Anda di halaman 1dari 36

KELOMPOK 4

DISUSUN OLEH :

1. MEGA DEWI ANGGRAINI (19320019)


2. REFSI ERPIYANA (19320027)
3. RIA MUALIFAH (19320029)
4. SELFIANTI (19320031)
5. ANGEN

MATA KULIAH : KEPERAWATAN KOMUNITAS I


DOSEN PENGAMPU : UMI ROMAYATI K, SKM., S.Kep., M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2021.2022
KONSEPTUAL
MODEL DALAM
PRAKTEK
KEPERAWATAN
KESEHATAN
KOMUNITAS

Model keperawatan komunitas mandiri atau self care : Dorothea Elizabeth


Orem (1971 )
BIOGRAFI DOROTHEA OREM
Tahun Riwayat
1914 Orem lahir di 15 Juli 1914 di Baltimore, Maryland. Ayahnya adalah seorang
pekerja konstruksi dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Dia adalah anak bungsu di
antara dua anak perempuan
Pada awal Meraih gelar diploma keperawatan dari Providence Hospital School of Nursing di
1930-an Washington, DC
1939 -1945 Melanjutkan untuk menyelesaikan Sarjana ilmu Keperawatan dan menyelesaikan
magister ilmu Keperawatan pada tahun 1945 di Universitas Katolik Amerika
,Washington, DC
1976-1998 Memperoleh beberapa gelar Kehormatan. :
•University Georgetown pada tahun 1976 dan Incarnate Word College tahun 1980.
•DIllinois Wesleyan University pada tahun 1988, dan
•gelar kehormatan (hunoris causa) dari University of Missouri di Columbia pada
tahun 1998
22 Juni 2007 Meninggal di kediamannya Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun

Orem mengembangkan modelkonsep keperawatan ini pada awal tahun 1971


dimana dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self
Care”. Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua
tahun 1980 dikembangkan pada multi person „s unit (keluarga, kelompok dan
komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksiteori
yang meliputi : teori self care, teori self care deficit dan teori nursingsystem.
Model Keperawatan Mandiri (self Care) : D.E Orem 1971
Apa itu
Keperawatan
Mandiri?

 Salah satu kemampuan dasar manusia dalam menjaga


fungsi tubuh dan kehidupan yang dimilikinya.
 Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan
oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan dlm
keadaan sehat maupun sakit (Orem,1980)
 Asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa
setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri
sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan
hidup,memelihara kesehatan dan kesejahteraan.
 Fokus utama dari model konseptual ini adalah
kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri
secara mandiri sehingga tercapai kemampuan untuk
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya.
 Model ini juga merupakan suatu landasan bagi
perawat dalam memandirikan klien sesuai tingkat
ketergantungannya bukan menempatkan klien dalam
posisi dependent, karena menurut Orem, self care itu
bukan proses intuisi tetapi merupakan suatu prilaku
yang dapat dipelajari
 Model ini tepat digunakan untuk kluarga karena
tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah
kemandirian keluarga yaitu :
1. Mengenal masalah
2. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
3. Merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingk yang dapat menunjang kes
5. Menggunakan fasilitas pelayanan secara tepat
KONSEP SELF CARE DOROTHEA OREM

 Orem mengembangkan teori Self Care


meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu :
1). Self Care,
2). Self care defisit dan
3). nursing system.
1. Self care
 Self care adalah performance atau praktek kegiatan
individu untuk berinisiatif dan membentuk prilaku
mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk dengan
efektif maka hal tersebut akan membantu
membentuk integritas struktur dan fungsi manusia
dan erat kaitannya dengan perkembangan manusia.
 Self care agency adalah kemampuan manusia atau
kekuatan untuk melakukan self care. Kemampuan
individu untuk melakukan self care dipengaruhi
oleh basic conditioning factors seperti; umur, jenis
kelamin, status perkembangan, status kesehatan,
orientasi sosial budaya, sistem perawatan
kesehatan, sistem keluarga, pola kehidupan,
lingkungan serta ketersediaan sumber.
 Kebutuhan self care therapeutik (Therapeutic self
care demand) adalah merupakan totalitas dari
tindakan self care yang diinisiatif dan dibentuk
untuk memenuhi kebutuhan self care dengan
menggunakan metode yang valid yang
berhubungan dengan tindakan yang akan
dilakukan.
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self
care adalah self care requisite (persyaratan self
care)
 Pemeliharaan terhadap kecukupan udara
 Pemeliharaan terhadap kecukupan air
 Pemeliharaan proses eliminasi
 Pemeliharaan terhadap kecukupan makanan
 Pemeliharaan antara keseimbangan antara kesendirian daan interaksi sosial
 Pencegahan resiko pada kehidupan manusia dan keadaan sehat
 Perkembangan dalam kelompok sosial yang sejalan dengan potensi
manusia
2. Self Care Deficit

 Sel care deficit merupakan hubungan antara


self care agency dan therapeutic self care
demand dari individu – individu yang
kemampuan self carenya terbatas atau tidak
dapat memenuhi semua komponen therapeutic
self care demand.
Orem mengidentifikasi lima metode yang dapat
digunakan dalam membantu self care:

 Tindakan untuk berbuat untuk orang lain.


 Memberikan petunjuk dan pengarahan.
 Memberikan dukungan fisik dan psychologis.
 Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung
pengembangan personal.
 Pendidikan.
Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan
beberapa atau semua metode tersebut dalam memenuhi self
care. Orem menggambarkan hubungan diantara konsep yang
telah dikemukakannya.
jika kebutuhan lebih banyak dari kemampuan,
maka keperawatan akan dibutuhkan. Tindakan-
tindakan yang dapat dilakukan oleh perawat pada
saat memberikan pelayanan keperawatan dapat
digambarkan sebagi domain keperawatan. Orem
(1991) mengidentifikasikan lima area aktifitas
keperawatan yaitu
Lima area aktifitas keperawatan yaitu:

 Masuk ke dalam dan mempertahankan hubungan perawat-


klien dengan individu, keluarga atau kelompok sampai klien
secara sah dikeluarkan dari keperawatan, Menentukan jika
dan bagaimana pasien dapat dibantu melalui keperawatan.
 Menentukan apakah dan bagaimana klien dapat ditolong
melalui keperawatan,
 Berespons terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan
klien akan kontak dan bantuann keperawatan,
 Merumuskan, memberikan dan mengatur bantuan langsung
pada klien dan orang-orang terdekat dalam bentuk bantuan
keperawatan,
 Mengkoordinasi dan mengintegrasikan keperawatan dengan
kehidupan sehari-hari klien, pelayanan kesehatan lain yang
dibutuhkan atau diterima dan pelayanan sosial dan pendidikan
yang dibutuhkan dan diterima klien
3. Nursing System

 Sistem keperawatan adalah membantu klien dalam meningkatkan atau


melakukan keperawatan mandiri
 Nursing system didesain oleh perawat didasarkan pada kebutuhan self care dan
kemampuan pasien melakukan self care.

Nursing agency adalah suatu properti atau atribut yang lengkap diberikan untuk
orang-orang yang telah didik dan dilatih sebagai perawat yang dapat
melakukan, mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan
kebutuhan self care terapeutik mereka, melalui pelatihan dan pengembangan
self care agency.
 Sistem keperawatan mandiri dibagi dalam tiga kategory bantuan
 Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Compensatory System ) bantuan secara
keseluruhan dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan
memantau lingkungan atau tidak berespon terhadap lingkungan : Contoh:……
 Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System)
Bantuan sebagian yang dibutuhkan oleh klien yang mengalami keterbatasan
gerak karena sakit atau kecelakaan
Contoh: perawatan pada pasien post operasi kecelakaan.abdomen di mana
pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka
 Sistem Supportif-Edukatif.
dukungan pendidikan oleh klien yang memerlukan bantuan untuk mempelajari
agar mampu melakukan asuhan keperawatan mandiri
Contoh:
TINJAUAN TEORITIS MODEL KONSEP SELF CARE
KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT DORTHEA OREM

 Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah


meningkatkan kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat
merawat dirinya atau anggota keluarganya secara mandiri
sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan
dan kesejahteraannya.
 Konsep self care ini juga merupakan suatu landasan bagi perawat
dalam memandirikan individu/keluarga sesuai tingkat
ketergantungannya bukan menempatkan individu atau keluarga
dalam posisi dependent. Karena menurut Orem, self care itu bukan
proses intuisi, tetapi merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari
melalui proses belajar.
Sasaran

 Menolong klien atau keluarga untuk keperawatan


mandiri secara teraupetik.
 Menolong klien bergerak kearah tindakan –
tindakan asuhan mandiri.
 Membantu anggota keluarga merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan
Focus asuhan keperawatan pada model orem’s yang diterapkan
pada praktek keperawatan keluarga/komunitas adalah :

 Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga.


