Anda di halaman 1dari 6

Merawat Nasionalisme Milenial di Ruang Digital

Arman Kalean, M.Pd

Disampaikan pada FGD yang diselenggarakan Rumah Inspirasi dan Literasi Maluku, 30 September 2021.
79,04 Juta (2016) 22,46 Juta (2016)
800 Ribu (2019) 440an Ribu (2018) 4.169.118 (2021)
91,02 Juta (2019)
Nasionalisme Indonesia > 2000an

Imajinasi (Psikologis)
> 1960an Optimistis
Kesepakatan Bersama (Realitas) sebagai NKRI

Warisan Budaya (Sosiologis)


17 Agu 1945
Proses Integrasi
Perspektif Teologis 1859 Portugal beri
bagian Barat Timor
49 KMB, 61 Menlu
01 Jun 1945 Proklamasi
Aliran Filsafat Belanda soal status
ke Belanda,
Kemerdekaan Nugini Belanda
Pengaruh invasi
Jepang 42, Gabung
dibawah PBB,
Indonesia 76, dan
Komando Mandala 62,
28 Okt 1928 Referendum 99.
dan Pepera 69.
Pancasila
“Para Founding Fathers mencari berbagai
Sumpah
Pemuda
titik temu, di antaranya: Nilai Budaya,
Timeline Kolonisasi, Akar-akar persatuan
Kerajaan Tua. Penting untuk dicermati
dekrit Presiden 5 Juli 1959 bukan sebatas
manuver politik Bung Karno.”
Gambar: Gerd Altmann dari Pixabay (KronologiID)

“Tugas yang berat ada di pundak


Milenial, memainkan peran
menjaga optimistis Gen X dan
menghindari pesimistis Gen Z.”
Ideologi (?)

Sejarah (?)

Pancasila (?)

Generasi X (?)

Generasi Z (?)

 Kultur Fanpage, Grup, Beranda

 Struktur Video pendek

 Alternatif Flyer, Video lipsync

“Milenial harus Kaya Literatur tapi selektif, berlatih mendekati Sintopikal, Cakap Digital, Creative thinking,
Asertif, Tauladan, Emosional yang baik, Moral-Spiritual yang baik, Bela Negara, bukan Kaum Rebahan,
Moderasi Beragama, Merdeka dalam Belajar, Tidak Alergi dengan Kekuasaan, Tidak Alergi dengan Kaum
Marhaen, menerapkan Local wisdom, dan kalau masih jomblo HARUS SEGERA MENIKAH.
 Lihat proses dari para Influencer
 Lihat berbagai tutorial
 Manfaatkan yang efektif, efisien, dan praktis
 Manfaatkan potensi sesuai jenis Media Sosial
“Tantangan terbesar
dalam merawat
Nasionalisme Milenial di
Ruang Digital adalah
memahami Gen X dan
Gen Z secara
komprehensif seiring
perubahan realitas
(Akses TIK, Dunia Kerja
dan Individualis)”
THANKS

Anda mungkin juga menyukai