Anda di halaman 1dari 126

KONSEP DASAR METODOLOGI

PENELITIAN

Martono, SKp., NS., MPd

DI SAMPAIKAN PADA PEMBELAJARAN MA METODOLOGI PENELITIAN


PRODI DIV KEPERAWATAN
HAKEKAT PENELITIAN

CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN DATA /


INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA DAN
BUKAN SEBAGAIMANA SEHARUSNYA,
DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN TERTENTU
Penelitian sebagai Kegiatan Ilmiah
(dalam Perspektif Kuantitatif / Kualitatif)
 Penelitian adalah serangkaian upaya yang bertujuan
untuk mengungkapkan fenomena dalam rangka
mencari kebenaran ilmiah.

Upaya penelitian harus: sistematis, logis,


dan metodologis.

 Penelitian adalah upaya yang sistematis, logis, dan


metodologis yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan, mendeskripsikan,
mengeksplanasikan, dan memprediksikan fenomena
dengan cara memandang fenomena tersebut sebagai
sekumpulan variabel atau hubungan antarvariabel.
3
Riset Ilmiah yang Baik

Kualitas riset tidak hanya dilihat dari hasil akhir


riset saja akan tetapi tergantung pada tiga
faktor utama yaitu:
 Input
 Proses
 Output
Untuk menilai kualitas penelitian yang
baik ada beberapa kriteria
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan
tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian
yang cermat dan teliti.
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang
lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya .
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan
pada lingkup yang lebih luas
Metodologi Penelitian
 Menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses
penelitian guna memecahkan masalah penelitian
dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan
penelitian
 Tidak ada satu format yang baku tentang
metodologi penelitian, tetapi setiap metodologi
penelitian tidak terlepas dari kerangka metode
ilmiah
 Pemilihan metodologi penelitian lebih tergantung
pada jenis penelitian yang dilakukan
 Perkembangan ilmu pengetahuan
memungkinkan munculnya metodologi penelitian
yang baru (dinamis)
PERANCANGAN PENELITIAN

Metodologi Penelitian Akupuntur 2015


TAHAPAN RISET
Populasi
Populasi
dan
dan
sampel
sampel

Pendefinisian Kesimpulan
Kesimpulan
Pendefinisian Pengumpulan
dan Studi
Studi Perumusan
Perumusan Pengumpulan Analisis
Analisis dan
dan
dan Data
Perumusan Pendahuluan
Pendahuluan Hipotesis
Hipotesis Data Data
Data Rekomenda
Rekomenda
Perumusan
Masalah si
si
Masalah

Instrumen
Instrumen
Penelitian
Penelitian Penyusunan
Penyusunan
Laporan
Laporan Hasil
Hasil
Penelitian
Penelitian

Pengujian
Pengujian
Validitas
Validitas
dan
dan
Reliabilitas
Reliabilitas
Memilih Masalah Penelitian

Latar Belakang
PERENCANAAN

Studi Pendahuluan

Merumuskan Masalah
Merumuskan Topik/judul
Merumuskan Tujuan
Studi Pustaka
Merumuskan Hipotesis

Memilih Pendekatan (Metode Penelitian)

Menentukan Variabel Menentukan Sumber Data

Menentukan Dan Menyusun Instrumen

PELAKSANAAN
Mengumpulkan Data

Analisis Data

Menarik Kesimpulan

Menulis Laporan
MASALAH PENELITIAN

Metodologi Penelitian Akupuntur 2015


MASALAH PENELITIAN

 ADALAH STIMULUS INTELEKTUAL


MEMERLUKAN JAWABAN DLM BENTUK
PENCARIAN ILMIAH

 TIDAK SEMUA STIMULUS TERSEBUT


DITELITI SECARA EMPIRIS KRN
PREFERENSI SUBYEKTIF, KEPERCAYAAN, DLL
Masalah Penelitian

 Penelitian: proses penemuan masalah dan


pemecahan masalah
 Penemuan masalah: identifikasi bidang
masalah, penentuan atau pemilihan pokok
masalah (topik), dan perumusan masalah
 Tahap penemuan masalah – paling sulit dan
paling krusial krn berkaitan dg strategi
pemecahan masalah
 Masalah yg terlalu umum – pokok
permasalahan tdk jelas -- sulit mencari solusi
• Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif
maupun kualitatif selalu berangkat dari masalah.

