Anda di halaman 1dari 67

COMMON

SPORT INJURY

Edi Mustamsir
Sport Medicine Section
Orthopaedic and Traumatology Department
Saiful Anwar General Hospital
PKB Ortho, 28th May
2011
Sport Injuries

• All athlete
• Professional,
amateur or
recreational
athletes
Penyebab Cedera
Olahraga
Penyebab Intrinsik & Ekstrinsk
Intrinsik
• Umur Ekstrinsik

• Sex •Peralatan

• Anatomi yang abnormal •Kondisi lapangan

• Cedera sebelumnya •External force

• Flexibilitas •Iklim/cuaca

• Kebugaran •Warm up/stretching

• Penyakit sistemik •Training errors

• Psikologis
To stretch or not to stretch
• Flexibility ↓ → stretch

• Hypermobile →
stabilizing exercise

• No evidence to support
stretching prior to exercise

• Warming up can reduce


incidence of sprains
Cedera Olahraga

Pencegahan lebih baik


daripada pengobatan
Tips untuk
pencegahan
cedera olahraga
Pastikan anda fit untuk aktivitas
tsb

• Berpartisipasi dalam
kegiatan OR hanya
bila anda merasa fit
dan sehat
• Anda tidak sedang
cedera
Gunakan tehnik yang benar
• Tehnik yang salah dapat
mengakibatkan cedera
• Misal : tehnik melempar
yang salah pada lempar
lembing dapat
menyebabkan cedera
bahu
Bermainlah pada level yang
sesuai
• Kelompok umur yang
sesuai
• Bermainlah dalam tim
yang level
kemampuannya
sebanding dengan anda
Pahami dan patuhi aturan
• Peraturan dibuat untuk
melindungi atlit
• Dengarkan dan patuhi
keputusan wasit
mengurangi resiko
cedera
Gunakan perlengkapan OR yang
tepat

• Gunakan pelindung yang


diperlukan (helm, knee
guard, shin pad, pelindung
mulut)
• Gunakan sepatu, pakaian
yang sesuai
Pastikan peralatan anda dalam
kondisi baik

• Alat yang rusak dan tidak berfungsi dengan


baik dapat membahayakan anda dan orang
lain
Perhatikan bahaya yang mungkin ada
di arena permainan

• Pecahan kaca, lantai yang basah, kondisi


lapangan dapat membahayakan pemain
• Kondisi cuaca (hujan, gelap) harus diperhatikan
Warm up & Cool
down
• Warming up/pemanasan yang
tepat dapat mencegah cedera
seperti sprain dan strain
• Cooling down yang benar juga
dapat mencegah kekakuan sendi
dan rasa nyeri serta
mempercepat fase pemulihan
Cedera Olahraga
• Kepala
• Thorax
• Abdomen
• Muskuloskeletal → paling
sering
Muskuloskeletal
• Tulang
• Tulang rawan
• Sendi
• Otot dan tendon
• Ligamen
• Bursa
• Saraf
Cedera Olahraga
• Akut
• Terjadi mendadak, misal : sprain, strain,
fraktur, ruptur tendon
• Kronis / Overuse
• Timbul perlahan-lahan, trauma ringan yg tjd
berulang kali, secara gradual menimbulkan
kerusakan struktur, aktivitas berulang
Cedera olahraga akut
Organ Jenis cedera
Tulang Fraktur
Tulang rawan Cedera chondral/osteochondral
Sendi Dislokasi/subluksasi
Ligamen Sprain, ruptur
Strain, contusio, cramp,
Otot
sindroma kompartemen akut
Tendon Ruptur (partial/total)
Saraf Lesi saraf
Cedera olahraga kronis
Organ Jenis cedera
Tulang Stress fracture, apophysitis
Tulang rawan Fibrilasi, chondromalacia dll
Sendi Synovitis, osteoarthritis
Ligamen Inflamasi
Chronic compartment
Otot syndrome,
fibrosis otot
Tendon Tenosynovitis, tendinitis
Saraf Penjepitan saraf
Cedera
Olahraga
Akut
TULANG
FRAKTUR
• Putusnya kontinuitas tulang
• Tertutup atau terbuka
• Trauma langsung atau tidak
langsung
Fraktur - Diagnosis
• Klinis
• Deformitas, krepitasi,
false movement,
nyeri
• Radiologis :
• 2 sendi
• 2 proyeksi
Fraktur - Terapi
• Penatalaksanaan awal : imobilisasi
• Bidai, sling
• Penatalaksanaan definitif
• Setelah diagnosa ditegakkan
• Reposisi dan imobilisasi dengan gips
atau pembedahan
• Rehabilitasi
Fraktur - Terapi
Dislokasi / Subluksasi
• Dislokasi : hilangnya kontak antara 2
tulang yang berartikulasi pada sendi
• Subluksasi : masih ada sebagian kontak
antara 2 permukaan tulang yang
berartikulasi
• Merupakan kondisi ‘emergency’
Dislokasi / Subluksasi

Dislokasi Subluksasi
Dislokasi & Subluksasi
Penatalaksanaan
• Pertolongan awal
• Imobilisasi sesuai posisi
ditemukan
• Pertolongan definitif
• Reposisi, umumnya dengan
pembiusan
Tulang rawan sendi
(Articular Cartilage)
Lesi tulang rawan sendi

• Dapat rusak karena trauma


• Diagnosis kadang sulit
• Foto seringkali normal
• Dx baru ditegakkan setelah
terjadi nyeri sendi kronis
dan edema
Lesi tulang rawan sendi
• Tulang rawan sendi
avaskuler
penyembuhan spontan
tidak dapat terjadi
• Dapat terjadi pada
setiap trauma pada
sendi
• Bila dibiarkan
osteoarthritis dini
nyeri sendi
Lesi tulang rawan sendi
Diagnosis
• Klinis : tidak
mudah, gejala
dapat seperti
sprain biasa
• MRI
• Arthroscopy
Lesi tulang rawan sendi
Terapi
• Avaskuler, lesi tidak dapat menutup
dengan sendirinya
• Perlu bantuan dari sel-2 di tulang
subchondral untuk merangsang
tumbuhnya tulang rawan
• Macam terapi : drilling/microfracture,
osteochondral graft, autologous
chondrocyte implantation, dll
Lesi tulang rawan sendi
Terapi

Microfracture

Autologous chondrocyte
implantation
Osteochondral graft/mosaic plasty
Ligamen
LIGAMEN

• Menghubungkan tulang dengan


tulang
• Mempertahankan stabilitas sendi
• Ruptur : parsial s/d total
• Sering pada lutut dan ankle
Ligamen
• Lesi ligamen → instability

• Instability dalam waktu


slip
lama → kerusakan tulang
rawan sendi dan struktur
sendi lain →
osteoarthritis dini → nyeri
kronis
Lesi Ligamen
Diagnosis
• Klinis : instability
• Radiologis :
Lesi ACL
• Foto polos :
tidak kelihatan
• Magnetic
Resonance
Imaging (MRI)
Lesi Ligamen - Terapi

• Terapi awal (untuk lesi ligamen, otot dan


jaringan lunak lain) : RICE
• Terapi definitif :
• Setelah diagnosa ditegakkan
• Tergantung derajat dan lokasi lesi
RICE
• R est
• I ce
• C ompression
• E levation
Lesi ligamen - Terapi

• Robekan parsial : konservatif

• Robekan total : umumnya operasi

• Sebagian robekan bisa dijahit kembali

• Sebagian lagi tidak bisa dijahit, misal :

• Robekan ligamen lutut

• Kejadian sudah lama


Lesi ligamen
Terapi
• Pada lutut : rekonstruksi
dengan mensubstitusi
ligamen yang robek
dengan tendon
• Operasi dengan ‘open
surgery’ atau ‘arthroscopy’
• Rehabilitasi pasca operasi
Lesi ligamen - Terapi

Ruptur ACL lutut


& rekonstruksinya
Meniskus
• Jaringan fibrokartilago
berbentuk bulan sabit
antara femur dan tibia
• Medial dan lateral
• Meningkatkan
Menisku
kongruitas dan stabilitas
sendi s
Robekan meniskus
• Karena trauma atau degeneratif

• Dapat terjadi bersamaan dengan lesi


ligamen lutut

• Diagnosis :

• klinis : bengkak, locking knee

• radiologis (MRI)

• arthroscopy (gold standard)


Robekan Meniskus

Arthroscopy
Robekan meniskus

MRI - robekan
meniskus
Robekan
• Meniskus
Umumnya memerlukan
- Terapi
arthroscopy
• Jenis terapi tergantung
lokasi robekan
• Daerah avaskuler : partial
meniscectomy
• Daerah vaskuler : repair
meniskus
Otot &
Tendon
Jenis Cedera Otot
• Robekan / strain
• Kontusio otot
• Kram (cramps)
Robekan Otot / Strain
• Robekan otot umumnya
dapat dicegah

• Robekan parsial s/d total

• Otot yang sering cedera :


hamstring, quadricep,
gastrocnemius

• Umumnya terjadi pada


akselerasi/deselarasi
mendadak
Robekan Otot -
Diagnosis
• Klinis : nyeri, pembengkakan,
kekuatan otot menurun
• Radiologis : MRI
Robekan Otot - Terapi
• Terapi awal : RICE

• Robekan parsial : konservatif

• fisioterapi : massage, stretching,


latihan penguatan otot
• electrotherapy dll

• Robekan total : mungkin perlu


pembedahan
Kram (Cramps)
• Kontraksi otot mendadak, nyeri
• Lokasi yang paling sering : betis
• Penyebab : banyak teori
• Gangguan pada saraf pusat & perifer dan otot
bergaris
• dehidrasi

• ketidakseimbangan elektrolit

• intake karbohidrat yang kurang

• otot yang sangat tegang


Kram
Pencegahan dan Terapi
TENDON
• Menghubungkan otot
dengan tulang

• Tendon yang sering robek :


achiles dan supraspinatus

• Robekan tendon :
mengganggu fungsi

• Diagnosis : klinis dan


radiologi (MRI)
Robekan Tendon - Terapi

• Ruptur tendon akut :


perlu pembedahan
• Imobilisasi
• Rehabilitasi paska
pembedahan
OLAHRAGA
KRONIS
(OVERUSE)
Overuse injury
Penyebab
• Beban latihan yang berlebihan
• Tehnik yang salah, perubahan tehnik
latihan
• Postur yang salah
• Malalignment (misal genu varus/valgus
dll)
• Peralatan yang salah : raket, sepatu dll.
• Kombinasi faktor2 diatas
Overuse injury
Diagnosis
• Tidak mudah
• Anamnesa yang detail
• Pemeriksaan klinis yang
teliti
Overuse injury
Tulang - Stress Fracture

• Sering didapatkan, misal pada pelari

• Microfracture pada tulang akibat


pembebanan yang repetitif
• Dapat terjadi pada semua tulang, tergantung
jenis aktivitas/olahraga
Stress Fracture
Diagnosis
• Umumnya diagnosis berdasarkan
gambaran klinis
• Nyeri lokal dan nyeri tekan pada
tempat fraktur
• X-ray : tidak selalu kelihatan jelas,
reaksi periosteal
• Scintigraphy (radioisotop bone
scan) : lebih sensitif
Stress Fracture
Terapi
• Hindari aktivitas yang memicu
timbulnya keluhan
• Pengurangan aktivitas selama +
6 minggu
• Kembali ke aktivitas olahraga
secara bertahap
Overuse Injury - Tendon
• Termasuk yang paling
sering mengalami overuse
• Contoh : achiles tendinitis,
patella tendinitis
• Tendinosis, tendinitis,
tenosynovitis/tenovaginitis
• Diagnosis : klinis, nyeri
pada tendon yang
mengalami cedera dan Tendinitis patella
pada gerakan tendon ybs (jumper’s knee)
Overuse injury
Tendon - Terapi
• Konservatif : rest, obat-an
(NSAID), injeksi steroid lokal,
fisioterapi
• Operatif : bila terapi konservatif
gagal
Ringkasan
• Cedera muskuloskeletal akibat olahraga
dapat merupakan cedera akut maupun
kronis
• Pencegahan lebih penting daripada
pengobatan
• Diagnosis yang tepat akan menentukan
terapi yang diberikan
Ringkasan
• Terapi yang tepat akan memungkinkan atlit
dapat kembali ke aktivitas olahraga semula
• Keterlambatan penanganan dan terapi
yang tidak tepat dapat membahayakan
karir atlit
• Terapi : konservatif dan operatif
• Minimal invasive surgery
• Penanganan cedera olahraga : kerja team
antara pemain, pelatih, dokter olehraga,
ahli gizi, fisioterapi, dll
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai