Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS

KADAR
LEMAK
METODE
SOXLET
#1

PENDAH
ULUAN
Lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat.
Lemak merupakan senyawa organic yang terdapt di alam serta tidak larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut organic non-polar. Terdapat dua jenus lemak yaitu lemak jenuh dan
lemak tak jenuh.

Kadar lemak dalam suatu bahan pangan dapat diketahui dengan cara mengekstraksi
lemak. Metode ekstraksi lemak terdiri dari ekstaksi lemak kering dan ekstraksi lemak
basah. Ekstraksi lemak kering dapat dilakukan dengan menggunakan metode soxhlet.
Pada prinsipnya metode soxhlet ini menggunakan sampel lemak kering yang diekstraksi
secara terus-menerus dalam pelarut dengan jumlah yang konstan.

Analisis lemak dalam suatu bahan pangan penting dilakukan khususnya untuk mahasiswa
gizi. Hal tersebut karena dalam penentuan nilai gizi suatu bahan pangan harus diketahui
pula kandungan lemak dalam bahan pangan tersebut.
#2

ALAT
DAN
BAHAN
Alat dan Bahan
ALAT BAHAN
 Kertas Saring
 Sampel biskuit A2
 Kondensor

 Labu lemak

 Soxlet

 Hexane (pelarut lemak)


PROSED
UR
PRAKTI
PROSEDUR
PRAKTIKUM
1. Disiapkan labu lemak yang sesuai dengan alat ekstraksi soxlet
2. Dikeringkan labu lemak dalam oven pada suhu 105° C selama 30 menit
3. Didinginkan labu lemak selama 15 menit dalam desikator dan ditimbang
4. Ditimbang sampel 25 gram dalam kertas saring, ditimbel, diikat dengan kapas wol
bebas lemak
5. Pelarut lemak dimasukkan kedalam labu lemak secukupnya
6. Timbel dimasukkan ke alat ekstraksi soxlet dan dipasangkan
7. Timbel dimasukkan ke alat ekstraksi soxlet dan dipasangkan
8. Labu lemak dipanaskan dan diekstraksi 3-4 jam (5-6 siklus)
9. Pelarut disulingkan, labu lemak diangkat dan dikeringkan dalam oven pada suhu
105° C sampai berat konstan
10. Didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang
#3

HASI
L
Sampel Kadar lemak (%) NF (%)
1 6,85 4
2 6,24 4
Rata – rata 6,55 4

Cara perhitungan :
 
% Lemak 1 : x 100 %

% Lemak 1 : 100 %

% Lemak 1 : 6.85 %%
#4

PEMBA
HASAN
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu
senyawa organik yang terdapat dia alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter, kloroform, benzena dan
hidrokarbon lainnya.

Beberapa metode analisis lemak diantaranya, yaitu metode Soxhlet, metode


Goldgish, dan metode Babcock. Percobaan penetapan kadar lemak pada
praktikum dilakukan dengan metode Soxhlet. Hal ini dilakukan karena metode
Soxhlet lebih sesuai digunakan untuk menganalisa sampel dalam wujud padat
seperti pada sampel yang digunakan, sedangkan metode Babcock lebih sesuai
untuk analisis lemak berwujud cair.

Metode Soxhlet merupakan metode kuantitatif untuk menentukan kadar


lemakdalam bahan pangan. Metode ini dilakukan dengan cara melarutkan sampel
dalam pelarut organik yang telah dipanaskan.
KEUNTUNGA KERUGIAN
N untuk
 Dapat digunakan  Dapat menyebabkan reaksi
sampel yang lunak dan peruraian oleh panas
tidak tahan pemanasan
secara langsung  Jumlah total senyawa yang
diekstraksi akan melampaui
 Menggunakan lebih sedikit kelarutannya dalam pelarut
pelarut sehingga mengendap dalam
wadah
 Pemanasan dapat diatur
sederhana  Tidak cocok untuk pelarut
dengan titik didih yang terlalu
 Mempunyai ketepatan yang tinggi
baik
Sampel yang telah diuji kadar lemaknya dibandingkan dengan Nutrition Fact dari
sampel . Data yang ditunjukkan Nutrition Fact menyebutkan bahwa kandungan
lemak yang terdapat pada sampel adalah sebesar 4%,. Hasil praktikum menunjukkan
perbedaan dari persentase lemak perhitungan dengan Nutrition Fact (NF) sampel.
Hasil dari praktikum menunjukkan bahwa persentase kadar lemak pada sampel
ulangan 1 yaitu sebesar 6.85% dan pada sampel ulangan 2 sebesar 6.24% sehingga
rata-rata kandungan lemak pada sampel adalah 6.55%. Perbedaan hasil yang
ditunjukkan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terdapat selama
praktikum berlangsung terutama pada saat metode ekstraksi dilakukan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu
ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Oleh karena itu perbedaan
hasil praktikum dengan Nutrition Fact disebabkan karena beberapa kesalahan.
KESIMPULAN
 
Kadar lemak berfungsi untuk mengetahui presentasi jumlah lemak yang
ada dalam suatu makanan , melalui kadar lemak, suatu makanan juga dapat
diketahui apakah aman atau tidak untuk dikonsumsi.
Presentase kadar lemak untuk sampel A2 pada pengulangan pertama
sebesar yaitu sebesar 6.85% dan pada sampel ulangan kedua sebesar
6.24% sehingga rata-rata kandungan lemak pada sampel adalah 6.55%.
Hail tersebut belum sesuai dengan Nutrition Fact yang menganjurkan
kadar lemaknya sebesar 4%.
THAN
KS!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons from Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai