Typoid, Obstruksi Usus, Intususepsi 2019
Typoid, Obstruksi Usus, Intususepsi 2019
Ismafiaty, M.Kep
DEMAM TYPOID
Definisi
• Demam tifoid/ Typus abdominalis/
typoid fever penyakit infeksi akut
yang biasanya terdapat pada saluran
pencernaan (usus halus) yang
disebabkan oleh infeksi bakteri
Salmonella typhi (S. typhi) atau
Salmonella paratyphi (S. paratyphi).
Cara Penularan :
4.Food(makanan)
5.Fingers(jari tangan/kuku)
6.Fomitus (muntah)
7.Fly(lalat)
8.Feses.
Kelainan yang timbul pada jaringan limfoid usus
dapat dibagi atas beberapa tingkat :
Tingkat I :
Waktu inkubasi
Tingkat III :
• Minggu II
Pada minggu II gejala sudah jelas dapat berupa
demam, bradikardi, lidah yang khas (putih, kotor,
pinggirnya hiperemi), hepatomegali,
meteorismus, penurunan kesadaran.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan :
Ekstra intestinal
• Hematologi :
trombositopenia
• Hepatitis tifosa
• Pancreatitis tifosa
• Miokarditis
• Neuropsikiatrik :
delirium, kejang
Diagnosa Keperawatan
Imunisasi
Vaksinasi
1. an oral live-attenuated vaccine
• tidak untuk anak < 6 tahun
• diberikan sebanyak 4 x
• booster dibutuhkan 5 tahun sekali
2. a parenteral heat-phenol-inactivated vaccine
• Tidak untuk anak < 2 tahun
• diberikan sebanyak 2 x, terakhir 2 minggu sblm
bepergian
• booster dibutuhkan 2 tahun sekali
3. a newly licensed capsular polysaccharide
vaccine for parenteral use.
• Tidak untuk anak < 1 tahun
• Diberikan 1 x
• Menurunkan 74 % thypoid fever
OBSTRUKSI USUS
Definisi
• Obstruksi usus gangguan yang
menyebabkan terhambatnya aliran isi usus
ke depan, tetapi peristaltiknya normal.
• Obstruksi usus gangguan (apapun
penyebabnya) aliran normal isi usus
sepanjang saluran usus.
• Obstruksi usus sumbatan bagi jalan distal
isi usus.
Type obstruksi usus
1. Sinar X
Menunjukkan adanya kuantitas
abnormal dari gas dan cairan usus.
2. Radiogram abdomen
Menunjukkan adanya udara.
3. Radiogram Barium
Untuk mengetahui tempat obstruksi
4. Pemeriksaan laboratorium
Menunjukkan penurunan plasma, leukosit
meningkat
5. Proktosigmoidoskopi
Membantu menentukan penyebab obstruksi bila
di dalam kolon
Komplikasi
• Syok hipovolemik
• Peritonitis
• Septikemia
Penatalaksanaan
1. Tindakan Medis
Dekompresi usus melalui selang usus halus /
NGT untuk mengurangi muntah, mencegah
aspirasi dan mengurangi distensi abdomen.
Terapi intravena diperlukan untuk mengganti
kekurangan cairan, natrium klorida dan
kalium.
Selang rektal digunakan untuk dekompresi
area yang ada di bawah usus
Kolonoskopi untuk membuka iritan dan
dekompresi usus.
2. Pembedahan
Reseksi bedah : untuk mengangkat
penyebab obstruksi
Kolonostomi sementara / permanen
Sokostomi : pembukaan secara bedah
yang dibuat pada seikum.
3. Pasca Bedah
Cairan dan elektrolit
Nutrisi pemberian kalori yang cukup
Perawatan luka abdomen usus masih
dalam kecelakaan.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko kekurangan volume cairan : kurang
dari kebutuhan tubuh b.d output berlebih
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distensi
abdomen
3. Gangguan eliminasi bowel : konstipasi b.d
mal absorbsi usus
4. Resti infeksi b.d ruptur usus
5. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang
penyakit, pemeriksan diagnosa dn
tindakannya.
Intervensi
1. Observasi intake output
2. Manajemen nyeri
3. Observasi abdomen klien & Puasakan klien
4. Posisi tidur semifowler
5. Pemasangan dan perawatan NGT
6. Beri tahu dokter dengan segera bila nyeri
abdomen meningkat, lingkar abdomen terus
meningkat yang disertai penghentian bising
usus tiba-tiba
7. Berikan informasi tentang proses penyakit
dan faktor pencetus
8. Bantu pasien belajar mekanisme koping
baru, misal : tekhnik mengatasi stress,
ketrampilan organisasi.
9. Libatkan pasien atau orang terdekat dalam
rencana perawatan dan dorong partisipasi
maksimum pada rencana perawatan.
10. Kolaborasi pemberian terapi
Evaluasi
1. Kebutuhan volume cairan klien kembali
adekuat.
2. Nyeri klien hilang / berkurang
3. Eliminasi bowel klien kembali adekuat.
4. Infeksi klien tidak terjadi
5. Ansietas klien berkurang.
B. Neurogenik/fungsional (Ileus Paralitik)
Keadaan dimana usus gagal/tidak mampu
melakkan kontaksi peristaltik untuk
menyalurkan isinya
Bukan suatu penyakit primer usus melainkan
akibat dari berbagai penyakit primer
operasi yg bd rongga perut, toksin dan
obat2an yg mempengaruhi otot polos usus
Etiologi
• Neurogenik :
Pasca operasi
Kerusakan medula spinalis
Keracunan timbal
Iritasi persarafan splanikus
• Iskemia usus
• Metabolik
Ggn. Keseimbangan elektrolit
Uremia
Komplikasi DM
SLE
• Infeksi : Pneumonia, empiema, urosepsis,
peritonitis
• Obat-obatan : narkotik, antikolinergik,
katekolamin,fenotiazin
Manifestasi Klinis
• Perut kembung (distensi)
• Anoreksia
• Mual
• Muntah (mungkin ada mungkin tidak)
• Obstipasi
• Distensi pada ileus paralitik tanpa
disertaiadanya nyeri kolik abdomen.
Pemeriksaan Fisik
Pasien menyatakan merasa tidak enak
dibagian perutnya.
Inspeksi: distensi abdomen
Auskultasi: bising usus lemah dan jarang bahkan
tidak ada sama sekali.
Palpasi: nyeri tekan dan nyeri lepas negatif
Perkusi: timpani
Pemeriksaan penunjang