Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK 4 BISNIS

INTERNASIONAL

TEORI PERDAGANGAN & INVESTASI


INTERNASIONAL, DAN MEMAHAMI
BENTUK-BENTUK SERTA ALASAN
INVESTASI INTERNASIONAL.

1. JOURDI ARRASYD 20101155310220


2. PANJI SAPUTRA 20101155310232
3. RAFLY ALDIOS SIDIK 20101155310234
4. RASTY ARTAMELIA IRHAM 20101155310235
5. SANDRA SAFITRI RAHMADANI 20101155310239
1.URAIKAN TEORI-TEORI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
 Perdagangan Internasional adalah bentuk transaksi
dagang yang terjadi antara subyek –subyek ekonomi
negara satu dengan lainnya, baik berupa transaksi barang
atau pun jasa. Adapun subyek ekonomi tersebut dapat
beragam, seperti penduduk yang terdiri dari warga
negara biasa, perusahaan impor, perusahaan ekspor,
perusahaan industri, perusahaan negara, departemen
pemerintah, atau pun individu
TEORI-TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

 Teori Adam Smith  Teori kaum merkantilisme


(keunggulan mutlak) Suatu kelompok masyarakat
Adam Smith mengeluarkan yang menganut ideologi
teori tentang perdagangan kapitalis komersial disebut
International yang dikenal dengan kaum merkantilisme.
sebagai teori keunggulan Pandangan kaum tersebut
mutlak. Teori tersebut terhadap perdagangan
menjelaskan bahwa keuntungan Internasional yaitu dapat
mutlak adalah keuntungan yang meningkatkan kemakmuran
didapatkan oleh negara dari suatu negara namun, tidak
produksi barang ke negara lain. menguntungkan bagi satu orang
Perdagangan dapat dilakukan saja. Teori ini dapat
jika biaya produksi antar negara mengembangkan pembangunan
tidak memiliki perbedaan. ekonomi nasional.
 Teori keunggulan  Teori Mazhab Neoklasik
komparatif oleh David Mazhab Neoklasik menyatakan
Ricardo bahwa teori perdagangan
Pada tahun 1817 David Ricardo Internasional sudah tidak
mengemukakan teori didasarkan kepada biaya
keunggulan komparatif. Teori produksi dan tenaga kerja
ini lebih mengarah pada namun, tingkatan dasarnya
kerugian dan keuntungan yang beralih pada marginal utility
didapatkan dalam melakukan atau sebuah kepuasan yang
perdagangan Internasional didapatkan. Teori ini dapat
menggunakan perbandingan merubah pandangan suatu
relatif. Meski teori David perdagangan Internasional pada
Ricardo dikemukakan sudah suatu negara.
lama namun, teori perdagangan
Internasional ini termasuk
modern.
 Teori Heckscher Ohlin (H-  Teori keunggulan
O) kompetitif oleh Michael E.
Teori Heckscher Ohlin sangat Porter
merubah teori perdagangan Pernyataan tentang teori
Internasional sebelumnya. perdagangan International oleh
Ohlin menyatakan bahwa suatu Michael E.Porter mencakup
negara yang memiliki biaya pada poin eksistensi faktor
produksi lebih tinggi maka proses produksi, kondisi faktor
dapat melakukan ekspor, produksi, kondisi struktur dan
sedangkan biaya produksi strategi yang dimiliki suatu
rendah yang dimiliki suatu negara dan kondisi permintaan
negara memungkinkan bahwa serta kualitas mutu produksi
negara tersebut hanya dapat barang dalam negeri. Keempat
melakukan impor saja. poin tersebut dibuat untuk
melakukan persaingan dagang.
 Teori offer curve atau reciprocal demand
Marshall dan Edgeworth menyatakan teori perdagangan
International dalam bentuk offer curve. Kurva tersebut
menunjukkan tentang kesediaan suatu negara dalam
melakukan penawaran dan penukaran barang produksi
dengan lainnya meski harganya berbeda. manfaat dari teori
ini yaitu membuat antar negara merasa puas dalam
melakukan dagang.
A. TEORI TEORI PERDAGANGAN
KLASIK BERBASIS NEGARA
 Teori Klasik
Teori perdangan internasional klasik adalah teori yang
berdasarkan pada kekayaan negara akibat kepemilikan
sumber daya alam yang dimiliki, atau dihitung dari jumlah
ekspor yang lebih banyak daripada impor.
1. Absolute advantage/kemanfaatan absolut = adam smith
2. Comparative advantage/kemanfaatan relative= jon Stuart
Mill
3. Comparative Cost/biaya relative= david Ricardo
TEORI-TEORI KLASIK DISUSUN BERDASARKAN ANGGAPAN:
Hanya ada dua negara, 2 barang, keadaan full employment, persaingan
sempurna, mobilitas dalam negara tinggi dari faktor-faktor produksi (tenaga
kerja dan kapital) tetapi immobil secara internasional.

1.Absolute advantage-Adam Smith


• Mendasarkan pada variabel riil bukan moneter sehingga dikenal dengan
nama teori murni perdagangan internasiona
• Murni: memusatkan perhatiannya pada variabel riil, misalnya nilai suatu
barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang

Absolute advantage-Adam Smith

• Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum: tenaga kerja yang


dibutuhkan lebih rendah dibanding Inggris (Amerika memiliki absolute
advantage dalam memproduksi gandum
• Inggris lebih efisien dalam memproduksi pakaian : tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih rendah dibanding Amerika (Inggris memiliki absolute
advantage dalam memproduksi pakaian
2.Comparative advantageJohn Stuart Mill
• Menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan
kemudian mengekspor suatu barang yang memiliki comparative
advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki
comparative disadvantage, yaitu mengekspor suatu barang yang
dapat dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang
yang kalau dihasilkan sendiri memakan biaya yang besar
• Menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi
barang tersebut. Makin banyak tenaga yang dicurahkan untuk
memproduksi suatu barang, makin mahal barang tersebut
• Menurut teori absolute advantages, tidak akan terjadi
perdagangan antara Amerika dan Inggris karena Amerika
memiliki absolute advantage pada semua produk
• Menurut comparative advantage dapat dilakukan perdagangan
antara Amerika dan Inggris
AMERIKA
• Dalam produksi gandum 6 bakul dibanding 2 bakul dari Inggris = 3:1
• Dalam produksi pakaian 10 yards dibanding 6 yards dari Inggris = 5/3:1
• Amerika memiliki comparative advantage pada gandum yakni (3:1) lebih besar dari 5/3:1

INGGRIS
• Dalam produksi gandum 2 bakul dibanding 6 bakul dari amerika = 1/3:1
• Dalam produksi pakaian 6 yards dibanding 10 yards dari amerika = 3/5:1
• Inggris memiliki comparative advantage pada produksi pakaian yakni (3/5:1) lebih besar
daripada (1/3:1)
• Amerika spesialisasi produksi gandum, Inggris berspesialisasi pada pakaian
 
3.COMPARATIVE COST-DAVID RICARDO
• Titik pangkal teorinya tentang nilai/value
• Nilai/value suatu barang tergantung dari banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk
memproduksi barang tersebut (labor cost value theory)
• Perdagangan antar negara akan timbul apabila masing-masing negara memiliki
comparative cost yang terkecil
Besarnya comparative cost adalah:
• Portugis untuk anggur 3/6 < 4/5 atau ¾ < 6/5
• Portugis akan berspesialisasi pada produksi anggur, sedangkan Inggris pada produksi
pakaian
PERBEDAAN COMPARATIVE COST DAN
COMPARATIVE ADVANTAGE
• Comparative advantage untuk sejumlah tertentu tenaga
kerja di masing-masing negara outputnya berbeda
• Comparative cost untuk sejumlah output tertentu, waktu
yang dibutuhkan berbeda antara satu negara dengan negara
lain.
 
KELEMAHAN TEORI KLASIK
Teori klasik tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat
perbedaan fungsi produksi antara 2 negara.
B. TEORI PERDAGANGAN MODERN
ATAU BERBASIS PERUSAHAAN
 Teori Persamaan Negara
Teori ini dikembangkan oleh ekonomi Swedia Steffan Linder, ketika ia
mencoba menjelaskan konsep perdagangan intra industri. Linder
mengusulkan bahwa konsumen di negara-negara yang berada pada tahap
perkembangan yang sama atau serupa akan memiliki preferensi yang
sama. Dalam teori berbasis perusahaan ini, Linder menyarankan agar
perusahaan memproduksi terlebih dahulu untuk konsumsi dalam negeri.
Perusahaan sering menemukan bahwa pasar domestik, dalam hal
preferensi pelanggan, menawarkan potensi paling besar untuk sukses.
Teori kesamaan negara Linder kemudian menyatakan bahwa sebagian
besar perdagangan barang-barang manufaktur adalah antara negara-
negara dengan pendapatan per kapita yang sama. Pada teori ini seringkali
paling berguna dalam memahami perdagangan barang di mana merek
dan reputasi produk adalah faktor penting dalam proses pengambilan
keputusan pembelian.
 Teori Siklus Hidup Produk
Pencetus teori ini adalah seorang profsor Harvard Business
School yaitu Raymond Vernon. Teori  ini menyatakan
bahwa siklus hidup produk memiliki tiga tahap yang
berbeda, yaitu produksi baru, pertumbuhan produksi dan
standarisasi produk. Pada teori ini dapat dilihat asumsi
bahwa produksi barang baru akan terjadi sepenuhnya dari
inovasinya di negara asalnya.
Teori siklus hidup produk kurang mampu menjelaskan pola
perdagangan saat ini di mana inovasi dan manufaktur
terjadi di seluruh dunia. Sebagai contoh, perusahaan global
bahkan melakukan penelitian dan pengembangan di pasar
negara berkembang, di mana tenaga kerja dan fasilitas
yang lainnya biasanya lebih murah.
 Teori Persaingan Strategis Global
Pada teori persaingan strategis global didasarkan pada karya ekonom Paul
Krugman dan Kelvin Lancaster. Teori ini berfokus pada perusahaan
multinasional dan upaya mereka untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif terhadap perusahaan global lainnya. Perusahaan akan
menghadapi persaingan global dalam industrinya dan harus
mengembangkan keunggulan kompetitif.
Cara agar perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan adalah ketika mencoba untuk masuk ke dalam industri atau
pasar baru dengan mengoptimalkan penelitian dan pengembangan,
kepemilikan hak kekayaan intelektual, skala ekonomi, proses atau metode
bisnis yang unik serta pengalaman luas dalam industri, dan kontrol sumber
daya atau akses yang baik ke bahan baku.

 Teori Keunggulan Kompetitif


Teori ini dikembangkan oleh Michael Porter dari Harvard Business School.
Menurut teori ini bahwa daya saing negara dalam suatu industri tergantung
pada kemampuan industrinya dalam melakukan inovasi dan meningkatkan
kapasitasnya. Teorinya menjelaskan mengapa beberapa negara lebih
kompetitif dalam industri tertentu dibanding negara lain.
Ada empat faktor penentu yang bisa meningkatkan daya
saing sebuah industri dalam suatu negara, yaitu :
(1) sumber daya dan kemampuan pasar lokal,
(2) kondisi permintaan pasar lokal,
(3) pemasok lokal dan industri pelengkap, dan
(4) karakteristik perusahaan lokal.

Selain empat faktor penentu, teori ini  juga mencatat bahwa


pemerintah dan kesempatan berperan dalam daya saing
industri nasional. Pemerintah dengan kebijakannya, dapat
meningkatkan daya saing perusahaan dan seluruh industri.
2. TEORI INVESTASI INTERNASIONAL
Teori investasi internasional kontemporer telah diperluas jauh dari teori klasik
yangmenyebutkan bahwa perbedaan dalam suku bunga untuk investasi dari
besarnya risiko adalahalasan modal internasional bergergark dari satu negara
ke negara lain.
Untuk membuatnya terjadi, harus ada persaingan sempurna, tetapi seperti
dinyatakan Kindleberger, ekonom sekaligus penulis, “Di duna yang kondisinya
kurang kompetititf”.
Bagian ini khususnya berfokus pada teori investasi asing langsung, yang
meliputi kepemilikan dan control investasi internasional yang melibatkan aset
fisik atau riil seperti pabrik-pabrik dan fasilitas lainnya,daripada teori-teori
yang berkaitan dengan tipe lain dari investasi internasional seperti
portofoliosaham, obligasi, atau bentuk lain dari utang..
Investasi asing langsung melibatkan pendirian produksi atau fasilitas
lainnya di luar negeri, entah melalui investasi lahan hijau
(pendirianfasilitas baru dari dasar).
Biasanya diasumsikan bahwa motif strategic akan menjadi
kekutanapenggerak untuk keputusan berinvestasi di luar negeri yang
didorong oleh keinginan untukmenemukan pasar baru, akses bahan
mentah, mencapai efisiensi produksi, memeperoleh akses keteknologi
baru atau keahlian manajerial, meningkatkan keamanan politik
kegiatan operasionalperusahaan, atau merespon persaingan dan
tekanan lainnya di lingkungan eksternal.
 Teori Internalisasi : perluasan teori pasar tidak
sempurna: untuk memperoleh laba yang lebih tinggi atas
investasinya, sebuah perusahaan akan mentransfer
pengetahuan unggulnya kecabang diluar negeri daripada
menjualnya di pasar terbuka
 Dunning Ecletic Theories(John Dunning) :

bagi perusahaan yang akan berinvestasi di luar negeri harus


mempunyai tiga jenis keunggulan: kekhasan pemilikan,
internalisasi dan kekhasan lokasi.
 Teori keunggulan monopolitistik (Stephen Hymer
1960);
investasi langsung LN yang dilakukan oleh perusahaan dalam
industri oligopolistik ,memiliki keunggulan teknis dan
keunggulan lain atas perusahaan pribumi.
 Ketidaksempurnaan pasar produk dan faktor produksi (Caves):
keunggulan pengetahuan memungkinkan perusahaan yang melakukan
investasi memproduksi suatu produk yang disukai konsumen sama
dgn buatan lokal; dgn demikian perusahaan dapat mengendalikan
harga jual dan lebih unggul dari perusahaan pribumi
 
 Investasi silang :

investasi langsung luar negeri oleh perusahaan oligopoly di negara


asal masing-masing sebagai tindakan pertahanan.

 The follow-the-leader-theory(Knickerboxer):
Jika suatu perusahaan yang memimpin/memulai masuk pasar dalam
pasar oligopolistik,maka perusahaan lain akan mengikuti International
Product Life Cycle Theory: daur produk terdiri dari masa awal-masa
pertumbuhan- masa pucak dan masa jenuh. Jika produk suatu
perusahaan yang telah sampai pada masa jenuh di pasar dalam
negeri,perusahaan tetap dapat mencari peluang menjual di negara lain
dimana pasarnya masih tumbuh.
A. JENIS-JENIS INVESTASI INTERNASIONAL
 investasi langsung (direct investment)
Foreign Direct Investment (FDI) adalah investasi asing langsung atau
penanaman modal asing, di mana seorang investor pada lingkup
perekonomian suatu negara menaruh minat pada bisnis di lingkup
perekonomian negara lain.
Investasi lintas negara ini biasanya berupa penanaman modal dalam
jangka waktu panjang dari investor di luar negeri ke perusahaan dalam
negeri. Sehingga umumnya foreign direct investment melibatkan dua
negara sekaligus.
FDI juga sering dipahami sebagai suatu media atau alat dalam sistem
ekonomi dunia yang dinamikanya sudah menglobal.
Salah satu contoh bentuk FDI adalah joint venture yang termasuk Bentuk
Usaha Tetap (BUT). Joint Venture adalah perusahaan yang
dimiliki bersama antara dua negara atau lebih. Perlu diingat
bahwa foreign direct investment ini tidak termasuk dalam investasi yang
dilakukan di bursa saham.
Investasi luar negeri langsung biasanya dianggap bentuk
lain dari pemindahan modal yang dilakukan oleh
perusahaan orang-orang dalam suatu negara dalam aktifitas
ekonomi negara lain yang melibatkan beberapa bentuk
partisipasi modal di bidang usaha yang mereka
investasikan. Investasi langsung berarti perusahaan dari
negara penanam modal secara de facto dan de jure
melakukan pengawasan atas asset (aktiva) yang ditanam di
negara penyimpan modal dengan cara investasi.
JENIS INVESTASI ASING / INTERNASIONAL(FDI)

Investasi asing langsung umumnya dapat mengambil


empat bentuk:
 Investasi horizontal

 Investasi vertikal

 Investasi konglomerat

 Investasi platform
 Investasi horizontal  Investasi vertikal

Investasi langsung horizontal Dalam hal ini, investasi berlangsung


melibatkan pembangunan operasi di tingkat rantai pasokan yang
bisnis yang sama di negara asing berbeda dari negara asal, bisa jadi
sebagaimana operasinya di negara tingkat hulu maupun hilir. Dengan
kata lain, kegiatan ini masih dalam
asalnya. Singkatnya, bisnis
satu rantai pasok dengan operasi
melakukan kegiatan yang sama
perusahaan di negara asal. 
tetapi di negara asing. 

Sebagai contoh, perusahaan


Contohnya, ekspansi McDonald’s manufaktur di Amerika Serikat
di Indonesia masuk ke dalam mengakuisisi saham pemasok suku
kategori investasi horizontal. cadang atau bahan baku di Eropa.
Contoh lainnya adalah produsen Contoh lainnya, McDonald’s
smartphone yang berbasis di mengakuisisi peternakan skala besar
Amerika Serikat membuka pabrik di Indonesia untuk memproduksi
di Cina.  daging untuk restoran mereka. 
 Investasi konglomerat  Investasi platform

Jenis ini melibatkan investasi dalam


bisnis yang tidak terkait dengan bisnis Dalam investasi platform,
perusahaan induk. Karena investor perusahaan berekspansi ke
masuk industri di mana mereka tidak negara asing tetapi output dari
memiliki pengalaman sebelumnya, operasi asing diekspor ke
sering kali investasi konglomerat negara ketiga. Investasi ini
biasanya mengambil bentuk usaha
patungan dengan perusahaan asing
umumnya terjadi di lokasi
yang sudah beroperasi. berbiaya rendah di dalam area
perdagangan bebas. 
Strategi investasi konglomerat lebih
berisiko dibandingkan dengan
investasi horizontal maupun vertikal.
Perusahaan membutuhkan mengatasi
dua hambatan sekaligus agar dapat
bersaing: memasuki negara asing dan
memasuki industri atau pasar baru. 
B. TEORI KEUNTUNGAN KEPEMILIKAN

*Ownership advantage theories :


perusahaan pemilik aset bernilai yang memiliki keunggulan
kompetitif domestik dapat menggunakan keunggulan tsb untuk
menembus pasar LN melalui PMA Internalization Theories :
menerangkan perusahaan meluaskan usahanya dengan
memperhitungkan transaction cost. Jika biaya transaksi lebih
besar didalam negri, maka produksi di luar negeri lebih
menguntungkan
C. TEORI INTERNALISASI
Pengertian Internalisasi Secara etimologis, internalisasi menunjukkan suatu
proses. Dalam kaidah bahasa Indonesia akhiran-isasi mempunyai definisi
proses. Sehingga internalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai
penghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung
melalui binaan, bimbingan dan sebagainya.Internalisasi menurut Kalidjernih
“Internalisasi merupakan suatu proses dimana individu belajar dan
diterima menjadi bagian, dan sekaligus mengikat diri ke dalam nilai-nilai
dan norma-norma sosial dari perilaku suatu masyarakat”.Berdasarkan
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa internalisasi merupakan proses
belajarnya seseorang sehingga seseorang itu dapat diterima menjadi bagian
dari masyarakat,kemudian ia mengikat dirinya ke dalam nilai dan norma
sosial dari perilaku kelompoknya di masyarakat.Sementara itu menurut
Johnson internalisasi adalah “Proses dengan mana orientasi nilai budaya
dan harapan peran benar-benar disatukan dengan sistem kepribadian”.
Berdasarkan pendapat diatas,menjelaskan bahwa internalisasi
dapat diartikan sebagai suatu penghayatan nilai-nilai dan atau
norma-norma sehingga menjadi kesadaran yang diwujudkan
dalam sikap dan perilaku. Secara sosiologis, menyatakan
pendapatnya tentang internalisasi yakni: “Internalisasi
melibatkan sesuatu yakni ide, konsep dan tindakan yang
bergerak dari luar ke suatu tempat di dalam mindah (pikiran)
dari suatu kepribadian. Struktur dan kejadian dalam
masyaarakat lazim membentuk pribadi yang dalam dari
seseorang sehingga terjadi internalisasi”.Berdasarkan teori
diatas, dapat disimpulkan bahwa internalisasi merupakan suatu
prosespemahaman oleh individu yang melibatkan ide, konsep
serta tindakan yang terdapat dari luar kemudian bergerak ke
dalam pikiran dari suatu kepribadian hingga individu
bersangkutan menerima nilai tersebut sebagai norma yang
diyakininya, menjadi bagian pandangannya dan tindakan
moralnya.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI)
 Foreign Direct Investment (FDI) adalah investasi asing
langsung atau penanaman modal asing, di mana seorang
investor pada lingkup perekonomian suatu negara
menaruh minat pada bisnis di lingkup perekonomian
negara lain.
 Dalam mendatangkan FDI ke Indonesia tersebut banyak
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
yang diteliti dalam penelitian ini yaitu Pertumbuhan
Ekonomi, Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Infrastruktur Dan
Keterbukaan Ekonomi.
E. ALASAN INVESTASI INTERNASIONAL
 FDI adalah kunci dari integrasi ekonomi internasional
karena investasi asing menciptakan hubungan yang stabil
dan tahan lama antara dua lingkup perekonomian negara.
 Penanaman modal yang biasa disebut investasi global
langsung ini juga merupakan saluran penting untuk
transfer teknologi antarnegara.
 Penanaman modal asing juga memungkinkan perusahaan
dalam negeri untuk mempromosikan produknya ke pasar
internasional karena telah terbuka akses ke pasar asing.
Perluasan perdagangan ini pun bisa menjadi alat untuk
pembangunan ekonomi suatu negara. Meliputi, nilai
masuk dan keluar saham, serta aliran modal dan
pendapatan dari negara mitra maupun industri.

Anda mungkin juga menyukai