Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN 2 & 3

TRAINING NEED ANALYSIS


(TNA)

DR. WAHIRA M.Pd


APA ITU ANALISIS KEBUTUHAN
DIKLAT/PELATIHAN
Analisis kebutuhan pelatihan merupakan langkah awal yang sangat
diperlukan untuk menciptakan sebuah program pelatihan yang
efektif dan efisien.
DEFINISI ANALISIS KEBUTUHAN MENURUT PARA AHLI
1. Menurut Barbazette (2006) mengemukakan 1. Townsend and Donovan (2005) mengemukakan
definisinya tentang analisis kebutuhan atau juga definisi TNA adalah merupakan langkah
Training in Need Analysis (TNA) adalah sebuah mengidentifikasikan pengetahuan, keterampilan
proses pengumpulan informasi tentang dan sikap baru yang diperlukan oleh seseorang
kebutuhan organisasiyang mungkin dapat untuk memenuhi berkembang baik bagi dirinya
diatasi melalui pengelenggaraan program sendiri maupun organisasi.
pelatihan.
TNA adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan guna mengidentifikasi apa-apa saja
yang dibutuhkan oleh organisasi, dan apakah
penyelenggaraan pelatihan dapat menjadi solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah kinerja yang
ada di organisasi itu.
Langkah analisi kebutuhan pelatihan
1. Melakukan klarifikasi terhadap masalah kinerja
2. Mencermati kesenjangan kinerja atau gap
3. Membuat rencana pengumpulan data
4. Menetapkan metode untuk mengumpulkan data
5. Menentukan responden
6. Penyusunan istrumendan melakukan pengumpulan data
7. Melakukan analisis data
8. Membuat laporan TNA
Beberapa Faktor Yang Dapat Menjadi Masalah Dalam Kinerja

 Faktor kurangnya motivasi, masalah motivasi dapat


menyebabkan karyawan yang kompeten dan biasanya
berkinerja baik tidak mau berkinerja seperti sebelumnya.
Faktor kebosanan dan kejenuhan bagi karyawan yang telah
bekerja bertahun-tahun mungkin dapat menyebabkan
turunnya motivasi kerja yang berujung pada rendahnya
kinerja.
 Faktor pemberian reward dan punishment yang tidak tepat
juga dapat mengakibatkan menurunnya prestasi dan kerja
karyawan.
 Faktor dari fasilitas kerja yang kurang memadai juga akan
memperlihatkan masalah kinerja. Penggunaan peralatan
yang sudah tua dan tidak terpelihara dengan baik kerap
dapat menimbulkan pemborosan, baik berupa pemborosan
waktu maupun pemborosan bahan baku.
 Karyawan memiliki kompetensi tapi tidak menyadari bahwa
prosedur kerja yang dilakukan tidak sesuai dengan standar
kerja yang berlaku. Karyawan seperti ini memiliki
kemampuan, tapi sering melakukan kesalahan, karena
bekerja tidak berdasarkan prosedur kerja yang standar,
mereka bekerja tidak secara sistematis. 
SOLUSI TERHADAP
MASALAH KINERJA.
• Pemberian penghargaan dan juga hukuman sesuai dengan usaha apa yang telah
dilakukan oleh karyawan tersebut. Ganjaran perlu diberikan kepada mereka
yang memperlihatkan prestasi kerja yang sangat baik. Sebaliknya sanksi harus
ditegakkan terhadap mereka. yang kerap melakukan pelanggaaran aturan dan
disiplin kerja.

9
Solusi untuk mengatasi masalah motivasi kerja yang rendah, yaitu karyawan adalah
melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap pekerjaan mereka, solusi yang
dapat dilakukan lainnya adalah melakukan pembinaan yang diikuti dengan upaya-
upaya pembenahan manajemen seperti rotasi pekerjaan, penambahan tanggung
jawab kerja, dan peningkatan target hasil kerja.

Keberadaan buku panduan atau buku manual kerja yang berisi


prosedur kerja standar akan sangat membantu dalam
menghindari kesalahan karyawan pada waktu melakukan
pekerjaan. 
INSTRUMEN
PENGUMPULAN DATA
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA :
1. Checklist
2. Skala nilai
3. Panduan wawancara
KONKLUSI
Analisis kebutuhan pelatihan adalah
serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk
mengidentifikasi masalah dan isu-isu tentang
kinerja, untuk menentukan apakah pelatihan
merupakan solusi yang tepat untuk
mengatasinya. Implementasi analisis kebutuhan
pelatihan memiliki peran penting dalam
menentukan masalah kinerja yang dihadapi
sebuah institusi atau perusahaan.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN

5
E1
PELATIHAN HISTORY
ID
SL

1 2 3

Hakikat Instrumen Alat Pengembangan


Mengidentifikasi Pengumpulan Angket dan
Kebutuhan Data Wawancara
Pelatihan

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
Hakikat Mengidentifikasi Kebutuhan

6
E1
Pelatihan
ID
SL

Apa hakikat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan???


Hakikat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yakni untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan seseorang yang ingin melaksanakan pekerjaan. Identifikasi dilakukan untuk
mengetahui tugas atau pekerjaan mana yang telah dikuasai oleh karyawan.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
7
Instrumen Alat Pengumpulan Data

E1
ID
SL

1 ANGKET

2 WAWANCARA

t
oin
rP
3 OBSERVASI

we
Po
of
er
ow
eP
Th
Pengembangan Angket (Kuesioner) dan

8
E1
Wawancara (Interview)
ID
SL
5
3
1
Konteks pertanyaan
Analis TNA harus yakin perlu dijelaskan sehingga
bahwa pertanyaan yang persepsi dan penafsiran
Bahasa yang digunakan harus
diajukan mampu dijawab oleh
4 responden terhadap
mencerminkan komunikasi 2 responden dengan tingkat butir-butir yang
yang efektif dan efisien. Kata-
pengetahuan/pengalaman ditanyakan sama dengan
kata harus jelas maksudnya. Hindari pertanyaan yang
yang dimilikinya. yang dimaksud oleh
bersifat menggiring. analis TNA
Responden harus dibuat yakin
bahwa semua pertanyaan itu
ada maksudnya dan
bermanfaat untuk
dijawab.oleh yang
bersangkutan.

t
oin
rP
we
Po
of
er
ow
eP
Th
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS

9
E1
OBSERVASI (PENGAMATAN)
ID
SL
1
Sedapat mungkin usahakan observasi yang tidak
menimbulkan reaksi

2
Sedapat mungkin mengintegrasikan pengamatan karyawan
ketika bekerja dalam program rutin dengan kondisi
pekerjaan yang normal

t
oin
3

rP
we
Po
Sedapat mungkin meningkatkan ketrampilan pengamat

of
er
terlebih dahulu

ow
eP
Th
Jabatan/pekerjaan :
Deskripsi jabatan/pekerjaan :
Tujuan pelatihan :

0
Analisis kompetensi/ eleman kompetensi

Daftar Kebutuhan Pelatihan

E2
ID
SL

Setelah kegiatan
Pembuatan daftar ini mengacu kepada definisi kebutuhan
mengidentifiaksi pelatihan (KP) yang menyatakan bahwa KP adalah selisih
kebutuhan pelatihan antara kemampuan (SKA). aktual
melalui anket
DAFTAR KEBUTUHAN PELATIHAN
interview, dan Jabatan/pekerjaan :
Deskripsi jabatan/pekerjaan :
observasi selesai Tujuan pelatihan :
Analisis kompetensi/ eleman kompetensi
dilaksanakan

t
oin
rP
NO Kompetensi Elemen Kompetensi Kode

we
Po
of
er
ow
eP
Th

Anda mungkin juga menyukai