Anda di halaman 1dari 26

Tugas

Kelompok
Bahasa
Indonesia
Kelompok 10
Anggota Kelompok 10

1. Muhammad Haykal Ramadhan (2010951041)


2. Fatih Mubarok (2010952029)
3. Firgi Andira (2010952050)
4. Pretty Norisa Dwitami (2010953014)
Pembahasan

Rujukan

Kutipan Catatan Kaki


01
Kutipan
Pengertian
Kutipan
Menurut para ahli

Menurut Keraf (1997), kutipan merupakan pendapat atau pernyataan dari


seseorang yang didokumentasikan oleh orang lain. Kutipan dilakukan apabila
penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap. Biasanya
kutipan dari ahli dalam bidangnya digunakan untuk mendukung argumen penulis.
Menurut KBBI
pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan
ilustrasi atau
memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Tujuan Kutipan
Untuk mendukung
1 argumen atau analisa
penulis.
2 Sebagai landasan teori
untuk tulisan
3 Sebagai penjelasan
Untuk mendukung
4 argumen atau analisa
penulis.
Fungsi Kutipan
1. Dapat meningkatkan kualitas dari 1. Dapat memberikan pencegahan
sebuah tulisan ilmiah mengulang penulisan sumber dalam
2. Menunjukkan bahwa penulis memiliki daftar pustaka
ketelitian dalam penulisan karya
2. Dapat meningkatkan kualitas estetika
ilmiahnya
dari sebuah tulisan ilmiah
3. Kutipan dapat memudahkan penulis
3. Dapat memberikan kemudahan dalam
mengevaluasi sumber dana
peninjauan kembali penulisan daftar
4. Dapat memberikan kemudahan dalam pustaka
pengklasifikasian sumber data dalam
4. Dapat memberikan kemudahan dalam
daftar pustaka
Jenis Kutipan
1 Kutipan Langsung
Kutipan langsung (Direct Quotation) Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.

Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:


 untuk mengutip rumus atau model matematika

 untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputusan, surat perintah.

 untuk mengutip peribahasa, puisi, karya drama, dan kata-kata mutiara.

 untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.

 untuk mengutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

2
Kutipan langsung dibagi menjadi 2 bagian, terdiri atas:

1. kutipan langsung pendek (short direct quotation) Kutipan Tidak Langsung


2. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)
Kutipan tak langsung dilakukan dengan mengambil gagasan atau pendapat
ahli dalam tulisan sebelumnya untuk diletakkan dalam karya ilmiah penulis.
Penulisan kutipan tak langsung dilakukan dengan kalimat yang dibuat sendiri
oleh penulis tanpa mengubah makna gagasan atau ide yang diambil. Teknik
pengutipan ini biasanya disebut dengan parafrase. Akhirnya teknik ini
menghasilkan kutipan yang tidak sama persis dengan gagasan atau ide yang
dikutip.
Cara Mengutip
1 Kutipan Langsung
a. Penulisan kutipan langsung yang pendek
Penulisan kutipan langsung yang pendek dapat dilakukan Penulisan kutipan langsung yang panjang dapat ditulis tanpa tanda

dengan memasukkan kutipan itu ke dalam kalimat penulis di antara kutip dan ditulis terpisah dai kalimat yang mendahului dan kalimat yang

tanda kutip (“…..”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks. Cara mengikutinya. Bentuk kutipan tersebut ditulis satu spasi dan kiri kanan

penulisan kutipan langsung pendek adalah sebagai berikut : menjorok ke dalam teks. Cara menulis kutipan langsung yang panjang

1. Kutipan langsung pendek = kutipan tdk lebih dari 4 baris adalah sebagai berikut :

2. Kutipan diintegrasikan langsung dalam teks 1. Kutipan langsung panjang = kutipan 4 baris atau lebih

3. Jarak baris kutipan sama dengan jarak baris teks yang ada (2 atau 2. Kutipan dipisahkan dengan badan teks

1½ spasi) 3. Kutipan berjarak 1 spasi (badan naskah biasanya 2 atau 1½ spasi)

4. Kutipan diapit dengan tanda kutip (“…”) 4. Kutipan tidak selalu menggunakan tanda kutip (boleh ada, boleh

Contoh kutipan langsung yang pendek : … tersebut. Menurut Ibnu tidak)

