Anda di halaman 1dari 21

KELOMP

OK 1

Struktur, bentuk
dan lambang
negara
Nama
Nuraini yulianti
kelompok Muhammad iqbal

(2111102411026) (2111102441071)

Ajeng Irma Riana Dewi Azka Shafira Rachmi

(2111102411098) (2111102441097)

Indah Sawitri Rangga Pranata

(2111102413054) (2111102441098)

Helma Dwi Julziah Muhammad Fadly Ramadhani

(2111102413055) (2111102441117)

Andi Haerul Fauzan Ramadhan Achmad maulidin


Lambang
negara
Pertama-tama untuk mengetahui bentuk beserta struktur lambang pada
negara, kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud lambang
negara dan alasan dibuat nya lambang negara beserta sejarah nya. Berikut
penjelasannya.
Sejarah singkat lambang
negara
Lambang negara, diambil dari tradisi negara-negara Eropa, merupakan suatu desain
yang digunakan oleh orang / sekelompok orang tertentu dan digunakan untuk
bermacam-macam tujuan. Pada zaman dahulu di negara-negara seperti Skotlandia dan
Inggris, seorang individu dapat memiliki lambangnya sendiri. Dalam tradisi mereka,
lambang tersebut diturunkan dari seorang ayah kepada anak laki-lakinya, dan hanya
digunakan oleh satu orang saja, biasanya anak laki-laki yang tertua. Karena derajat
kepentingan sebuah lambang, maka beberapa negara hingga hari ini menerapkan
hukum yang ketat untuk mengatur hal ini, termasuk perbedaan satu dengan yang
lainnya; hal ini dipelajari orang-orang tertentu yang disebut herald dan studi tentang
lambang disebut heraldri. Di negara Indonesia dan negara-negara Nordik setiap
provinsi, daerah, kota, dan daerah pekotaan masing-masing memiliki lambang yang
berbeda (dan disebut "lambang provinsi", "lambang kota" dan seterusnya). Lambang
ini digunakan dalam dokumen-dokumen resmi pemerintahan dan papan-papan tanda
Sejarah singkat lambang Garuda
Pancasila
Sejarah singkat lambang Garuda
Pancasila
Gambar burung Garuda Pancasila dan artinya memiliki sejarah
panjang sebelum ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia.
Dinukil dari jurnal Proses Penetapan Garuda Pancasila Sebagai
Lambang Negara Indonesia Tahun 1949-1951 (2014), pada 10
Januari 1950, pemerintah RIS membuat sebuah panitia teknis
bernama Panitia Lambang Negara di bawah koordinator Menteri
Zonder Porto Folio Sultan Hamid II.
Akan tetapi, mengapa burung Garuda dijadikan
lambang negara Indonesia?
Berdasarkan catatan Museum Nasional Indonesia, lambang negara Indonesia banyak
terinspirasi dari arca Garuda Wisnu yang ditemukan di Trawas, Jawa Timur. Menurut
Moh. Yamin dalam 6000 Tahun Sang Merah Putih (1951).
Panitia tersebut kemudian berhasil menghasilkan dua buah rancangan lambang
negara, satu rancangan dari Sultan Hamid II(burung garuda mememegang perisai
berlambangkan lima sila Pancasila), dan satu lagi dari M. Yamin(tema matahari terbit.
Usulan M. Yamin ini kemudian tidak dipilih karena dirasa mirip dengan bendera
Jepang masa itu). Kisah mitologi Garuda yang menyelamatkan ibunya dari
perbudakan menjadi salah satu alasan mengapa garuda dijadikan sebagai lambang
negara Indonesia,
Panitia tersebut kemudian berhasil menghasilkan dua buah rancangan lambang
negara, satu rancangan dari Sultan Hamid II(burung garuda mememegang perisai
berlambangkan lima sila Pancasila), dan satu lagi dari M. Yamin(tema matahari terbit.
Usulan M. Yamin ini kemudian tidak dipilih karena dirasa mirip dengan bendera
Jepang masa itu). Kisah mitologi Garuda yang menyelamatkan ibunya dari
perbudakan menjadi salah satu alasan mengapa garuda dijadikan sebagai lambang
negara Indonesia, Dirasa memiliki kesamaan nasib dengan Garuda untuk
membebaskan rakyatnya dari penjajahan dan penindasan. Selain itu, Sultan Hamid II
menjadikan Garuda sebagai inspirasi karena kebesaran dan kegagahan burung
mitologi tersebut. Sultan Hamid II berharap Indonesia yang baru terbentuk itu dapat
menjadi negara yang besar dan kuat sebagaimana burung Garuda.
Bentuk dasar Garuda sebagai lambang
negara :
A. Garuda digunakan
sebagai Lambang Negara
untuk menggambarkan
C. Warna keemasan pada burung
bahwa Indonesia adalah
Garuda melambangkan keagungan
bangsa yang besar dan
dan kejayaan.
negara yang kuat.

D. Garuda memiliki
paruh, sayap, ekor, B. Jumlah bulu Garuda
dan cakar yang Pancasila melambangkan
melambangkan hari proklamasi
kekuatan dan tenaga kemerdekaan Indonesia
pembangunan. pada tanggal 17 Agustus
1945, antara lain: 17 helai
bulu pada masing-masing
sayap, 8 helai bulu pada
ekor, 19 helai bulu di bawah
perisai atau pada pangkal
ekor, dan 45 helai bulu di
leher.
Pembagian Ruang
Perisai
Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban
Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan
perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan garis
khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu
negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat. Warna
dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia merah putih
Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam. Pada perisai terdapat lima
buah ruang yang mewujudkan dasar Negara Pancasila.
Struktur Pengaturan lambang perisai beserta
penjelasannya
A. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian
tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam.
B. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai
bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah.
C. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian
kiri atas perisai berlatar putih.
D. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan
atas perisai berlatar merah; dan
E. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan
kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai berlatar putih.
Struktur Ruang pada perisai beserta
penjelasannya
Struktur Ruang pada perisai beserta
A. Bintang Tunggal
penjelasannya
Makna Sila 1, Ketuhanan Yang Maha D. Pohon Beringin
Esa dilambangkan dengan Perisai hitam Makna Sila 3, Persatuan Indonesia
dengan sebuah bintang emas berkepala dilambangkan dengan pohon beringin
(Ficus benjamina) di bagian kiri atas
lima (bersudut lima), bintang emas sendiri
perisai berlatar putih, Pohon beringin
dapat diartikan sebagai sebuah cahaya
seperti layaknya Tuhan yang menjadi merupakan sebuah pohon Indonesia yang
cahaya kerohanian bagi setiap manusia. berakar tunjang – sebuah akar tunggal
panjang yang menunjang pohon yang
besar ini dengan tumbuh sangat dalam ke
dalam tanah. Hal ini mencerminkan
B. Kepala Banteng
kesatuan dan persatuan Indonesia. Pohon
Makna Sila 4, Kerakyatan yang
Beringin juga mempunyai banyak akar
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
yang menggelantung dari ranting-
dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
rantingnya. ini mencerminkan Indonesia
yang disimbolkan dengan kepala banteng
sebagai negara kesatuan namun memiliki
pada bagian kanan atas perisai berlatar
berbagai latar belakang budaya yang
merah. Lembu liar atau Banteng
berbeda-beda (bermacam-macam).
merupakan binatang sosial yang suka
berkumpul, sama halnya dengan manusia
dimana dalam pengambilan keputusan
harus dilakukan secara musyawarah salah
satunya dengan cara berkumpul untuk E. Rantai Emas
mendiskusikan sesuatu. Makna Sila 2, Kemanusiaan yang Adil
dan Beradab dilambangkan Rantai yang
disusun atas gelang-gelang kecil ini
C. Padi Kapas
Makna Sila 5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menandakan hubungan manusia satu
dilambangkan dengan padi dan kapas di bagian kanan bawah perisai yang sama lain yang saling membantu, gelang
berlatar putih. kapas dan padi (mencerminkan pangan dan sandang) yang persegi menggambarkan pria
merupakan kebutuhan pokok semua masyarakat Indonesia tanpa melihat sedangkan gelang yang lingkaran
menggambarkan wanita.
status maupun kedudukannya. ini mencerminkan persamaan sosial
dimana tidak adanya kesenjangan sosial anatara satu dan yang lainnya.
Struktur Ruang pada perisai beserta
penjelasannya

F. Pita bertuliskan semboyan Bhinneka


Tunggal Ika
Sehelai pita putih dengan tulisan
“Bhinneka Tunggal Ika” berwarna hitam
dicengkeram oleh Kedua cakar Garuda
Pancasila. Semboyan Bhinneka Tunggal
Ika merupakan kutipan dari Kakawin
Sutasoma karya Mpu Tantular. Kata
“bhinneka” memiliki arti beraneka ragam
atau berbeda-beda, sedang kata “tunggal”
berarti satu, dan kata “ika” bermakna itu.
Letak warna pada bagian struktur Garuda
Pancasila
A. Warna hitam
menjadi warna kepala banteng yang terdapat di lambang Garuda Pancasila. Warna
hitam digunakan juga untuk warna perisai tengah latar belakang bintang, juga untuk
mewarnai garis datar tengah perisai. dan Warna hitam juga dipakai sebagai warna
tulisan untuk semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

B. Warna merah
digunakan untuk warna perisai kiri atas dan kanan bawah yang terdapat pada lambang
Garuda Pancasila.

C. Warna hijau
digunakan sebagai warna pohon beringin.

D. Warna putih
dipakai untuk warna perisai kiri bawah dan kanan atas. warna putih juga diberi pada
Pita yang dicengkeram oleh Burung Garuda Pancasila.

E. Warna kuning diletakkan sebagai warna Garuda Pancasila, untuk warna bintang,
rantai, kapas, dan padi.
Makna Warna Garuda Pancasila
Makna Warna Garuda Pancasila

Warna-warna yang dipakai menjadi warna pada


lambang Garuda Pancasila ini memiliki makna dan arti :

A. Warna Putih memiliki arti B. Warna Hitam memiliki makna


kesucian, kebenaran, dan keabadian.
kemurnian.

C. Warna Merah memiliki artian


keberanian.

D. Warna Hijau artinya adalah E. Warna Kuning berarti


kesuburan dan kemakmuran. kebesaran, kemegahan, dan
keluhuran.
Dari materi diatas juga dapat diambil sedikit kesimpulan lain
mengenai fungsi mempelajari nilai-nilai Pancasila beserta lambang
negara dalam kehidupan sehari-hari adalah karena Pancasila
merupakan DASAR NEGARA yang menjadi sumber nilai dan moral
dalam berperilaku baik bagi masyarakat Indonesia juga bagi
pemerintah dalam menjalankan kewenangannya menyelenggarakan
kehidupan berbangsa dan bernegara

Anda mungkin juga menyukai