Anda di halaman 1dari 30

HIDUNG

kelompok 5
• Ketua : Nasyarudin.s
• Anggota :
- Maria Fransiska
- Endang Tutiyani
– Suryati
– Wensislaus Irawady p
– Hepi Tamala Susanti
– Iin Parlina
PENGERTIAN HIDUNG

1. Hidung adalah : Organ penciuman yang terletak


ditengah-tengah wajah
2. Penyakit hidung yang sering terjadi pada masyarakat
umum
• Sinusitis
• Epistakis
SINUSITIS
SINUS
• Sinus adalah rongga udara yang terdapat pada bagian
padat dari tulang tengkorak disekitar wajah terhubung
dengan hidung.

• Terdiri dari 4 pasang :


1.Sinus Maksilaris
2. Sinus Ethmoid
3. Sinus Frontal
4. Sinus Sphenoid
FUNGSI SINUS
• Menghangatkan dan menjaga kelembabapan udara yang
di hirup
• Memberikan Resonansi suara
• Melindungi dari trauma
• Meringkankan berat tengkorak
• Berperan dalam pertahanan tubuh
Apakah sinus sitis itu ?

 Sinusitis adalah peradangan yang terjadi pada rongga


sinus
Apa penyebab sinusitis ?
• Sinusitis dapat terjadi bila terdapat ganguan
pengaliran udara dari dan kerongga sinus serta
adanya ganguan peneluaran cairn mukus

• Infeksi, non infeksi ( alergi,kelainan anatomi )


Pengertian sinusitis
• Sinusitis sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Sinusitis Akut : Gejala dirasakan selama 2-6 minggu
2. sinusitis kronis : biasanya gejala dirasakan lebih dari 8
minggu
Apa saja gejala sinusitis
• Sakit kepala
• Nyeri pada daerah wajah
• Demam
• Perubahan warna pada
ingus
• Nafas berbau
• Nyeri menelan
• Batuk
PENGOBATAN SINUSITIS
• Pengobatan yang bisa dilakukan :
 Suntikan Alergi
 Menghindari mencetus alergi
 Semprotan hidung yang mengandung bengkak di rongga sinus ,terutama karena adanya
olip ataupun alergi

• Antibiotik dapat diberikan apabila terjadi hal-hal berikut ini :


 Anak dengan kondisi pilek biasanya didertai dengan batuk yang tidak kunjung membaik
setelah 2-3 minggu
 Demam dengan suhu tubuh lebih dari 39 drajat
 adanya bengkak yang parah di area sekitar mata
 Sakit kepala atau sakit di daerah wajah
CARA MENCEGAH SINUSITIS
 Jangan sampai terkena infeksi salur napas
 Rajin-rajin cuci tangan karena tindakan sederhana ini terbukti efektif dalam
mengurangi risiko tertular penyakit salur pernafasan,selain itu sedapat
mungkin menghindari kontak erat dengan mereka yang sedang terkena
batuk pilek
 Bila anda memakai AC sering-seringlah membersihkan penyaring agar
debu,jamur dan berbagai substansi yang mungkin dapat mencetuskan alergi
dapat mengurangi (walau tak mungkin dihilangkan seluruhnya).
 Tingkat daya tahan tubuh dengan cukup istirahat dan konsumsi makanan
dan minuman yang memiliki nilai nutrisi baik. selain itu jangan lupa untuk
minum air dalam jumlah yang cukup. kegiatan minum ini sering kali
dilupakan orang padahal air yang sehat merupakan salah satu sumber
utama kesehatan tubuh kita.
EPISTAKSIS
PENDAHULUAN
• Hidung merupakan salah satu organ pelindung tubuh
terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan
• Banyak dijemput sehari-hari baik pada anak maupun usia
lanjut
• Epistakis seringkali merupakan gejala atau manifestasi
penyakit lain.
DEFINISI
• Pendarahan akut yang berasal dari lubang
hidung,ronga hidung atau nasofaring,epistaksis bukan
suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu kalainan
yang hampir 90% dapat berhenti sendiri
Etiologi
• Lokal : • Sistemik :
1. Trauma 1. Kelainan darah
2. Infeksi lokal 2. Gangguan hormonal
3. Neoplasma 3. Alkoholisme
PATOFISIOLOGI
Epistaksis anterior Epistaksis posterior
Diaknosis
1. Gejala Klinik
 Didapati adanya perdarahan dari lubang hidung berwarna merah
terang
Adanya riwayat penyebab lokal dan sistemik seperti yang telah
disebutkan
Pasien biasa tampak pucat akibat anemia yang disebabkan oleh
kehilangan darah yang banyak
Pemeriksaan Fisik

Pengukuran Tekanan darah


Rinoskopi Anterior
 Vestibulum mokosa hidung septum nasi,donding lentera
hidung dan konkha inferior harus diperiksa dengan cermat
 Rinoskopi posterior
 Pemeriksaan nasofaring dengan rinoskopi posterior penting
pada pasien dengan epistaksis berulang dan sekret hidung
Pemeriksaan
Penunjang

Endoskopi
Rotgen sinus dan
CT-Scan Atau MRI hidung
PANATALAKSANAAN
• Prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis yaitu :

Memperbaiki Menghentikan
keadaan pendarahan
umum

Mencegah
Mencegah
berulangnya
komplikasi
epistaksis
 Tentukan sumber pendarahan

• Pasang tampon anterior dengan andrenalin 1/10.000 dan lidocain/pantocain 2%


• Tanpon dibiarkan selama 3-5 menit ,evaluasi lokasi pendarahan
• Pendarahan Anterior
Epistaktis
• duduk dengan kepala ditegakan,
ringan pada
• cupin hidung ditekan ke arah septum selama beberapa menit.
anak

• gulugan kapas yang telah dibasahi dengan anestetik lokal dan dekongestan lalu dimasukan
Pendarahan
dengan hati-hati kedalam hidung.
anterior
• bila pendarahan tidak berhenti , pemasangantampon diulang

• tempat asal pendarahan dikaustik dengan larutan nitras argenti 20-30% / asam
Bila sumber
triklorasetat 10 %
telah terlihat
• elektrokauter

Pendarahan
masih terus • tampon anterior
berlangsung • tampon rol anterior
Pendarahan Posterior
• Tampon Bellocq
Pendarahan Posterior . . . Cont’d
• Obat-obat hemostaik tidak terlalu Efektif
• Ligasi Arteri untuk epistaksis yang berat dimana
tidak dapat diatasi dengan tampon posterior
Medikamentosa
• selama pemasangan tampon (3-4 hari) kenyamanan
pasien akan tergangu
pemberian sedatif dan analgesik
• pertimbangan untuk pembeian antibiotik broad
spektrum
untuk mencegah terjadinya komplekasi akibat kuman
patogen selama pemasangan tampon
 Tampon Anterior
• Sinustitis
Komplikasi • air mata yang berdarah (Bloody tears)
akibat • Septikemia
pemasangan  Tampon Posterior
tampon • Otitis media
• Haemotympanum
• laserasi palatum mole dan sudut bibir
Komplikasi akibat epistaksis

• Syok
• Anemia
Kesimpulan
• Bila pada cedera hidung ada gang penghidu apa yang
perlu dilakuakan
• follow up selama penatalaksana epistaksis

Anda mungkin juga menyukai