I K E W I D YAWAT I F O N G I M A N
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S H A S A N U D D I N
R S U D M A M U J U U TA R A
PEMBIMBING:
D R . PA R A M I TA
KONSULEN:
D R . K H A D I J A H , S P. P D
IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien
Follow Up
ANAMNESIS
Identitas Pasien
• Keluhan Utama : Sesak
Anamnesis • Riwayat penyakit sekarang :
Sesak Dialami sejak 1 minggu, dan memberat sejak 2 hari terakhir, sesak
Pemeriksaan Fisik terutama ketika batuk, pasien mengeluh batuk sejak 2 minggu, disertai demam
hilang timbul, dan BAB encer. Batuk disertai dahak berwarna bening kekuningan,
Pemeriksaan Penunjang riw penurunan BB + sekitar 5kg sejak 2 minggu terakhir, keringat malam disangkal,
riw berobat paru 6 bulan disangkal, riw sesak sebelumnya disangkal, riw HT-, Riw
Asma -. Riwayat berobat di RSAL 2 hari SMRS, pasien dikatakan sakit tifus namun
Resume pasien menolak dirawat.
Riwayat pasien masuk tambak sebelum mengeluhkan sakit, pasien di tambak 1
Assesment minggu Bersama 3 orang anaknya dan 1 penjaga tambak.riwayat bepergian ke
tempat lain disangkal. Pasien tinggal dirumah Bersama istri dan 5 orang anaknya,
riw menerima tamu dan keluar ke tempat ramai setelah dari tambak disangkal.
Planning
Follow Up
ANAMNESIS
Identitas Pasien Riwayat penyakit sebelumnya :
• HT(-) DM(-) Asma(-) PJK(-) Ginjal (-)
Anamnesis
Riwayat pengobatan:
Pemeriksaan Fisik • Riwayat berobat di RSAL 2 hari SMRS, pasien dikatakan sakit tifus namun
pasien menolak dirawat.
Pemeriksaan Penunjang • Riw. Konsumsi OAT sebelumnya tidak ada
Riwayat penyakit keluarga :
Resume
• Riw. Keluhan dan penyakit yang sama di dalam keluarga tidak ada
Assesment Riwayat psikososial :
• Riwayat merokok (-),
Planning
• Riwayat kontak dengan penderita covid disangkal
Pemeriksaan Fisik
Hasil /31-07-20 Nilai Rujukan
Pemeriksaan Penunjang Gula Darah Sewaktu 103 160
Resume
Assesment
Planning
Follow Up
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Identitas Pasien Cor : kesan membesar
Pulmo :
Anamnesis • Tampak infiltrate di lapang paru kanan
dan paracardial kiri
Pemeriksaan Fisik • Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam
• Hemidiafragma kanan kiri tampak baik
Pemeriksaan Penunjang • Soft tissue : Tak tampak kelainan
Tulang-tulang : Yang tervisualisasi tampak
Resume baik
KESAN :
Assesment
• Pneumonia bilateral (mohon korelasi
klinis dan laboratorium)
Planning
• Cor prominent
Follow Up
SKORING COVID 19
NO. Mayor Skor Dasar Skor px
1. S/O : Riwayat kontak dengan pasien COVID- Bila kriteria mayor 1-3
19 terkonfirmasi (tanpa APD standar)+ 1 terpenuhi 1 atau lebih
keluhan subjektif/ minor skor = 20
2. O: foto thorax: Infiltrat bilateral/ pneumonia
(bilateral)
3. O: Gambaran CT Scan Thorax GGO Bilateral
Minor
1. S: bekerja di pasar/ menghadiri perkumpulan
massa/ tempat ibadah/ arisan/ pesta/ tempat
jasa (bandara/bank)
2. S: tinggal atau bepergian di daerah/
komunitas yang terjadi transmisi local( dalam
kota, luar kota/ negeri)
3. S: keluarga (1 rumah) bekerja atau bepergian
ke tempat tinggi kasus positif/ berisiko
4. Lingkungan sekitar didapatkan kasus
terkonfirmasi ( tempat tinggal atau tempat
PERJALANAN PENYAKIT
Triase Ruang
UGD Isolasi Cendana
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Obs dypsneu ec s/ Covid
Pemeriksaan Penunjang
Resume
Assesment
Planning
Follow Up
PLANNING
Identitas Pasien
Anamnesis
Pemeriksaan Penunjang
• As traneksamat 500 mg/8 jm/iv
• Ceftriaxone 1 gr/12 jam/intravena
Resume
• ambroxol 30 mg 3x1
Assesment
• Paracetamol 3x 500mg
Planning
Follow Up
Hari/Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi/Anjuran
18 Agustus 2017 S: Batuk darah (+), lendir (+) sesak (+) demam (+) tidak terus menerus IVFD ringer laktat 20
dan penurunan nafsu makan serta berat badan (+). Nyeri dada (-), tpm
pusing (-), sakit kepala (-). O2 2-3 via nasal kanul
BAB : Biasa, BAK : Lancar Asam traneksamat
Identitas Pasien BB ↓ (+), keringat malam (+) 500mg/8jam/iv
O: SS/GK/CM Ceftriaxone 1 gr/12
Anamnesis TD: 110/70 P: 28x/i jam/intravena
N: 88x/I S: 37.9°C ambroxol 30 mg 3x1
An (-), ikt (-) Paracetamol 3x500 mg
Pemeriksaan Fisik
Lab Plan:
Pemeriksaan Penunjang WBC 7.6 x 103 /mm3 Sputum BTA3x
HB 12.7 g/dL
PLT 288.103 /mm3
Resume
Foto Thorax PA
Assesment -TB paru
A:
- s/ TB Paru
Planning
Follow Up
19 Agustus 2017 S : batuk darah (+), demam (-), sesak (+) - IVFD ringer laktat 20 tpm
berkurang, mual (-) muntah (-) - O2 2-3 via nasal kanul
O: - Asam traneksamat 500mg/8jam/iv
Identitas Pasien TD : 120/60 P : 26x/i - Ceftriaxone 1 gr/12 jam/intravena
N : 82x/I S: 36,9x/i - ambroxol 30 mg 3x1
Anamnesis An (-), ikt (-)
DVS R+0 cmH20
Pemeriksaan Fisik vesikuler. Rh+ / +, Wh -/-
BJ I/II murni regular
Pemeriksaan Penunjang Peristaltik (+) kesan N
NT epigastium (-)
Resume Hepar / lien tidak teraba
A:
Assesment - s/ TB Paru
Planning
Follow Up
20 Agustus 2017 S : batuk darah (+) berkurang, demam (-), sesak (+) - IVFD ringer laktat 20 tpm
kadang kadang. mual (-) muntah (-) - O2 2-3 lpm via nasal kanul
O: - Asam traneksamat 500mg/8jam/iv
TD : 120/60 P : 26x/i - Ceftriaxone 1 gr/12 jam/intravena
N : 82x/I S: 36,9x/i - ambroxol 30 mg 3x1
Identitas Pasien An (-), ikt (-)
DVS R+0 cmH20
Anamnesis vesikuler. Rh+ / +, Wh -/-
BJ I/II murni regular - menunggu hasil sputum BTA 3x
Peristaltik (+) kesan N
Pemeriksaan Fisik
NT epigastium (-)
Hepar / lien tidak teraba
Pemeriksaan Penunjang A:
s/ TB Paru
Resume
Assesment
Planning
Follow Up
21 Agustus 2017 S : batuk (+) darah (-) sesak (-) demam (-) - IVFD ringer laktat 20 tpm
O: - Asam traneksamat 500mg/8jam/iv
TD : 120/70 P : 26x/i - Ceftriaxone 1 gr/12 jam/intravena
N : 88x/I S: 36,6x/i - ambroxol 30 mg 3x1
Identitas Pasien An (+), ikt (-)
DVS R+0 cmH20
vesikuler. Rh+ / +, Wh -/-
Anamnesis
BJ I/II murni regular
Peristaltik (+) kesan N
Pemeriksaan Fisik NT epigastium (-)
Hepar / lien tidak teraba
Pemeriksaan Penunjang
Lab:
Pewarnaan BTA1:3+
Resume Pewarnaan BTA2:3+
Pewarnaan BTA3:3+
Assesment
A:
- TB Paru BTA + fase intensif kategori I
Planning
Follow Up
22 Agustus 2017 S : batuk (+) ↓, darah(-) demam(-),sesak (-) Rujuk puskesmas untuk pengobatan TB
O: fase intensif kategori I
TD : 110/70 P : 20x/i
N : 84x/I S: 36,6x/i
Identitas Pasien An (+), ikt (-)
DVS R+0 cmH20
Anamnesis vesikuler. Rh+ / +, Wh -/-
BJ I/II murni regular
Pemeriksaan Fisik Peristaltik (+) kesan N
NT epigastium (-)
Pemeriksaan Penunjang Hepar / lien tidak teraba
Resume A:
- TB Paru BTA + fase intensif kategori I
Assesment
Planning
Follow Up
TUBERCULOSIS
PARU
DEFINISI : Tuberkulosis
paru merupakan penyakit
infeksi yang disebabkan
oleh Mycobacterium
tuberculosis yang
menyerang jaringan
paru, tidak termasuk
pleura.
Kuman TB
peradangan saluran
getah bening masuk saluran
menuju hilus nafas
(limfangitis lokal).
dapat timbul di
mana saja dalam
bersarang di
paru jaringan paru
membentuk
afek primer
Afek primer bersama sama
• Peradangan diikuti pembesaran
dengan limfangitis regional
kelenjar getah bening di hilus
dikenal sebagai kompleks
(limfadenitis regional)
primer
sembuh tanpa cacat
meninggalkan bekas :
sarang ghon, garis
Afek Primer perkontinuitatum
fibrotik, sarang
perkapuran di hilus
brokogen
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
ANAMNESIS
Awal perkembangan penyakit sulit menemukan kelainan. Kelainan paru di daerah lobus
superior terutama apex dan segmen posterior , serta daerah apex lobus inferior.
Kelainan lanjut - suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah,
tanda-tanda penarikan paru, diafragma & mediastinum.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dahak
Pemeriksaan biakan kuman
mikroskopis langsung
• mengumpulkan 3 contoh uji • identifikasi Mycobacterium
dahak dalam dua hari tuberkulosis (M.tb)
kunjungan berurutan berupa menegakkan diagnosis pasti
dahak Sewaktu-Pagi- TB pada pasien tertentu,
Sewaktu (SPS) misal: TB ekstra paru, TB
anak, TB dengan hasil BTA
negatif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
• foto toraks PA dengan atau tanpa foto
lateral. Pada pemeriksaan foto toraks,
tuberkulosis dapat memberi gambaran
multiform. Gambaran radiologik yang
dicurigai sebagai lesi TB aktif:
• Bayangan berawan / nodular di segmen
apikal dan posterior lobus atas paru dan
segmen superior lobus bawah
• Kaviti, terutama lebih dari satu,
dikelilingi oleh bayangan opak berawan
atau nodular
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi
Gambaran radiologi yang
dicurigai lesi tb inaktif:
BTA -
• BTA - - -, klinik dan radiologik menunjukkan tb aktif tidak respons
dengan pemberian antibiotik spektrum luas
• Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan kultur
positif
• BTA belum diperiksa
KLASIFIKASI TB BERDASARKAN TIPE
PENDERITA
Kasus
Penderita yang sedang pengobatan di suatu kabupaten
Pindahan kmd pindah berobat ke kabupaten lain
(transfer In)
KLASIFIKASI TB BERDASARKAN TIPE
PENDERITA
Putus Obat
kemudian datang kembali berobat. Biasanya dengan BTA positif
Kasus • Penderita BTA positif dan kembali positif pada akhir bulan ke-5
• hasil BTA negatif, menjadi +
Gagal
• gambaran radiologik positif, mnjadi perburukan pada akhir
bulan 2 pengobatan
KLASIFIKASI TB BERDASARKAN TIPE
PENDERITA
TB
akan lebih mendukung
PENATALAKSANAAN
Kategori 1 Kategori 2 (2RHZES/ RHZE/
( 2RHZE/4H3R3) 5H3R3E3)
BTA -, Rontgen
Pasien gagal
thorax +