Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN LIMBAH

STYROFOAM PADA PEMBUATAN


BETON RINGAN
Dwi Ayu Wulandari
D1 Eksekutif
09220200007 <<
Styrofoam merupakan bahan plastik yang
memiliki sifat khusus dengan struktur yang
tersusun dari butiran dengan kerapatan
rendah, mempunyai bobot ringan, dan
terdapat ruang antar butiran yang berisi
udara yang tidak dapat menghantar panas
sehingga hal ini membuatnya menjadi
insulator panas yang baik.

Limbah styrofoam sendiri sulit diurai


sehingga perlu dilakukan daur ulang agar
tidak tetap menjadi sampah. Salah satu
pemanfaatan limbah styrofoam adalah
sebagai bahan campuran beton ringan.
BAHAYA STYROFOAM BAGI KESEHATAN
Styrofoam terdiri dari butiran-butiran styrene yang diproses dengan mengunakan
benzena. Sedangkan benzena adalah termasuk zat yang bisa menimbulkan banyak
penyakit. Benzena ini menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, menganggu
sistem syaraf sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat denyut jantung,
sulit tidur, badan menjadi gemetar, dan menjadi mudah gelisah.

Di Indonesia sendiri styrofoam marak digunakan sebagai kemasan atau wadah


makanan padahal bahan dasar styrofoam (stiren), bersifat mutagenik (mampu
mengubah gen) dan potensial karsinogen. Semakin lama waktu pengemasan
dengan Styrofoam dan semakin tinggi suhu, semakin besar pula migrasi atau
perpindahan bahan-bahan yang bersifat toksik tersebut ke dalam makanan.
BAHAYA STYROFOAM BAGI LINGKUNGAN
Hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2018 di 18 kota di
Indonesia menemukan, terdapat sekitar 0,27 juta ton hingga 0,59 juta ton sampah
masuk ke laut Indonesia dengan jenis sampah yang paling dominan adalah
styrofoam. Sampah plastik, terutama styrofoam, yang dibuang ke perairan, lama
kelamaan akan terpecah-pecah menjadi pecahan kecil plastik tak kasat mata yang
disebut mikroplastik. Mikroplastik itu kemudian dimakan oleh ikan yang
menyebabkan ikan tersebut tidak sehat dan apabila dikonsumsi oleh manusia akan
menimbulkan suatu penyakit. Selain itu, proses pembuatan hingga kini masih
menggunakan Chloro Fluoro Carbon (CFC) yang menjadi penyebab efek rumah
kaca.
BETON RINGAN DARI STYROFOAM
Styrofoam, yang sering dipakai sebagai kemasan barang elektronik
mempunyai berat satuan sangat ringan yaitu sekitar 13 kg/m3 sampai 16
kg/m3 sehingga cocok dijadikan beton ringan.Pemakaian styrofoam pada
beton menghasilkan beton yang sangat ringan pula sehingga memberikan
banyak keuntungan, antara lain:

1. Lebih mudah pengangkutan dan pemasangannya (jika berupa beton


pracetak).
2. Mengurangi beban elemen srtuktur yang memikulnya sehingga
dimensi dan harganya juga lebih kecil.
3. Berat struktur secara total berkurang, maka beban gempa yang
bekerja juga akan berkurang sehingga struktur akan lebih aman dan
ekonomis, jadi cocok untuk bangunan di daerah gempa.
4. Biaya pembuatan yang murah jika memakai styrofoam limbah.
5. Tahan terhadap cuaca, dan mempunyai acoustic performance yang
baik.
CARA PEMBUATAN BETON
RINGAN DARI
STYROFOAM

Metode pembuatan batako ringan ini


membutuhkan alat antara lain:
• Pemarut
• Cetakan
• Wadah
• Pengaduk
CARA PEMBUATAN BETON RINGAN DARI
STYROFOAM
• Pertama-tama Styrofoam diparut agar
ukuannya kecil sehingga mudah dicampur.
• Lalu dicampurkan dengan semen dan pasir
dengan perbandingan 70:20:10
• kemudian ditambahkan sedikit air sedikit
sedmi sedikit sebagai pengikat
• lalu dicetak menggunakan cetakan manual.
• Terakhir batako di jemur di bawah terik
matahari sampai kering.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai