Anda di halaman 1dari 20

TETANUS

Galih Jatnika
1
2 DEFINISI

 Penyakit infeksi yang disebabkan


kontaminasi luka oleh toksin dari
bakteri Clostridium tetani, atau oleh
spora yang diproduksi yang hidup di
tanah, dan feces hewan
 Asal kata yunani
-“tetanosand teinein”, yang berarti
kekakuan dan spasme otot sebagai
akibat dari toksin yang diproduksi
 Clostridium tetani (tetanospasmin)
3
CARA MASUK KE DALAM TUBUH

 Luka tertusuk benda tajam berkarat


 Gigitan hewan
 Fraktur terbuka
 Luka bakar
 Gangrene
 Pemotongan palsenta bayi tidak steril (tetanus neonatorum)
 Abscess
 Penyalahgunaan obat suntik (narkotik)
4 EPIDEMIOLOGY

• Tetanus ditemukan terutama pada daerah risiko tinggi dengan


cakupan imunisasi DPT yang rendah.
• Peternakan dgn tanah yang mengandung kotoran ternak.
• Biasanya kasusnya tinggi pada negara sedang berkembang atau
di negara miskin
• Insidensi lebih banyak pd dewasa. laporan CDC thn 2009 –
2017 menyerang 60% usia 20 - 64 thn
5 MASA INKUBASI

 Bervariasi mulai dari 1 hari setelah adanya kontaminasi


luka atau setelah beberapa bulan sampai dengan
munculnya gejala tetanus.
6 MASA INFEKSI

 Pada saat pertama muncul gejala kekakuan otot (spasme)


 Masa inkubasi s/d 4 hari atau
 Sudah muncul gejala kurang dari 48 jam menunjukkan adanya
perkembangan tetanus yang berat.
PATOFISIOLOGI

7 1. C. tetani masuk ke tubuh 2. Berada dlm bentuk spora


lewat luka terkontaminasi. s/d muncul kondisi luka
anaerobic.

4. Tetnospasmin masuk aliran


3. Dalam kondisi anaerobik spora darah dan kelenjar getah
Berubah menjadi vegetatif/ mampu bening, kemudian menembus
memproduksi tetnospasmin. motor neurons.

6. Masuk sistem saraf pusat dan


5. Menyebar melewati axons s/d
memblok GABA (inhibitori
mencapai medula spinal/spinal neurotransmitter)sehingga
cord. hiperaktivitas otot rangka
8
•diawali dengan terikat ke
peripheral nerve terminals
•kemudian melewati axon dan
masuk synaptic junctions s/d
mencapai central nervous
system.
•akibatnya dapat
menyebabkan inhibisi ke
presynaptic motor nerve
endings.
9 Bagaimana cara kerja toksin?
Tetanospasmin dapat menghambat pengeluaran
inhibitory neurotransmitters (glycine and gamma-
amino butyric acid/GABA) pada area synaps

Meyebabkan otot terus menerus mengalami


kontraksi atau spasme yang merupakan tanda khas
dari tetanus.

hiperactivity saraf simpatis


10 TANDA GEJALA
 Risus sardonicus: spasme otot pada sudut mulut dan area
frontalis
 Trismus (Lock Jaw): Spasme pada otot Masseter.
 Opisthotonus: Spasme pada otot ektensor leher, punggung dan
tungkai s/d tubuh dapat melenting.
 Kejang/Spasticity otot
 Kontraksi yang terus menerus dari otot tanpa ada periode
relaksasi otot yang cukup atau disebut kontraksi tetany. Dapat
menyebakan nyeri hebat, fraktur dan kerusakan jar otot.
 Apabila menyerang otot-otot pernafasan – apnea.
11 TANDA GEJALA
Gejala lain:
 fotophobia
 Berkeringat berlebihan
 demam
 Spasme tangan & tungkai
 Irritabilitas
 Gangguan menelan
 Uncontrolled urinasi dan defekasi
KLASISFIKASI
12
1. Local tetanus
spasme persisten pd lokasi luka
2. Cephalic tetanus
infeksi primer terjadi akibat head injury dan otitis media, disfungsi satu
atau lebih saraf cranial biasanya N. Facialis
3. Generalised tetanus
80% dari jenis tetanus, pola yg menurun dgn gejala utama trismus
(lockjaw) akibat spasme otot masseter, diiukuti oleh kaku kuduk, sulit
menelan dan kekakuan otot abdomen
4. Tetanus neonatorum
tetanus yg terjadi pada bayi yg dilahirkan dari ibu yg tidak diimunisasi
13 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Berasal dari gejala klinis khas tetanus, Kultur luka
 Peningkatan Enzim otot.

KOMPLIKASI
 Spasme laryng
 Fraktur
 Hipertensi
 Infeksi nosokomial
 Emboli paru
 Pneumonia aspirasi
 kematian
14 TREATMENT
1) netralisasi toksin dengan pemberian Human tetanus
immunoglobulin (HTIG) serum manusia dengan dosis 500 (IU)
Anti tetanus serum/ATS (equin) serum kuda
2) pencegahan lebih jauh dampak toksin dengan
 Wound debridement
 Antibiotics (Metronidazole)
15
3) mengontrol spasm
 ciptakan ruangan yang hening
 hindarkan stimulus berlebihan
 lindungi airway dari obstruksi
4) Supportive care
 Adequate hydrasi
 Nutrisi
 Treatment dari adanya infeksi sekunder
 Pencegahan bed sores.
16 PENCEGAHAN
 Pencegahan total dari tetanus dengan
active tetanus immunization.

 Immunisasi tetanus dapat memebri


perlindungan s/d 10 tahun.

 Dimulai saat bayi dengan imunisasi DPT.


Vaccine DPT berisi 3 perlindungan "3-in-1"
vaccine yang memberi perlindungan dari
diphtheria, pertussis, dan tetanus.
17 PENCEGAHAN

 Imunisasi tetanus toxoid dapat diberikan secara lengkap (5 kali – 0 hari, 1


bulan, 6 bulan, 1 tahun, 10 tahun).
 Remaja dan dewasa yang beresiko mengalami luka kontaminasi, sebaiknya
diberikan booster immunisasi tetanus apabila sudah > 10 tahun dari sejak
imunisasi terakhir.
 Pernah terinfeksi tetanus tidak akan memiliki jaminan tubuh terlindungi dari
tetanus.pasien harus tetap diberikan imunisasi lengkap tetanus toxoid.
PROSES KEPERAWATAN
18
KLIEN DENGAN TETANUS
19

KASUS
Seorang pria berusia 39 tahun yang dirawat di ruang saraf sedang mengerang kesakitan disertai
kejang-kejang pada tangan dan tungkainya. Perawat melakukan pengkajian dan didapatkan TD:
160/100 N: 112x/menit R: 34x/menit S: 39,5 °C, BB 39 Kg, TB 153 cm, GCS E4M5V4, tampak
kurus, kotor berkeringat banyak dan bajunya basah, mata berair kemerahan & melotot terus, kekakuan
pada area mulut & sekitar pipi, reflek batuk menurun, muntah, tidak dapat menggerakan leher, terdapat
tahanan kuat saat fleksi lutut 135°. Klien terpasang IV line NaCl 35 tetes/menit, terpasang NGT,
kateter urin. Menurut istri klien terjaga terus padahal ketika malam hari lampu ruangan sudah
digelapkan. kondisi ini menurut istri klien mulai terjadi setelah 7 hari yang lalu kaki kiri klien
mengalami luka karena kena cangkul saat berada di sawah. Oleh perawat klien diberikan kompres,
kemudian diberikan parasetamol iv 10 mg/ml. Selain itu klien sudah diberikan terapi metronidazole
dan akan direncanakan untuk diberikan diazepam 5 mg dan injeksi ATS.
Pertanyaan
Buatlah pengkajian bagi klien di atas!
20

ADA PERTANYAAN???

Anda mungkin juga menyukai