Anda di halaman 1dari 46

Infeksi maternal

dan infeksi pasca


partum

Endar Timiyatun, S.Kep.,Ns.,M.Kep


jenis

1
• TORCH

2
• HPV

3
• PMS
1. TORCH

Apa itu torch???

T = Toxoplasma gondii
R = Rubella
C = Cytomegalovirus
H = Herpes
Toxoplasma Gondii

Toksoplasmosis pada kehamilan dapat menyebabkan
infeksi janin kongenital.
Janin yang terinfeksi kongenital tersebut akan mengalami
kerusakan organ/struktur, seperti: hidrosefalus,
mikrosefalus, korioretinitis dan kalsifikasi serebralis.
Bila toksoplasmosis terjadi pada kehamilan sebelum 20
minggu, < 20% janin mengalami infeksi kongenital > 25%
dari janin yang terinfeksi ini memperoleh kerusakan organ
berat, 15% kerusakan organ ringan serta sisanya 60%
bersifat subklinis (Foulon et al, 1994).
Diagnosis toxoplasma pada
kehamilan

 Uji serologi; pemeriksaan kadar Ig G dan Ig M hasil
pemeriksaan; seropositif, seronegatif, kadar titer Ig G
dan Ig M tinggi, serokonversi.
 kordosentesis
 Amniosentesis
 Pemeriksaan dengan teknik PCR (Polymerase Chain
Reaction) untuk mengidentifikasi DNA Toxoplasma
gondii pada darah janin atau cairan ketuban.
 Pemeriksaan dengan teknik ELISA pada darah janin
guna mendeteksi antibodi IgM janin spesifik (anti
toksoplasma).
Rubella

 Selama kehamilan, virus ini menjadi penyebab
langsung kematian janin dan malformasi kongenital
berat.
 Dianjurkan untuk melakukan vaksinasi, terutama
pada wanita berusia subur.
 Bayi yang lahir dengan rubela kongenital
menyebarkan virus sehingga menjadi ancaman bagi
bayi lain, orang dewasa menjadi rentan apabila
kontak dengan bayi tersebut.
Sindrom rubella kongenital

 Lesi mata, katarak, glaukoma
 Penyakit jantung, termasuk duktus arteriosus paten
(PDA), defek septum.
 Tuli sensorineural
 Defek susunan saraf pusat; microcephaly
 Hambatan pertumbuhan janin
 Hepatosplenomegali dan ikterus
 Perubahan tulang
Cytomegalovirus

 Transmisi horisontal terjadi melalui “droplet infection”
dan kontak dengan air ludah.
 Transmisi vertikal, penularan proses infeksi maternal ke
janin (transplasenta).
 Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama
kali atas individu (infeksi primer).
 Infeksi primer berlangsung simtomatis ataupun
asimtomatis serta virus akan menetap dalam jaringan
hospes dalam waktu yang tak terbatas (infeksi laten).
Lanjut..


 Transmisi CMV dari ibu ke janin dapat terjadi
selama kehamilan, dan infeksi pada umur kehamilan
kurang sampai 16 minggu menyebabkan kerusakan
serius.
 Infeksi eksogenus dapat bersifat primer yaitu terjadi
pada ibu hamil dengan pola imunologis seronegatif.
 Infeksi endogenus; suatu reaktivasi virus yang
sebelumnya dalam keadaan laten.
Penegakan diagnostik

 Metode serologis; diagnosa infeksi maternal primer
dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari
seronegatif menjadi seropositif (tampak adanya IgM
dan IgG anti CMV).

