Anda di halaman 1dari 21

Kedatangan Islam Di

Indonesia
Kelompok 10
Kedatangan Islam Di Indonesia

Sejak zaman prasejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal


sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas.
Sejak awal abad Masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan
perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di
daratan asia tenggara.Pedagang-pedagang muslim asal Arab, Persia,
dan India juga ada yang sampai ke kepulauan Indonesia untuk
berdagang sejak abad ke-7 M.
Kedatangan Islam Di Indonesia

Menurut J.C. van Leur, berdasarkan berbagai cerita perjalanan dapat


diperkirakan bahwa sejak 674 M ada koloni-koloni arab di barat
laut sumatera, yaitu di Barus. Perkembangan pelayaran dan
perdagangan yang bersifat internasional antar negeri di Asia bagian
barat dan timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan islam di
bawah Bani Umayyah dibagian barat dan kerajaan cina zaman
dinasti Tang di asia bagian timur serta kerajaan sriwijaya di Asia
tenggara.
Fase perkembangan di Indonesia

1. Singgahnya pedagang-pedagang islam di Pelabuhan Nusantara.


2. Adanya komunitas-komunitas islam di beberapa daerah
kepulauan Indonesia.
3. Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam.
Kondisi dan situasi Politik
Kerajaan-kerajaan di
Indonesia
Kondisi dan situasi Politik
Kerajaan-kerajaan di Indonesia
Cikal bakal kekuasaan islam telah dirintis pada periode abad 7-
8 M. pada periode ini para pedagang dan mubalig muslim
membentuk komunitas-komunitas islam. Masuknya islam ke
daerah-daerah Indonesia tidak dalam waktu yang bersamaan.
Disamping itu, keadaan politik social budaya daerah-daerah
Ketika didatangi islam juga berlainan.
Kondisi dan situasi Politik
Kerajaan-kerajaan di Indonesia

Keterlibatan orang-orang islam dalam bidang politik baru


terlihat pada abad ke-9 M. Ketika mereka terlibat dalam
pemberontakan petani-petani cina terhadap kekuasaan
T’ang pada masa pemerintahan kaisar Hi-Tsung (878-889
M). Akibat pemberontakan itu banyak yang lari ke kedah,
yaitu wilayah yang masuk kekuasaan sriwijaya. Dan pada
saat itu kerajaan sriwijaya memang melindungi orang-
orang muslim di wilayahnya.
Kondisi dan situasi Politik
Kerajaan-kerajaan di Indonesia

Kemajuan politik dan ekonomi srwijaya berlangsung


sampai abad ke-12 M. Pada Akhir abad ke-12 M, kerajaan
ini mulai memasuki masa kemundurannya. Untuk
mempertahankan posisi ekonominya, kerajaan sriwijya
membuat peraturan cukai yang lebih berat bagi kapal-
kapal dagang yang singgah ke pelabuhannya. Akan tetapi
usaha tersebut tidak mendatangkan keuntungan.
Kondisi dan situasi Politik
Kerajaan-kerajaan di Indonesia
Kelemahan sriwijaya dimanfaatkan pula oleh pedagang-pedagang
muslim untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan politik dan
perdagangan. Mereka mendukung daerah-daerah yang muncul dan
daerah yang menyatakan diri sebagai kerajaan bercorak islam, yaitu
kerajaan Samudera Pasai di pesisir timur laut Aceh. Daerah ini
sudah disinggahi pedagang muslim sejak abad 7-8 M. proses
islamisasi terjadi sejak abad tersebut. Kerajaan tersebut berkembang
baik dalam bidang politik dan perdagangan.
Munculnya Pemukiman Muslim
di Kota-Kota Pesisir
Munculnya Pemukiman Muslim di
Kota-Kota Pesisir

Setelah kerajaan islam tersebut berdiri, perkembangan masyarakat


muslim di Malaka semakin meluas. Pada abad ke 15 M, di daerah ini
lahir kerajaan islam kedua di Asia Tenggara. Kerajaan ini dapat
mengambil alih dominasi pelayaran dan perdagangan dari Samudra
Pasai. Setelah Malaka jatuh ke tangan portugis, mata rantai penting
pelayaran beralih ke Aceh, kerajaan islam yang melanjutkan kejayaan
samudera pasai. Dari sini proses islamisasi di kepulauan nusantara
berlangsung lebih cepat dari sebelumnya.
Munculnya Pemukiman Muslim di
Kota-Kota Pesisir
Untuk menghindari gangguan dari portugis yang menguasai
malaka, maka untuk sementara waktu kapal-kapal memilih
menulusuri bagian pantai Barat Sumatera. Aceh kemudian berusaha
melebarkan kekuasaannya ke selatan sampai pariaman dan tiku.
Dari pantai sumatera, kapal-kapal memasuki selat sunda menuju
Pelabuhan di utara jawa.
Munculnya Pemukiman Muslim di
Kota-Kota Pesisir

Sementara itu, di Jawa proses islamisasi sudah berlangsung sejak


abad ke 11 M. Berita tentang islam di jawa pada abad ke 11 dan 12
M memang masih sangat langka. Akan tetapi sejak akhir abad ke 13
M Ketika majapahit mencapai puncak kebesarannya, bukti-bukti
adanya proses islamisasi sudah banyak, dengan ditemukannya
beberapa puluhan nisan kubur di Troloyo, Trowulan, dan Gresik.
Munculnya Pemukiman Muslim di
Kota-Kota Pesisir

Perkembangan islam di pulau jawa bersamaan waktunya dengan


melemahnya posisi raja majapahit. Hal itu memberi peluang kepada
raja-raja islam pesisir untuk membangun pusat kekuasaan
independent. Dibawah bimbingan spritiual sunan kudus. Demak
pun berhasil menggantikan majapahit sebagai kraton pusat.
Munculnya Pemukiman Muslim di
Kota-Kota Pesisir
Pengaruh masuknya islam ke Indonesia bagian timur, khususnya
daerah maluku tidak dapat dipisahkan dari jalur perdagangan yang
terbentang pada pusat lalu lintas pelayaran internasional di Malaka,
Jawa dan Maluku. Menurut tradisi setempat, sejak abad ke 14 M
islam telah datang ke daerah maluku. Hal ini menunjukkan bahwa
di ternate sduah ada masyarakat islam sebelum rajanya masuk
islam.
Munculnya Pemukiman Muslim di
Kota-Kota Pesisir

Kalimantan timur pertama kali diislamkan oleh Datuk Ri Bandang


dan Tunggang Parangan. Kedua mubalig itu datang ke kutai dan
proses islamisasi di kutai serta daerah sekitarnya diperkirakan
terjadi sekitar tahun 1575.
Munculnya Pemukiman Muslim di
Kota-Kota Pesisir

Sulawesi terutama bagian selatan, sejak abad ke 15 M sudah


didatangi oleh pedagang Muslim. Pada awal abad ke 16 M, di
Sulawesi banyak sekali kerajaan yang masih menyembah berhala.
Akan tetapi pada abad ke 16 M di daerah Gowa telah terdapat
masyarakat muslim.
Saluran dan cara
cara islamisasi di
Indonesia
Saluran dan cara cara islamisasi di
Indonesia
• Saluran Perdagangan

Pada taraf permulaan, saluran islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu lintas perdagangan pada abad
ke-7 hingga ke-16 M membuat pedagang muslim turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri
bagian barat, timur, dan tenggara. Saluran islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan.

• Saluran Perkawinan

Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status social yang lebih baik daripada kebanyakan
pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-
saudagar itu. Sebelum kawin mereka diislamkan. Setelah mempunyai keturunan dan lingkungan semakin
meluas, akhirnya timbul kampung,daerah dan kerajaan muslim.
Saluran dan cara cara islamisasi di
Indonesia
• Saluran Tasawuf

Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal-soal magis dan mampu menyembuhkan.
Di antara mereka ada juga yang mengawini putri bangsawan setempat. Dengan tasawuf bentuk islam yang
diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
yang menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.

• Saluran pendidikan

Islamisasi juga dilakukan melalui Pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh
guru agama, kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon umalam, guru agama dan kiai
mendapatkan Pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung halaman dan
berdakwah ke tempat tertentu mengajarkan islam.
Saluran dan cara cara islamisasi di
Indonesia
• Saluran kesenian

Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukkan wayang. Dikatakan, sunan
kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Sebagian besar cerita wayang masih
dipetik dari cerita Mahabharata dan Ramayana. Tetapi didalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama
pahlawan islam. Kesenian lain yang dijadikan alat islamisasi adalah sastra (hikayat, babad, dan
sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.

• Saluran politik

Di maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya memeluk islam. Pengaruh
politik raja sangat membantu tersebarnya islam di daerah ini. Di samping itu, baik di sumatera dan jawa
maupun Indonesia timur, demi kepentingan politik kerajaan islam memerangi kerajaan non-islam.
Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan islam untuk masuk
islam.

Anda mungkin juga menyukai