2
• HPV
3
• PMS
1. TORCH
Apa itu torch???
T = Toxoplasma gondii
R = Rubella
C = Cytomegalovirus
H = Herpes
Toxoplasma Gondii
Toksoplasmosis pada kehamilan dapat menyebabkan
infeksi janin kongenital.
Janin yang terinfeksi kongenital tersebut akan mengalami
kerusakan organ/struktur, seperti: hidrosefalus,
mikrosefalus, korioretinitis dan kalsifikasi serebralis.
Bila toksoplasmosis terjadi pada kehamilan sebelum 20
minggu, < 20% janin mengalami infeksi kongenital > 25%
dari janin yang terinfeksi ini memperoleh kerusakan organ
berat, 15% kerusakan organ ringan serta sisanya 60%
bersifat subklinis (Foulon et al, 1994).
Diagnosis toxoplasma pada
kehamilan
Uji serologi; pemeriksaan kadar Ig G dan Ig M hasil
pemeriksaan; seropositif, seronegatif, kadar titer Ig G
dan Ig M tinggi, serokonversi.
kordosentesis
Amniosentesis
Pemeriksaan dengan teknik PCR (Polymerase Chain
Reaction) untuk mengidentifikasi DNA Toxoplasma
gondii pada darah janin atau cairan ketuban.
Pemeriksaan dengan teknik ELISA pada darah janin
guna mendeteksi antibodi IgM janin spesifik (anti
toksoplasma).
Rubella
Selama kehamilan, virus ini menjadi penyebab
langsung kematian janin dan malformasi kongenital
berat.
Dianjurkan untuk melakukan vaksinasi, terutama
pada wanita berusia subur.
Bayi yang lahir dengan rubela kongenital
menyebarkan virus sehingga menjadi ancaman bagi
bayi lain, orang dewasa menjadi rentan apabila
kontak dengan bayi tersebut.
Sindrom rubella kongenital
Lesi mata, katarak, glaukoma
Penyakit jantung, termasuk duktus arteriosus paten
(PDA), defek septum.
Tuli sensorineural
Defek susunan saraf pusat; microcephaly
Hambatan pertumbuhan janin
Hepatosplenomegali dan ikterus
Perubahan tulang
Cytomegalovirus
Transmisi horisontal terjadi melalui “droplet infection”
dan kontak dengan air ludah.
Transmisi vertikal, penularan proses infeksi maternal ke
janin (transplasenta).
Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama
kali atas individu (infeksi primer).
Infeksi primer berlangsung simtomatis ataupun
asimtomatis serta virus akan menetap dalam jaringan
hospes dalam waktu yang tak terbatas (infeksi laten).
Lanjut..
Transmisi CMV dari ibu ke janin dapat terjadi
selama kehamilan, dan infeksi pada umur kehamilan
kurang sampai 16 minggu menyebabkan kerusakan
serius.
Infeksi eksogenus dapat bersifat primer yaitu terjadi
pada ibu hamil dengan pola imunologis seronegatif.
Infeksi endogenus; suatu reaktivasi virus yang
sebelumnya dalam keadaan laten.
Penegakan diagnostik
Metode serologis; diagnosa infeksi maternal primer
dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dari
seronegatif menjadi seropositif (tampak adanya IgM
dan IgG anti CMV).
Kemungkinan infeksi CMV intrauterin bila didapatkan:
Oligohidramnion
Polihidramnion
Asites janin
Gangguan pertumbuhan janin
Mikrosefali
Ventrikulomegali serebral (hidrosefalus).
Penanganan
Terapi dan konseling
Terminasi kehamilan merupakan satu-satunya terapi
intervensi karena pengobatan dengan anti virus
(ganciclovir) tidak memberi hasil yang efektif serta
memuaskan.
Dengan demikian konseling, infeksi primer yang
terjadi pada umur kehamilan <20 minggu setelah
memperhatikan hasil diagnosis prenatal, dapat
dipertimbangkan terminasi kehamilan
Herpes
Herpes Simpleks Virus tipe 1 (Non
genital)
Infeksi HPV bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang
usia; remaja atau anak-anak yang belum aktif secara
seksual pun bisa terpapar virus ini.
HPV 6 dan HPV 11 adalah virus HPV yang menyebabkan
kutil kelamin. HPV 16 dan HPV 18 adalah virus HPV
yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan kanker
serviks.
Bisa menyerang wanita ataupun pria.
Ca Cerviks
Kanker leher rahim adalah kanker yang terdapat
pada serviks atau leher rahim, yaitu area bagian
bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan
vagina.
Etiologi: Umur (menikah <20 tahun), Paritas, Virus
HPV, Gonta ganti pasangan, Sosial ekonomi,
Merokok, Akdr (alat kontrasepsi dalam rahim/IUD),
Kebersihan daerah kewanitaan, Kontrasepsi
hormonal (pil, implant, injeksi 1 dan 3 bulan)
Stadium
Pencegahan
Skrinning awal; tes PAPs Smear atau Tes
IVA
Vaksin HPV