(2002:19) “bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan hanya 5. Seluruh kutipan diletakan menjorok ke dalam (5 –7 ketukan)
Jika terjadi, kutipan dalam kutipan, gunakan tanda kutip tunggal/jamak.
yang benar-benar dirujuk dalam tubuh artikel dan sebaliknya semua
rujukan yang telah disebutkan dalam tubuh artikel harus tercatat di dalam Contoh kutipan langsung yang panjang : … Menurut Kridalaksana
(1996:2), variasi bahasa berdasarkan pemakai bahasa dibedakan atas
daftar rujukan”. empat jenis sebagai berikut ini.
b. Penulisan kutipan langsung yang panjang (1) Dialek regional yaitu variasi bahasa berdasarkan daerah. Variasi
regional membedakan bahasa yang dipakai di satu tempat dengan yang
dipakai di tempat lain. (2) Dialek social yaitu dialek yang dipakai oleh
2 Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat Contoh:
dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K
sistem catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di
(catatan perut ). Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 2006, penjualan komputer
a. Ditulis menyatu dengan teks mengalamai peningkatan hingga 50-200 %. Menurut Prasetyo (2008),
b. Tidak menggunakan tanda petik penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat dibandingkan
c. Mencantumkan nama akhir pengarang, tahun, dan nomor halaman. angka penjualan tahun sebelumnya.
d Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
Contoh:
Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa benefit adalah nilai
keuangan untuk pegawai dapat ditentukan dengan cepat.
Penulisan Sumber Kutipan Dalam Daftar
Pustaka 3. Surat kabar
Cara penulisan:
Macam tulisan atau nama pengarang (jika ada), judul berita atau
1. Buku karangan, nama surat kabar, data tentang penerbitan, bagian
(jika ada), nomor halaman, kolom (jika ada).
Cara penulisan:
4. Artikel dalam jurnal
 jika satu sampai tiga pengarang, nama penulis ditulis sesuai dengan nama Cara penulisan:
pengarang pada buku dan diikuti koma. Jika pengarang lebih dari tiga Nama pengarang, judul artikel (diikuti tanda petik), nama jurnal
pengarang, nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk (dan kawan-kawan) (dicetak miring), nomor volume : nomor halaman, (tempat,
atau et.al (et alli) bulan, dan tahun penerbitan), nomor halaman.

 judul buku dicetak miring 5. Terjemahan


Cara penulisan:
 judul buku yang diikuti informasi (sub judul, jilid, edisi);tidak disisipi koma Nama asli pengarang, judul asli buku atau judul terjemahan,
atau titik. penerjemah (bisa disingkat terj.), (nama kota ; penerbit, tahun),
nomor halaman.
 informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota (diikuti titik
dua), penerbit (diikuti koma) dan tahun, setelah kurung tutup diberi koma.
6. Majalah
 dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h) dan dapat juga, nomor Cara penulisan:
halaman angka arab dan diakhiri dengan titik. Nama pengarang,judul artikel (diapit tanda petik), nama
majalah dicetak miring (koma diletakkan sebelum tanda petik
2. Penerbitan pemerintah, lembaga, organisasi atau badan-badan yang terakhir) nomor dan tanggal penerbitan, nomor halaman.
terkemuka.

Cara penulisan :

Nama lembaga, judul penerbitan (diberi garis bawah), data tentang penerbitan
02
Rujukan
Pengertian
Rujukan
Menurut KBBI
bahan sumber yang dipakai untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut; acuan;
referensi.

Definisi rujukan menurut penulis


merupakan semua bahan acuan yang dipergunakan oleh penulis karya tulis ilmiah
untuk memperkokoh dukungan tentang argumentasi yang dipaparkan di dalam
tulisannya baik berupa karya tulis mahasiswa, dosen, maupun karya tulis profesi
lainnya seperti pejabat fungsional pustakawan.
Penulisan Sumber Rujukan
Adapun dalam penulisan sumber rujukan tersebut terdapat beberapa 4. unsur yang ditulis dalam daftar rujukan itu secara berturut-turut
hal yang perlu diperhatikan sebagaimana aturan yang ada dalam meliputi :
pengatalogan bahan pustaka di perpustakaan yaitu apabila buku 1) nama penulis, ditulis dengan urutan nama akhir, nama awal dan
yang dikutip tidak memiliki kota terbit ditulis tanda (s.l) dari kata nama tengah tanpa gelar akademik,
Sineloco, dan apabila buku yang dikutip tidak memiliki penerbit 2) tahun penerbitan,
maka menggunakan isitilah Sinenomie (s.n) kemudian jika buku 3) judul, termasuk subjudul,
yang dikutip tidak memiliki tahun penerbitan maka ditulis (s.a) 4) kota tempat penerbitan, dan
yaitu dari singkatan Sineanio. 5) nama penerbit.
Unsur tersebut dapat bervariasi bergantung jenis sumber
Dalam penulisan sumber rujukan juga sering dipergunakan penulis pustakanya.
misalnya untuk membatasi antara kota terbit dengan penerbit ditulis 5. Jika penulisnya lebih dari satu, cara penulis namanya sama dengan
tanda titik koma (;), kemudian membatasi penerbit dengan tahun perulis pertama.
terbit dengan tanda koma (,). 6. Jika penulis yang terdiri atas dua bagian ditulis dengan urutan:
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, 1) nama akhir diikuti koma,
atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak 2) nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus
langsung. Semua rujukan yang dicantumkan dalam daftar itu konsisten dalam
dengan cara: satu karya ilmiah),
3) diakhiri dengan titik.
1. disusun menurut abjad nama-nama pengarang atau lembaga 7. Jika sumber yang dirujuk oleh tim, semua nama penulisnya harus
yang menerbitkannya, baik ke bawah maupun ke kanan.
2. daftar rujukan tidak diberi nomor urut 1 dan seterusnya atau dicantumkan dalam daftar rujukan.
huruf a dan seterusnya.
3. Jika nama pengarang dan nama lembaga yang menerbitkan itu
tidak ada, penyusun daftar rujukan didasarkan pada judul
pustaka acuan tersebut.
Contoh Penulisan Rujukan dari Berbagai
a. Rujukan dari bukuSumber
Klammer, Enno. 1984. Writing: Readings and Advance. New York: HBJ.

b. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada g. Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Editornya) Kompas. 27 Oktober 2017. “Anggaran Fokus pada Sumber Daya
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Manusia”, hlm.1
bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
h. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh
c. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Suatu Penerbit tanpa Penulis dan tanpa Lembaga
Editornya) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Hasan, M.Z. 1990. “Karakteristik Penelitian Kualititatif”. Dalam Perpustakaan. 2015. Jakarta: Perpustakaan Nasional.
Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Bahasa dan Sastra (hlm.12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan i. Rujukan dari Lembaga yang ditulis Atas Nama Lembaga
YA3. tersebut misalnya:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2003. Pedoman Umum
d. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnahkan dan Pedoman Umum
Yusup, Pawit M. 2016. “Model Pengembangan Usaha Serabutan Berbasis Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya.
Sumber Informasi Kepustakaan di Desa”. VISI PUSTAKA, 18(3):197-
206. j. Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Connel, D.W. dan G.J.Miller. 1990. Kimia dan Entioksikologi
e. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM Pencemaran. Terjemahan oleh Y. Koestoer. 1995. Jakarta: Universitas
Krashen, S., M.Long, dan R.Scarcella. 1997. “Age, Rate and Eventual Indonesia Press.
Attaintmen Second Language Acquisisition”. TESOL Quarterly, 13:573-
82(CDROM:TESOL Quarterly Digital, 1997).

f. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran


Risparyanto, Anton. 2017. “Pengaruh Motivasi dan Kompetensi terhadap
Kualitas Layanan Perpustakaan”. Berkala Ilmu Perpustakaan dan
Informasi, 13(1):1- 11.
k. Rujukan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Pitayaningrum, C.W. 2004. “Efek Perebusan 30 Menit dengan
Daun Kumis Kucing terhadap Penurunan Kandungan Logam
Berat dalam Hati dan Usus Sapi yang Digembalakan di TPA
Jatibarang, Semarang”. Skripsi. Semarang: Fakultas o. Rujukan dari Internet Berupa Bahan Diskusi
Peternakan, Universitas Diponegoro. Wilson, D. 20 November 1995, “Sumary of Citing Internet
Siyes”.NETTRAIN
l. Rujukan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Discussion List, (Online), (NTTRAIN@ubvm.cc.buffalo,edu,
Penataran, atau Lokakarya diakses 22
Dwiloka, B. 2003. “Menulis Karya Ilmiah”. Makalah disajikan November 1995).
dalam Penataran dan Lokakarya Penulisan Karya Ilmiah
Mahasiswa Universitas Stikubank Semarang. Semarang: 2 p. Rujukan dari Internet Berupa E-mail Pribadi
Agustus. Naga, Dali S. (ikip-jk@indo.net.id). 1 Oktober 1997.”Artikel
untuk JIP”. E-mail
m. Rujukan dari Internet Berupa Karya Individu kepada Ali Saukah (jipsi@mlg.ywcn.or.id)
Abadi, C.J. 2002. “Kumis Kucing”. (Online),
(http://www.chang.jaya.abadi.com.jamu-jawa04html, diakses 12
Desember 2003)

n. Rujukan dari Internet Berupa Artikel dari Jurnal


Griffith, A.I. 1995. “Coo0rdinating Family and School: Mothering
for Schooling”. Education Policy Analysis Archive, (Online), Vol.
3, No. 1,http://olam.ed.asu. Edu/epaa/, diakses 12 Februari 1997).
03
Catatan
Kaki
Pengertian
Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan atas teks
karangan yang ditempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan (Gorys keraf,
1994:1993).

Catatan kaki ini dapat berupa rujukan bahan


penulisan yang dijadikan sumber dan dapat pula
Fungsi Catatan Kaki
A. Catatan kaki yang berupa referensi 3) Fungsi estetika
a. Mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman),
1) Fungsi akademis: b. Membentuk variasi format penulisan,
a. Memberikan dukungan argumentasi atau pembuktian c. Memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik, dan
b. Memperluas makna informasi bahasa dalamnaskah Menyenangkan pembacanya.
c. Menunjukan objektivitas kualitas karangan
d. Mempermudah penilaian sumber data
e. Memudahkan pembedaan data pustaka dan karangan
tambahan
f. Mencegah pengulangan penulisan data Pustaka B. Catatan kaki yang berupa keterangan tambahan:

2) Fungsi etika (moral): 1) Memberkan penjelasan (keterangan) tambahan,


a. Pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber 2) Memperjelas konsep, istilah, definisi, komentar atau uraian
informasi tambahan tanpa mengganggu proses pemahaman uraian,
b. Menunjukan kualitas ilmiah yang lebih tinggi 3) Tidak mengganggu focus analisis atau pembahasan,
c. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat 4) Meningkatkan kualitas karangan, dan
d. Menunjukkan etika dan kejujuran intelektual, bukan plagiat, 5) Mempertinggi nilai estetika
dan
e. Menunjukkan kesantunan akademis pribadi penulisnya.
Penulisan Catatan Kaki (Footnote)

1.Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama
2.Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi
3.Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi
4.Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
5.Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urutan mulai dari nomor satu untuk
catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab.
6.Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun
7.Nomor urut tulis lebih kecil dari huruf lainnya.
Ibid., Op.cit., dan Loc.cit.
Singkatan ini digunakan untuk membedakan penulisan informasi pustaka dalam catatan kaki. Penulisan harus
memperhatikan persyaratan baku yang sudah lazim.
1) Ibid
a. Ibid singkatan kata ibidum berarti di tempat yang sama dengan diatasnya
b. Ibid ditulis dibawah catatan kaki yang mendahuluinya
c. Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya.
d. Ibid diketik atau ditulis dengan huruf capital pada awal kata, dicetak miring, dan diakhiri titik.
e. Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutan penulisan: Ibid, koma, jilid,
halaman

2) Op.Cit. (Opere Citato)


a. Op.Cit. singkatan kata opera citato yang berate dalam karya yang telah disebut
b. Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dalam didelingi sumber lain
c. Ditulis dengan huruf capital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap suku diikuti titik, dan
f. Urutan penulisan: nama pengarang, nama panggilang, nama family, op.cit. nama buku, halaman.

3) Loc.cit. (loco citato)


g. Loc.cit.singkatan loco citato, berarti di tempat yang telah disebutkan,
h. Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa buku kumpulan esai, jurnal, ensiklopedi, atau
majalah; dan telah diselingi sumber lain.
c. Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata loc.cit tidak diikuti nomor halaman
Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan
A. Satu Pengarang
Surat Kabar
1) Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku,
tanpa gelar akademik
1)Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi
2) Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
koma atau titik
3) Judul buku dicetak miring.
2)Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota,
4) Setelah judul buku diikuti informasi buku, sub judul, jilid, edisi; tidak
penerbit, dan tahun setelah kurung tutup, diberi koma.
diikuti koma atau titik.
3)Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata
5) Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota,
halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
penerbit, dan tahun,  setelah kurung tutup, diberi koma.
C. Tiga pengarang
6) Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata
1)      Ketiga nama pengarang ditulis seluruhnya.
halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
2)      Tidak menggunakan singkatan et.al. atau dkk. (dan kawan-kawan)
Contoh:
3)      Judul di cetak miring
Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), h. 63-70.
4)      Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak disisipi
koma atau titik.
B. Dua pengarang
5)      Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota,
7)Kedua pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang dibuku, dan
penerbit, dan tahun setelah kurung tutup, diberi koma.
diikuti koma,
6)      Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa
8)Judul buku dicetak miring
kata halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
7)      Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan
D. Lebih dari tiga pengarang
Surat Kabar b.      Judul artikel diapit tanda petik diikuti koma,
1)Nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk atau et.al. boleh c.       Nama jurnal dicetak miring diikuti koma,
memilih salah satu singkatan bahasa Indonesia, tetapi harus konsisten d.      Nomor volume diikuti titik dua (:) diikuti nomor
tidak berganti-ganti. Rujukan bahasa asing, misalnya inggris , halaman, diikuti koma,
gunakanlah et.al. jika rujukannya bersumber pada bahasa Indonesia e.       Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti
gunakanlah dkk. koma, diikuti nomor halaman dan ditutup dengan titik.
2)Antara nama dan singkatan pengarang tidak dibubuhi koma. 2) Majalah
3)Nama pengarang diikuti tanda koma. Urutan unsur yang dituliskan: nomor urut catatan kaki, nama
4)Judul buku dicetak kiring dan diikuti koma pengarang, judul artikel (diapit tanda petik), nama majalah (dicetak
5)Judul buku yang diikuti informasi (subjudul, jilid, edisi); tidak miring), nomor dan tanggal penerbitan, dan halaman.
disisipi koma atau titik. Contoh :
6)Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota, Dedi Humaedi, “Kiat Perusahaan Hidup untuk Hidup Terus,” Swa
penerbit, dan tahun setelah kurung tutup, diberi koma. Sembada, 16/XX/5-18 Agustus 2004, h. 107-109.
7)Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa 3)      Surat Kabar
kata halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik. Urutan unsur yang dituliskan: nama pengarang (kalau tidak ada nama
8)Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan titik tuliskan halaman pembahasan, misalnya: opini, tajuk, tifa), judul
E. Artikel dalam Jurnal, Majalan, dan Surat Kabar artikel  (diapit tanda petik), nama surat kabar (dicetak miring), dan
1)      Susunan artikel dalam jurnal tanggal dan tempat penerbitan.
a.       Nomor urutan pengarang dengan huruf kecil
menggantung, rapat dengan garis margin kiri diikuti nama
Singkatan-Singkatan
a.b : alih bahasa
[Sich!] : seperti pada aslinya, digunakan untuk menunjukan bahwa kesalaham terdapat pada
naskah aslinya
Cf. atau conf.              : confer, bandingkan
Chap.                           : chapter, bab Ed., ed: Editor (penyunting), edisi
dkk  : dan kawan-kawan
et seq atau et. Seqq : et sequens atau et. Sequentes dan halaman berikutnya
et.al : et alii dan lain-lain, untuk menggantikan pengarang yang tidak disebut
Hlm., hlm., atau h : halaman
Idid., atau ibid : ibidum, sama dengan diatasnya
Loc.Cit. atau loc.cit. : berfungsi untuk menunjuk kembali sumber dari jurnal, majalah, atau
kumpulan esai yang sama yang telah dikutip
Op.Cit atau op.cit.      : berfungsi untuk menunjuk kembali sumber dari buku yang sama yang telah
dikutip.
Daftar Pustaka

Drs. Djunaidi, MSLS. 2019. Sumber Rujukan Sebagai Referensi yang Mendukung Karya Tulis Ilmiah
Bagi Pustakawan. Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca. Vol. 33 (2) (2017) 001-011.
Kids hugging their teacher

Hs, Widjono. 2011. BAHASA INDONESIA Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Syamsi, Kastam. “MERANGKUM DAN MENGUTIP DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH”.


(online). (
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131873960/pengabdian/merangkum-dan-mengutip-dalam-penulisan-kary
a-ilmiah.pdf
, diakses 19 April 2021).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai