Anda di halaman 1dari 57

Refleksi Kasus

KEJANG DEMAM S
EDERHNA
Indah Purwaningrum (20204010113)
Diajukan kepada : dr. Chrisna Hendarwati, Sp. A
IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS ANAK
Nama Pasien : Anak BZB
No. RM : 00467268
Usia : 1 tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Alamat : Paten, Jurang, Rejowinangun, Magelang
IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ibu: Ny. W


Usia : 28 tahun
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga

Nama Ayah : Tn. G


Usia : 26 tahun
Pekerjaan: Wiraswasta
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara Alloanamnesis dengan Ibu pasien

• KELUHAN UTAMA
Kejang

• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasein mengalami kejang sejak beberapa menit sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan pasien didahului dengan demam. Ketika
demam, Ibu pasien memberi pasien paracetamol. Setelah diberikan paracetamol,
demam pasien menurun. ±2 jam setelah diberikan
paracetamol, pasien demam kembali. Karena demam kembali
muncul, Ibu pasien pergi ke apotek untuk membeli obat. Belum
sampai apotek, Ibu pasien ditelfon oleh keluarga di rumah jika pasien kejang dan
sedang dibawa ke IGD RSUD Tidar Magelang.
ANAMNESIS
Kejang pasien berlangsung <15 menit. Saat kejang, mulut pasien
seperti menggigit dan kaku pada kedua tangan dan kaki. Selain
kejang, pasien juga mengeluh batuk sejak ±2 minggu SMRS. Pasien
mengalami batuk berdahak, dahak berwarna putih.

• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU • RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat opname sebelumnya : - Riwayat kejang : -
Riwayat keluhan serupa sebelumnya : - Riwayat penyakit jantung : -
Riwayat kejang : - Riwayat penyakit DM : -
Riwayat infeksi system saraf pusat : - Riwayat hipertensi : -
Riwayat asma : -
Riwayat alergi : -
Riwayat trauma : -
Riwayat oprasi : -
ANAMNESIS
• RIWAYAT PERSONAL SOSIAL
Pasien merupakan anak tunggal. Pasien tinggal bersama ayah dan
ibunya.
Ayah bekerja sebagai wiraswasta dan Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Biaya pengobatan ditanggung dengan KIS
Kesan ekonomi : menengah kebawah
GENOGRAM
RIWAYAT KEHAMILAN
• RIWAYAT KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan : setiap bulan
Penyakit kehamilan : disangkal
Perdarahan selama kehamilan : disangkal
Obat selama kehmilan : tablet besi dan vitamin
Kesan : Riwayat pemeliharaan prenatal baik

• RIWAYAT PERSALINAN
Usia kehamilan ibu cukup bulan yaitu 38 minggu saat dalam
persalinan. Persalinan ditolong oleh dokter spesialis kandungan di RSUD
Tidar dan melahirkan secara section caesarea. Saat
lahir bayi langsung menangis.
RIWAYAT IMUNISASI
•0 bulan : HB0 (+)
•1 bulan : BCG, Polio 1 (+)
•2 bulan : DPT – HB – Hib 1, Polio 2 (+)
•3 bulan : DPT – HB – Hib 2, Polio 3 (+)
•4 bulan : DPT – HB – Hib 3, Polio 4 (+)
•9 bulan : Campak - Rubella belum
RIWAYAT PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
•Senyum : usia 2 bulan
•Miring : usia 3 bulan
•Tengkurap : usia 5 bulan
•Duduk dengan dibantu : usia 7 bulan
•Merangkak : usia 10 bulan
•Berdiri : usia 11 bulan
•Berjalan : usia 11 bulan
•Kesan : Perkembangan sesuai umur.
RIWAYAT GIZI
•ASI :  diberikan sejak lahir sampai sekarang
•Susu formula :  -
•Makanan Tambahan :  mulai sekitar usia 8 bulan
•Sekarang pada usia 1 tahun, pasien terus masih mengonsumsi ASI Bersama
MPASI
•Jenis Kelamin :  Laki – laki
• Berat Badan :  9,5 kg
• Tinggi badan :  76 cm
• Usia :  1 tahun
ANAMNESIS SISTEM
•Sistem SSP : Demam (+), kejang (-), nyeri kepala (-)
•Sistem kardiovaskuler : Berdebar-debar (-), sesak napas (-),

nyeri dada (-)


•Sistem respirasi           : Sesak napas (-), batuk (+), pilek(-)
•Sistem gastrointestinal : Muntah (-), nyeri perut (-), BAB Cair (-), makan
minum baik
•Sistem urogenital         : BAK lancar
•Sitem integumentum    : Tidak ada keluhan
•Sistem muskuloskeletal : Tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
KU : sedang, Compos Mentis GCS 15
TANDA VITAL
• Nadi : 110 x/menit, isi & tegangan cukup, teratur
• Suhu : 36,7◦C (axilla) dengan paracetamol
• Pernapasan : 28 x/menit  
• Saturasi : 98% tanpa O2
STATUS GIZI
• BB : 9,5 kg
• PB : 76 cm
Leher : ROM bebas, kaku otot
(-), limfonodi tidak membesar.
Kepala
Wajah : simetris (+), makrosefali(-)
Mata: conjungtiva anemis (-/-), sklera
Thoraks :
ikterik (-/-), nistagmus (-), RC +/+
Ins : Simetris (+), retraksi
RK +/+
dada (-), penggunaan otot
Pupil Isokor 2 mm/2mm
pernafasan (-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-)
Pal : Pengembangan paru &
Mulut: bibir pucat (-), lidah kotor (-),
vocal fremitus dbn
bicara pelo (-), gigi berlubang (+)
Per : Sonor
Telinga: sekret (-), hearing loss (-)
Aus : Pulmo : SDV +/+ , Rh
-/-, Wh -/-
Cor : S1 S2 Reguler, bising
Abdomen jantung (-)
Ins: tidak ada jejas, dan striae
Aus: bising usus (+) normal
Per: tympani(+) Ekstremitas
Pal: supel (+) nyeri tekan (-) Akral hangat (+/+), CRT
<2 detik, tidak ada
tremor
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10,6 g/dL 10,5-13,5

JUMLAH SEL DARAH


Leukosit 21,0 103/uL 6.0 – 18.0
Eritrosit 4,2 106/uL 3,20-4,80
Hematokrit 31,8 % 36,0-44,0
Angka Trombosit 358 103/uL 150 – 450

DIFF COUNT
PERSENTASE
0 % 1-0
Eosinofil
0 % 0-1
Basofil
39 % 40 - 75
Netrofil segment
51 % 20 - 45
Limfosit
9 % 2 – 10
Monosit

DIAMETER SEL/ SIZE


RDW - CV 13,8 % 11,7 – 14,4
RDW - SD 36,9 fL 36,4 – 46,3
P- LCR 21,2 % 9,3 – 27,9

CALCULATED
MCV 75,5 fL 76 – 96
MCH 25,2 pg 27,5 – 32,0
MCHC 33,3 g/dL 30,0 – 35,0
Pemeriksaaan Hasil Satuan Nilai Normal
Gula Darah Sewaktu 120 Mg/dL 70 - 140
Natrium 137 mEq/L 138-145
Kalium 4,60 mEq/L 3.4-4,7
Klorida 102 Mmol/L 98-106
URIN LENGKAP
HASIL RUJUKAN

MAKROSKOPIS
Warna Kuning Kuning Muda
Kekeruhan Jernih Jernih
KIMIA URIN
Berat Jenis 1.000 1.010-1.025
pH/keasaman 7,0 6,0-7,0
Glukosa Urin N Negatif
Protein Urin Negatif Negatif
Bilirubin Urin Negatif Negatif
Urobilinogen Normal Normal
Keton Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Lekosit Urin Negatif Negatif
URIN LENGKAP
HASIL RUJUKAN

MIKROSKOPIS
Lekosit 0-2/lpb 2-4
Eritrosit - 0-1
Epitel 0-2/lpb 1-3
Kristal NEG
Silinder NEG
Bakteri NEG
Lain – lain NEG
Finding :
Foto thorax AP view, posisi supine, simetris,
insprasi dan kondisi cukup. Hasil :
- Tampak bercak infiltrate di parahiler
dan paracardial bilateral terutama dextra
- Tak tampak penebalan pleural space
bilateral
- Kedua diafragma licin, tak mendatar
- Cor, CTR <0,6
- Sistema tulang yang tervisualisasi intak

- Conclusion : Gb. Bronkhopneumonia


DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
- Kejang Demam Sederhana
- Bacterial Infection
TATALAKSANA
TATALAKSANA
- Inf. KAEN 3A 12 tpm makro
- Inj. PCT 4X500 mg
- Inj. Diazepam 5mg k/p kejang
- Inj. Cefftriaxon 2x400 mg iv
- Lasal exp syr 3x2,5 ml
- Diazepam 3x1 ml
- Cek urin lengkap
- Nebul vestein 1gr 3x/hari
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan yang terjadi pada anak
berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan
suhu tubuh (suhu diatas 38 C dengan metode pengukuran suhu apapun) yang
tidak disebabkan oleh proses intrakranial
KLASIFIKASI
KEJANG DEMAM SEDERHANA
- Singkat (<15 menit)
- Bentuk kejang umum (tonik dan atau klonik)
- Tidak berulang dalam waktu 24 jam

KEJANG DEMAM KOMPLEKS


- Kejang lama (>15 menit) 
- Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang
umum didahului kejang parsial 
- Berulang atau lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam
STATUS EPILEPTIKUS
• Kejang yang berlangsung 30 menit atau lebih.
• Beberapa kejang yang berdurasi total 30 menit atau lebih
TANPA fase pulih sadar diantara kejang.
• Apapun sebabnya, demam atau tanpa demam.
ETIOLOGI
1. Simtomatis : penyebab diketahui
- Akut: infeksi, hipoksia, gangguan glukosa atau
keseimbangan elektrolit, trauma kepala, atau perdarahan.
- Remote, bila terdapat riwayat kelainan sebelumnya:
ensefalopati hipoksik-iskemik (EHI), trauma kepala, infeksi,
atau kelainan otak kongenital
- Kelainan neurologi progresif: tumor otak, kelainan metabolik, otoimun (contohnya
vaskulitis)
- Epilepsi
2. Idiopatik/kriptogenik: penyebab tidak dapat diketahui
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan cairan serebrospinal


dilakukan untuk menegakkan
atau menyingkirkan kemungkinan
meningitis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TATALAKSANA
1. Pengobatan fase akut.
2. Mencari dan mengobati penyebab.
3. Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam.
PROFILAKSIS

INTERMITTEN

REMITTEN
INTERMITTEN
- Diberikan saat kejang
- Kelainan neurologis berat, misalnya serebral palsi
- Berulang 4 kali atau lebih dalam setahun
- Usia <6 bulan
- Kejang terjadi pada suhu tubuh <39˚C
- Episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh
meningkat dengan cepat
REMITTEN
- Kejang fokal
- Kejang lama >15 menit
- Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya palsi serebral, hidrosefalus,
hemiparesis.
ANTIPIRETIK
- Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik
mengurangi risiko terjadinya kejang demam (level of evidence 1,
derajat rekomendasi A).
- Meskipun demikian, dokter neurologi anak di Indonesia sepakat
bahwa antipiretik tetap dapat diberikan.
EDUKASI
1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya mempunyai
prognosis baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang.
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang
kembali.
4. Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya
kejang memang efektif, tetapi harus diingat adanya efek samping obat
FAKTOR RISIKO KD BERULANG
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah
1. Riwayat kejang demam atau epilepsi dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius saat kejang
4. Interval waktu singkat antara awitan demam dengan
terjadinya kejang.
5. Apabila kejang demam pertama merupakan kejang demam kompleks.
Bila seluruh faktor tersebut di atas ada, kemungkinan
berulangnya kejang demam adalah 80%,
bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan berulangnya
kejang demam hanya 10-15%.
MENINGITIS BAKTERIALIS
Meningitis bakterialis adalah suatu peradangan selaput jaringan otak dan
medulla spinalis yang disebabkan oleh bakteri patogen.
Peradangan tersebut mengenai araknoid, piamater, dan cairan
serebrospinalis.

