Anda di halaman 1dari 24

Konsep Dasar Enterpreneurship

Kelompok 6
Selvi Natsir
Ulfa Diya Atiqa
Reski Samsurya Halmu
Rezki Ayu Paradillah

Senin, 14 April 2014


Pengertian Enterpreneurship
Kata enterpreneur dan enterpreneursip
diturunkan dari bahasa Perancis
‘enterprendre’ yang mana memiliki
konotasi ‘to do something’
Dalam bahasa inggris enterpreneurship
merujuk kepada pendiri sebuah bisnis atau
pemilik sebuah perusahaan inovatif. Dari
makna tersebut dapat dijelaskan dua hal:
Pertama enterprenuership merupakan
aktivitas mendirikan sebuah usaha/bisnis
baru untuk mengejar suatu peluang
(opportunity)
Kedua enterprenuership adalah aktivitas
dari seseorang yang memimpin,
mengelola, mengambil resiko, dan
sekaligus menjadi pemilik dari sebuah
usaha atau sering disebut owner-manager.
Dalam bahasa indonesia
enterprenuership dapat diartikan sebagai
kewirausahaan dan enterpreneur diartikan
sebagai wirausaha atau wiraswasta, yaitu
seseorang yang bekerja untuk bisnis
miliknya sendiri.
Menurut Global Enterpreneurship
Monitor, enterpreneur dipandang sebagai
individu, memiliki perhatian atau
awareness sehingga mampu
mengidentifikasi peluang usaha, dan
usaha mereka tersebut diarahkan kepada
keuntungan ekonomi (profit)
Dari sudut pandang tingkah laku,
enterpreneurship dapat didefenisikan
sebagai gabungan dari penciptaan peluang
ekonomi baru dan pengambilan keputusan
dalam suatu pekerjaan serta bagaimnana
proses pengunaan sumber daya yang ada.
Dari sudut pandang pekerjaan atau
profesi, enterpreneur adalah seorang yang
bekerja untuk dirinya sendiri dan
menanggung resiko sendiri.
Sebuah penelitian menunjukan banyak
enterpreneur sukses merupakan pribadi
yang memiliki keyakinan termasuk
kreatif, dedication, determination,
fleksibel, leadership, passion, self
confidence, dan smart.
Pengertian statis dan dinamis
Defenisi statis Enterpreneurship dapat
diartikan sebagai business ownership,
yakni kepemilikan seseorang atas
perusahaan yang sifatnya self-
employment atau usaha kecil dan
menengah.
Dalam sudut pandang dinamis,
enterpreneurhip diartikan sebagai proporsi
jumlah perusahaan baru (start-up
componies) terhadap seluruh jumlah
perusahaan.
Kategori Enterpreneurship Berdasarkan
Motivasi
Menurut global enterpreneurship monitor
(GEM), dari sudut pandang motivasi,
seseorang memilih untuk membentuk dan
menjalankan usahanya sendiri atas dasr :
1. Memulai usaha dalam rangka
mengeksplorasi atau mengejar peluang
yang dapat menghasilkan pendapatan
maupun keuntungan dimasa mendatang,
disebut sebagai opportinity enterprenuersih.
2. Memulai usaha dikarenakan adanya
faktor keterpaksaan, disebabkan tidak
adanya pilihan lain yang lebih baik selain
membangun usahanya snediri, disenut
sebagai necesserity enterpreneeurship.
Terdapat empat aspek dasar dari
enterpreneurship yaitu
1. Enterpreneurship termasuk didalamnya
adalah proses penciptaan
2. Enterpreneurship memerlukan waktu dan
daya
3. Adanya penilaian terhadap resiko
4. Penghargaan menjadi enterpreneurship, dapat
berupa kebebasan, kepuasaan pribadi,
maupun keuangan.
Tipe-tipe aktivitas enterpreneur
Menurut lambing dan Kuehl :
1. Konsep baru/bisnis baru
enterpreneur menemukan produk baru
atau ide baru yang kemudian
membangun bisnis diseputar konsep yan
baru itu. Contohnya Steve Jobs pendiri
dari Apple computer
2. Konsep yang telah ada / bisnis baru
ini merupakan membuat bisnis baru tetapi
memakai konsep lama. Contohnya
membuat warung makan
3. Konsep yang sudah ada / bisnis yang
sudah ada
seseorang yang menggunakan sedikit
inovasi membangun bisnis dengan
membeli bisnis yang telah ada tanpa
merubah kegiatan operasi perusahaan.
Tipe perusahaan start-up
Perusahaan start up adalah istilah untuk
mengacu kepada perusahaan yang didirikan
oleh enterpreneur.
Menurut Baringer (2007), peruhaan start up
dikategorikan berdasarkan tipe usahanya,
yakni :
1. Salary-subsitute firm
merupakan perusahaan yang didirikan
dengan tujuan mencari penghidupan yanng
diperkirakaan tingkat setara dengan gaji
apabila enterpreneur bekerja pada
perusahaan. Contoh : pedagang alat
elektronik yang menikmati laba sebagai
penghasilan dimana besar laba yang
mereka peroleh tersebut kurang lebih sama
dengan gaji level eksekutif.
2. Lifestyle firm
merupakan perusahaan yang didirikan
berdasarkan hobi atau kegemaran tertentu
yang dimiliki seseorang kemudian
diimplementasikan dalam usaha. Contoh:
salon kecantikan
3. Enterpreneurial firm
merupakan perusahaan yang mampu
menciptakan inovasi, yakni produk atau
jasa yang baru, cara berproduksi yang
baru, yang inovatif, maupun inovasi
dalam model bisnisnya. Contohnya
produsen sofware.
Keuntungan dan kerugian
Enterpreneurship
1. Keuntungan
a. otonomi
Kebeasaan dan kemandirian dalam
mengambil keputusan.
b. tantangan untuk mandiri
Muncul kepuasaan atau perasaan sukses
dari ide mereka
c. pengendalian keuangan
Enterpreneur sendiri yang melakukan
2. Kerugian
a. pengorbanan diri
Kerja dalam jangka waktu yang lama
perharinya dibandingkan dengan yang
bekerja diperusahaan orang lain.
b. beban dan tangung jawab
Segala keputusan ada ditangannya,
masalah bisa terselesaikan atau tidak
berapa pada enterpreneur
Referensi
FE UI. 2009. pdf
Principles of Enterpreneurship. Bureau of
International international Programs. pdf
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai