Anda di halaman 1dari 15

Permasalah yang

terjadi pada tablet


Siti Nur Khofifah Antika fjgjlsd;
(20482010006) ( 20482010016)

L u z v a Ay u R S
(20482010008)
PENY
USUN

Della puspita sari

(20482010009)
BA
HA
NP
KU EN
RA G IK
NG AT
(binders)
Bahan pengikat diperlukan dalam pembuatan tablet dengan maksud untuk meningkatkan kohesifitas antar
partikel serbuk. Sehingga memberikan kekompakan dan daya tahan tablet (Voigt, 1984). Bahan pengikat berguna
untuk mengikat serbuk menjadi granul-granul supaya mempunyai free flowing dan merupakan massa yang kompak
bila dikempa, sehingga mempermudah pengempaannya menjadi tablet. Pemakaian bahan pengikat dalam granulasi
basah dilakukan dengan dua cara yaitu: dicampur dalam bentuk larutan atau dibuat mucilago, cara ini akan efektif,
atau dicampur dalam bentuk kering kemudian dibasahi dengan pelarutnya, cara ini proses pembasahannya kurang
sempurna karena pelarut yang digunakan relatif sedikit Penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak atau
berlebihan akan menghasilkan massa yang terlalu basah dan granul yang terlalu keras, sehingga tablet yang
dihasilkan mempunyai waktu hancur yang lama. Sebaliknya kekurangan bahan pengikat akan menghasilkan daya
rekat yang lemah, sehingga tablet akan rapuh dan terjadi capping (Parrott, 1971).Mekanisme aksi bahan pengikat:
Untuk membentuk granul, serbuk antar partikel harus terikat kuat, hal ini untuk mencegah pemecahan granul
menjadi partikel.
Ada 5 mekanisme pengikatan utama antar partikel: a) Kekuatan adhesi dan kohesi Dalam
pergerakan cairan film antar serbuk partikel secara individual. b) Kekuatan penghubung
dalam pergerakan cairan film dalam granul Selama granulasi basah, cairan ditambahkan
kedalam campuran serbuk dan akan didistribusikan sebagai film disekitar partikel. Cairan
tersebut ditambahkan secukupnya untuk membentuk lapisan dan untuk menghasilkan
pergerakan film. c) Pembentukan jembatan yang kuat setelah pengeringan Hal ini bisa
dibentuk oleh adanya pelarutan parsial, ikatan yang mengeras, kristalisasi substansi yang
larut. d) Kekuatan ikatan antar partikel padat Dengan tidak adanya jembatan cair dan padat
yang dibentuk oleh agen pengikatan, terdapat dua jenis kekuatan ikatan yang biasa
beroperasi antar partikel dalam sistem farmasi
LUBRIKAN
KURANG
TEPAT
Sticking /lengket

Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil material kompak dapat


menempel pada permukaan permukaan alat dan disebut sebagai sticking.
Ini merupakan kerusakan tablet yang umum terjadi. Karena kompak
berulang kali terjadi dalam alat yang digunakan, masalahnya menjadi
lebih buruk karena semakin banyak material yang ditambahkan ke dalam
alat yang sudah menempel di permukaan punch. Masalahnya cenderung
lebih umum pada punch atas. Penyebab lengket: Lubrikan yang tidak
mencukupi atau terbatas. Permukaan alat yang kasar. Granulasi yang
sedikit lembab (kurang lembab) Bagaimana mencegah lengket selama
pembuatan tablet? Mencampur lubrikan dengan benar. Gunakan alat
berlapis Membersihkan permukaan punch Menurunkan kadar air granul.
Meningkatkan kekerasan dengan membuat tablet lebih tipis dan
meningkatkan waktu Setelah itu menunggu granul basah menempel pada
granul lain, daripada menempel pada permukaan punch.
Kan
du ng a n
air ti
nggi
Kadar air dalam tablet berhubungan dengan kompressibilitas
tablet, karena kadar air yang terbentuk juga beperan sebagai
pengikat yang akan mengisi ruang kosong antar tablet. Kadar air
yang berlebih dalam formulasi tablet dapat menyebabkan tablet
menjadi hidrofob sehingga tablet sulit dibasahi pada saat disolusi
dan perjalanan dalam tubuh. dengan kata lain, tablet akan lebih
sulit hancur di dalam lambung.
Selain itu, kadar air dalam tablet akan mempengaruhi daya serap
granul yang kemudian berpengaruh pada waktu hancur tablet.
Jika tablet memiliki kadar air yang berlebih,maka tablet juga
akan mudah ditumbuhi oleh mikroba.
a l a m
r a d
u da
n ya
b a k d u l
er j e r a n
T g
Penyebab terjadinya kerusakan tablet Capping dan Laminasi: Adanya udara di
dalam granul yaitu, pengurangan udara yang tidak memadai dari granul di rongga
die sebelum dan selama kompresi. Terdapat terlalu banyak granul. Kompresi
elastis tablet yang tidak seharusnya karena penggunaan tekanan yang terlalu tinggi
pada tahap pemadatan. Pengikatan partikel yang tidak memadai untuk membentuk
tablet kohesif. Menggunakan lubang die, terutama oleh bahan pengisi anorganik
keras. Penggunaan punch dan die yang sudah lama Penggunaan granul yang terlalu
kering atau granul dengan kadar air yang sangat rendah (menyebabkan hilangnya
tahapan pengikatan yang tepat).
Granul yang tidak cukup kering atau granul yang tidak benar-benar kering. Adanya
bahan pelumas yang berlebihan. Tegangan yang diinduksi karena menempelnya
compact ke dinding die atau komponen punch. Bagaimana Anda memecahkan masalah
kerusakan tablet capping dan laminating selama pembuatan tablet? Gunakan dies
runcing (dies yang meruncing ke arah atas die untuk memungkinkan udara keluar).
Ubah prosedur granulasi. Hapus beberapa atau semua fines melalui layar 100 hingga
200 mesh. Kurangi kecepatan proses pemadatan. Gunakan pra-kompresi sebelum
kompresi utama. Tingkatkan konsentrasi bahan pengikat, atau ubah jenis bahan
pengikat dalam granul. Gunakan die yang dilapisi dengan baja yang tahan atau die
yang khusus membersihkan punch dan die dengan benar atau ganti keduanya Basahi
granul dengan sesuai. Tambahkan zat higroskopis misalnya sorbitol, metilselulosa, atau
PEG 4000. Keringkan granul dengan benar. Sesuaikan level bahan pelumas.
Semprotkan bahan pelumas ke dalam rongga punch dan die segera sebelum die filling
dan dikarenakan langsung melapisi permukaan alat (tahapan terakhir ini memerlukan
modifikasi dari tablet press).
Toto
l Toto
l
Totol pada permukaan tablet terjadi karena terjadi migrasi warna
yang tidak homogen/ hasil reaksi antar komponen dalam formula/
ukuran granul tidak sesuai dengan bobot tablet.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai