Pengertian Enterpreneurship Kata enterpreneur dan enterpreneursip diturunkan dari bahasa Perancis ‘enterprendre’ yang mana memiliki konotasi ‘to do something’ Dalam bahasa inggris enterpreneurship merujuk kepada pendiri sebuah bisnis atau pemilik sebuah perusahaan inovatif. Dari makna tersebut dapat dijelaskan dua hal: Pertama enterprenuership merupakan aktivitas mendirikan sebuah usaha/bisnis baru untuk mengejar suatu peluang (opportunity) Kedua enterprenuership adalah aktivitas dari seseorang yang memimpin, mengelola, mengambil resiko, dan sekaligus menjadi pemilik dari sebuah usaha atau sering disebut owner-manager. Dalam bahasa indonesia enterprenuership dapat diartikan sebagai kewirausahaan dan enterpreneur diartikan sebagai wirausaha atau wiraswasta, yaitu seseorang yang bekerja untuk bisnis miliknya sendiri. Menurut Global Enterpreneurship Monitor, enterpreneur dipandang sebagai individu, memiliki perhatian atau awareness sehingga mampu mengidentifikasi peluang usaha, dan usaha mereka tersebut diarahkan kepada keuntungan ekonomi (profit) Dari sudut pandang tingkah laku, enterpreneurship dapat didefenisikan sebagai gabungan dari penciptaan peluang ekonomi baru dan pengambilan keputusan dalam suatu pekerjaan serta bagaimnana proses pengunaan sumber daya yang ada. Dari sudut pandang pekerjaan atau profesi, enterpreneur adalah seorang yang bekerja untuk dirinya sendiri dan menanggung resiko sendiri. Sebuah penelitian menunjukan banyak enterpreneur sukses merupakan pribadi yang memiliki keyakinan termasuk kreatif, dedication, determination, fleksibel, leadership, passion, self confidence, dan smart. Pengertian statis dan dinamis Defenisi statis Enterpreneurship dapat diartikan sebagai business ownership, yakni kepemilikan seseorang atas perusahaan yang sifatnya self- employment atau usaha kecil dan menengah. Dalam sudut pandang dinamis, enterpreneurhip diartikan sebagai proporsi jumlah perusahaan baru (start-up componies) terhadap seluruh jumlah perusahaan. Kategori Enterpreneurship Berdasarkan Motivasi Menurut global enterpreneurship monitor (GEM), dari sudut pandang motivasi, seseorang memilih untuk membentuk dan menjalankan usahanya sendiri atas dasr : 1. Memulai usaha dalam rangka mengeksplorasi atau mengejar peluang yang dapat menghasilkan pendapatan maupun keuntungan dimasa mendatang, disebut sebagai opportinity enterprenuersih. 2. Memulai usaha dikarenakan adanya faktor keterpaksaan, disebabkan tidak adanya pilihan lain yang lebih baik selain membangun usahanya snediri, disenut sebagai necesserity enterpreneeurship. Terdapat empat aspek dasar dari enterpreneurship yaitu 1. Enterpreneurship termasuk didalamnya adalah proses penciptaan 2. Enterpreneurship memerlukan waktu dan daya 3. Adanya penilaian terhadap resiko 4. Penghargaan menjadi enterpreneurship, dapat berupa kebebasan, kepuasaan pribadi, maupun keuangan. Tipe-tipe aktivitas enterpreneur Menurut lambing dan Kuehl : 1. Konsep baru/bisnis baru enterpreneur menemukan produk baru atau ide baru yang kemudian membangun bisnis diseputar konsep yan baru itu. Contohnya Steve Jobs pendiri dari Apple computer 2. Konsep yang telah ada / bisnis baru ini merupakan membuat bisnis baru tetapi memakai konsep lama. Contohnya membuat warung makan 3. Konsep yang sudah ada / bisnis yang sudah ada seseorang yang menggunakan sedikit inovasi membangun bisnis dengan membeli bisnis yang telah ada tanpa merubah kegiatan operasi perusahaan. Tipe perusahaan start-up Perusahaan start up adalah istilah untuk mengacu kepada perusahaan yang didirikan oleh enterpreneur. Menurut Baringer (2007), peruhaan start up dikategorikan berdasarkan tipe usahanya, yakni : 1. Salary-subsitute firm merupakan perusahaan yang didirikan dengan tujuan mencari penghidupan yanng diperkirakaan tingkat setara dengan gaji apabila enterpreneur bekerja pada perusahaan. Contoh : pedagang alat elektronik yang menikmati laba sebagai penghasilan dimana besar laba yang mereka peroleh tersebut kurang lebih sama dengan gaji level eksekutif. 2. Lifestyle firm merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hobi atau kegemaran tertentu yang dimiliki seseorang kemudian diimplementasikan dalam usaha. Contoh: salon kecantikan 3. Enterpreneurial firm merupakan perusahaan yang mampu menciptakan inovasi, yakni produk atau jasa yang baru, cara berproduksi yang baru, yang inovatif, maupun inovasi dalam model bisnisnya. Contohnya produsen sofware. Keuntungan dan kerugian Enterpreneurship 1. Keuntungan a. otonomi Kebeasaan dan kemandirian dalam mengambil keputusan. b. tantangan untuk mandiri Muncul kepuasaan atau perasaan sukses dari ide mereka c. pengendalian keuangan Enterpreneur sendiri yang melakukan 2. Kerugian a. pengorbanan diri Kerja dalam jangka waktu yang lama perharinya dibandingkan dengan yang bekerja diperusahaan orang lain. b. beban dan tangung jawab Segala keputusan ada ditangannya, masalah bisa terselesaikan atau tidak berapa pada enterpreneur Referensi FE UI. 2009. pdf Principles of Enterpreneurship. Bureau of International international Programs. pdf Terima Kasih