KANKER COLOREKTAL
PENGERTIAN
5. 30 % pada rectum
Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh
Kemudian metastase ke paru-paru. Tempat
metastase yang lain termasuk :
1.Kelenjar Adrenal
2.Ginjal
3.Kulit
4.Tulang
5.Otot
Perkembangan Ca kolorektal dibagi atas 3 fase
Fase pertama ialah fase karsinogen yang bersifat
rangsangan, proses ini berjalan lama sampai puluhan
tahun.
Fase kedua adalah fase pertumbuhan tumor tetapi
belum menimbulkan keluhan (asimtomatis) yang
berlangsung bertahun-tahun juga.
Fase ketiga dengan timbulnya keluhan dan gejala
yang nyata. Karena keluhan dan gejala tersebut
berlangsung perlahan-lahan dan tidak sering,
penderita umumnya merasa terbiasa dan
menganggap enteng saja sehingga penderita biasanya
datang berobat dalam stadium lanjut.
INSIDEN & F. RESIKO
Kanker pada kolon dan rektum 16 % di antaranya
menyerang Recti terutama terjadi di negara-
negara maju
Kebiasaan diet rendah serat.
Polyposis familial
Ulcerasi colitis
KOMPLIKASI
Pembentukan abses
vagina
KOMPLIKASI
Obstruksi usus parsial atau lengkap diikuti
penyempitan lumen akibat lesi.
Haemorrhagi/ perdarahan
Pembentukan Abses akibat Perforasi dinding usus
oleh tumor diikuti kontaminasi dari rongga
peritoneal oleh isi usus.
Shock akibat peritonitis dan sepsis
Mestatase ke organ lain yang berdekatan. Terjadi
fistel pada kantong kemih, vagina / usus.
Tumor ganas terdiri atas :
• Karsinoma
• Sarkoma
kolon
Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar
limfa
Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis sangat bervariasi dan tidak
spesifik. Bisa dijumpai tanpa keluhan sampai
adanya keluhan berat dan tergantung pada
lokasi / besarnya tumor. Pada karsinoma kolon
kanan, klien datang dengan keluhan ada masa di
abdomen kanan, obstruksi akan timbul bila tumor
sudah besar. Tumor kolon kiri lebih cepat terjadi
obstipasi dan tanda-tanda obstruksi.
Perdarahan Peranal sebagai keluhan pertama
penderita dengan gejala berupa perdarahan segar
bercampur atau tanpa disertai tinja. Perubahan pola
defekasi dapat berupa; diare/ konstipasi, bentuk
tinja seperti pensil, serta perut masih terasa penuh
meskipun sudah buang air besar. Adapun gejala
lain yaitu: Anemia idiopatik, Nausea, malaisea,
Haemoroid, Anoreksia, dan Perubahan Berat badan
(BB menurun) akibat iritasi dan respon refluks
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK & LAB.
Pendekatan diagnosis pada penderita kanker
kolorektal tergantung pada gejala klinik yang
muncul. Sebagian kecil penderita yang datang
dalam kondisi gawat yang segera memerlukan
tindakan pembedahan sehingga diagnosis dapat
segera dibuat, atau kadang-kadang diagnosis
dapat dibuat melalui pemeriksaan colok dubur.
Barium Enema sering digunakan untuk deteksi
atau konfirmasi ada tidaknya dan lokasi tumor.
X-ray dada untuk mendeteksi metastase tumor ke
paru-paru.
CT (computed tomography)- Scan, Magnetic
Resonance Imaging (MRI) atau pemeriksaan
ultrasonic dapat digunakan untuk mengkaji
apakah sudah ada metastase.
Endoskopi (sigmoidoscopy atau Colonoskophy)
adalah test diagnostic utamadigunakan untuk
mendeteksi dan melihat tumor. Sekalian
dilakukan biopsy jaringan.Pemeriksaan
endoskopi dari kolonoskopi direkomendasikan
untuk mengetahui lokasi dan biopsy lesi pada
klien dengan perdarahan rectum.
PENATALAKSANAAN
Tindakan pencegahan perlu dilakukan dan
mencakup pendidikan mengenai diet agar
individu meningkatkan asupan buah, sayur,
makanan kasar dan padi-padian untuk
meningkatkan masa makanan menurunkan lemak
dan menyediakan antioksidant.
Pada stadium 0, Berupa polip di mukosa colon
disebut juga dengan precursor Ca.
Penatalaksanaannya dengan pemotongan polip
(colonoskopi)
Pada stadium 1, Tumor tumbuh di mukosa usus.
Penatalaksanaanny dengan pembedahan.
Pada stadium 2, Tumor menyebar hingga lapisan
muskularis mukosa (lap Usus).
Penatalaksanaanya: pembedahan.
Pada Stadium 3, Tumor menyebar ke kelenjar
getah bening.
Penatalaksanaannya: pembedahan, kemoterapi,
Radiasi terapi.
Pada Stadium 4, Tumor bermetastase.
Penatalaksanaannya: kemoterapi.
PENCEGAHAN
A. PENGKAJIAN