SUCIANI LATIF
BK FIP UNM
A. PENGERTIAN TEKNIK RELAKSASI
1. Relaksasi merupakan salah satu cara untuk mengistirahatkan fungsi fisik dan
mental sehingga menjadi rileks (Suryani,2000)
2. Relaksasi merupakan kegiatan untuk mengendurkan ketegangan, pertama-tama
ketegangan jasmaniah yang nantinya akan berdampak pada penurunan ketegangan
jiwa (Wiramihardja,2006)
3. Relaksasi merupakan upaya sejenak untuk melupakan kecemasan dan
mengistirahatkan pikiran dengan cara menyalurkan kelebihan energi atau
ketegangan (psikis) melalui sesuatu kegiatan yang menyenagkan.
4. Relaksasi dapat memutuskan pikiran-pikiran negatife yang menyertai kecemasan
(Greenberg,2000).
5. Chaplin (1975) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya otot ke keadaan
istirahat setelah kontraksi. Atau relaksasi merupakan suatu keadaan tegang yang
rendah dengan tanpa adanya emosi yang kuat.
B. KARAKTERISTIK TEKNIK RELAKSASI
1. Tujuan pokok relaksasi adalah membantu orang menjadi rileks, dan dengan
demikian dapat memperbaiki berbagai aspek kesehatan fisik.
2. Membantu individu untuk dapat mengontrol diri dan memfokuskan perhatian
sehingga ia dapat mengambil respon yang tepat saat berada dalam situasi
yang menegangkan.
D. JENIS-JENIS TEKNIK RELAKSASI
Lichstein (1988), mengemukakan jenis-jenis teknik relaksai antara lain:
1. Autogenic Training
Yaitu suatu prosedur relaksasi dengan membayangkan (imagery) sensasi-sensasi yang
meyenagkan pada bagian-bagian tubuh seperti kepala, dada, lengan, punggung, ibu jari
kaki atau tangan, bokong, pergelangan tangan. Sensasi-sensasi yang dibayangkan itu
sepert rasa hangat, lemas atau rileks pada bagian tubuh tertentu, juga rasa lega karena
nafas yang dalam dan pelan. Sensasi yang dirasakan ini diiringi dengan imajinasi yang
meyenangkan misalnya tentang pemandangan yang indah, danau, yang tenang dan
sebagainya.
2. Progressive Training
Adalah prosedur teknik relaksasi dengan melatih otot-otot yang tegang agar lebih rileks,
terasa lebih lemas dan tidak kaku. Efek yang diharapkan adalah proses neurologis akan
berjalan dengan lebih baik. Karena ada beberapa pendapat yang melihat hubungan
tegangan otot dengan kecemasan, maka dengan mengendurkan otot-otot yang tegang
diharapkan tegangan emosi menurun dan demikian sebaliknya.
3. Meditation
Adalah prosedur klasik relaksasi dengan melatih konsentrasi atau perhatian
pada stimulus yang monoton dan berulang (memusatkan pikiran pada
kata/frase tertentu sebagai focus perhatiannya ), biasanya dilakukan dengan
menutup mata sambil duduk, mengambil posisi yang pasif dan berkonsentrasi
dengan pernafasan yang teratur dan dalam. Ketenangan diri dan perasaan
dalam kesunyian yang tercipta pada waktu meditasi harus menyisakan suatu
kesadaran diri ynag tetap terjaga, meskipun nampaknya orang yang
melakukan meditasi sedang berdiam diri/terlihat pasif dan tidak bereaksi
terhadap lingkungannya.
4. Selain ketiga jenis di atas relaksasi juga dapat menggunakan media aroma,
suara, cita rasa makanan, minuman, keindahan panorama alam dan air.
Semua itu merupakan teknik relaksasi fisik/tubuh.
E. PRINSIP TEKNIK RELAKSASI
I. Rasional
II. Instruksi tentang Pakaian
III. Menciptakan Lingkungan yang Aman
IV. Konselor Memberi Contoh Latihan Relaksasi
V. Intruksi-instruksi untuk Relaksasi
VI. Penilaian setelah Latihan
VII. Pekerjaan Rumah dan Tindak Lanjut
I. Rasional