 Aspek social : hubungan keluarga dengan masyarakat
disekitarnya.
 Aspek procedural : melatih ketrampilan dasar
keluarga sehingga mampu mengangtisipasi perubahan
yang terjadi.
 Aspek teknis : mengajarkan kepada keluarga tentang
teknis dasar yang dilakukan dirumah misalnya
melakukan tindakan kompres secara benar.
Karakteristik yang perlu diperhatikan oleh
perawat, diantaranya adalah:

 Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah


kesehatan para anggotanya.
 Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi: pola
komunikasi, pengambilan keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga,
kebudayaan dan gaya hidup.
 Keluarga daerah perkotaan akan berbeda dengan keluarga di daerah
pedesaan.
 Kemandirian dari tiap-tiap keluarga.
 Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin
dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar
keluarga tersebut dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian
keluarga, sehingga apabila produktifitas dan kemandirian keluarga
meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula .
Menurut Orem fungsi utama keluarga
adalah:
 sosialisasi pada seluruh anggota keluarga agar
dapat mandiri (self care) dan dependent care agents
 pemenuhan therapeutic self care demand pada
individu anggota keluarga dan strategi
perkembangan untuk memenuhi kebutuhan:
 menyadari perubahan-perubahan dalam individu-
individu dan lingkungan
 pengetahuan terhadap dampak dari kondisi perubahan
status kesehatan pada anggota keluarga.
 Pengetahuan cara memenuhi therapeutic self care
demand pada anggota keluarga dan ketrampilan serta
motivasi untuk memenuhinya.
 Kesadaran terhadap dampak kondisi peran dan
hubungan anggota keluarga dalam therapeutic self
care demand dan kemampuan self care pada masing-
masing individu anggota keluarga.
 memiliki upaya untuk mengontrol dan mengatur
sumber-sumber kebutuhan untuk memenuhi
therapeutic self care demand dan kebutuhan
perawatan kesehatan pada setiap anggota keluarga.
 mengintegrasikan aspek-aspek dari self care dan
dependent care dalam perencanaan yang
memuaskan pada kehidupan dan perkembangan
keluarga.
Asuhan Keperawatan Keluarga menurut
Dorthea Orem

1. Pengkajian / Riwayat keperawatan


 Pengkajian yang harus dilakukan menurut Orem

diawali dengan pengkajian personel keluarga yang


meliputi : usia, sex, tinggi badan, berat badan,
budaya, ras, status perkawinan, agama dan
pekerjaan keluarga.
Menurut Orem pengkajian juga didasarkan pada 3 ( tiga ) kategori
perawatan diri keluarga yang meliputi :

 Universal self care


 Kebutuhan yang berkaitan dengan proses hidup
manusia, proses mempertahankan integritas,
struktur dan fungsi tubuh manusia selama siklus
kehidupan berlangsung yang meliputi: tempat
tinggal, sanitasi, makanan, udara yang bersih,
keamanan, resolusi konflik, pendidikan pada anak,
komunikasi dalam keluarga, standard kepercayaan
dan perilaku, solitude dan interaksi social.
 Developmental self care
 Kebutuhan-kebutuhan yang dikhususkan untuk proses
perkembangan, kebutuhan akibat adanya suatu kondisi yang
baru, kebutuhan yang dihubungkan dengan suatu kejadian.
Meliputi: perubahan tempat tinggal, perubahan pola konsumsi
makanan, mekanisme untuk mempertahankan keamanan akibat
adanya perubahan pola kriminalitas, lingkungan yang tidak
mendukung/berbahaya, konflik keluarga, perkembangan
perubahan informasi dan sosialisasi yang dibutuhkan oleh anak
dan orang dewasa dalam keluarga, perkembangan kepercayaan
dan pola, perkembangan perubahan informasi dan sosialisasi
yang dibutuhkan oleh anak dan orang dewasa dalam keluarga,
perkembangan kepercayaan dan pola perilaku dalam keluarga.
 Health deviation
 Kebutuhan berkaitan dengan adanya penyimpangan
status kesehatan seperti: kondisi sakit atau injury,
atau kecelakaan yang dapat menurunkan
kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
self care-nya baik secara permanen maupun
temporer, sehingga keluarga tersebut memerlukan
bantuan orang lain.
Kebutuhan ini meliputi :
 Mendeteksi berbagai hal yang mengancam keluarga.

 Menggunakan sumber-sumber eksternal untuk mengatasi masalah

kesehatan dalam keluarga.


 Menyadari dampak dari patologi penyakit

 Memilih prosedur diagnostik, terapi dan rehabilitasi yang tepat dan

efektif
 Memodifikasi konsep diri untuk dapat menerima status kesehatannya

dan mengatasi hal tersebut.


 Belajar hidup dengan keterbatasan sebagai dampak dari kondisi

patologis, efek pengobatan, dan diagnostik serta selalu meningkatkan


kemampuan.
2. Diagnosa keperawatan
 Diagnosa keperawatan berfokus pada empat fungsi

keluarga yang telah diidentifikasi dan dampak


dalam memenuhi therapeutic self care demand pada
individu anggota keluarga dan pada struktur dan
fungsi keluarga. Contoh : komunikasi antara suami
istri, komunikasi pada anak, perilaku interpersonal
anggota keluarga.
3. Perencanaan
Orem mendefinisikan 5 area aktivitas praktek keperawatan :
 Membina dan menjaga hubungan perawat – keluarga (individu,

keluarga dan kelompok) sampai keluarga pulang.


 Menentukan jika dan bagaimana keluarga perlu ditolong oleh perawat.

 Berespon pada pertanyaan, kebutuhan dan keinginan keluarga akan

kontrak dan asistennya.


 Menetapkan, memberikan dan meregulasi bantuan langsung pada

keluarga
 Koordinasi dan integrasi keperawatan dengan kegiatan sehari-hari

kien, perawatan kesehatan lain, pemberian pelayanan sosial dan


pendidikan yang di butuhkan atau yang sedang diterima.
4. Implementasi
 Orem memandang implemenatasi keperawatan

sebagai asuhan kolaboratif dengan saling melengkapi


antara keluarga dan perawat, dengan kata lain perawat
bertindak dalam berbagai cara untuk meningkatkan
kemampuan keluarga.
 Dalam implementasi rencana keperawatan, perawat

dan keluarga bersama-sama melakukan aktivitas


dalam membantu mempertemukan tuntutan terapi
perawatan diri keluarga.
5. Evaluasi
Orem tidak menuliskan secara spesifik tentang evaluasi, akan tetapi ia
mengemukakan bahwa keluarga membutuhkan kemandirian dalam hal
mengatai masalah kesehatannya. Oleh karena itu evaluasi difokuskan
pada tingkat :
 Kemampuan keluarga untuk mempertahankan kebutuhan self care-nya.

 Kemampuan keluarga untuk mengatasi self care deficit-nya dan sampai

sejauh mana perkembangan kemandirian keluarga


 Kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan self care jika keluarga

tidak mampu.
 Evaluasi ini dilakukan melalui identifikasi tingkat kemandirian keluarga

dalam perawatan dirinya yang dapat dilihat dari kontribusi / keterlibatan


keluarga dan keluarga dalam pemberian asuhan keperawatan.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
TEORI SELF CARE OREM’S
 Kekuatan yang paling utama dari teori Orem
ini adalah pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga dilakukan dengan efektif dan efisien
karena terlebih dahulu melihat kemampuan
self care yang dimiliki oleh keluarga tersebut.
 Sedangkan kelemahannya adalah perlu adanya
pengetahuan dan teknologi keperawatan yang
baik dan terstandarisasi guna pelaksanaan
teori ini secara komprehensif dan holistik.
 Kondisi yang sering dijumpai di lapangan adalah belum adanya penerapan
yang optimal tentang konsep self care, dimana perawat sepertinya lebih
senang memberikan bantuan kepada klien yang seharusnya sudah mampu
dilakukan secara mandiri baik oleh klien maupun keluarganya, seperti;
memandikan klien ditempat tidur, membantu pemberian makanan, eliminasi
dan personal hygiene lainnya

 Keadaaan ini kemungkinan dikarenakan belum adanya standar yang baku


dalam memandirikan klien dan masih kurangnya kemampuan serta rendahnya
tingkat pendidikan tenaga keperawatan.

 Memahami teori self care sangat penting terlebih dahulu memahami konsep
self care, self care agency, basic conditioning factor dan kebutuhan self care
therapeutik.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai