Anda di halaman 1dari 11

SKRIPSI

(LITERATUR REVIEW)
FAKTOT-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKOLOSIS PARU

STIKES ABI S-1 KEPERAWATAN


SURABAYA

“If you have a dream, then you


should never give up, no matter
what.”
Wisno Bosa Mawukoda
1710054
2

LATAR BELAKANG NO NAME HVB

: Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini merupakan
Masalah masalah kesehatan di berbagai negara didunia.

: WHO 2017
Angka prevalensi TB adalah 272/100.000 penduduk turun sebesar 33% dari baseline sebesar 442/100.000 dan angka
mortalitas tb adalah 25/100.000 penduduk atau turun sebesar 49% dari 53/100.000.
Indonesia merupakan negara keempat didunia sebagai penyumbang penderita tuberkulosis sebanyak 322.806 orang
Skala penderita

: Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi kuman dengan nama mycobacterium tuberculosis. Kuman atau bakteri ini
menyebar di udara melalui percikan ludah penderita, misalnya saat bicara, batuk atau bersin.
Kronologi

: Penderita harus patuh dalam melakukan pengobatan secara teratur dan lengkap tanpa terputus selama
Solusi minimal 6 bulan sampai dengan 9 bulan.
3

Rumusan Masalah.
Adakah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat pada
penderita Tuberkulosis Paru berdasarkan studi literatur review.
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat
pada penderita Tuberkulosis Paru berdasarkan studi literatur review.
Manfaat Teoritis
Dapat bermanfaat bagi bidang kesehatan yang dapat memberikan informasi
tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat pada
penderita Tuberkulosis Paru.
4

METODE
STRATEGI PENCARIAN LITERATUR

Proses yang dilakukan dalam literature review ini adalah dengan Tabel ringkasan
melakukan pengulasan dan mencari beberapa artikel jurnal penelitian literature review.
yang diterbitkan melalui database elektronik . Desain studi yang
digunakan adalah literature review.
Penem Artikel
Kata Kunci Database Database Keyword uan yang
Artikel relevan
Kata kunci yang digunakan : Pencarian literatur dalam
Google Tuberculosis, Medication 2.670 11
•Tuberkolosis Paru literature review ini Scholar adherence, knowladge and
• kepatuhan minum obat menggunakan database dengan attitude
•Pengetahuan dan sikap kriteria kualitas tinggi dan
sedang, yaitu, Google Scholar.
Artikel yang direview
merupakan artikel yang
dipublikasikan 5 tahun
terakhir, yaitu tahun 2016-2021
5

METODE 13 july 2020

TABEL KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI

Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi

Artikel dipublikasikan dalam full text baik Berupa abstrak, review


dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia

Artikel dipublikasikan pada rentang tahun Tidak tersedia dalam full text
2016-2021

Studi yang dibahas mencakup Faktor-faktor Full text tidak dapat diakses oleh peneliti
yang Berpengaruh terhadap kepatuhan minum
obat pada penderita Tuberculosis paru
6

METODE
Seleksi jurnal 5 tahun terakhir
dan menggunakan google scholar.

N= 2670 Excluded (N=217)


Problem/populasi:
Tidak sesuai topik (N=102)
Intervention:
Selain faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan
Seleksi jurnal dan duplikat
minum obat penderita TB Paru(N=89)
N=364 Study designe:
no exsclusion(26)

Mengidentifikasi Abstrak
Excluded (N=137)
N=147  Hasil Penelitian tidak menyebutkan faktor yang
berpengaruh terhadap kepatuhan minum obat penderita
tb paru(N=25)
 Tujuan Penelitian Tidak Sesuai (N=63)
 Metode Penelitian Tidak Dijelaskan Secara Rinci (N=49)
Jurnal akhir yang dapat
dianalisa sesuai rumusan
masalah dan tujuan
N=10
N=10
(Diagram flow hasil pencarian dan seleksi studi)
7

TABEL HASIL HASIL DAN ANALISIS


Hasil
Judul Penelitian Database
Hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis pada Dari data yang diperoleh diketahui faktor yang mempengaruhi sikap penderita TB Paru untuk patuh minum obat
pasien TB paru di puskesmas teladan medan. anti tuberkulosis adalah banyak obat yang dikonsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa adanya tekanan psikologis di
dalam diri penderita TB Paru yaitu jumlah dan jenis obat yang dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan pendapat
(Herlina sirait et.al, 2020)
Partasasmita (2016) yang menyebutkan bahwa karena lamanya jangka waktu pengobatan yang ditetapkan maka Google Scholar
Vol 5 No 1 terdapat beberapa kemungkinan pola kepatuhan yaitu penderita berobat teratur dan memakai obat secara teratur,
penderita tidak berobat secara teratur (defaulting), penderita sama sekali tidak patuh dalam pengobatan yaitu
putus berobat (droup out).

Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan minum obat pasien tuberkulosis Sampel akhir yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 21 sampel. Distribusi sampel
paru fase lanjutan di kecamatan ambulsari jember. berdasarkan jenis kelamin, usia, lama pengobatan yang telah dijalani, tingkat pendidikan, status pekerjaan,
dukungan keluarga, tingkat keputusasaan, dan kepatuhan minum obat. Google Scholar
(Elita Ismi Mientarini et.al 2018)
Vol 14 no 1

Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Kepatuhan Berdasarkan hasil penelitian terhadap 33 responden di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget,
Minum Obat. diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara motivasi penderita dengan kepatuhan minum obat TB Paru di
Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget.
(Adi Yeremia Mamahit et.al, 2019) Google Scholar
Vol 7, No 1

Hubungan Pengetahuan Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Tingkat Kepatuhan Dalam Berdasarkan hasil analisis, proporsi responden yang memiliki pengetahuan yang baik lebih banyak yang patuh
Program Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang dibandingkan yang tidak patuh. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian, dimana pasien dengan tingkat
Manado. pengetahuan tinggi memiliki tingkat kepatuhan dalam program pengobatan yaitu sebesar 96.67% sedangkan
responden berpengetahuan cukup mempunyai tingkat kepatuhan yang rendah yaitu 3.33%. Google Scholar
(Liria C. Bawihu et.al, 2017)
Vol 6 no 4

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Kepatuhan Berdasarkan hubungan pengetahuan penderita TB Paru dengan kepatuhan berobat di RS Siloam Palembang hasil
Berobat Di Poli Paru Rumah Sakit Siloam Palembang Tahun 2020 uji statistik didapat nilai P (p Value ) = 0,01, berarti lebih dari a = 0,05 %, dapat disimpulkan bahwa ada
(Bela Purnama Dewi et.al, 2020) hubungan yang bermakna antara Pengetahuan penderita TB Paru dengan kepatuhan berobat di RS Siloam Google Scholar
Vol 10, No 20 Palembang Tahun 2020.
8

Next… HASIL DAN ANALISIS


Hasil
Judul Penelitian Database
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Tb ParuTerhadap Kepatuhan Minum Obat Dalam penelitian ini didapatkan bahwa pada responden dengan sikap kategori tinggi dapatkan semuanya patuh
AntiTuberkulosis Di Poloklinik Rsi Nu Demak minum obat Anti TB sebanyak 9 responden (100%), pada sikap sedang sebanyak 21 responden didapatkan
kepatuhan minum obat paling banyak kategori sedang sebanyak 18 responden (85,7%) dan pada pengetahuan
(Anita Dyah Listyarini et.al, 2021) kurang sebanyak 8 responden didapatkan kepatuhan minum obat paling banyak kategori rendah sebanyak 5 Google Scholar
Vol 8, No 1 responden (62,5%).

Hubungan Pengetahuan Dengan Tingkat Kepatuhan Pengobatan Pada Pasien Pengetahuan dengan tingkat kepatuhanpengobatan pada pasien tuberkulosis paru di RSUD dr.Soehadi
Tuberkulosis Di Rsud Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen . Prijonegoro Sragen dengan hasil perhitungan dengan rumus di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (r) hitung
sebesar 0,525 dan dengan nilai (r) tabel 0,312 nilai signifikansi (p) sebesar 0,009. Sehingga dapat diartikan Google Scholar
(Anna Silvia Prihantana et.al, 2016) bahwa ada hubungan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tingkat kepatuhan pengobatan
Vol 2, No 1 pada pasien tuberkulosis di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro Sragen.

Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tingkat pengetahuan terbanyak dalam kategori baik sebanyak 30 orang (76,19%), sedangkan tingkat
Tuberkulosis Paru (Tb) Di Upt Puskesmas Simalingkar Kota Medan. pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 10 orang (23,81%). Dari 42 orang responden, sebanyak 36
responden (85,71%) patuh minum obat, sedangkan sebanyak 6 orang responden (14,29%) tidak patuh minum
(Octavienty et.al, 2019) obat. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di UPT Google Scholar
Vol 3, No 3. Puskesmas Simalingkar Kota Medan dengan nilai p<0,05 p-value yaitu 0,002.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kepatuhan Konsumsi Obat pada Pasien Penderita TB di Puskesmas Pekauman Wilayah kerja Pusat Banjarmasin sebagian besar memiliki pengetahuan
Tuberkulosis di Puskesmas Pekauman Banjarmasin . baik tentang tuberkulosis sebanyak 39 orang (72,2%), memiliki sikap positif sebanyak 48 orang (88,9%), patuh
dalam meminum obat tuberkulosis sebanyak 48 orang (88,9%) ). Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap
Google Scholar
(Irvan Maulana et.al, 2020) dengan kepatuhan konsumsi obat pada penderita tuberkulosis di wilayah kerja Pekakesmas Banjarmasin (p value
Vol 11, No 1 = 0,000,031).

Hasil penelitian ditemukan bahwa pengetahuan dan sikap berpengaruh dengan nilai p=0,0001 dan sikap
Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan minum obat pada penderita TB berpengaruh dengan nilai p=0,004.
Paru. Google Scholar
(Ardat, 2020)
Vol 1, No 2
PEMBAHASAN

 Faktor – faktor yang Berpengaruh Terhadap kepatuhan


Minum obat pada penderita TB Paru

Dari data yang diperoleh diketahui faktor yang mempengaruhi sikap penderita TB
Paru untuk patuh minum obat anti tuberkulosis adalah banyak obat yang dikonsumsi.
Hal ini menunjukkan bahwa adanya tekanan psikologis di dalam diri penderita TB
Paru yaitu jumlah dan jenis obat yang dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Partasasmita (2016) yang menyebutkan bahwa karena lamanya jangka waktu
pengobatan yang ditetapkan maka terdapat beberapa kemungkinan pola kepatuhan
yaitu penderita berobat teratur dan memakai obat secara teratur, penderita tidak
berobat secara teratur (defaulting), penderita sama sekali tidak patuh dalam
pengobatan yaitu putus berobat (droup out).
10

PENUTUP

 Kesimpulan
Dalam upaya melakukan pengobatan Tuberkulosis terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
pasien dalam minum obat yang dapat menimbulkan keterlambatan penyembuhan penyakit tuberkulosis paru,
yaitu faktor pengetahuan dan sikap, kedua faktor ini sangat berpengaruh terhadap kepatuhan pasien dalam
minum obat. Karena kurangnya pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku pasien dalam melakukan
pengobatan atau minum obat secara teratur. Maka disarankan kepada keluarga penderita TB paru agar lebih
ditingkatkan lagi dalam mengawasi serta memberikan perhatian lebih kepada penderita TB paru untuk
membentuk sikap positif dari penderita yang pada akhirnya mau meminum obat TB paru sampai tuntas demi
memperoleh kesembuhan dari penyakit TB paru secara optimal serta mencegah dari kekambuhan penyakit
TB paru.

 Conflict of Interest.

Rangkuman menyeluruh atau literature review ini adalah penulisan secara mandiri sehingga tidak
terdapat konflik kepentingan dalam penulisannya
11

Footer text here July 22, 2012

TE R IMAKAS IH
STIKES ABI S-1 KEPERAWATAN
SURABAYA

“If you have a dream, then you


should never give up, no matter
what.”
Wisno Bosa Mawukoda
1710054

Anda mungkin juga menyukai