Anda di halaman 1dari 21

PENGANGGARAN P ERUSAHAAN

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


Ihda Umairatal Husna 203020302147
Andi Maharatino 203030302201
Fransiscus Bintang Herwin Panjaitan 203020302128
Meldawati 203020302126
melki yahya 193130302261
Sonia BBA 118 192
Nana Herdiana 203030302179
Fransisca Suciana 203030302196
Okta Yolanda 203030302253
A.     PENGERTIAN ANGGARAN KOMPREHENSIF

Komprehensif artinya menyeluruh atau secara keseluruhan. Dalam menyusun anggaran, perusahaan dapat
melakukannya dengan dua cara, yakni secara sebagian demi sebagian (partial) dan secara keseluruhan
(comprehensive). Karena itu dikenal Comprehensive Budget. Comprehensive budget (Anggaran
komprehensif) yakni penyusunan rencana perusahaan (Business budget) secara keseluruhan.

Anggaran komprehensif dapat diartikan sebagai suatu catatan anggaran yang bersifat menyeluruh atau
penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan. Penyusunan anggaran komprehensif akan
mendatangkan manfaat berupa adanya pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen,
serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun
anggaran komprehensif juga membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
B .         S YARAT AN G G ARAN KO M P RE HE NSI F

Dalam anggaran komprehensif memiliki dua syarat dalam manajerial, yaitu:

1.    Syarat yang pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok


kebijakan (rencana) jangka panjang.

2.    Syarat yang kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana


jangka panjang kedalam rencana jangka pendek secara berkesinambungan.
C.    KOMPONEN ANGGARAN KOMPREHENSIF

1.   Rencana Substantif (Substantive Plan)


Substantive Plan merupakan rencana yang mencerminkan tujuan apa yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, strategi yang dipakai
serta asumsinya. Rencana substantif sedapat mungkin disusun dalam bentuk yang formal
sehingga dapat dijadikan pedoman yang sungguh-sungguh bagi perusahaan. Secara umum
rencana substantif dicirikan dengan bentuk narasi atau rencana, bukan dalam bentuk
bilangan rencana yang biasanya dalam rencana keuangan.
1)    Tujuan umum perusahaan
2)    Sasaran khusus perusahaan
3)    Strategi perusahaan
4)    Instruksi perencanaan manajemen eksekutif (dasar-dasar perencanaan)
  Rencana Keuangan (Financial Plan)
Financial Plan merupakan penjabaran segala hal
yang direncanakan tersebut menjadi suatu anggaran yang
memiliki perspektive keuangan. Dengan kata lain, rencana
keuangan merupakan usaha untuk mengkuantitaskan
segala tujuan, rencana dan kebijaksanaan perusahaan.
Secara lebih jauh rencana keuangan merupakan
penyajian secara lebih terperinci semua tujuan, rencana
dan strategi tersebut untuk periode-periode waktu tertentu.

Berdasarkan pada jangka waktunya maka rencana


keuangan dikelompokkan menjadi:
1)     Anggaran Jangka Panjang (Strategic Plan)

Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan


untuk jangka waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan
lebih dari lima atau sepuluh tahun. Penyusunan anggaran ini dilakukan
sesuai dengan pola tujuan yang telah disusun pada saat perusahaan
didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya untuk jangka waktu satu atau
dua tahun saja. Karena itu perusahaan perlu menyusun perencanaan
yang menyeluruh tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya
dalam jangka panjang. 
2) Anggaran Tahunan (Tactical Plan)
     

Anggaran Tahunan merupakan perencanaan


kegiatan-kegiatan tahunan suatu perusahaan.
Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:

a. Anggaran Operasional
      

Anggaran operasional merupakan rencana


seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Umumnya tujuan
perusahaan adalah mendapatkan keuntungan.
Anggaran operasional ini dibagi menjadi 2 bagian
yakni:
a)    Anggaran proyeksi Rugi/Laba.  Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir
   

besarnya laba, baik menurut bagian, menurut jenis produk maupun laba yang
merupakan keseluruhan.
b)      Anggaran pembantu laporan Rugi/Laba (Income Statement Supporting
Budget). Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang
menyokong penyusunan suatu laporan Rugi/ Laba (Income Statement),
yakni:
Anggaran penjualan
Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue
yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan pada periode yang
akan datang
Anggaran penjualan ini meliputi data: 
·            Jenis produk yang dijual
·            Volume produk yang dijual
·            Harga produk per satuan
·            Wilayah pemasaran.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit
dilakukan, karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas,
seperti kemampuan menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan
anggaran penjualan memerlukan teknik forecasting (peramalan) yang tepat,
yang membuat estimasi kegiatan masa depan dengan mendasarkan diri pada
pengalaman-pengalaman masa lalu. Tentu saja perlu dieprhatikan pula
kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan di masa yang akan datang
seperti:
·            Perubahan selera konsumen
·            Perubahan tingkat harga
·            Penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi).
Anggaran produksi

Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan


produksi, yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang
telah disusun. Anggaran produksi ini terdiri dari beberapa sub-anggaran
(sub-budget) yakni:

· Anggaran jumlah yang harus diproduksi


         

Rencana tentang jumlah produk yang harus dihasilkan dengan


memperhatikan terlebih dahulu anggaran penjualan, Persediaan awal dan
persediaan akhir tahun.
·      Anggaran Bahan Mentah
    

Anggaran bahan mentah yang terdiri dari:

o   Anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit).

o   Anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).

o   Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi (dalam
harga).
·         Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat
dikaitkandengan produksi barang. Dalam anggaran tenaga kerja langsung, dicantumkan
kebutuhan tenaga kerja baik kuantitas maupun biayanya. Atau dengan kata lain,
anggaran tenaga kerja langsung memerlukan dua input keputusan, yaitu:

o   Standar jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.

o   Standar upah rata-rata per jam.

Kebutuhan tenaga kerja langsung dicantumkan sebagai jam kerja langsung (JKL) untuk setiap
unit produk.

·         Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain biaya
materi dan biaya tenaga kerja langsung.
v  Anggaran biaya distribusi dan promosi
Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh
perusahaan dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.Termasuk ke
dalamnya antara lain:
·         Biaya untuk para salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjualan lainnya.

·         Ongkos pengangkutan.

·         Biaya-biaya perjalanan.

·         Biaya iklan dan promosi.

·         Biaya administrasi penjualan.

·         Biaya penyusutan (depresiasi) peralatan distribusi.

·         Biaya asuransi dan lain-lain.


v  Anggaran biaya umum dan administrasi
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian
administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha
perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan anggaran distribusi, maka
anggaran biaya umum dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya
operasional (Operating Expenses Budget). 
v  Anggaran pengeluaran barang modal (capital expenditures budget)
Menggambarkan sejumlah penggunaan modal untuk ditanamkan pada aktiva
tetap perusahaan. Mencakup perencanaan perluasan pabrik, gedung baru, pembelian
mesin-mesin dan lain-lain.
v  Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)
Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai anggaran-anggaran
sebelumnya.
Contoh : anggaran pemeliharaan dan anggaran penelitian.
Dari anggaran yang telah disusun dapat ddibuat perkiraan pendapatan dan biaya.
Untuk itu dapat disusun perkiraan penjualan harga pokok penjualan produk.
b.      Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, utang dan
piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan
perusahaan.
Anggaran keuangan meliputi:

a)      Anggaran Proyeksi Neraca

Mencerminkan perkiraan semua aktiva dan passiva yang akan dimiliki perusahaan pada akhir
suatu periode produksi.

Aktiva:

v  Aktiva tetap.

v  Aktiva lancar.

Passiva:

v  Utang jangka pendek

v  Utang jangka panjang

v  Modal
b) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca
      

Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada didalam neraca, terutama pos-
pos yang berhubungan dengan masalah likuiditas perusahaan. Anggaran pembantu
proyeksi neraca meliputi:

v Anggaran kas
  

Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun
anggaran, terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.

Aliran kas masuk berasal dari:

· Penjualan tunai.
      

· Penagihan piutang.
      

· Penerimaan-penerimaan lain (bunga deviden dan lain-lain).


      

· Penjualan aktiva.
      

· Penerimaan pinjaman.
      
Aliran kas keluar dapat berasal dari:

·         Pembelian bahan mentah.

·         Pembayaran upah tenaga kerja.

·         Macam-macam biaya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon,


alat-alat tulis dan lain-lain). Pengeluaran kas untuk biaya tidak sama
dengan total biaya yang sama yang tampak pada budget biaya karena ada
biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas, seperti biaya
penyusutan, bad dept expense, jumlah biaya bukan kas terlihat pada
laporan rugi laba.

·         Pengeluaran-pengeluaran untuk biaya ekspansi (pembelian mesin


baru, perluasan bangunan pabrik dan lain-lain).

Dengan aliran kas masuk dan aliran kas keluar dapat diketahui posisi kas
(surplus atau defisit).
v  Anggaran piutang

Anggaran piutang mendasarkan diri pada anggaran penjualan. Dalam


kebijaksanaan penjulan produk, sebagian dilakukan dengan kredit.

v  Anggaran utang

Anggaran utang disusun dengan mendasarkan diri pada:

·         Besarnya pembelian kredit.

·         Besarnya bunga pinjaman yang perlu dibayarkan, dan lain-lain.

v  Anggaran penambahan modal

Anggaran penamabahan modal pada dasarnya disusun untuk jangka


panjang.
v  Anggaran penyusutan aktiva

Anggaran ini di perlu disusun secara khusus oleh perusahaan, karena


masing-masing aktiva tetap yang dimiliki perusahaan lebih dari satu, usia
masing-masing aktiva berlainan dan metode perhitungan masing-masing aktiva
tetap berlainan.

Anggaran operasional (operation budget) dan anggaran finansial (financial budget)


adalah bagian dari planing atau forecasting budget. Selain anggaran forecasting, maka
selanjutnya dalam anggaran komprehensif dikenal pula:
v  Anggaran variabel untuk berbagai biaya/ pengeluaran (variable expenses budget).

v  Data statistik pambantu (supplementary statistic).

v  Laporan anggaran kepada manajemen tentang pelaksanaan anggaran (internal


raport).
   KESIMPULAN

Anggaran komprehensif merupakan suatu penyusunan catatan anggaran perusahaan secara


keseluruhan atau menyeluruh. Anggaran komprehensif memberikan beberapa manfaat seperti adanya
pendekatan secara sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen, serta mempermudah diadakannya
evaluasi tujuan akhir perusahaan secara kuantitatif. Dengan menyusun anggaran komprehensif juga
membantu fungsi pengawasan menjadi lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan
manajemen.
Dalam penyusunan suatu anggaran komprehensif tedapat dua syarat manajerial yaitu syarat yang
pertama adalah Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan (rencana) jangka panjang, syarat yang
kedua manajer telah menetapkan pentahapan realisasi rencana jangka panjang kedalam rencana jangka
pendek secara berkesinambungan.
Terdapa dua komponen dalam anggaran komprehensif yaitu rencana substantif (meliputi tujuan umum
perusahaan, sasaran khusus perusahaan, strategi perusahaan dan instruksi perencanaan manajemen
eksekutif) dan rencana keuangan (meliputi anggaran operasional dan anggaran keuangan).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai