IMUNISASI PCV
Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Disampaikan pada Peningkatan Kapasitas Introduksi Imunisasi PCV dan Mikroplaning di Provinsi Jawa Timur
23 – 25 Mei 2021
OUTLINE
Pemanfaatan PWS
Pencatatan dan pelaporan dilakukan untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan, maupun
monitoring dan evaluasi.
SETIAP JENIS LAPORAN SESUAI WAKTU YANG DITETAPKAN DENGAN MEMENUHI SYARAT LAPORAN YANG BAIK
SYARAT-SYARAT LAPORAN YANG BAIK
●
Semua bagian dalam laporan telah lengkap tidak ada yang dibiarkan kosong dan
Lengkap
semua tempat pelayanan telah mengirimkan laporan.
●
Laporan seharusnya diserahkan sesuai waktu yang ditentukan, tepat waktu,
Tepat Waktu
jangan terlambat.
●
Sebelum mengirim pelaporan, lakukan pemeriksaan ulang terhadap semua data
Akurat yang dilaporkan. Pastikan bahwa data yang dilaporkan sesuai dengan data sasaran
dan jumlah hasil imunisasi berdasarkan pencatatan di tempat pelayanan
PENCATATAN DAN PELAPORAN CAKUPAN
IMUNISASI
Pencatatan cakupan imunisasi dilakukan berdasarkan hasil kegiatan pelayanan imunisasi
yang dilakukan oleh posyandu, puskesmas, puskemas pembantu, klinik, rumah sakit,
praktik bidan, praktik dokter dan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, baik
pemerintah maupun swasta, yang menyelenggarakan pelayanan imunisasi
Dilakukan
secara
berjenjang
sesuai waktu
yang sudah
ditentukan
ALUR PENCATATAN PELAPORAN TINGKAT
PUSKESMAS Analisa Laporan
Kohort Bayi Desa UCI
Tahunan
Sasaran Tempat Imunisasi Program
Buku KIA UCI Desa
Kohort Bayi atau Kohort
Bayi Posyandu
Balita dan Anak Pra-
Sekolah (bulanan per Rekapitulasi per Desa
Puskesmas
Baduta desa) pada Format PWS
untuk Laporan
Sekolah Kartu Imunisasi Skrining Bulanan Puskesmas
WUS Pra-Nikah atau Buku KIA
RS, Praktek Register Imunisasi WUS Dinas
Swasta dan Kohort Ibu (bulanan Kesehatan
Anak Usia (Dokter/BPS/ per desa) Kabupaten
Sekolah SD Klinik / Kota
Rapor KesehatanKu Rekapitulasi per
Register BIAS Sekolah pada Format
Dicatat dalam Buku KIA Dicatat per sekolah Laporan BIAS
dan Rapor KesehatanKu
Dimasukan oleh
Puskesmas
Dilaporkan ke PKM
sesuai format
MEKANISME PENCATATAN IMUNISASI PCV
Sasaran Tempat
Imunisasi
Posyandu
Puskesmas
Bayi,Baduta RS
WUS
Praktek
Swasta
(Dokter/BPS
/Klinik
KOLOM PCV 1 SETELAH KOLOM DPT-HB-Hib 1 DAN POLIO 2 KOLOM PCV 3 SEBELUM KOLOM DPT-
HB-Hib 4 (IMUNISASI LANJUTAN BADUTA)
KOLOM PCV 2 SETELAH KOLOM DPT-HB-Hib 2 DAN POLIO 3
PENCATATAN DAN PELAPORAN LOGISTIK IMUNISASI
AUTO DISABLE
VAKSIN DAN PELARUT SAFETY BOX
SYRINGE
Pencatatan dilakukan oleh Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan
Provinsi pada setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran menggunakan kartu atau buku
stok.
Setiap jenis vaksin, ADS, safety box dicatat pada buku/kartu stok yang berbeda. Untuk
pencatatan menggunakan kartu stok, maka 1 kartu stok untuk 1 nomor batch.
Untuk fasilitas pelayanan kesehatan lain yang menyelenggarakan imunisasi menggunakan
vaksin dan pelarut yang disediakan pemerintah juga harus melakukan pencatatan stok dan
pemakaian vaksin dan pelarut, dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
Puskesmas (sesuai tempat pengambilan vaksin).
PENCATATAN DAN PELAPORAN LOGISTIK IMUNISASI
1. Tanggal/Bulan
2. Diterima dari...
3. Dikeluarkan ke..
4. Pemasukan (dosis/vial)
5. Kondisi VVM
6. No. Batch
7. Pengeluaran (dosis/vial)
8. Kondisi VVM
9. No. Batch
10. Penyesuaian
11. Sisa Kumulatif
Contoh Kartu Stok 12. Keterangan
Contoh Format Pelaporan Logistik
Hasil pencatatan pada kartu stok dilaporkan menggunakan format pelaporan logistik
setiap bulan bersamaan dengan pelaporan cakupan imunisasi.
PENCATATAN DAN PELAPORAN LOGISTIK IMUNISASI
Selain dicatat pada buku/ kartu stok, pada saat penerimaan dan pengeluaran vaksin dan
logistik imunisasi lain juga harus dilengkapi dengan dokumen kelengkapan administrasi yaitu
Vaccine Arrival Report (VAR) dan Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) yang DIISI LENGKAP
PENCATATAN DAN PELAPORAN MONITORING SUHU
Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan imunisasi harus melakukan monitoring suhu alat penyimpan vaksin untuk
memastikan vaksin disimpan pada suhu yang sesuai.
Monitoring suhu dilakukan dua kali setiap hari, termasuk pada hari libur, pada pagi dan sore hari.
Pencatatan hasil monitoring suhu dibuat dalam bentuk grafik monitoring suhu yang tersedia untuk masing-
masing unit alat penyimpan vaksin
Grafik monitoring suhu dilengkapi dengan catatan atau keterangan kejadian penting apabila hasil monitoring
suhu menunjukkan suhu berada di luar batas suhu yang seharusnya yaitu 2-8⁰C, misalnya penggantian suku
cadang, proses defrosting atau pencairan bunga es, kegiatan pemeliharaan dan pembersihan, dll.
Pada setiap akhir bulan, hasil monitoring suhu dilaporkan kepada supervisor atau pimpinan di masing-masing
tempat.
Kemudian, supervisor atau pimpinan di masing-masing tempat melakukan evaluasi terhadap laporan
monitoring suhu yang disampaikan oleh petugas pengelola cold chain. Supervisor atau pimpinan di masing-
masing tempat menandatangani grafik monitoring suhu sebagai bentuk persetujuan atas laporan monitoring
suhu yang disampaikan oleh petugas pengelola cold chain.
Suhu
seharusnya
Alat pemantauan hasil imunisasi berupa grafik atau gambar pencapaian hasil
imunisasi dan kecenderungannya di masing-masing wilayah operasional.
Prinsip-Prinsip PWS:
Memanfaatkan data yang ada dari cakupan imunisasi
Menggunakan indikator sederhana : indikator akses dan pemanfaatan
Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan setempat
Dimanfaatkan untuk umpan balik
Teratur dan tepat waktu (setiap bulan)
Memudahkan analisa
TAHAPAN PENGGUNAAN PWS
1 2 3 4
Pengumpulan Pengolahan Analisis Penyusunan
Data Data Data RTL
Pada pertemuan lokakarya mini di tingkat puskesmas tiap bulan, analisis PWS digunakan
untuk menginformasikan hasil yang telah di capai oleh Puskesmas, identifikasi masalah,
merencanakan upaya-upaya tindak lanjut dan penyusunan rencana operasional.
Analisis PWS disajikan dan didiskusikan pada pertemuan lintas sektoral untuk
memperoleh dukungan bagi pemecahan masalah, terutama yang berkaitan dengan
motivasi, penggerakan masyarakat dan operasional kegiatan.
Format PWS yang digunakan adalah format PWS
terstandarisasi yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan c.q Subdit Imunisasi