IVAN RIADI 18250992 M. ILHAM GHANI 18250993 MUHAMMAD RIZKI 18250995 NURDAYANTI SALIM 18250997 PRASETIADI 18250998 YUDDIT SYAHFITRI H 18251004 A. Teori dasar Sanitasi makanan 1. Pengertian makananan Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat yang memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah “food included all substances, whetherin a natural state of in a manufactured or preparedform, which are part of human diet”. Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat- obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan. 2. Syarat Minimal makanan sehat Makanan sehat harus memenuhi persyaratan minimal seperti yang diterapkan oleh menteri kesehatan. Persyaratan agar makanan sehat dikonsumsi oleh masyarakat adalah bahan makanan yang akan diolah terutama yang mengandung protein hewani seperti daging, susu, ikan, udang, dan telur harus dalam keadaan baik dan segar. Demikian pula bahan sayur yang harus dalam keadaan segar dan tidak rusak. Dengan demikian agar makanan yang diolah memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus tidak berubah bentuk, warna, dan rasa.Begitu juga dengan bahan makanan terolah yang dikemas dan makanan yang tidak dikemas. Makanan yang dikemas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Mempunyai tabel dan harus bermerek. b. Sudah terdaftar dan bernomor pendaftaran. c. Kemasan tidak rusak, robek atau mengembung. d. Ada tanda kadaluarsa dan dalam keadaan belum kadaluarsa. e. Kemasan yang dipakai harus hanya sekali penggunaan. 3. Higiene dan Sanitasi Pengertian hygiene menurut Depkes RI (2004), hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Penanganan makanan secara hygiene bertujuan untuk mengendalikan keberadaan pathogen dalam makanan. Menurut Widyawati (2002), hygiene adalah suatu pencegahan penyakit yang menitik beratkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada. Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk di konsumsikan kepada masyarakat atau konsumen. Menurut Depkes RI 2004, Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari obyeknya. Misalnya, menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarang. 1. Upaya Sanitasi Upaya sanitasi makanan ini, terdapat beberapa tahapan yang harus diperhatikan seperti berikut : a) Keamanan dan kebersihan produk makanan yang di produksi b) Kebersihan individu dalam pengolahan produk makanan c) Keamanan terhadap penyediaan air, pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran d) Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan. e) Pencucian dan pembersihan alat perlengkapan. 2. Tujuan penyehatan makanan Upaya sanitasi meliputi tindakan-tindakan saniter yang ditunjukan pada semua tingkatan. Sejak makanan mulai dibeli, disimpan,diolah, dan disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya. Dengan demikian tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi makanan,antaralain: a. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan b. Mencegah penularn wabah penyakit c. Mencegah beredarnya makanan yang merugikan masyarakat d. Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan B. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan Pengertian dari prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap tempat bangunan, peralatan, orang dan bahan makanan.Prinsip ini penting untuk diketahui Karena berperan sebagai factor kunci keberhasilan usaha makanan. Suatu usaha makanan yang telah tumbuh dan berkembang dengan baik, jika melalaikan prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman, besar kemungkinan pada suatu saat akan merugikan. Menurut Depkes RI, 2004, enam prinsip hygiene makanan dan minuman yaitu:
Ø Prinsip 1: Pemilihan Bahan Makanan
Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan mutunya dalam hal ini bentuk, warna, bau, dan lainnya.Bahan makanan yang baik terbebas dari kerusakan dan pencemaran termasuk pencernaran oleh bahan kimia seperti pestisida Ø Prinsip 2 : penyimpanan bahan makanan Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah rusak dan kehilangan nilai gzinya. Semua bahan makanan diberikan terlebih dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan simpan dalam ruangan yang bersuhu rendah (Kusmayadi, 2008).
Ø Prinsip 3 : pengolahan makanan
Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap, pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah prinsip-prinsip hygiene sanitasi (Depkes RI, 2004). Dalam proses pengolahan makanan, harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi terutama menjaga kebersihan peralatan masak yang digunakan, tempat pengolahan atau atau disebut dapur serta kebersihan penjamah makanan(Kusmayadi, 2008).
Ø Prinsip 4 : penyimpanan makanan Menyimpan makanan dan minuman yang sudah masak ditempat-tempat yang tidak terjangkau tikus, serangga.Binatang pengganggu lainnya. Adapun karakteristik dari pada pertumbuhan bakteri pada makanan masak yang harus dipantau dan dijaga adalah kadar air makanan, jenis makanan, suhu makanan.
Ø Prinsip 5 : pengangkutan makanan
Pengangkutan makanan yang sehat akan sangat berperan didalam mencegah terjadinya pencemaran makanan. Pencemaran pada makanan lebih tinggi resikonya dari pada pencemaran pada bahan makanan.Oleh karena itu, titik berat pengendalianyang perlu diperhatikan adalah pada makanan masak. Dalam proses pengankutan makanan banyak pihak yang terkait mulai dari persiapan, perwadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkutan itu sendiri. Ø Prinsip 6 : penyajian makanan Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam menarik pelanggan.teknis penyajian makanan untuk konsumen memiliki berbagai cara asalkan memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang baik. Penggunaan pembungkus seperti plastic, kertas atau boks plastic harus dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan racun. Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan bersih, sirkulasi udara dapat berlangsung,penyaji berpakaian bersih dan rapi menggunakan tutup kepala atau celemek. Tidak boleh terjadi kontak langsung dengan makanan yang disajikan. FACTOR YANG MEMPENGARUHI HYGIENE SANITASI MAKANAN 1. Factor makanan Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan factor makanan diantaranya adalah : a) Keadaan bahan makanan. b) Cara penyimpanan bahan makanan c) Proses pengolahan d) Cara pengangkutan makanan yang telah dimasak e) Cara penyimanan makanan yang masak f) Cara penyajian makanan masak
Persyaratan untuk karyawan/tenaga pengolahan makanan diantaranya adalah :
g) Kondisi badan sehat dengan surat keterangan dokter h) Bebas dari penyakit menular (TBC,thypus, kolera, dan lain sebagainya) i) Harus punya buku pemeriksaan kesehatan 2. Factor peralatan Persyaratan peralatan dalam proses pengolahan makanan diantranya adalah : a) Permukaan alat harus utuh tidak cacat dan mudah dibersihkan b) Lapisan permukaan alat tidak mudah larut dalam asam/basa atau garam yang lazim dipakai dalam proses makanan. c) Apabila alat tersebut kontak dengan makanan, maka alat tersebut tidak akan mengeluarkan bagian berat beracun berbahaya, seperti : - Seng (Zn) - Tembaga (Cu) - Arsenikum (As) - Timah hitam (Pb) - Cadmium (Cd) - Antimon (sintibium) A. Kesimpulan 1. Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala aktivitas masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakit-penyakit akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisional dalam mengelola makanan masih menduduki posisi yang kuat dimsyarakat kita selama belum ada cara pengganti yang berkenan. 2. Pengertian dari prinsip ini adalah pengendalian terhadap tempat/bangunan, peralatan,orang dan bahan makanan. Prinsipnya antara lain : pemilihan bahan makanan,penyimpanan bahan makanan,pengolahan makanan, penyimpanan makanan masak, pengangkutan dan penyajian makanan. 3. Agar makanan tetap aman dan sehat diperlukan beberapa cara yang meliputi penyimpanan,pencegahan kontaminasi dan pembasmian organism dan toksin. 4. Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap makanan adalah : air, air kotor (sewage), tanah, udara, manusia, hewan ternak/piaraan, binatang pengerat. 5. Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan disertai dengan terjdinya proses pembusukan, pembususkan tidak selalu oleh adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami. B. Saran Dalam kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup , makanan mempunyai peranan penting dan peranan tersebut dapat di gambarkanbahwa setiap manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya. Manusia yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan terlindung dan terjamin kesehatannya dan memiliki tenaga kerja yang produktif dan bahan makanan dapat merupakan perkembang biakan kuman penyakit atau dapat juga media perantara dalam penyebaran suatu penyakit. THANK YOU