Terdapat perbedaan yang mendasar antara


• masalah dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
Dalam penelitian kuantitatif, “masalah
• penelitian” harus jelas, spesifik, dan dianggap
tidak berubah
Tipe Masalah Penelitian Akupuntur

 Dalam penelitian bisnis ada 4 tipe masalah:


A. Masalah yg ada saat ini di lingk organisasi
yg perlu solusi – penelitian terapan
B. Bidang ttt di suatu organisasi yg perlu
perbaikan
C. Persoalan teoritis yg perlu penelitian utk
menjelaskan fenomena
D. Pertanyaan penelitian yg memerlukan
jawaban empiris
 Contoh masalah2 yg perlu diteliti
Kriteria Masalah

 Penemuan masalah dpt menggunakan


kriteria:
1 Bidang masalah dan topik yg menarik
2 Signifikansi secara teoritis atau praktis
3 Dapat diuji melalui pengumpulan dan
analisis data
4 Sesuai dengan waktu dan biaya yang
tersedia
 Contoh bidang masalah dan topik
Sumber Penemuan Masalah
 Sumber penemuan masalah:
 Literatur yg dipublikasikan: buku teks, jurnal atau

text-database
a. Buku teks: literatur yg dipublikasikan yg berisi
banyak informasi
b. Jurnal: literatur yg berisi artikel2 yg menelaah
berbagai macam konsep teoritis
c. Text database: literatur yg berisi kompilasi daftar
buku, jurnal, majalah atau literatur lainnya yg
dipublikasikan scr periodik
• Literatur yang tidak dipublikasikan: skripsi, thesis, disertasi
PERMASALAHAN PENELITIAN

 MASALAH PENELITIAN SEBAGAI


DASAR MENGAPA PENELITIAN
DILAKUKAN
 PERMASALAHAN DITUANGKAN DALAM
LATAR BELAKANG PENELITIAN
 LATAR BELAKANG DIMULAI DARI HAL
YANG BERSIFAT UMUM KEMUDIAN
MENGERUCUT KE PERMASALAHAN
YANG LEBIH SPESIFIK
MACAM PERMASALAHAN
PENELITIAN
 Penyidikan
Scr umum telah menget. ttp ingin
mengetahui lebih rinci
 Penyebab
Apa penyebab suatu kejadian, mengapa
bisa terjadi, apa akibat yg ditimbulkan
 Sasaran
Tujuan apa yg ingin dicapai
CIRI PERMASALAHAN PENELITIAN YANG
BAIK

 Feasible : Layak diteliti, mdh dilaksanakan


 Interesting : Menarik
 Novel : memberi informasi baru
 Etical : Etis
 Relevan : Hsl sesuai dn pengembangan
ilmu

19
MASALAH YANG DPT DIKEMBANGKAN
DALAM SUATU PENELITIAN YAITU :

1. Ada kesenjangan antara yg seharusnya


dengan kenyataan
2. Menyatakan hub. 2 variabel atau lebih dan
menanyakan akibatnya
3. Di nyatakan dgn jelas dalam bentuk
pertanyaan
4. Pertanyaan dpt dijawab ( dilakukan tes
empiris ) dan jawaban bisa lebih dr 1
SUMBER PERMASALAHAN DALAM
PENELITIAN
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
 Adanya penyimpangan antara pengalaman dan
kenyataan
 Tdpt penyimpangan antar rencana dan kenyataan
 Terdapat pengaduan
 Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
 Untuk penyempurnaan
 Untuk verivikasi
 Untuk pengembangan
Kesalahan umum dalam penemuan masalah

 Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan


penelitian yg jelas
 Peneliti merumuskan masalah sesuai dg data yg dimiliki
 Perumusan masalah terlalu umum shg sulit
menginterpretasi dan menyimpulkan
 Penemuan masalah tanpa menelaah lebih dulu hasil
penelitian sebelumnya utk topik yg sama
 Pemilihan masalah yg hasilnya kurang memberikan
kontribusi thd pengembangan teori atau pemecahan
masalah praktis
MERUMUSKAN MASALAH DALAM
PENELITIAN

Tanpa masalah, mungkin tidak


diperlukan sebuah penelitian
Rumusan Masalah
Sumber masalah:
Identifikasi masalah - KTI dan tulisan lain
- pertemuan ilmiah
- pernyataan otoritas
- pengamatan dll.

Pemilihan masalah
- apakah masalah
penting?
- apakah sesuai
bagi peneliti?
Perumusan masalah
- pertanyaan
- pernyataan
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah

1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan


tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua variabel
atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan
dalam kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
 Permasalahan penelitian tidak diambil
dari akar masalah yang
sesungguhnya
 Permasalahan yang akan dipecahkan
tidak sesuai dengan kemampuan
peneliti baik dalam penguasaan teori,
waktu, tenaga dan dana.
 Permasalahan yang akan dipecahkan
tidak sesuai dengan faktor-faktor
pendukung yang ada.
By Suliyanto
Tipe Masalah Penelitian

 Masalah dalam lingkungan organisasi


 Masalah dalam area tertentu suatu
organisasi.
 Persoalan teoritis untuk menjelaskan
fakta.
 Permasalahan yang perlu jawaban
empiris.
Kriteria Masalah
 Merupakan bidang masalah dan topik yang
menarik.
 Signifikansi secara teoritis dan praktis.
 Dapat diuji melalui pengumpulan data dan
analisis data.
 Sesuai dengan waktu dan biaya.
MERUMUSKAN MASALAH
Cara Merumuskan Masalah
 Berupa pertanyaan atau pernyataan
 Rumusan harus jelas
 Berimplikasi adanya data
 Dasar membuat hipotesis
 Dasar menetapkan judul
Perumusan Masalah
 Rumusan harus jelas dan tegas.
 Tidak ambiguitas
 Mengekspresikan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
Jenis Perumusan Masalah
 Masalah untuk mengetahui status dan
mendeskripsikan fenomena
 Masalah untuk membandingkan dua atau lebih
fenomena
 Masalah untuk mencari hubungan antara dua
fenomena (korelasi sejajar, korelasi sebab
akibat)
MERUMUSKAN JUDUL/ TOPIK
 Positif, singkat, spesifik dan jelas
menggambarkan pokok bahasan (bersifat
indikatif)
 Mencakup sifat/jenis penelitian, obyek dan subyek
penelitian

 Contoh:
MERUMUSKAN TUJUAN
 Tujuan penelitian dinyatakan dengan kalimat
pernyataan (bentuk deklaratif)
 Tujuan harus lebih spesifik/konkrit dibandingkan
perumusan masalah yang masih bersifat abstrak
Menjajaki …
Menguraikan …
Menerangkan …
Membuktikan …
menerapkan gejala/konsep/dugaan …
membuat prototipe …
Tujuan Penelitian
Masalah
Jawaban yang ingin
Hal yang
Kesimpulan dicari
dipertanyakan
Jawaban yang
diperoleh
VARIABEL PENELITIAN
 Variabel merupakan suatu konsep
/properti yang mempunyai variabilitas/
variasi nilai
 Variabel : simbol, dimana angka2 atau
nilai2 dpt digunakan.
Misal : variabel seks pria=1,
wnt=0
Tipe Variabel Penelitian

Dilihat Dari:
1. Fungsi variabel
2. Skala Nilai variabel
3. Perlakukan Terhadap variabel
Variabel dilihat dari fungsinya

 Variabel independen
 Variabel dependen.
 Variabel Moderating

 Variabel Intervening.
Variabel dilihat dari Skala Nilainya
 Variabel kontinu yaitu variabel yang memiliki
kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran
tertentu. Misal Tinggi-sedang, satu sampai
dengan 7

 Variabel Kategoris yaitu variabel yang


memiliki nilai berdasarkan kaegori tertentu
(skala nominal) Contoh: Sikap:Baik-buruk,
Dilihat Dari Perlakuannya
 Variabel aktif yaitu variabel-variabel
yang dimanipulasi untuk keperluan
penelitian eksperimen.
 Variabel atribut yaitu variabel yang
tidak dapat dimanipulasi untuk
keperluan riset, contoh: Intelegensi,
sikap,jenis kelamin dsb.
Hubungan Antar Variabel

1. Simetris :
Dua var ada hub. ttp tdk saling mempengaruhi
2. Asimetris :
Satu variabel ( bebas) mempengaruhi var lain
(terikat)
3. Timbal balik :
Keduanya saling mempengaruhi
 Variable moderator adalah variable penengah
antara variable satu dengan variable lainnya.
Contoh :
Kita ingin mengetahui apakah hasil stimulasi
meredian akupuntur susan lie (variable pengaruh)
mempengaruhi hasil stimulasi meredian
akupuntur Tai Chong matematika (variable
terpengaruh). Jika kita masukkan variable lain
(misalnya jenis kelamin, atau sosio ekonomi dari
siswa yang diteliti), maka ini disebut variable
moderator.
Variabel Kontrol (Control Variable)

Adalah variabel yang dikendalikan untuk


meniadakan pengaruhnya pada variabel terikat,
sehingga ada/tidaknya atau muncul/tidaknya
variabel terikat murni karena pengaruh variabel
bebas

Usaha pengendalian:
• mengatur agar memiliki kesamaan pengaruh thd.
semua sampel penelitian sebagai sumber data.
• menghilangkan pengaruh variabel kontrol pada
sampel.
Variabel Antara (Intervening Variable)

Adalah variabel yg secara teoritis mempengaruhi


fenomena yg diamati (pd var terikat), tetapi tidak
dapat dilihat/ diukur/ digunakan
Pengaruh tsb harus diduga dari pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat

Akupuntur Persepsi Peneurunan


Nyeri Nyeri

var bebas var intervening var terikat


Variabel berdasarkan sifatnya
1.Variabel Dikotomis
Variabel yang mempunyai dua nilai kategori yang saling
berlawanan.
Laki-Laki : 1
Perempuan : 2

2. Variabel Kontinyu
Variabel yang mempunyai nilai-nilai dalam satu variabel
tertentu.
Berat badan Didi : 50Kg
Berat badan Dodo : 62,75Kg
Pembagian variabel berdasarkan pada hubungan
antar variabel:
1. Variabel Bebas 2. Variabel Moderator
L.L.Kerja
Kerja
Upa Semangat
Upa Semangat
h Kerja
h Kerja

Upah Semangat
Upah
Kerja

2. Variabel Tergantung
4. Variabel Intervening
Upa Semangat Nasib
Upa Semangat
Kerja
h Kerja
h

Prestasi Karir
Prestasi
Akadem
Akadem
ik
ik
5. Variabel Kontrol

PASIEN
PASIEN

Tidak Di
Stimulasi Di
meredian su Stimulasi
san lie
CONTOH-CONTOH VARIABEL JUDUL PENELITIAN

 MODEL AQUA AKUPUNTUR DALAM MENINGKATKAN


STRANGE MUSCLE PADA PASIEN POST STROKE

 KORELASI STIMULASI MEREDIAN AKUPUNUTUR SU SAN LIE


DENGAN KECEPATAN RESPON MOTORIK PASIEN POST
STROKE
 AKSELERASI PENURUNAN NYERI PASIEN MENGGUNAKAN
STIMULASI AKUPUNTUR PADA TITIK TAI CHONG

 SISTEM ROBOT PINTAR AKUPUNTURE DALAM MENGURANGI


FATIGUE DAN WEAKNESS PADA PASIEN POST MASTHENIA
GRAVIS
SUB VARIABEL
 Sub Variabel adalah bagian-bagian atau hal-
hal yang terikat dari variabel yang dapat
diteliti, yang memungkinkan dapat dibuat
dalam bentuk angket atau intrumen
wawancara.
 Sub Variabel dapat terdiri dari beberapa
item yang dibuat dalam bentuk pertanyaan
atau pernyataan.
LANDASAN TEORI DAN
HIPOTHESIS
 Teori adalah alur logika atau penalaran,
yang merupakan seperangkat konsep,
definisi, dan proposisi yang disusun
secara sistematis dan saling berkaitan
yang digunakan untuk menjelaskan
hubungan yang timbul antara beberapa
variabel yang di observasi.
FUNGSI TEORI

 Untuk menjelaskan (explanation)


 Untuk meramalkan (prediction)
 Untuk pengendalian (control)
PERAN TEORI
 Teori memberi kerangka pemikiran bagi pelaksanaan
penelitian;
 Teori dapat membantu peneliti dalam mengkonstruksi
hipotesis penelitian;
 Teori dapat dipergunakan sebagai dasar atau
landasan dalam menjelaskan dan memaknai data
atau fakta yang telah dikumpulkan;
 Dalam hubungannya dengan perumusan masalah
penelitian, teori akan membantu mendudukkan
permasalahan penelitian secara nalar dan runtut;
 Teori dapat membantu mengkonstruksi ide-ide yang
diperoleh dari hasil penelitian, sehingga konsep dan
wawasannya menjadi lebih mendalam dan bermakna;
52
 Konsep (Concept) : adalah sejumlah
pengertian atau karakteristik yang
dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi,
situasi dan perilaku tertentu. Dengan kata
lain, konsep adalah pendapat abstrak yang
digeneralisasi dari fakta tertentu.
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka adalah identifikasi, lokasi, dan


analisis dari dokumen yang berisi informasi
yang berhubungan dengan permasalahan
penelitian secara sistematis
TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA

 Melihat apa yang telah dilakukan


sehubungan dengan masalah yang diteliti
 Menghindari duplikasi penelitian
 Menghasilkan pengertian dan pandangan
yang lebih jauh tentang permasalahan
yang diteliti
PRISIP MEMILIH PUSTAKA

Ada dua prinsip dalam memilih pustaka yaitu


1. Prinsip keterkaitan (relevansi)
2. Prinsip kemutakhiran (resensi)
 Deskripsi / Landasan Teori : merupakan uraian
sistematis tentang teori dan hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan variabel yang
diteliti.

 Deskripsi / Landasan Teori paling tidak berisi


tentang penjelasan terhadap variabel-variabel
yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian
yang lengkap dan mendalam dari berbagai
referensi yang relevan
LANDASAN TEORI
 Teori adalah sebuah kumpulan proposisi
umum yang saling berkaitan dan digunakan
untuk menjelaskanhubungan yang timbul
antara beberapa variabel yang diobservasi

 Suatu penelitian dengan dasar teori yang


baikakan membantu mengarahkan si
peneliti dalamupaya menjelaskan fenomena
yang akan diteliti.
KERANGKA TEORITIS

Kerangka teoretis adalah pondasi utama di


mana sepenuhnya proyek penelitian itu
ditujukan
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

 merupakan model konseptual tentang


bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah di identifikai
sebagai masalah yang penting. Kerangka
berfikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel independen
dan dependen
 sintesa tentang hubungan antar variabel
yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang
telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya
dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan antar
variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan
variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk
merumuskan hipotesis
KERANGKA BERFIKIR YANG BAIK
 Variabel variabel yang akan diteliti
harus dijelaskan.
 Jelaskan hubungan antar variabel
yang diteliti.
 Jelaskan apakah hubungan antar
variabel itu positif atau negatif,
berbentuk simetris, kausal atau
interaktif (timbal balik)
 Kerangka berfikir perlu dinyatakan
dalam bentuk diagram (paradigma
penelitian).
HIPOTHESIS
 Jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
penelitian biasanya disusun dalam bentuk
kalimat tanya.
 Penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena atau keadaan tertentu yang telah
terjadi atau akan terjadi
 Suatu keterangan sementara dari suatu fakta
yang dapat
SYARAT MERUMUSKAN
HIPOTHESIS
 Kalimat deklaratif, jelas, sederhana
 Memiliki landasan teori yang kuat
 Menyatakan hubungan antara satu variabel
tergantung (dependent) dengan satu atau
lebih variabel bebas (independent)
 Memungkinkan diuji secara empiris
 Rumusan khas dan gambarkan variabel
yang diukur
Karakteristik hipotesis yang baik antara lain

 Konsisten dengan penelitian sebelumnya


 Penjelasan yang masuk akal
 Perkiraan yang tepat dan terukur
 Dapat diuji
 Sedehana
JENIS HIPOTHESIS
1. Hipotesis Penelitian : dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan (deklaratif)
2. Hipotesis Statistik : dinyatakan dalam bentuk
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
 Bentuk rumusan hipotesis penelitian sangat
berkaitan dengan rumusan masalah
penelitian, yaitu:
1. Hipotesis deskriptif,
2. Hipotesis komparatif, dan
3. Hipotesis asosiatif
HIPOTHESIS DISKRIPTIF
Merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif
Contoh :
Rumusan Masalah Deskriptif
Berapa lama daya tahan lampu pijar merk X ?
Hipotesis Deskriptif : Daya tahan lampu pijar merk X = 600
jam (H0)
Hipotesis alternatifnya : adalah:Daya tahan lampu pijar
merk X ≠600jam
Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data
sampel)
H0 : μ = 600
Ha : μ ≠ 600
HIPOTHESIS KOMPARATIF
Merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah komparatif.
Contoh :
a. Rumusan Masalah Komparatif :
Bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT.
X dibandingkan dengan PT. Y ?
b. Hipotesis Komparatif :
Terdapat persamaan produktivitas kerja antara
karyawan PT. X dan PT. Y (H0) Produktivitas
kerja karyawan PT. X tidak sama dengan PT. Y
(Ha)
c. Hipotesis Statistik : H0 : μ1 = μ2, Ha : μ1 ≠ μ2
HIPOTHESIS ASOSIATIF
a. Rumusan Masalah Asosiatif :
Adakah hubungan antara tinggi badan pelayan toko
denganbarang yang terjual ?
b. Hipotesis Asosiatif :
Tidak terdapat hubungan antara tinggi badan pelayan toko
dengan barang yang terjual (H0)
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual (Ha)
c. Hipotesis Statistik :
H0 : ρ = 0 ( 0 berarti ada hubungan)
Ha : ρ ≠0 ( ≠ berarti lebih besar atau kurang dari nol berarti
ada hubungan.
MACAM HIPOTHESIS
1. Hipotesa Kerja (H1)
= H alternatif = H riset
Hp yg akan dibuktikan kebenaran --nya mll penet
yg akan dilakukan
Mengekspresikan macam hub antar variabel
“ Apabila …., maka…”
“ Ada hub antara…, dgn…”
“ Ada perbed antara…, dgn..
Macam Hipothesis kerja :
 2 ekor : hub belum jelas arahnya
 1 ekor : hub sudah jelas arahnya
2. Hip Nihil (Ho) = kebalikkan H1

Mengekspresikan hubungan antar variabel :


“Tdk ada hub antara… dg… “
“Tdk ada perbed antara… dg.. “
3. Hip tandingan ( Ht)
= Hip dr var ‘luar’ yg ada dlm H1
Contoh :
H1 : “Faktor kelelahan akan
mempengaruhi daya tahan individu
thd peny infeksi”
Ht : Faktor X,Y, Z akan mempengaruhi
daya tahan individu thd peny
infeksi”
UJI HIPOTESIS
 Perlu pengetahuan teori estimasi & teori
probabilitas
 Scr statistik : hipotesis menyatakan
PARAMETER POPULASI dr suatu variabel
yg terdpt pd populasi dan dihitung berrdasarkan
STATISTIK SAMPEL.
 Bisa BENAR, tapi bisa SALAH.
PENGUJIAN HIPOTESIS
 Kesimpulan pengujian hipotesis scr statistik
HANYA berupa MENERIMA atau MENOLAK
HIPOTESIS ! Tetapi tidak membuktikan
kebenaran hipotesis.
 Jadi tujuan uji hipotesis utk mengambil
KEPUTUSAN ttg PERBEDAAN antara nilai
statistik SAMPEL dgn parameter POPULASI.
Prosedur Uji Hipotesis
1. Rumuskan hipotesis penelitian.
2. Tentukan derajat kemaknaan (α= 5%,1%).
3. Tentukan kesalahan β. Dilakukan pd saat
menghitung besar sampel.
4. Tentukan distribusi yg akan digunakan dlm
menghitung stat sampel.
5. Tentukan kriteria menerima/menolak Ho pd
derajat kemaknaan yg telah ditentukan.
6. Buat kesimpulan.
Derajat kemaknaan (significance level)

 Adalah BATAS utk menerima atau menolak Ho


yg dinyatakan dlm bentuk luas area dlm
kurva distribusi normal.
 Derajat kemaknaan meliputi area di LUAR
daerah penerimaan= daerah PENOLAKAN.
 Area ini = peluang utk terjadi kesalahan dlm
menerima/menolak Ho.
DERAJAT KEMAKNAAN
Derajat kemaknaan (significance level)
Daerah penerimaan

95%
0,025 0,025

Ho-1,96x Ho+1,96x

A1 Ho A2
PELAKSANAAN PENELITIAN

Metodologi Penelitian Akupuntur 2015


DESAIN PENELITIAN

DESAIN RISET ADALAH KERANGKA KERJA


ATAU RENCANA UNTUK MELAKUKAN
STUDI YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI
PEDOMAN DALAM MENGUMPULKAN DAN
MENGANALISIS DATA
DESAIN PENELITIAN KAPAN ?

 PENYUSUNAN DESAIN DILAKUKAN SETELAH


MENETAPKAN TOPIK (JUDUL PENELITIAN
YANG AKAN DILAKSANAKAN).
 DESAIN PENELITIAN MEMAPARKAN APA,
MENGAPA, DAN BAGAIMANA MASALAH
TERSEBUT DITELITI
MENGAPA PERLU DESAIN PENELITIAN ?

 Di gunakan sebagai pedoman dalam


melakukan proses penelitian.
 desain penelitain akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalam
proses penelitian
PENGELOMPOKAN DESAIN
PENELITIAN DARI BERBAGAI
SUDUT PANDANG
 Desain penelitian menurut tujuannya
1. Penelitian deskriptif
2. Penelitian komparatif
3. Penelitian asosiatif

 Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi


dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu: Penelitian
deskriptif
1. Studi Lapangan
2. Experimen Lapangan
3. Experimen Laboratorium
 Desain penelitian dilihat dari perumusan
masalahnya.
1. Penelitian eksploratif
2. Peneltian uji hipotesis
 Desain penelitian berdasarkan metode
pengumpulan data
1. Penelitian pengamatan
2. Peneltian Survai
 Desain penelitian dilihat dari pengendalian
variabel-variabel oleh peneliti
1. Penelitian eksperimental
2. Penelitian ex post facto
KLASIFIKASI RANCANGAN RISET
RANCANGAN RISET

Penjajagan Inferensi
(Exploratory) (Conclusive)

Deskriptif Sebab-Akibat

Seksi Silang (Cross-sectional design) Longitudinal

Tunggal Jamak
(Single cross- (Multiple cross-
sectional design) sectional design)

89
POPULASI DAN
SAMPEL SAMPLING
ALASAN PEMILIHAN SAMPEL
1. Penelitian tidak mungkin dilakukan thd seluruh
Populasi.
 Keterbatasan dana sarana dan waktu. (tidak mungkin kita
menyediakan dana sarana & waktu untuk meneliti populasi yang
jumlahnya tak terbatas)
 Tidak sesuai dengan maksud penelitian. ( anda punya sejumlah
jeruk dicobain semua apakah manis atau masam, maka jeruk tsb
akan rusak dan tidak bermanfaat lagi)
2. Lebih murah.
Dengan meneliti sebagian populasi tentu dana akan menjadi lebih
murah.
3. Lebih Mudah
Dengan melakukan pengumpulan data pada sebagian
populasi tentu akan menjadi lebih mudah,
dibandingkan meneliti seluruhnya.
4. Lebih Cepat.
Dengan melakukan pengumpulan data pada sebagian
populasi tentu akan menjadi lebih cepat, dibandingkan
meneliti seluruhnya.
5. Lebih Akurat.
dalam banyak hal pemeriksaan atau pengukuran
terhadap sedikit subjek memungkinkan pemeriksaan
yg lebih teliti dibandingkan dengan pemeriksaan
terhadap banyak subjek.
6. Mewakili populasi.
Bila dipilih dengan cara yg benar, baik jumlah
maupun jenisnya, maka sampel dapat mewakili
populasi, sedangkan inferensi hasilnya dapat
dilakukan dengan tingkat kesalahan yg
ditetapkan.
7. Lebih Specifik.
Banyak penyakit memiliki manifestasi klinis
dengan sifat tertentu,, sehingga dapat
diperoleh data pada kelompok yg lebih
homogen.
Bilamanakah kita boleh mengadakan penelitian
sample ?

 Penelitian sample baru boleh dilaksanakan apabila


keadaan subjek dalam populasi benar-benar
homogen.

 Apabila subjek populasi tidak homogen, maka


kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi
seluruh populasi ( hasilnya tidak boleh
digeneralisasikan)
Sampel yang Representatif tergantung pada
dua aspek

 akurasi sampel, yaitu sejauh mana statistik


sampel dapat mengestimasi parameter populasi
dengan tepat.
 ketelitian (presisi) sampel, adalah sejauhmana
hasil penelitian berdasarkan sampel dapat
merefleksikan realitas populasinya dengan teliti
Simple Random Sampling

Disproportionate Stratified
Random Sampling
Probability Sampling
Proportionate Stratified
Random Sampling

Cluster Sampling

Teknik Sampling
Sampling Purposif

Sampling Kuota

Non Probability Sampling Sampling Aksidental

Sampling Jenuh

Snowball Sampling
MACAM TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling
Probability Non probability
sampling sampling

1. Simple random sampling 1. Sampling kuota

2. Sampling sistematis 2. Sampling aksidental

3. Proportionate stratified 3. Purposive sampling


random sampling 4. Sampling jenuh
4. Disproportionate stratified 5. Snowball sampling
random sampling
5. Cluster sampling
Simple Random Sampling
 Dilakukan secara acak sederhana (undian) tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam anggota
populasi. Populasi dianggap homogen

Populasi
homogen Sampel yg
representatif

diambi
l dg
acak
Simple Random Sampling
         
         
         
Populasi           
Homogen         

Randomisasi
(undian atau
bilangan random)
Sampel


Stratified Sampling
   *******         

populasi        ********     $ $
heterogen $ $ $ $ $   $ $ $ $ $ $ $ $  

stratifikasi

   *******************  $ $ $ $ $$ $ $ $ $$ $ $ $


  ***********  $$ $ $ $ $$ $ $ $ $


strata I strata II strata III strata IV

   * * * *
  $ $ $ $ sampel
Definisi operasional
Definisi Operasional

definisi operasional ialah suatu definisi yang


didasarkan pada karakteristik yang dapat
diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan
atau “mengubah konsep-konsep yang berupa
konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang
dapat diamati dan yang dapat diuji dan
ditentukan kebenarannya oleh orang lain”
MENYUSUN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

 Variabel harus didefinisikan secara


operasional agar lebih mudah dicari
hubungannya antara satu variable dengan
lainnya dan pengukurannya.

 Tanpa operasionalisasi variable, peneliti


akan mengalami kesulitan dalam
menentukan pengukuran hubungan antar
variable yang masih bersifat konseptual.
Mengapa perlu membuat DO?

Variabel yang akan diukur perlu diberi


penjelasan-penjelasan tertentu agar dapat
diukur secara konsisten
Contoh:
STIMULASI MEREDIAN AQUAPUNKTUR, bagaimana diukur?
Pada hakikatnya, DO adalah bentuk operasional
prosedur pengukuran suatu variabel dalam
sebuah penelitian
Semakin lengkap definisi operasional,
kemungkinan besar, pengukuran yang dilakukan
akan semakin mendekati kenyataan
Contoh…

STIMULASI MEREDIAN AQUAPUNKTUR : apa yang


dimaksud dengan STIMULASI MEREDIAN
AQUAPUNKTUR, standart pengukuran apa yang
dipakai, bagaimana cara pengukuran, alat
pengukuran yang dipakai, siapa yang mengukur,
kapan diukur, kategori hasil, skala, dst…
Contoh…

Variabel sikap
Bagaimana dibuat DO nya….
DO menentukan instrumen

Definisi operasional yang kurang baik akan


menghasilkan instrumen yang kurang valid
Instrumen yang kurang valid akan memberikan
hasil yang tidak baik
Penelitian tidak menghasilkan apa-apa
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENELITIAN/ KUESIONER
INSTRUMEN/KUESIONER
Alat ukur untuk :
1. Mendapatkan data penelitian
2. Mencapai tujuan penelitian.

Kuesioner harus dapat


menterjemahkan tujuan
penelitian ke dalam
pertanyaan yang spesifik
TAHAP PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PENELITIAN

Tujuan Kerangka kerangka


penelitian teori konsep

Uji coba Pengembangan Definisi


rincian Operasional
Revisi pertanyaan

FINAL
TAHAP PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENELITIAN

KETERANGAN :

1. Kerangka konsep : macam-macam


variabel yang akan diteliti
2. Definisi Operasional : operasional
variabel & cara mengukurnya.
3. Uji coba pertanyaan untuk direvisi
(validitas –reliabilitas )
4. Lembar pertanyaan final
SUSUNAN & ISI PERTANYAAN

1. Sistematika pertanyaan :
UMUM
(identitas INTI PENUTUP
responden )

2. Pengelompokkan pertanyaan

3. Pertanyaan yang PEKA di tengah


Bentuk pertanyaan :

1. Terbuka
2. Tertutup 1. Hanya satu
3. Open-ended jawaban
2. Lebih dari 1
jawaban
SYARAT PERTANYAAN
 Menggunakan bahasa yang dapat
dimengerti oleh responden & interviewer
(dipersepsikan sama oleh semua
responden & Peneliti)
( AVOID BIAS WORDING OF THE
QUESTION)
 Tidak boleh menanyakan 2/beberapa hal
sekaligus ( AVOID BIAS DOUBLE
BARRELED)
SYARAT PERTANYAAN

Bias pertanyaan lain yang perlu


dihindari adalah karena :
- leading question
- threatening question
- respon set
THE TRUTH

Agar data yang dihasilkan dari


penelitian merupakan data yang
sebenarnya, maka PERHATIKAN
1. Pembuatan Definisi Operasional :
– Pembuatan kategori
– Pembuatan Skala
THE TRUTH

2. Perlunya Cross check melalui


– Pertanyaan favorable &
unfavorable
– Pertanyaan kepada responden
lain yg diperlukan. ( kedua hal
ini untuk melihat konsistensi
jawaban )
3. Menggunakan Model Cek List
PENILAIAN KRITIS INSTRUMEN
Apakah informasi cukup tersedia berhubungan
dengan validitas instrumen ( instrumen
mengukur apa yg seharusnya diukur)
Apakah instrumen mencakup semua faktor
penting yang berhubungan dengan topik ?
Apakah terdapat fakta bahwa penggunaan
instrumen utk pengumpulan data, dpt
membantu peneliti utk memprediksi suatu
kejadian masa depan ?
INSTRUMEN PENELITIAN
TEKNIK ANALISA DATA
PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai