KEPERAWATAN
KOMUNITAS
BERBASIS 3S
Rusdianingseh, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom
LINGKUP POKOK BAHASAN
◂ Proses asuhan keperawatan ◂ Proses penegakan diagnosis kep
komunitas mulai pengkajian, dan penentuan luaran-intervensi:
penetapan diagnosis ◂ merup proses menarik
keperawatan (SDKI), luaran & kesimpulan dari masalah atau
intervensi (SLKI-SIKI), serta hasil pengkajian klien dg
menggunakan clinical judment
dokumentasi (penilaian klinis)
DIAGNOSIS KEP
LUARAN
SDKI INTERVENSI
SLKI SIKI
2
Analisa Data: bandingkan data dg nilai
normal, kelompokkan data
3
The Community assessment Wheel
(Community as Partner Model)
Tipe keluarga
DATA
Status perkawinan
INTI
Statistik vital: kelahiran, kematian
kelompok uisa dll
agama
SUBSISTEM KOMUNITAS
Lingkungan fisik
“
Yankes dan sosial
Ekonomi
Komunikasi
Pendidikan
Rekreasi
5
PERSEPSI
1. Penduduk/ warga:
Tanyakan pada kelompok yg berbeda
(remaja, dewasa, lansia dll) tentang
komunitasnya: kekuatan,
permasalahan dll
2. Persepsi umum
Bisa pendapat dari tenaga kesehatan
tentang kesehatan komunitas, kekuatan,
permasalahan ataupun potensi yg ada di
komunitas
6
PENULISAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
7
DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosis kep.komunitas
(SDKI)
Diagnosis tunggal, yaitu 1. Kesiapan peningkatan koping komunitas
hanya menuliskan 2. Kesiapan peningkatan manajemen
masalahnya saja tanpa kesehatan
dikuti etiologi 3. Koping komunitas tidak efektif
4. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
5. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
6. Defisit kesehatan komunitas
7. Defisit penegtahuan
8
PRIORITAS MASALAH
STANHOPE &
MUEKE 1988. LANCASTER 1996
ERVIN 2002
DEPKES 2003
9
11
PENULISAN LUARAN
12
PENULISAN INTERVENSI
13
DATA MASALAH
DS:
Defisit pengetahuan
HASIL WAWANCARA:
- Remaja mengatakan belum mengetahui dg spesifik tentang fungsi tentang kesehatan
reproduksi
reproduksi dan penyakit
- Remaja mengatakan terbatasnya waktu untuk sharing dg teman
sebayanya menular seksual
- Remaja mengatkan minim sosialisasi ttg kesehatan remaja
(D.0111)
- Remaja mengatakan tertarik dengan info mengenai penyakit menular
seksual
- Remaja mengatakan ingin mengetahui ttg penyakit menular seperti apa
DO
DATA KUESIONER:
- Dari 69 KK yang menjadi responden, terdpat 28 anggota keluarga dengan
remaja
- Dari 28 remaja , 15% mengatakan belum mengethaui dengan spesifik
tentang usia reproduksi
- Dari 28 remaja, 20% belum mengethaui tentang fungsi repsrodukdi
DATA OBSERVASI:
DST
14
2 LUARAN UTAMA LUARAN TAMBAHAN INTERVENSI UTAMA INTERVENSI PENDUKUNG
DIAGNOSIS Defisit pengetahuan Tingkat 1. Memori (L.09079) (hal.64) Edukasi Kesehatan (I.12383) (hal. 65) 1. Edukasi keselamatan
Ttg kesh repro pengetahuan 2. Motivasi (L.09080) (hal. lingkungan (I.12384) (hal.
(D.0111) (Hal. (L.12111) (hal. 67) 65)
KATEGORI 246) 146) 3. Proses informasi 2. Edukasi kesehatan (I.12383)
Perilaku (L.10100) (hal. (cat: lihat hal. 455) (hal.65)
SUB KATEGORI 97) 3. Edukasi keselamatan rumah
Penyuluha 4. Tingkat agitasi (I.12385) (hal. 66)
n dan (L.09092) (hal.131) 4. Edukasi pola perilaku
Pembelaja 5. Tingkat kepatuhan kebersihan (I.12439) (hal.
ran (L.12110) (hal.142) 103)
5. Edukasi proses keluarga
(I.12443) (hal.106)
DEFINISI Ketiadaan atau Kecukupan informasi kognitif 1. Kemampuan Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan 1. Mengajarkan persiapan lingkungan
kurangnya informasi yang berkaitan dengan topik mengingat perilaku hidup bersih serta sehat fisik yang mendukung keamanan
kognitif yang tertentu beberapa informasi 2. Mengajarkan pengelolaan factor risiko
berkaitan dengan atau perilaku penyakit dan perilaku hidup bersih
topik tertentu 2. Keinginan internal serta
individu untuk sehat
melakukan
tindakan/perilaku
positif