 Metode virologis; viremia maternal dapat


ditegakkan dengan menggunakan uji immuno-
fluoresen.
Lanjut…


Kemungkinan infeksi CMV intrauterin bila didapatkan:
 Oligohidramnion
 Polihidramnion
 Asites janin
 Gangguan pertumbuhan janin
 Mikrosefali
 Ventrikulomegali serebral (hidrosefalus).
Penanganan

 Terapi dan konseling
 Terminasi kehamilan merupakan satu-satunya terapi
intervensi karena pengobatan dengan anti virus
(ganciclovir) tidak memberi hasil yang efektif serta
memuaskan.
 Dengan demikian konseling, infeksi primer yang
terjadi pada umur kehamilan <20 minggu setelah
memperhatikan hasil diagnosis prenatal, dapat
dipertimbangkan terminasi kehamilan
Herpes

Herpes Simpleks Virus tipe 1 (Non
genital)

Herpes Simpleks Virus tipe 2 (Genital)


dan ditularkan melalui hubungan
seksual.
Perjalanan selama kehamilan

Seksual transmited viruse

80 % wanita yang terjangkit infeksi herpes


genitalis mengalami kekambuhan
simtomatik sebanyak 2-4 kali selama hamil
Pada janin dan neonatus

Janin hampir Virus menginvasi
selalu terinfeksi uterus setelah
oleh virus yang di selaput ketuban
keluarkan dari pecah atau kontak
serviks atau dengan janin saat
saluran genital. persalinan.
Infeksi pada neonatus

Diseminata; keterlibatan organ-
organ dalam mayor

Lokalisata; Keterlibatan terbatas


pada mata, kulit atau mukosa

Asimtomatik; tidak ada tanda


gejala
penatalaksanaan

Seksio sesarea diindikasikan pada wanita
dengan lesi genital.

Seksio sesarea dilakukan hanya apabila


tampak lesi primer atau rekuren saat
mejelang persalinan atau saat selaput ketuban
pecah.
Cara terinfeksinya….

Mengkonsumsi daging yang kurang matang
dan mengandung parasit toksoplasma
Mengkonsumsi sayur dan buah yang
terkontaminasi tanah yang mengandung
parasit.
Mengkonsumsi sayur yang masih mentah (tidak
dimasak sebelumnya).
Pencegahan supaya ibu hamil
terhindar dari penularan:

 Hindari konsumsi daging yang kurang matang
 Setelah memegang daging mentah, cuci tangan
dengan sabun.
 Mencuci bersih sayuran dan buah-buahan sebelum
dikonsumsi.
 Selalu menjaga kebersihan tangan (biasakan selalu
cuci tangan setelah melakukan kegiatan) atau sebelum
makan.
 Kebersihan peliharaan seperti kucing sebaiknya diberi
makanan yang matang.
2. HPV

Human pappiloma virus
Whats is

Human papillomavirus (HPV) adalah anggota famili
Papoviridae, genus papillomavirus. HPV berukuran kecil
dengan diameter 55 nm dan merupakan virus DNA
sirkuler dengan untaian ganda yang tidak berselubung.

Menurut Richart (2000) dalam Prince (2005), sampai saat


ini sudah diketahui lebih dari seratus tipe HPV, dengan 33
tipe diantaranya diketahui menginfeksi saluran genital dan
sekurangnya 13 tipe dapat menyebabkan kanker.
Lanjut…


 Infeksi HPV bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang
usia; remaja atau anak-anak yang belum aktif secara
seksual pun bisa terpapar virus ini.
 HPV 6 dan HPV 11 adalah virus HPV yang menyebabkan
kutil kelamin. HPV 16 dan HPV 18 adalah virus HPV
yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kanker
serviks.
 Bisa menyerang wanita ataupun pria.
Ca Cerviks

 Kanker leher rahim adalah kanker yang terdapat
pada serviks atau leher rahim, yaitu area bagian
bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan
vagina.
 Etiologi: Umur (menikah <20 tahun), Paritas, Virus
HPV, Gonta ganti pasangan, Sosial ekonomi,
Merokok, Akdr (alat kontrasepsi dalam rahim/IUD),
Kebersihan daerah kewanitaan, Kontrasepsi
hormonal (pil, implant, injeksi 1 dan 3 bulan)
Stadium

Pencegahan

Skrinning awal; tes PAPs Smear atau Tes
IVA

Vaksin HPV

Penggunaan alat kontrasepsi; Kondom


Ca Cerviks dan kehamilan

 Berpengaruh terhadap perkembangan janin
 Gejala awal; terjadi perdarahan
 Tindakan penanganan; menyesuaikan dengan usia
kehamilan. Trimester 1 dengan tindakan
pengobatan, usia kehamilan >20 minggu
tindakannya operasi persalinan.
 Perdarahan, abortus, gangguan pertumbuhan janin,
malformasi organ janin.
Kutil kelamin/kandiloma
akuminata

 Etiologi : virus HPV
 Gejala muncul 2-3 bulan setelah tertular.
 Cara penularan: melalui vaginal, oral, anal, sentuhan
pada daerah yang terinfeksi.
 Gejala : rasa gatal cenderung tidak sakit, lama kelamaan
akan timbul seperti jengger ayam, pada wanita biasanya
menimbulkan bau tidak sedap pada area genitalia.
 Pencegahan : jaga kebersihan daerah kewanitaan, jangan
terlalu lembab, sering berganti celana dalam.
 Timbul seumur hidup dan bersifat kambuhan
Kandiloma pada
kehamilan

Kondiloma akuminata hampir selalu ditularkan
melalui kontak seksual, tetapi juga dapat terjadi
transmisi vertikal dari ibu ke bayi.

Kondiloma akuminata dapat berkembang


selama kehamilan karena perubahan imunitas
dan peningkatan suplai darah.
Akibat…

 menginduksi kematian sel dan mengurangi invasi
plasenta ke dinding rahim sehingga menyebabkan
disfungsi plasenta dan secara spontan dapat
menyebabkan kelahiran prematur.
 Pada ibu menyebabkan gangguan emosional dan
fisik pada ibu karena harus melahirkan secara sectio
caesaria dan jika melahirkan secara spontan akan
terdapat kemungkinan risiko kontaminasi HPV pada
bayi.
penanganan

 Meningkatkan daya imunitas
 terapi yang dapat diberikan antara lain krioterapi,
elektrokauterisasi, terapi laser, dan asam
trikloroasetat.
PMS/PENYAKIT
MENULAR SEKSUAL

Pada kehamilan atau pada ibu hamil
Perlu diingat…

 Kehamilan sendiri dapat mengubah penampakan
klinik IMS dan akan mempersulit diagnosis dan
terapi.
 Pada wanita hamil terjadi perubahan anatomi,
penurunan reaksi imunologis, perubahan flora
servik-vaginal, yang semuanya akan berpengaruh
pada perjalanan dan manifestasi klinis IMS itu
sendiri.
Sifilis kongenital

 Penularan in utero terjadi transplasental, sehingga dapat
dijumpai Treponema pallidum pada plasenta, tali pusat,
serta cairan amnion.
 Treponema pallidum melalui plasenta masuk ke dalam
peredaran darah janin dan menyebar keseluruh
jaringan. Kemudian berkembang biak dan menyebabkan
respons peradangan selular yang akan merusak janin.
 Akibat pada janin antara lain: kematian janin dalam
kandungan, prematuritas, gangguan pertumbuhan
janin.
 pengobatan sifilis untuk ibu hamil adalah dengan
pemberian penisilin.
Gonorhea

 Terkadang asimptomatis.
 peningkatan gejala selama kehamilan misalnya kolpitis
dan vulvitis. Dapat pula disertai oftalmia neonatorum
yang menjadi petunjuk awal bahwa ibu menderita
gonorea.
 Konjungtivitis gonorhea neonatorum (gonoblen
neonatorum) bukan merupakan penyakit kongenital,
tetapi infeksi yang terjadi selama persalinan, saat kepala
janin melewati jalan lahir dan mata bayi bersentuhan
dengan bagian-bagian yang terinfeksi gonokokus
Clamydia trachomatis

 Beberapa penelitian menunjukkan berbagai
kontroversi meningkatnya risiko kehamilan dan
persalinan pada ibu dengan infeksi klamidia, misalnya
dapat menimbulkan abortus, kematian janin,
persalinan preterm, pertumbuhan janin terhambat,
ketuban pecah dini, serta endometritis paska aborsi
 Bila melakukan persalinan pervaginam maka dapat
menyebabkan bayi mengalamai konjungtivitis inklusi
dalam 2 minggu pertama kehidupan, pneumonia, otitis
media, obstruksi nasal dan bronkhiolitis.
Infeksi pasca partum

 Infeksi post partum/pueperalis adlah semua
peradangan yang disebabkan masuknya kuman,
bakteri, ke dala alat genital pada waktu persalinan
dan masa perawatan masa post partum.
etiologi
anerob patogen.
 Mikroorganisme aerob dan
 50% streptococcus anerob penghuni flora normal jalan
lahir.
 S. haemaliticus aerob; penyebab infeksi berat (alat2
tidak steril,tangan penolong)
 Staphylococcus aurelis; infeksi sedang
 Escherichia coli; berasal dari kandung kemih atau
rektum.
 Clostridium Weichi; kuman anaerob yg sangat
berbahaya, sering ditemukan pada abortus kriminalis
ataua partus yang ditolong selain petugas kesehatan.
manifestasi

 Lokal: perubahan warna kulit, bengkak, nanah, lokea
bercampu nanah, suhu tubuh meningkat.
 Infeksi umum; suhu meningkat, nadi meningkat, TD
menurun, pernafasan meningkat, kadang sesak
nafas, penurunan kesadaran, gangguan invilusi
uteri, lokhea berbau, penyembuhan luka lama.
Endometriris

 Endometritis; infeksi pada endometrium. Sering
terjadi pada persalinan SC, persalinan yg terlalu
lama, KPD, ada plasenta yang tertinggal, atau infeksi
dari luka di leher rahim atau vagina.
 Tanda gejala: nyeri pada bagian abdomen (bawah),
peningkatan suhu tubuh, mengeluarkan
kpeutihan/nanah, susah buang air kecil, kadang2
terjadi perdarahan.
Miometritis

 Radang pada miometrium (otot rahim)
 Gejala: demam, nyeri tekan pada uterus (perut
bagian bawah), perdarahan pervaginam, lokhea
berbau tidak sedap.
Parametriris

 Infeksi di daerah sekitar rahim
 Disebabkan oleh invasi kuman atau karena salfingo-
ooforitis.
 Kuman-kuman memasuki endometrium (biasanya
pada luka insersio plasenta) dalam waktu singkat
dan menyebar ke seluruh endometrium.
 Jaringan desidua menjadi nekrosis dan
mengeluarkan cairan berbau yang terdiri dari
jaringan nekrosis yang luruh dan darah.
Syok bakterimia

 Infeksi kritis, disebabkan oleh bakteri yang
melepaskan endotoksin bisa mempresipitasi syok
bakterimia (sepsis).
 Resiko tinggi pada ibu dengan DM dan memakai
obat imunnosupresan, menderita endometritis.
 Gejala: demam tinggi (menggigil), kulit teraba
dingin, lembab, warna kulit pucat, nadi meningkat,
hipotensi berat, sianosis peripheral, olliguria.
Peritonitis

 Terjadi karena meluasnya endometritis, bersama-
sam dengan salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvis.
 Gejala peritonitis PP; demam, nyeri perut bagian
bawah, KU tetap baik, gejala tidak seberapa bila
dibandingkan dengan peritonitis umum.
 Peritonitis umum; penyebab kuman patogen,
gejalanya suhu meningkat, nadi cepat, perut
kembung dan nyeri, muka pucat, mat cekung,kulit
teraba dingin.
Septikemia dan Plemia

 Penyebaran melalui pembuluh darah.
 Disebabkan oleh streptococcus hemolitikus gol A.
 Tanda gejala septikemia: lemah, suhu meningkat (39-
40C), KU memburuk, nadi cepat, bisa menyebabkan
kematian.
 Tanda gejala Plemia: nyeri perut, suhu agak
meningkat. Gejala khas: suhu meningkat sampai
menggigl kemudian diikuti turunnya suhu secara
perlahan-lahan.
Pencegahan infeksi PP

 Perawatan luka PP dengan tehnik yang benar
(aseptik).
 Semua alat yang digunakan harus steril.
 Penderita dengan infeksi PP dirawat diruang khusus
(isolasi)
 Membatasi tamu berkunjung.
 Mobilisasi dini.

Selesai
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai