Anda di halaman 1dari 19

Bagian III

Modul ke Informasi dan Temuan Kasus

04
PT Utama Milk Industry & Trading Company, Tbk

1. Informasi Umum PT Utama Milk Industry & Trading Company, Tbk


2. Informasi Umum Kantor Akuntan Publik
3. Kasus-Kasus
Fakultas 4. Materi Kasus 4 Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
Ekonomi dan Bisnis

Oleh :
Program Studi
Rini Susiani, S.E., M.Ak., Ak., CA
S1 Akuntansi Radhi Abdul Halim, SE., M.M., Ak., CA
Finisha Adisty, S.E., Ak., M.Ak.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Informasi Umum PT Utama Milk Industry
& Trading Company, Tbk
Berikut ini adalah berbagai informasi, temuan/kasus yang diperoleh Auditor
mulai dari penerimaan proposal penawaran audit dan selama proses audit
atas laporan PT. UTAMA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. tahun
buku 2018. Untuk Kasus 1 s.d. 4 masih merupakan permasalahan dalam
tahapan awal audit. Selanjutnya Kasus 5 s.d. 12 merupakan kasus terkait
dengan audit lapangan yang dilakukan.
Informasi Umum PT Utama Milk Industry
& Trading Company, Tbk
PT UTAMA MILK Industry & Trading Company, Tbk. merupakan salah satu perusahaan
yang telah melakukan penawaran umum saham perseroan sejak tahun 1999. Pada awal
bulan Januari 2019 Tuan Ghifari Surya atmadja selaku Komisaris utama PT UTAMA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY, Tbk. (PT GITC, Tbk.) telah menghubungi Bapak
Fachridwan selaku Managing Partner KAP. Soesilo dan Rekan untuk meminta jasa audit
laporan perusahaan tersebut untuk periode akuntansi tahun 2018. Tahun buku
sebelumnya, laporan keuangan perseroan diaudit oleh Kantor Akuntan Zahra, Syifa dan
Rekan. Alasan perlunya pergantian auditor, menurut Presiden Komisaris Perseroan, Kantor
Akuntan tersebut telah mengaudit laporan keuangan perseroan selama 3 tahun berturut-
turut dan para pemegang saham mengusulkan agar tahun buku 2018 dilakukan pergantian
auditor guna menjaga indepensi. Laporan keuangan yang telah dibuat oleh calon klien terdiri
dari:
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba-Rugi Komprehensif
3. Laporan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
6. Pernyataan dari pihak perusahaan mengenai tanggung jawab atas laporan keuangan.
Informasi Umum PT Utama Milk Industry
& Trading Company, Tbk
Berdasarkan permintaan tersebut, Tuan Fachridwan tidak langsung
menyanggupi atau menerima penugasan yang dimaksud, tapi minta waktu
beberapa hari untuk mempertimbangkan penerimaan tugas yang disampaikan
oleh Tuan GHIFARI.

Berdasarkan hasil komunikasi dengan Kantor Akuntan Zahra, Syifa dan


Rekan. (KAP terdahulu) diperoleh informasi bahwa praktik akuntansi dan
keuangan yang dijalankan oleh klien masih sehat. Walaupun ada
ketidakwajaran tetapi tidak terlalu berpengaruh pada laporan keuangan secara
keseluruhan. Tingkat kepercayaan pihak kreditur (Bank dan Pihak ke-3 lainnya)
terhadap perusahaan ini masih tinggi. Jawaban auditor terdahulu tersebut
sebenarnya terbatas dan kurang lengkap berhubung keterbatasan waktu dari
tim KAP terdahulu yang sedang mengerjakan audit di perusahaan lain.
Informasi Umum PT Utama Milk Industry
& Trading Company, Tbk
Secara tidak sengaja diperoleh informasi dari pihak ke-3 yang merasa
dikecewakan oleh perusahaan ini, yaitu bahwa transaksi-transaksi dengan
debitur yang punya hubungan istimewa/pihak-pihak berelasi, sepertinya banyak
ketidakwajaran. Hubungan dengan pihak-pihak berelasi di sini adalah bahwa PT
UMITC, Tbk. merupakan pemegang saham mayoritas pada perusahaan tertentu.
Walaupun menurut kebijakan PT UMITC, Tbk. debitur yang mempunyai
hubungan pihak berelasi diperlakukan sama seperti debitur lainnya, tetapi
disinyalir banyak transaksi penjualan antara ke dua belah pihak tersebut yang
tidak dicatat dan dilaporkan.

Selain itu, dari data di BEI, sebagai perusahaan yang telah Go Public, harga
saham PT UMITC, Tbk. ini mengalami banyak kemerosotan selama 2018,
penurunan harga sahamnya pernah sampai menembus batas 1250 point.
Informasi Umum Kantor Akuntan Publik
Informasi Umum Kantor Akuntan Publik
KAP Soesilo dan Rekan memiliki 2 orang partner lain selain dari Tuan
Fachridwan sendiri, yakni Bapak Widodo yang merupakan signing partner dan
Ibu Dewanti yang merupakan partner di bagian marketing, tetapi tidak memiliki
hak menandatangani audit report. Struktur organisasi dalam KAP Soesilo dan
Rekan mencakup manager tim audit dan manager tim atestasi dan pajak,
kemudian terdapat 4 orang supervisor dan beberapa staf yang senior maupun
junior. Sebetulnya pada masa ini KAP masih kekurangan banyak staf junior,
berhubung staf junior yang ada semua sedang menangani pekerjaan yang
sebelumnya sudah berjalan. KAP selama ini berupaya menekan jumlah staf
junior di masa-masa tidak sibuk untuk menghemat keuangan kantor.
Fee Audit yang akan ditawarkan untuk perusahaan yang telah Go Public,
memang jauh lebih besar dari perusahaan-perusahaan yang sedang ditangani
oleh KAP Soesilo dan Rekan sehingga diharapkan akan sangat membantu
keuangan kantor. Seiring dengan fee audit yang besar maka tanggung jawab
atas hasil audit besar pula, karena untuk perusahaan yang telah Go Public
banyak pengguna laporan audit yang berkepentingan, seperti Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, Perusahaan Efek,
Pemeringkat Efek, serta pelaku Pasar Modal lainnya baik di dalam maupun luar
negeri.
Informasi Umum Kantor Akuntan Publik

Sebenarnya KAP cukup berpengalaman dalam mengaudit perusahaan


manufaktur, namun bukan perusahaan yang go publik. Kesulitan utama
terbentur pada masalah kompleksitas dan banyaknya transaksi yang harus
diaudit, serta terbatasnya jangka waktu penugasan menyebabkan lebih sulit
untuk penentuan jadual pekerjaan lapangan dan pemanfaatan staf junior.
Biasanya penugasan untuk perusahaan-perusahaan yang akan diaudit sudah
diterima sebelum tahun buku berakhir. Apalagi untuk perusahaan Go Public
yang terbentur pada kendala keharusan menyelesaikan laporan keuangan
auditan sesuai dengan peraturan dari OJK.

Tuan Fachridwan saat ini memiliki investasi pribadi pada Bursa Saham,
kebetulan salah satu saham yang dimilikinya adalah saham PT GITC, Tbk.,
dengan jumlah saham sebanyak 350 lot.
Kasus-Kasus
Kasus-Kasus
Berikut kasus-kasus yang harus diselesaikan dalam praktikum audit, sebagai
berikut:

1. Keputusan Penerimaan Klien


2. Prosedur Analitis
3. Pengujian Pengendalian (Test of Control)
4. Pengujian Substantif Saldo Akun (Test Of Balance)
5. Audit Atas Piutang Usaha
6. Audit Atas Piutang Usaha (hasil Konfirmasi)
7. Audit Atas Penjualan
8. Audit Atas Persediaan
9. Audit Atas Utang Usaha
10. Audit Atas Aset Tetap
11. Audit Atas Pendapatan
12. Menyiapkan Pelaporan dan Merumuskan Opini
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
Dalam mengembangkan rencana audit keseluruhan, auditor menggunakan
pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara
wajar. Pengujian pengendalian dilakukan untuk mendukung pengurangan
pengukuran risiko pengendalian, sementara auditor menggunakan prosedur
analitis dan pengujian terperinci saldo untuk memenuhi risiko deteksi.
Pengujian substantif transaksi memengaruhi risiko pengendalian maupun
risiko deteksi yang direncanakan, karena mereka menguji efektivitas
pengendalian internal serta jumlah nominal transaksi.
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
Pengujian Substantif

Auditor harus menghimpun bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pengujian
substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan
keuangan yang signifikan. Perancangan pengujian substantif meliputi
penentuan:
a. Sifat pengujian
b. Waktu pengujian
c. Luas pengujian substantif
Prosedur Untuk Melaksanakan Pengujian Substantif

Ada delapan prosedur untuk melaksanakan


pengujian substantif yaitu:
1.Pengajuan pertanyaan kepada para 4.Melakukan penghitungan kembali
karyawan berkaitan dengan kinerja tugas 5.Konfirmasi
mereka. 6.Analisis
2.Pengamatan atau observasi terhadap 7.Tracing atau pengusutan
personil dalam melaksanakan tugas mereka. 8.Vouching atau penelusuran
3.Menginspeksi dokumen dan catatan.
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
Sifat Atau Jenis Pengujian Substantif
Jika tingkat risiko deteksi yang dapat diterima adalah rendah maka auditor harus
menggunakan prosedur yang lebih efektif. Ada tiga tipe pengujian substantif yang dapat
digunakan yaitu:
a. Pengujian rinci atau detail saldo
b. Pengujian rinci atau detail transaksi
c. Prosedur analitis

Pengujian Detail Saldo


Metodologi perancangan pengujian detail saldo meliputi empat tahapan, yaitu:
1. Menilai materialitas dan risiko bawaan suatu akun.
2. Menetapkan risiko pengendalian
3. Merancang pengujian transaksi dan prosedur analitis
4. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit
secara memuaskan.
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
Pengujian Detail Transaksi
Pengujian detail transaksi dilakukan untuk menentukan:
a. Ketepatan otorisasi transaksi akuntansi klien.
b. Kebenaran pencatatan dan peringkasan transaksi tersebut dalam jurnal.
c. Kebenaran pelaksanaan posting atas transaksi tersebut ke dalam buku besar dan
 buku pembantu.
Pengujian detail transaksi dilakukan dengan vouching dan tracing. Auditor mengarahkan
pengujiannya untuk memperoleh temuan mengenai ada tidaknya kesalahan yang bersifat
moneter.
Prosedur Analitis
Prosedur analitis meliputi jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan
auditor juga meliputi perhitungan rasio oleh auditor.
Ada empat kegunaan prosedur analitis yaitu:
1. Untuk memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industri klien.
2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya.
3. Untuk mendeteksi ada tidaknya kesalahan dalam laporan keuangan klien.
4. Untuk menentukan dapat tidaknya dilakukan pengurangan atas pengujian audit
detail.
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
Penentuan Saat Pelaksanaan Pengujian Substantif
Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima mempengaruhi penentuan waktu pelaksanaan
pengujian substantif. Jika risiko deteksi rendah maka pengujian substantif lebih baik
dilaksanakan pada atau dekat dengan tanggal neraca.

Luas Pengujian Substantif


Semakin rendah tingkat risiko deteksi yang dapat diterima, semakin banyak bukti yang
harus dikumpulkan, auditor dapat mengubah jumlah bukti yang harus dihimpun dengan
cara mengubah luas pengujian subtantif yang dilakukan.
Keputusan auditor tentang rancangan pengujian substantif didokumentasikan dalam
kertas kerja dalam bentuk program audit.
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
Dalam pengujian subtantif ini auditor menggunakan tick mark atas saldo-
!? saldo dan bukti bukti yang sudah di periksa. Berikut standar tick mark
yang digunakan dalam pengujian substantif:
STANDAR TICK MARK
TICK KETERANGAN
MARK

́ Perhitungan ke bawah diperiksa (footing).

Perhitungan ke samping diperiksa (cross-footing).


<
Akurasi perhitungan matematis (perkali an, penjumlahan, pengurangan, pembagian,

formula, perpangkatan, pengakaran) diperiksa.
Konfirmasi ke pihak ketiga telah dilakukan.
C
C Hasil konfirmasi ke pihak ketiga diterima, dan jawaban berbed a.

Hasil konfirmasi ke pihak ketiga diterima, dan jawaban sama.


C
P Pemeriksaan f isik dilakuka n.

P Pemeriksaan f isik dilakukan tetapi hasilnya berbed a dengan catatan/buku besar/buku


pembantu.
Pemeriksaan fisik dilakuka n dan hasilnya sama dengan catatan/buku besar/buku
P
pembantu.
Sudah ditelusuri ke dokumen transaksi asal (original document).
D
Sudah ditelusuri ke dokumen transaksi asal (original document).tetapi hasilnya
D
berbed a dengan dokumen yang bersangkutan (jelaskan dokumen apa).

D Sudah ditelusuri ke dokumen transaksi asal (original document).d an hasilnya sama


dengan dokumen yang bersangkutan (jelaskan dokumen apa).

L Working Financial Position Statement (WFPS dan Working Profit & Loss
(WPL)/Rugi laba (RL) sud ah diperiksa dengan led ger/buku besar

L Working Financial Position Statement (WFPS dan Working Profit & Loss
(WPL)/Rugi laba (RL) sudah diperiksa dengan led ger/buku besar dan hasilnya
berbed a.
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
D Sudah ditelusuri ke dokumen transaksi asal (original document).tetapi hasilnya berbeda
dengan dokumen yang bersangkutan (jelaskan dokumen apa).

D Sudah ditelusuri ke dokumen transaksi asal (original document).dan hasilnya sama dengan
dokumen yang bersangkutan (jelaskan dokumen apa).
Working Financial Position Statement (WFPS dan Working Profit & Loss (WPL)/Rugi laba
L
(RL) sudah diperiksa dengan ledger/buku besar

L Working Financial Position Statement (WFPS dan Working Profit & Loss (WPL)/Rugi laba
(RL) sudah diperiksa dengan ledger/buku besar dan hasilnya berbeda.

L Working Financial Position Statement (WFPS dan Working Profit & Loss (WPL)/Rugi laba
(RL) sudah diperiksa dengan ledger/buku besar dan hasilnya sama.

S Ledger/buku besar sudah diperiksa dengan subledger/buku pembantu

S Ledger/buku besar sudah diperiksa dengan subledger/buku pembantu tetapi hasilnya


berbeda.

S Ledger/buku besar sudah diperiksa dengan subledger/buku pembantu dan hasilnya sama.

A Saldo awal sudah diperiksa dengan laporan audit tahun lalu.

A Saldo awal sudah diperiksa dengan laporan audit tahun lalu tetapi hasilnya berbeda.
Pengujian Saldo Akun (Test Of Balance)
A Saldo awal sudah diperiksa dengan laporan audit tahun lalu dan hasilnya sama.

Cross reference dari ……

Misalkan untuk di Working Working Financial Position Statement (WFPS) atau


LS Working Profit & Loss (WPL)/Rugi laba (RL) ada cross reference dari Lead
Schedule. Kalau di Lead Schedule (LS) ada cross reference dari Supporting
Schedule (SS), termasuk rekonsiliasi atau perhitungan harga pokok penjualan
sebagai SS. Atau sesuaikan dengan No. Index.
Cross reference ke ….

Misalkan untuk di Lead Schedule ada cross reference ke Working Financial


WBS Position Statement (WFPS atau Working Profit & Loss (WPL)/Rugi laba (RL).
Kalau di Supporting Schedule (SS), termasuk rekonsiliasi atau perhitungan harga
pokok penjualan sebagai SS, ada cross reference ke Lead Schedule (LS). Atau
sesuaikan dengan No. Index.
Sumber: Manual Audit H&R
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Rini Susiani, S.E., M.Ak., Ak., CA


Radhi Abdul Halim, SE., M.M., Ak., CA
Finisha Adisty, S.E., Ak., M.Ak.

Anda mungkin juga menyukai