Etiologi :
- Usia 0-2 bulan: Streptococcus group B, Escherichia coli.
- Usia 2 bulan-5 tahun: Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitidis, Haemophillus influenzae.
- Usia diatas 5 tahun: Streptococcus pneumoniae, Neisseria
meningitidis.
ANAMNESIS
- Didahului infeksi pada saluran napas atas atau saluran cerna seperti
demam, batuk, pilek, diare, dan muntah.
- Gejala meningitis adalah demam, nyeri kepala, meningismus dengan
atau tanpa penurunan kesadaran, letargi, malaise, kejang, dan muntah
merupakan hal yang sangat sugestif meningitis tetapi tidak ada satu
gejala pun yang khas.
- Banyak gejala meningitis yang berkaitan dengan usia, misalnya anak
kurang dari 3 tahun jarang mengeluh nyeri kepala. Pada bayi gejala
hanya berupa demam, iritabel, letargi, malas minum, dan high pitched-cry.
PEMERIKSAAN FISIS
- Gangguan kesadaran dapat berupa penurunan kesadaran
atau iritabilitas.
- Dapat juga ditemukan ubun-ubun besar yang membonjol,
kaku kuduk, atau tanda rangsang meningeal lain (Bruzinski dan
Kernig), kejang, dan defisit neurologis fokal.
Tanda rangsang meningeal mungkin tidak ditemukan pada
anak berusia kurang dari 1 tahun.
- Dapat juga ditemukan tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakranial.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah perifer lengkap dan kultur darah
Pungsi lumbal
CT Scan atau MRI
EEG
TATA LAKSANA
- Terapi empiris
- Disesuikan dengan hasil biakan dan uji resistensi
TERAPI EMPIRIS

Jika sudah terdapat hasil kultur, pemberian antibiotik disesuaikan


dengan hasil kultur dan resistensi.
MENINGITIS TUBERKULOSIS

• Meningitis tuberkulosis adalah radang selaput otak yang


disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
• Angka kejadian jarang dibawah usia 3 bulan dan mulai
meningkat dalam 5 tahun pertama. Angka kejadian tertinggi
pada usia 6 bulan sampai 2 tahun
• Anak dengan meningitis tuberkulosis bila tidak diobati, akan meninggal
dalam waktu 3–5 minggu.
ANAMNESIS
• Riwayat demam yang lama/kronis, dapat pula berlangsung akut
• Kejang, deskripsi kejang (jenis, lama, frekuensi, interval) kesadaran
setelah kejang
• Penurunan kesadaran
• Penurunan berat badan (BB), anoreksia, muntah, sering batuk dan pilek
• Riwayat kontak dengan pasien tuberkulosis dewasa
• Riwayat imunisasi BCG
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah perifer lengkap, laju endap darah, dan gula darah
• Pungsi lumbal
• Pemeriksaan PCR, ELISA, dan latex particle agglutination
• CT Scan/MRI dengan kontras
• Foto rontgen dada
• Uji tuberculin
• EEG
Diagnosis pasti apabila ditemukan
M. Tuberculosis pada pemeriksaan
apus LCS/kultur
TATALAKSANA
PENCEGAHAN
Angka kejadian meningkat dengan meningkatnya
jumlah pasien tuberkulosis dewasa.
Imunisasi BCG dapat mencegah meningitis tuberkulosis. Faktor
risiko adalah malnutrisi, pemakaian kortikosteroid, keganasan, dan
infeksi HIV.
Insert Your Image

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai