Developmental Outcome in
Children with Malnutrition
Pembimbing :
dr. Dyah Retno Wulan, Sp. A
Disusun Oleh :
Firda Auliya Ciptaning Kinasih
T35/202020401011158
Kesimpulan : Suplementasi makanan untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita
bersama dengan lingkungan sosio-emotional yang menyenangkan dan stimulasi
kognitif sejak usia dini dapat membantu anak yang berisiko mencapai potensi
perkembangannya.
02 Pendahuluan
• Lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia
kekurangan gizi dan 1 miliar hidup dengan
disabilitas
• UNICEF-WHO- World Bank Joint Child Malnutrition
Estimates of 2014, secara global
- 165 juta anak <5 tahun mengalami stunting
- 101 juta underweight
- 52 juta wasting
• di India, Prevalensi anak kurang gizi termasuk yang
tertinggi di dunia
• The International Child Development Steering
perkiraan pada tahun 2007 >200 juta anak <5 tahun
- 80% populasi penyandang disabilitas di negara
berpenghasilan rendah. (di 18 negara berpenghasilan
rendah dan menengah menunjukkan bahwa 23% dari
anak-anak berusia 2-9 tahun pernah atau berisiko
mengalami disabilitas)
• Sekitar 10% Keterlambatan perkembangan pada anak
usia dini
Faktor
Metode
• Berdasarkan database seperti PUBMED & COCHRANE REVIEW dan
menerbitkan dokumen dari WHO, UNICEF, UNDP, dan Bank Dunia untuk
literatur yang relevan, menggunakan ‘ undernutrition AND brain
develompment' dan ‘dietary supplementation AND brain develompment'
sebagai kata-kata penelusuran. Kutipan yang relevan dari artikel yang diambil
juga disertakan. Dibatasi untuk penelitian dari tahun 1995 dan seterusnya,
diterbitkan dalam bahasa Inggris dan dilakukan pada populasi manusia, total
761 artikel diambil, 97 di antaranya dipilih sebagai relevan, yang mencakup 20
artikel ulasan, 6 laporan global, dan 61 uji klinis.
04 Diskusi
Nutrisi dan Perkembangan Otak
• Malnutrisi pada ibu dapat mengakibatkan gejala sisa
perkembangan saraf global dan spesifik yang berkembang
pada berbagai tahap kehidupan. Otak berkembang antara
usia kehamilan 24-42 minggu sangat rentan terhadap
gangguan nutrisi.Yang dapat menyebabkan :
- gangguan kognisi
- motoric
- bicara yang buruk
Efeknya :
ADHD dan gangguan perilaku.
● Contoh
- kekurangan protein defisiensi global
- defisiensi zat besi mengubah mielinisasi, sintesis
neurotransmitter monoamine, dan metabolisme energi
hipokampus pada periode neonatal, memengaruhi
perkembangan motorik, kognisi, dan memori
- Kekurangan seng mengubah regulasi sistem saraf otonom
dan perkembangan hipokampus dan serebelar. Asam lemak tak
jenuh ganda rantai panjang penting untuk sinaptogenesis, fungsi
membran, dan, berpotensi, mielinisasi
● Dampak nutrisi pada defisiensi kognitif permanen dipengaruhi
oleh berbagai faktor seperti :
1. derajat defisiensi
2. waktu terjadinya defisiensi
3. stimulasi lingkungan
4. Ekonomi rendah / kemiskinan
5. perawatan kesehatan yang buruk
6. pendidikan ibu dll.
Kolerasi Klinik
Dampak Negara
Kandungan Fungsi
Yodium - Hormon tiroid perkembangan otak dan system saraf pada
anak2
EFA (Essential Fat - Neurogenesis dan mielinisasi
Acid) - Pada Susu formula yang mengandung EFA berpengaruh pada bayi
lahir prematur
Zn / Seng - Sintesis DNA dan RNA perkembangan struktur otak
- Bayi perbaikan motorik
Asam Folat - Perkembangan kognitif
- Perkembangan tulang belakang, otak dan tengkorak
Vitamin C Antioksidan
Vitamin D Perkembangan tulang dan otak mencegah penurunan neuro-kognitif
DHA Meningkatkan BB, lingkar kepala dan panjang bada
Meningkatkan ketajaman visual
Tujuan pemberian suplementasi
1. meningkatkan perkembangan structural dan
fungsional otak
2. Mencegah kerusakan otak dan SSP
3. Pada anak2 : untuk meningkatkan perkembangan
saraf, kognisi, memori, dan pematangan perilaku
Kesimpulan
1. Development challenges merupakan penyebab utama morbiditas
dan kecacatan pada masa kanak-kanak serta saat dewasa
2. Anak-anak dengan tingkat kognitif yang buruk akan mempengaruhi
pendidikan dan yang menyebabkan kemiskinan lebih lanjut
3. Perkembangan kognitif yang buruk dan kurangnya pendidikan pada
wanita terkait dengan peningkatan kesuburan, kelangsungan hidup
anak yang buruk dan stimulasi lingkungan yang tidak memadai
untuk anak, sehingga melangsuka terus menerus siklus kekurangan
gizi, perkembangan yang buruk dan kemiskinan.
TERIMA
KASIH