Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN 4

KALIBRASI
SPEKTROFOMETER
UV VIS
TUJUAN
● Untuk mempraktekkan bagaimana cara
melakukan kalibrasi spektroftometer UV-Vis
PENDAHULUA
N
Reabilitas (kepercayaan) data analitik yang dihasilkan
dari analisis kimia-fisika sangat bergantung pada tiga
faktor:
1. Validitas metode analisis yang digunakan
2. Reabilitas instrumen yang digunakan untuk
percobaan
3. Pelatihan analisis atau teknisi yang memadai
Ketiga faktor ini, dihubungkan bersama oleh cGMP
(Good Manufacturing Practices), memberikan
jaminan mendasar terhadap kualitas data.
ALASA
N
Instrumen yang tidak reliable dapat menjadi sumber
kesalahan yang utama dalam semua analisis farmasi.
Data analisis yang dihasilkan dari instrumen yang
tidak dikenai prosedur kualifikasi dan tidak dikalibrasi
dengan standar yang tertelusur adalah dipertanyakan.

BSN melalui KAN mensyaratkan penggunaan


instrumen yang terkalibrasi, ketika instrumen itu
mempengaruhi hasil uji seperti timbangan,
spektrofotometer dsb.
ISO 17025 seksi 5.5.2


1. Peralatan dan piranti lunaknya yang digunakan
untukpengujian dan kalibrasi dan pengambilan sampel
harus mampu menghasilkan akurasi yang diperlukan, dan
harus sesuai dengan spesifikasi yang relevan dengan
pengujian dan/atau kalibrasi yang dimaksud.
2. Program kalibrasi harus ditetapkan untuk besaran atau nilai
utama dari peralatan yang sifat-sifatnya mempunyai
pengaruh yang signifika terhadap hasil uji/kalibrasi.
3. Sebelum digunakan, peralatan harus dikalibrasi atau dicek
untuk menetapkan peralatan tersebut memenuhi
persyaratan spesifikasi laboratorium
KALIBRASI
Serangkaian kegiatan untuk menetapkan hubungan, dalam kondisi tertentu antara suatu nilai
besaran yang ditunjukan oleh peralatan ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang
dipresentasikan oleh bahan ukur atau bahan acuan dengan nilai terkait yang direalisasikan oleh
standar (Vocabulary of Basic and General Teams in Metrology-VIM 1993).
Kalibrasi menentukan perbedaan (deviasi) antara pembacaan alat ukur atau bahan ukur (yang
digunakan sebagai standar) dengan (taksiran) nilai benar. Hasil kalibrasi dapat berupa penetapan
koreksi yang berkaitan dengan penunjukan alat ukur.
Kalibrasi dapat juga menetapkan sifat metrologis lainnya, termasuk efek besaran berpengaruh.
Hasil kalibrasi direkam dalam dokumen yang biasa disebut sertifikat kalibrasi. Deviasi atau
penyimpangan dapat dinyatakan sebagai koreksi atau kesalahan (error) dengan model
matematis : E = R – T atau C = T – R di mana E : Kesalahan, C : Koreksi, R : Pembacaan alat ukur
dan T : (Taksiran) nilai benar.
Tujuan kalibrasi spektrofotometer adalah untuk mengetahui nilai perbedaan dari pembacaan
alat dengan membandingkan nilai standar, sehingga dapat menjamin data yang benar dan valid
(Irawan, 2019).
Metode Kerja Titrasi langsung dengan metode alkalimetri
Uji verifikasi kinerja/kalibrasi yang disyaratkan oleh kebanyakan
Farmakope. Uji kinerja yang dipersyaratkan meliputi
1. akurasi panjang gelombang,
2. sesatan sinar,
3. Resolusi
4. akurasi fotometrik (nilai Absorban).
Di samping itu, ada karakteristik kinerja yang lain seperti derau (noise),
kedataran baseline, dan stabilitas instrumen yang akan memengaruhi
kinerja spektrofotometer (Rohman, 2018). Di mana menurut pedoman
CPOB 2012, parameter kalibrasi yang dipersyaratkan untuk
spektrofotometer UV-Vis adalah akurasi panjang gelombang dan nilai
absorbannya, yang dilakukan pada rentang waktu tertentu
PROSEDUR KERJA
1. Akurasi Panjang Gelombang
Alat dan Bahan :
a. Spektrofotometer UV-Vis
b. Kuvet yang berisi larutan baku Holmium oksida dalam asam perklorat
Prosedur :
1. Disiapkan larutan 4% holmium oksida dalam 10% asam perklorat dalam kuvet 1 cm
2. Diukur serapan larutan tersebut pada beberapa panjang gelombang, yaitu mulai dari 200
nm – 700 nm dengan pengulangan sampai 10 kali scan
3. Dicatat panjang gelombang yang menghasilkan puncak peak pada spektra yng didapat
dari masing-masing replikasi
4. Panjang gelombang yang menghasilkan puncak peak mengacu pada panjang gelombang yang sudah
iiiiiditentukan pada sertifikat kalibrasi akurasi panjang gelombang
5. Masing-masing replikasi panjang gelombang tersebut dicatat dan dihitung standar deviasinya, dan
iiiiidibandingkan dengan kriteria penerimaannya.
- Kriteria Penerimaan
Kriteria penerimaan adalah sebesar ± 1 nm dalam kisaran UV (200- 380 nm) dan ± 3
nm dalam kisaran Vis (380-800 nm). Sebanyak ulangan 3 scanning dari suatu puncak
yang sama harus berada di sekitar ± 0,5 nm.
1. Nilai Absorban
Alat dan Bahan

a. Spektrofotometer UV-Vis

b. Labu ukur 1000 ml

c. Larutan kalium dikromat 0,006% dalam H2SO4

Prosedur :

1. Disiapkan larutan kalium dikromat dengan konsentrasi 0,006% b/v (±60,06 mg/l) disiapkan dalam asam sulfat 0,05 M.

2. Diukur serapan larutan tersebut pada beberapa panjang gelombang, yaitu mulai dari 235, 257, 313, dan 350 nm,

dengan larutan asam sulfat 0,05 M sebagai blangko

3. Dicatat nilai-nilai serapan dari panjang gelombang tersebut dan dihitung absorbsivitasnya,

4. Bandingkan absorbsivitas yang didapat dengan kriteria penerimaannya


SEKIAN & TERIMAKASIH
Alternative Resources

Anda mungkin juga menyukai