Mod 11-14 - SPK
Mod 11-14 - SPK
Tradisional Modern
Kebijakan intuisi Teknik pemecahan
berdasarkan kreativitas masalah yang diterapkan
Coba-coba pada :
Latihan pembuatan
Seleksi dan latihan para keputusan
pelaksana Penyusunan program
komputer empiris
3. Pengembangan alternatif-alternatif
Berdasarkan data, disusun beberapa alternatif
Untuk setiap alternatif susun pro & kontra, konsekuensi, resiko
Semua alternatif harus feasible
SPK_Dewi AM_Politeknik STMI Jakarta 7
Proses pembuatan keputusan (2)
4. Evaluasi Alternatif-alternatif
Nilai efektivitas dari setiap alternatif, tolok ukur
Realistik bila dihubungkan dengan tujuan & sumber daya organisasi
Kelemahan:
Lempar tanggung jawab mudah terjadi
Memakan waktu dan biaya lebih
Efisiensi pengambilan keputusan menurun
Keputusan kelompok dapat merupakan kompromi atau
bukan sepenuhnya keputusan kelompok
Bila ada anggota yang dominan, keputusan bukan
mencerminkan keinginan kelompok
Decision Tree
Metode operation research
Linear programming, queuing theory
Network analysis (ie. CPM)
Bantuan komputer
Information System, Expert System, DSS, EIS
$100M
A
$10M
B $200M
-$20M
E3
Sub
Goal
E4 E5
• System Phylosophy
- Goal Oriented (Cybernetic) C S
- Holistic Not Partial H
- Effectiveness Not Efficiency
SPK_Dewi STMIEJakarta
AM_Politeknik
Teknik Pengambilan Keputusan
Fungsi Manajemen Hirarki Sifat
• Perencanaan
Top • Directif
• “Staffing” Level
• Strategis
• Pengorganisasian Up Medium
Low • Taktis
• Pelaksanaan
• Operasional
• Monitoring Lower
• Evaluasi
Cara
1. Dengan Intuisi
2. Dengan Analisa Keputusan
REAKSI
SPK_Dewi AM_Politeknik STMI Jakarta
Gambar : Pengambilan Keputusan dengan Intuisi
ANALISA KEPUTUSAN
(Normatif)
LINGKUNGAN
Kecerdasan • Alternatif2
• Tidak Pasti • Pilihan
• Kompleks
Persepsi • Penetapan
• Dinamis • Informasi kemungkinan Logika Keputs. Hasil
• Persaingan • Struktur Model
Falsafah
• Terbatas • Preferensi
• Penetapan Nilai
• Preferensi Waktu
• Preferensi Risiko
Sensitifitas nilai
informasi
REAKSI
Pengambilan Keputusan
SPK_Dewidengan Analisa
AM_Politeknik STMIKeputusan
Jakarta
Komponen Keputusan
Alternatif Keputusan
Kriteria Keputusan
Bobot Kriteria
Model Penilaian
Model Penghitungan
Tipe Pengambil Keputusan
Pembacaan Lain:
3: A tiga kali lebih penting dari B
5: A lima kali lebih penting dari B
SPK_Dewi AM_Politeknik STMI Jakarta 23
Model Penilaian Fuzzy (trapezoidal) usia penduduk
A. METODE BAYES
n
2. Per. Eksponensial : Nki = Σ (Vij ) Bj , Bj = Bulat >0
j=1
1. Radio 4 4 3
2. Televisi 4 5 2
3. Surat Kabar 4 3 4
MPE 3 4 3
MPE 3 4 3
1. Radio 4 4 3 3,7 2
2. Televisi 4 5 2 3,8 1
3. Surat Kabar 4 3 4 3,6 3
Bobot Kriteria 0,3 0,4 0,3
Prosedur MPE
• Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metoda
perbandingan eksponensial adalah:
m
Total nilai (TNi) = (RK ij)TKK j
j=1
MPE 3 4 3
Bayes MPE
1.
2.
3.
Bobot Bayes
MPE
Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j
i = 1, 2, 3,…, n
j = 1, 2, 3,…, m
Tabel: Matrik awal penilaian alternatif pemilihan usaha yang paling layak
Alternatif Kriteria
IRR (%) B/C PBP (Thn)
1. Software House 30 1,1 5
2. Internet Provider 20 1,15 6
3. Production House 25 1,2 4
Bobot Kriteria 0,3 0,4 0,3
74
SPK_Dewi AM_Politeknik STMI Jakarta
Konsistensi Jawaban
Dalam penggunaan AHP, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan
responden memberikan jawaban yang tidak konsisten, yaitu: