nikmat kemerdekaan
Sikap :
1. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa disertai rasa tanggung jawab
2. Tanggap terhadap perkembangan zaman
3. Bersikap terbuka dan toleran terhadap pendapat lain
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan mencintai bangsa dan tanah airnya
Keterampilan :
Keterampilan Intelektual/Kemampuan Analisis:
memperoleh informasi, membentuk konsep, generalisasi, mengorganisasikan informasi,
mengkritik informasi, mengambil keputusan, menafsirkan fakta, menyusun laporan
Keterampilan personal:
Membaca peta, membuat denah, membuat peta, mengenal waktu dan kronologis,
menerjemahkan konsep waktu, bekerja dalam kelompok, memimpin diskusi, belajar
mandiri, memgemdalikan emosi, dan lain-lain
Keterampilan Sosial :
Berkontribusi memberikan gagasan, menjadi pendengar yang baik, mampu
menjelaskan, mampu mengadakan wawancara, mau berperan dengan baik, mampu
bertanya dengan baik, dan lain-lain.
Jenis kegiatan : perseorangan, kelompok kecil dan klasikal
Persiapan:
1. Sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, guru telah mempersiapkan langkah-langkah
apa yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran
2. Menyediakan media berupa kertas-kertas, spidol berwarna, gambar-gambar, dan lain-lain.
Pendekatan Metode:
Multi metode yang mencakup ceramah yang divariasikan dengan pendekatan konsep, diskusi
disertai tugas.
Penugasan kepada Siswa:
Membuat kliping tentang uraian-uraian sekitar peringatan hari Kebangkitan Nasional dan
Sumpah Pemuda.
Rancangan pengembangan materi Pelajaran oleh Guru:
Guru merumuskan pokok-pokok materi sebagai bahan pengajaran dalam kegiatan belajar
mengajarmerujuk kepada berbagai sumber (disebutkan sumbernya). Guru sebagai pengembang
kurikulum.
KEGIATAN OPERASIONAL
Tahap Kelas
I. Pertemuan Pertama
1. Penjelasan pokok-pokok pelajaran dari guru disertai cara belajarnya
2. Guru memperagakan contoh-contoh, menunjukkan gambar tokoh-tokoh dari Budi Utomo,
Serikat Islam, Sumpah Pemuda dan lain-lain. Kemudian guru menanyakan komentar siswa
didik tentang gambar/foto tersebut. Lalu membuat kesimpulan singkat tentang “Makna
Zaman Pergerakan Nasional dan Sumpah Pemuda”
3. Guru menyampaikan ceramah singkat tentang “Makna Zaman Pergerakan Nasional dan
Sumpah Pemuda”
4. Pertemuan ditutup dengan pemberian tugas dan penjelasan tugas kelompok.
II. Tahap Penugasan
Tugas Kelompok adalah melakukan hal-hal berikut:
1. Inkuiri sederhana, mengkaji isi buku serta pokok-pokok bahasan
2. Inkuiri dokumen lainnya, melalui perpustakaan, koran, serta mencari informasi dari
lingkungan.
3. Untuk mempermudah proses kerja kelompok, guru boleh memberikan cara dan teknis
pembuatan instrumennya.
III. Tahap Kelas ( Minggu Berikutnya)
Tahap diskusi kelas
1. masing-masing kelompok menyerahkan hasil kerjanya. Guru meneliti hasil kerja itu (5-10
menit).
2. Setiap kelompok menyampaikan laporannya secara singkat. Kemudian menentukan pilihan
kerja kelompok yang akan didiskusikan secara klasikal, kelompok yang lain menanggapi
berdasarkan hasil kerja mereka.
3. Merumuskan hasil kesimpulan diskusi. Guru memberikan bimbingan dan arahan serta
meluruskan jika ada yang kurang tepat.
Catatan:
Guru membuat catatan tentang aktivitas diskusi peserta didik untuk mengamati keterampilan
intelektual/kemampuan analisis, personal, dan sosial.
Guru memberikan tes formatif untuk mendapatkan masukan bagi guru mengenai:
a. Apakah program pengajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Apakah tidak terlalu
sulit dikerjakan peserta didik. Jika ada kesulitan, dalam hal apa kesulitan itu dialami peserta
didik.
b. Bagaimanakah tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik pada umumnya untuk topik ini.