VARIABEL
PERBANDINGAN METODE FULL
COSTING DG METODE VARIABLE
COSTING
Perbedaan full costing dg variable costing:
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Penyajian laporan laba rugi
Full costing (absorption costing)
Metode penentuan HPPd yg membebankan seluruh biaya
produksi, baik yg berperilaku tetap maupun variabel kpd
produk.
BOP baik yg berperilaku tetap maupun variabel, dibebankan ke
produk yg diproduksi atas dasar tarif yg ditentukan dimuka pd
kapasitas normal atau atas dasar BOP sesungguhnya.
Laporan laba rugi menitik beratkan pd penyajian elemen-elemen
biaya menurut hubungan biaya dg fungsi-fungsi pokok yg ada
dlm perusahaan
Variable costing (direct costing):
Metode penetuan HPPd yg hanya membebankan biaya-biaya
produksi variabel saja ke dlm HPPd
BOP tetap diperlakukan sbg period cost dan bukan elemen harga
pokok produk, shg BOP tetap dibebankan sbg biaya dlm periode
terjadinya.
Laporan laba-rugi lebih menitikberatkan pd penyajian biaya
sesuai dg perilakunya dlm hubungnnya dg perubahan volume
kegiatan.
PENGUMPULAN BIAYA DLM METODE
VARIABLE COSTING
Dlm metode variabel costing, biaya produksi dan
biaya nonproduksi perlu dipisahkan menurut
perilakunya dlm hubungannya dg perubahan volume
kegiatan.
Rekening-rekening kontrol yg diperlukan:
BOP variabel
BOP tetap
Biaya administrasi dan umum variabel
Biaya administrasi dan umum tetap
Biaya pemasaran variabel
Biaya pemasaran tetap
MANFAAT INFORMASI YG DIHASILKAN
OLEH METODE VARIABLE COSTING
Manfaat variabel costing bg manajemen:
Perencanaan laba jangka pendek
Dlm jangka pendek, biaya tetap tdk berubah dg adanya perubahan
volume kegiatan, shg hanya biaya variabel yg perlu dipertimbangkan
oleh manajemen dlm pengambilan keputusannya.
Perencanaan jangka pendek dilakukan oleh manajemen pada saat
penyusunan anggaran dimana manajemen berkepentingan untuk
menguji dampak setiap alternative yg akan dipilih terhadap laba
perusahaan.
Pembuatan keputusan
Dlm pembuatan keputusan jangka pendek menyangkut perubahan
variabel costing, bermanfaat untuk harga jual jangka pendek.
KELEMAHAN METODE VARIABLE
COSTING
Kelemahan metode variable costing:
Pemisahan biaya-biaya ke dlm biaya variabel dan tetap
sebenarnya sulit dilaksanakan, krn jarang sekali suatu biaya
benar-benar variabel atau benar-benar tetap.
Metode variable costing dianggap tdk sesuai dg PABU
Dlm metode variable costing, naik turunnya laba dihubungkan
dg perubahan-perubahan penjualannya.
Tdk diperhitungkan BOP tetap dlm persediaan dan harga pokok
persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan rendah, shg
akan mengurangi modal kerja yg dilaporkan untuk tujuan-
tujuan analisis keuangan.
Perbedaan Metode Full Costing dan Variabel
Costing Ditinjau dari Sudut Penentuan HPP.
Metode Full Costing:
Biaya Bahan Baku Rp xx
Biaya Tenaga Kerja Rp xx
Bop Tetap Rp xx
Bop Variabel Rp xx +
Harga Pokok Produk Rp xx
Metode Variabel Costing:
BBB Rp xx
BTK Variabel Rp xx
BOP Variabel Rp xx +
HP. Produk Rp xx
Perbedaan Metode Full Costing dan Variabel
Costing Ditinjau dari Sudut Penyajian Laporan RL
Metode Full Costing:
Hasil Penjualan Rp xx
HPP Rp xx -
Laba Bruto Rp xx
Biaya Adum Rp xx
Biaya Pemasaran Rp xx + Rp xx -
Laba Bersih Usaha Rp xx
Metode Variabel Costing:
Hasil Penjualan Rp xx
Biaya Variabel Rp xx
Biaya Laba Kontribusi Rp xx
Biaya Tetap Rp xx
Laba Bersih Rp xx
CONTOH KASUS
1. Jika volume penjualan sama dengan volume produksi, maka laba atau rugi yg
dihitung menurut metode full costing sama dengan laba atau rugi yg dihitung dengan
metode variabel costing. Terbukti dibulan maret menghasilkan laba bersih = 5645.
ATAU: Jika Persediaan Akhir= Persediaan Awal, maka Laba Bersih Menurut Metode
Full Costing = Laba Bersih Menurut Metode Variabel Costing.
2. Jika volume penjualan Lebih besar dari volume produksi maka laba atau rugi yg
dihitung menurut metode full costing lebih rendah/ lebih kecil jika dibandingkan
dengan metode variabel costing. Terbukti dibulan februari metode full costing
menghasilkan laba bersih = 6.770 sedangkan metode variabel costing menghasilkan
laba bersih = 6.970.
ATAU: Jika Persediaan Akhir lebih kecil dari Persediaan Awal maka Laba Bersih
menurut Metode Full Costing akan lebih kecil dibanding dng Laba Bersih Menurut
Metode Variabel Costing.
3. Jika volume penjualan Lebih Kecil dari volume produksi, maka laba atau rugi yg
dihitung menurut metode full costing lebih Tinggi/ lebih Besar jika dibandingkan
dengan metode variabel costing. Terbukti dibulan Januari metode full costing
menghasilkan laba bersih = 7.050 sedangkan metode variabel costing menghasilkan
laba bersih = 6.970.